Sunday, August 2, 2020

PERTAHANAN SPECIFIK - IMMUNRE

Mekanisme Pertahanan Tubuh Spesifik

 

Jika pertahanan lapis pertama dan kedua tidak dapat membendung serangan bakteri atau mikroba patogen, maka kehadiran patogen tersebut akan memicu pertahanan lapis ketiga untuk aktif. Pertahanan itu melibatkan respons spesifik oleh sistem imun terhadap infeksi khusus sehingga memperoleh kekebalan (imunitas).

 

Imunitas spesifik yang diperoleh seseorang biasanya dapat bertahan lama, bahkan seumur hidup. Imunitas spesifik melibatkan dua jenis limfosit. Kedua limfosit dibentuk di sumsum tulang dan setelah dilepaskan di aliran darah limfosit lebih lanjut diproses untuk membuat dua jenis sel yang secara fungsional berbeda. Sebagian limfosit  yang telah dewasa di dalam sumsum tulang berubah menjadi limfosti B atau disebut sel B. Sebagian limfosit yang belum mencapai tahap dewasa akan meninggalkan sumsum tulang menuju kalenjar timus dan berubah menjadi limfosit T atau sel T.

 

Sel-sel yang berperan dalam imunitas spesifik, yaitu :

 

Limfosit B ( sel B )

 

Limfosit B tidak, tidak seperti limfosit T, yang bebas beredar ditubuh, terbatas berada dijaringan limfoid (misal : limpa dan nodis limfe). Sekitar 20-40% limfosit darah adalah sel B. dalam perkembangannya sel B akan berubah menjadi sel plasma yang akan menghasilkan antibodi bila terangsang karena invasi antigen.

 

Sel B memiliki immunoglobulin pada permukaannya. Immunoglobulin adalah protein yang dapat mengidentifikasi antigen. Terdapat jutaan antigen yang setiap kali harus direspons tubuh. Walaupun sel B dapat mengenal antigen memiliki jumlah yang terbatas untuk menahan serangan besar dari bakteri. 

Limfosit B memproduksi dua jenis sel fungsional yang berbeda, yaitu :

1.      Sel plasma

2.      Sel B memori

 


Sel B plasma

  • Sel ini menyekresikan antibodi kedarah. Antibodi dibawa oleh jaringan, sementara sel B sendiri tetap berada dijaringan limfoid. 
  • Hidup sel B plasma tidak lama dari 1 hari dan menghasilkan hanya satu jenis antibodi yang bekerja untuk antigen tertentu saja yang awalnya berikatan dengan limfosit B. 
  • Antibodi bekerja dengan antigen, menamakan antigen sebagai target untuk sel pertahanan (seperti limfosit T sitotoksik dan makrofag), berikatan dengan toksin bakteri, menetralkannya,dan mengaktifkan komplemen.

 

Terdapat lima jenis antibodi, yaitu : (GAMED)



IgG

Merupakan jenis antibodi yang paling banyak dan paling besar. Antibodi ini menyerang banyak patogen dan menembus plasenta untuk melindungi janin. Fungsinya mengaktifkan protein komplemen dan makrofag.

 

IgA

Ditemukan pada sekret tubuh seperti ASI dan saliva, serta mencegah antigen menembus membrane epithelium serta menyerang jaringan yang paling dalam.

 

IgM

Dihasilkan dalam jumlah besar saat respons primer dan merupakan aktivator komplemen yang kuat. Fungsinya sebagai aglutinasi (dalam pembuluh darah) serta merangsang fagositosis mikrob oleh makrofag. Igm ini pertama kalai diproduksi untuk segera menuju ke tempat infeksi

 

IgE

Ditemukan pada membran sel (misal : basofil dan sel mast) dan jika berikatan dengan antigen akan mengaktifkan respons imun. Antibodi ini sering ditemukan saat alergi. Fungsinya proteksi terhadap serangan parasit.

 

IgD

Dibuat oleh sel B dan ditampilkan pada permukaannya dan fungsinya mengakitfkan sel B.

 

 Sel B memori

Sel B memori berada dalam tubuh untuk waktu lama setelah episode awal saat pertama kali terpapar antigen dan dengan cepat berespons terhadap pemaparan antigen yang sama berikutnya dengan stimulasi produksi sel plasma penyekresi antibodi.

 

Limfosit T ( sel T )

 

Sel T yang telah diaktifkan didalam kalenjar timus dilepaskan kesirkulasi darah. Sel T normal sebanyak 70% dari limfosit darah. Saat sel T terpapar antigennya untuk pertama kali, sel T menjadi tersensitasi. Jika antigen berasal dari luar tubuh, antigen perlu ditampilkan pada permukaan sel penampil antigen yaitu makrofag yang merupakan bagian pertahanan non-spesifik karena makrofag menelan dan mencerna antigen tanpa membeda-bedakan, namun juga berpartisipasi dalam respons imun. Setelah makrofag mencerna antigen, makrofag membawa sebagian sisa antigen dimembran selnya. Sel T jumlahnya terbatas dan sel T tidak membentuk antibodi. Ada empat jenis limfosit T dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu :

 

Mengenal Sel T Sang Pertahanan Akhir Tubuh (dan kenapa ini penting)

 

Sel T atau T-cells merupakan salah satu tipe dari darah putih yang berperan sebagai antibodi pada tubuh.

 

Sel T bekerjasama dengan makrofag untuk menyerang virus atau bakteri. Tidak seperti makrofag yang menyerang benda -benda asing secara umum, sel T menyerang virus secara spesifik.

 

Mengapa sel T disebut sebagai sel pertahanan akhir tubuh?

 

Jawabannya ialah karena sel T tersebut melindungi tubuh secara langsung atau mengaktifkan sistem imun. Sel T juga menyerang zat karsinogenik dan virus berbahaya secara spesifik.

 

Contoh dari virus yang menargetkan sel T ini ialah virus HIV.

 

Seperti halnya darah putih dan darah merah, sel T terbentuk di sumsum tulang belakang. Tubuh kita memiliki 25 juta sel T yang berbeda. Setiap sel memiliki reseptor antigen yang spesifik.

 

Anatomi Sel T

 

Sel T memiliki reseptor pada seluruh permukaannya dimana reseptor tersebut dapat mengikat antigen virus.

 

Letak Sel T Dalam Tubuh

 

Sel T dan sel darah putih lainnya memiliki dua jalur dalam tubuh yaitu melalui sistem limpa dan pembuluh darah. Sel darah putih terkumpul dalam sistem limpa.

 

Saat virus menyerang, sel darah putih masuk ke dalam pembuluh darah sehingga dapat menyerang virus secara cepat.

 

Jenis dan Fungsi Spesifik Sel T

 

1.      Sel T Sitotoksik (sel CD8 + T)

2.      Sel T Pembantu atau T Helper ( sel CD4 + T)

3.      Sel T Regulatory atau sel T Penekan

4.      Natural  Killer T (NKT)

5.      Sel T memory

 

1. Sel T Sitotoksik (sel CD8 + T)

Sel T sitotoksik mengandung butiran (kantung yang berisi enzim pencernaan atau zat kimia lainnya) sehingga mereka memanfaatkan menyebabkan sel target untuk pecah dalam proses yang disebut apoptosis.

 

2. Sel T Pembantu atau T Helper ( sel CD4 + T)

 

Fungsi: mengendapkan produksi antibodi oleh sel B dan juga memproduksi zat yang mengaktifkan sel T sitotoksik dan sel darah putih yang dikenal sebagai makrofag.

 

3. Sel T Regulatory atau sel T Penekan

 

Fungsi : menekan respon sel B dan sel T lainnya terhadap antigen. Penekanan ini diperlukan agar respon imun tidak berlanjut begitu tidak lagi dibutuhkan. Cacat pada sel T regulator dapat menyebabkan perkembangan penyakit autoimun.

 

4. Natural  Killer T (NKT)

 

Memiliki nama yang sama dengan jenis limfosit yang berbeda yang disebut sel pembunuh alami. Sel NKT adalah sel T dan bukan sel pembunuh alami.

 

Fungsi : membedakan sel yang terinfeksi atau kanker dari sel tubuh normal dan sel serangan yang tidak mengandung penanda molekuler yang mengidentifikasi mereka sebagai sel tubuh. Salah satu jenis sel NKT yang dikenal sebagai sel pembunuh alami T (iNKT) invarian, melindungi tubuh terhadap obesitas dengan mengatur peradangan pada jaringan adiposa.

 

5. Sel T memory

Fungsi : membantu sistem kekebalan tubuh mengenali antigen yang sebelumnya ditemukan dan meresponsnya dengan lebih cepat dan untuk jangka waktu yang lebih lama.

 

Friday, July 24, 2020

SEL MAST - MASTOCYT - MAST CELL

Sel Mast ( Mast Cell / Mastocyt)



  
  • Mast sel mengeluarkan sitokin Setelah distimulasi oleh alergen , sel mast melepaskan isi butirannya (suatu proses yang disebut degranulasi ) ke dalam jaringan di sekitarnya.
  • Mediator kimia menghasilkan respons lokal yang khas dari reaksi alergi, seperti peningkatan permeabilitas pembuluh darah (yaitu, peradangan dan pembengkakan)
  • Selain itu degranulasi juga bisa menyebabkan kontraksi otot polos (misalnya, otot bronkial), dan peningkatan produksi lendir.


 

Monday, July 20, 2020

IMMUNE SYSTEM: MHC PROTEINS

MAJOR HISTOCOMPATIBILITY COMPLE




Setiap sel tubuh kita punya ID Card atau tanda pengenal berupa protein membran. Protein itulah yang dikenali oleh sel tentara immun kita ( berupa Leukosit ) bisa berupa NK, Sel T  sitotoksik , Neutrofil atau monosit yang berubah menjadi makrophag

Jika ada patogen masuk ke sel tubuh kita yang ber ID card yang ketika di scan ada protein asing maka sel itu menjadi berbeda maka kemudian sel tubuh yang terkontaminasi itu kemudian di bunuhnya sehingga terlokalisir. Informasi sebelum NK sel itu mengendus sel yang terkontaminasi. terlebih dahulu sel yang kemasukan patogen itu memberikan sinyal berupa senyawa kimia yang disebut SITOKIN ... sitokin yang bisa meliputi Interferon , Interleukin itu kemudian diterima NK atau tetangga sel yang lain normal sehingga siap siap lebih dahsyat lagi OK

Protein permukaan membran yang dibentuk oleh Squens Gen sebagi penanda Surface Marker sebagi ID itu bisa terlihat dalam mekanisme pembentukannya seperti ini 


Sunday, July 5, 2020

PERTUMBUHAN 12

Diawali dengan Dormancy (bertahan dalam situasi lingkungan kurang memadaidengan aktivitas didalam biji minim dengan pengaruh Hormon Absisat Acid) Kandungan air yang sedikit itu membuat biji mempunyai tekanan osmotik yang tinggi sehinnga punya kemampuan Imbibisi.
Kemampuan Imbibisi adalah kemampuan biji menyerap air sehingga air dari lingkungan bergerak masuk kebiji ( inilah yang sering saya tekankan bahwa biji berkecambah hanya dipengaruhi air karena kalau airnya ditambahkan pupuk justru tidak ada penyerapan karena sama sama pekat OK

Adanya Proses Imbibisi tekanan turgor biji naik sehingga biji agak tegang, adanya air menyebabkan Asam Absisat berkurang sehingga Hormon Giberelin disekresi dan menyebabkan Enzim Amilase aktif . Aktifnya Enzim amilase akan menguraikan cadangan makanan berupa amylun yang disediakan oleh inangnya sebagai bekal di Cotyledon untuk dirubah menjadi Glukosa. Adanya Glukosa ini  untuk bisa dibuat energi untuk kehidupan Embryo /Lembaga yang ada di Biji OK

Adanya Glukosa (Bukan Amylum) ini bisa dioksidasi  untuk menghasilkan energi maka Lembaga atau embryo yang ada dibiji Terjadi Cleavage (sel selnya membelah dengan cepat . Bagian bagian Lembaga akan terus Clevage dan dilanjutkan Elongasi yang berlanjut ke Defrensiasi - Specialisasi
Calon Akar ( Radikula)  - jadi Akar , Plumulae - Daun , Kaulikula - Batan.
Caulikula ini  dibagi dua batang diatas Kotyledon disebut Epicotyl dan batang dibawah Cotyledon disebut Hypocotyl . Dari epykotil dan Hypokotil inilah memunculkan istilah Epigeal dan Hypogeal
Jika Epycotil batang diatas kotyledon cepat tumbuh maka kotyledon masih tertinggal di tanah karena batang atas (epikotylnya) pertumbuhannya cepat perkecambahan seperti ini disebut Hypogeal. Begitu sebaliknya Jika batang dibawah Kotyledonnya tumbuh cepat maka Cotyledonnya jadi terdorong keatas disebut Epigeal





Secara sederhana, proses perkecambahan hipogeal adalah proses pertumbuhan memanjang dari epikotil biji yang membuat plumula dari biji tersebut muncul ke permukaan tanah. Sementara, kotiledon dari biji itu tetap berada di dalam tanah. Pada umumnya, proses perkecambaan hipogeal ini kebanyakan terjadi pada tumbuhan yang berjenis monokotil. Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami proses perkecambahan hipogeal adalah jagung padi kelapa. Biasanya type Hypogeal jika ditanamnya berupa buah karena kotyledonnya hanya satu sehingga juga harus disediakan dari endosperm yang ada pada buah, sedang pada Dikotyl cenderung Epygeal karena yang ditanam bijinya karena buahnya dimakan. Meski yang ditanam biji persediaan makanannya cukup karena ada dua Kotyledon. Misal mangga durian Rambutan duku dll itu buahnya dimakan maka yang ditanam bijinya OK.sedang jagung padi kelapa iyu yang ditanam Buahnya

Penjelasan diatas tersebut adalah contoh proses pertumbuhan yang berupa Perkecambahan 

  • SETELAH BERKECAMBAH DAN JADI TANAMAN MAKA PROSESNYA BISA DILIHAT KLIK INI
  • UNTUK HEWAN KLIK INI

Monday, June 29, 2020

SEL DENDRITIS - STRIKER IMMUN




SEL DENDRITIK
Sel ini penting karena sebagai Garda depan tetapi dilupakan karena hanya mengingat Jendralnya saja Lymposit berupa Sel B dan Sel T

  • Sel dendritik (DCs) adalah sel penyaji antigen yang paling kuat dari sistem kekebalan tubuh. 
  • Mereka berfungsi sebagai penjaga yang menangkap antigen di pinggiran, memprosesnya menjadi peptida dan menyajikannya ke limfosit di kelenjar getah bening. 
  • DC memainkan peran kunci dalam mengatur kekebalan. 



Beberapa subset DC ada
  1.  termasuk myeloid-DCs (MDCs)
  2.  plasmacytoid-DCs (PDCs) dan
  3.  sel Langerhans (LC). 
DC tidak hanya menginstruksikan limfosit T dan B, tetapi juga mengaktifkan sel Natural Killer dan menghasilkan interferon, sehingga menghubungkan sistem imun bawaan dan adaptif. 
  • Mediator inflamasi dan terutama keluarga Toll like receptor (TLR) protein telah terbukti memainkan peran penting dalam mendorong program aktivasi kekebalan di DC. 
  • TLR mengenali pola patogen-related-molecular-pattern (PAMPS) seperti LPS atau flagelin dan sinyal untuk mengingatkan sel-sel kekebalan tubuh secara umum, dan DC khususnya. 
  • Aktivasi DC, juga disebut sebagai maturasi DC, sehingga menghasilkan imunitas. 
  • Sebaliknya, DC yang beristirahat atau DC yang menerima sinyal penghambat imun, seperti IL-10 dan / atau kortikosteroid, menginduksi toleransi imun melalui penghapusan sel T dan induksi sel T yang menekan, sekarang disebut sel T regulatori. 
  • Beberapa model tikus telah menunjukkan bahwa hasil imunologis tergantung pada keadaan aktivasi DC; DC yang mengaktifkan kekebalan matang melindungi tikus dari tumor atau patogen sementara DC tolerogenik menginduksi toleransi terhadap jaringan yang ditransplantasikan. 
  • Karenanya, DC bertindak pada antarmuka imunitas dan toleransi periferal. menginduksi toleransi imun melalui penghapusan sel T dan induksi sel T supresif, sekarang disebut sel T regulatori. 
  • Beberapa model tikus telah menunjukkan bahwa hasil imunologis tergantung pada keadaan aktivasi DC; 
  • DC pengaktivasi kekebalan yang matang melindungi tikus dari tumor atau patogen sementara DC tolerogenik menginduksi toleransi terhadap jaringan yang ditransplantasikan. 
  • Karenanya, DC bertindak pada antarmuka imunitas dan toleransi periferal. menginduksi toleransi imun melalui penghapusan sel T dan induksi sel T supresif, sekarang disebut sel T regulatori. 
  • Beberapa model tikus telah menunjukkan bahwa hasil imunologis tergantung pada keadaan aktivasi DC; 
  • DC pengaktivasi kekebalan yang matang melindungi tikus dari tumor atau patogen sementara DC tolerogenik menginduksi toleransi terhadap jaringan yang ditransplantasikan. Karenanya,
  •  DC bertindak pada antarmuka imunitas dan toleransi periferal.


CARA MEMPRESENTASI

Saturday, June 27, 2020

PENCERNAAN SYSTEM




Definisi Sistem Pencernaan Manusia
  • Sistem pencernaan manusia adalah sekumpulan organ pencernaan berupa saluran dan kelenjar pencernaan yang digunakan untuk proses pencernaan yang terjadi pada berbagai tingkat di saluran untuk menyiapkan makanan yang dimakan dalam makanan agar bisa diserap.
  • Organ organ Pencernaan Ini memiliki struktur umum yang dimodifikasi pada level yang berbeda. Dengan tujuan untuk menyediakan proses yang terjadi pada setiap level yang berkesambungan . 
  • Kompleks proses pencernaan secara bertahap memecah makanan yang dimakan sampai mereka berada dalam bentuk yang cocok untuk diserap . 
  • Setelah penyerapan, nutrisi digunakan untuk mensintesis konstituen semua sel tubuh. 
  • Sistem pencernaan ini  menyediakan bahan baku berupa nutrisi untuk pembuatan sel baru, hormon dan enzim, dan energi yang dibutuhkan untuk ini dan proses lainnya dan untuk pembuangan bahan limbah.


Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan organ aksesori .

SALURAN PENCERNAAN - SYSTEM PENCERNAAN



Kanal pencernaan dimulai di mulut, melewati toraks, Lambung , dan panggul dan berakhir di anus.
Karena itu, ini adalah tabung panjang tempat makanan melintas. Ini memiliki berbagai bagian yang secara struktural sangat mirip. 

Bagian-bagiannya meliputi:
1. Mulut
2. Tekak
3. Kerongkongan
4. Lambung
5. Usus halus
6. Usus besar
7. Saluran dubur dan anus.

Mulut





Mulut atau rongga mulut dibatasi oleh otot dan tulang:
  • anterior — oleh bibir, 
  • posterior — kontinu dengan orofaring, 
  • lateral — oleh otot pipi, superior — oleh palatum keras dan palatum muskular lunak, 
  • inferior - oleh lidah berotot dan jaringan lunak dari dasar mulut.
Ini dilapisi sepanjang dengan selaput lendir, terdiri dari epitel pipih berlapis yang mengandung kelenjar kecil yang mensekresi lendir.
  • Langit-langit mulut membentuk atap mulut dan dibagi menjadi langit-langit keras anterior dan langit-langit lunak posterior. Langit-langit lunak berotot, melengkung ke bawah dari ujung posterior langit-langit keras dan menyatu dengan dinding faring di samping.
  • Uvula adalah lipatan melengkung otot yang ditutupi dengan selaput lendir, menggantung ke bawah dari tengah batas bebas langit-langit lunak.

Pada Mulut terdiri dari bagian-bagian penting berikut:
Lidah


Lidah adalah struktur otot sukarela yang menempati lantai mulut.
  • Lidah dilekatkan dengan alasnya ke tulang hyoid dan oleh lipatan selaput lendirnya, yang disebut frenulum, ke dasar mulut.
  • Permukaan superior terdiri dari epitel skuamosa bertingkat, dengan banyak papila (proyeksi kecil), berisi ujung saraf dari indera perasa, kadang-kadang disebut indera perasa.
  • Lidah memainkan peranan penting dalam:
  • pengunyahan (mengunyah)
  • deglutition (menelan)
  • pidato
  • rasa
Gigi gigi

Gigi tertanam dalam alveoli atau soket alveolar ridge mandibula dan rahang atas.
  • Setiap individu memiliki dua set, gigi sementara atau sulung, dan gigi permanen.
  • Saat lahir, gigi dari kedua gigi tersebut hadir dalam bentuk yang belum matang di mandibula dan rahang atas.
  • Ada 20 gigi sementara, 10 di setiap rahang. Mereka mulai meletus ketika anak berusia sekitar 6 bulan, dan semua harus hadir setelah 24 bulan.
  • Gigi permanen mulai menggantikan gigi sulung pada usia 6 tahun dan gigi ini terdiri dari 32 gigi, biasanya selesai pada tahun ke-24.
Jenis dan Fungsi gigi
  • Gigi Taring (Caninus)  adalah gigi pemotong 
  • Gigi Seri (Incicivus) digunakan untuk menggigit potongan makanan, 
  • Gigi Premolar dan Molar, Geraham depan dan Geraham Belakang dengan permukaan yang luas dan rata, digunakan untuk menggiling atau mengunyah makanan.
Faring


Makanan berpindah dari rongga mulut ke faring kemudian ke kerongkongan di bawahnya, yang terus menerus.
Faring dibagi untuk tujuan deskriptif menjadi tiga bagian
  1. nasofaring
  2. orofaring
  3. laringofaring .
  1. Nasofaring penting dalam pernapasan. 
  2. Orofaring dan laringofaring adalah saluran yang umum untuk sistem pernapasan dan pencernaan.
Fungsi Faring

Faring memiliki peran dalam sistem pernapasan dan pencernaan dan dapat dianggap sebagai titik di mana sistem ini berbeda.
  • Untuk sistem pencernaan, dinding ototnya berfungsi dalam proses menelan, dan berfungsi sebagai jalur untuk pergerakan makanan dari mulut ke kerongkongan.
  • Otot-otot melingkar konstriksi dari lapisan luar faring memainkan peran besar dalam peristaltik. 
  • Serangkaian kontraksi akan membantu mendorong makanan yang tertelan dan minum ke saluran usus dengan aman. 
  • Otot longitudinal lapisan dalam, di sisi lain, akan memperluas faring ke lateral dan mengangkatnya ke atas, sehingga memungkinkan menelan makanan dan minuman yang dicerna.
Esofagus

Kerongkongan memiliki panjang sekitar 25 cm dan diameter sekitar 2 cm dan terletak di bidang median di dada di depan kolom tulang belakang di belakang trakea dan jantung.
  • Ini berkelanjutan dengan faring di atas dan tepat di bawah diafragma yang bergabung dengan perut.
  • Ujung esofagus atas dan bawah ditutup oleh otot sfingter.
  • Sfingter cricopharyngeal atas mencegah udara masuk ke kerongkongan selama inspirasi dan aspirasi isi esofagus.
  • Sfingter esofagus jantung atau bawah mencegah refluks isi lambung asam ke dalam esofagus.
Fungsi Esofagus
  • Kerongkongan berfungsi untuk melewatkan makanan dan cairan dari mulut ke perut. Ini dicapai dengan kontraksi periodik (peristaltik).
  • Kerongkongan adalah koneksi penting ke sistem pencernaan melalui rongga toraks, yang melindungi jantung dan paru-paru.
  • Dua sfingter di kedua sisi esofagus memisahkan makanan menjadi unit-unit kecil yang dikenal sebagai bolus.

LAMBUNG


Lambung atau Perut adalah bagian J yang berbentuk melebar dari saluran pencernaan yang terletak di daerah epigastrik, umbilikal, dan kiri hypochondriac di rongga perut.
  • Perut terus menerus dengan esofagus di sfingter jantung dan dengan duodenum di sfingter pilorus.
  • Ia memiliki dua lengkungan. Lengkungan yang lebih pendek pendek, terletak di permukaan posterior lambung dan merupakan kelanjutan dinding posterior esofagus ke bawah. Tepat sebelum sfingter pilorik, ia melengkung ke atas untuk melengkapi bentuk J.
  • Ketika esofagus bergabung dengan lambung, daerah anterior membentuk sudut akut ke atas, kurva ke bawah membentuk kelengkungan yang lebih besar kemudian sedikit ke atas menuju sfingter pilorus.
  • Perut dibagi menjadi tiga wilayah: fundus, tubuh, dan antrum.
  • Di ujung distal antrum pilorik adalah sfingter pilorus, menjaga celah antara lambung dan duodenum.
  • Ukuran perut bervariasi dengan volume makanan yang dikandungnya, yang mungkin 1,5 liter atau lebih pada orang dewasa.
  • Di perut, kontraksi otot lambung terdiri dari gerakan berputar yang memecah bolus dan mencampurnya dengan jus lambung dan gelombang peristaltik yang mendorong isi perut ke arah pilorus.
  • Sekitar 2 liter jus lambung dikeluarkan setiap hari oleh kelenjar sekretori khusus di mukosa.
  • Ini terdiri dari Air, garam mineral, lendir yang disekresikan oleh sel piala di kelenjar dan pada permukaan lambung, asam klorida, faktor intrinsik, prekursor enzim tidak aktif, dll.
Fungsi Lambung 
  • Penyimpanan sementara memberikan waktu bagi enzim pencernaan, pepsin, untuk bertindak.
  • Pencernaan kimia - pepsin mengubah protein menjadi polipeptida.
  • Kerusakan mekanis - tiga lapisan otot polos memungkinkan perut untuk bertindak sebagai churn, jus lambung ditambahkan dan isinya dicairkan untuk berpadu.
  • Melakukan penyerapan terbatas air, alkohol dan beberapa obat yang larut dalam lemak
  • Pertahanan non-spesifik terhadap mikroba - disediakan oleh asam klorida dalam jus lambung.
  • Persiapan zat besi untuk penyerapan lebih jauh di sepanjang lintasan - lingkungan asam lambung melarutkan garam besi, yang diperlukan sebelum zat besi dapat diserap
  • Produksi faktor intrinsik diperlukan untuk penyerapan vitamin B12 di ileum terminal
  • Pengaturan lewatnya isi lambung ke dalam duodenum. Ketika chyme cukup diasamkan dan dicairkan, antrum pilorus memaksa jet kecil isi lambung melalui sfingter pilorus ke dalam duodenum

USUS HALUS /USUS KECIL



Usus kecil kontinu dengan perut di sfingter pilorus dan mengarah ke usus besar di katup ileocaecal.
Panjangnya sedikit lebih dari 5 meter dan terletak di rongga perut yang dikelilingi oleh usus besar.
Di usus kecil, pencernaan kimiawi makanan selesai dan sebagian besar penyerapan nutrisi terjadi.
Usus kecil terdiri dari tiga bagian utama yang saling kontinu:
  1. Duodenum : Panjangnya sekitar 25 cm dan melengkung di sekitar kepala pankreas. Sekresi dari kandung empedu dan pankreas dilepaskan ke duodenum melalui struktur bersama, ampula hepatopancreatic, dan pembukaan ke duodenum dijaga oleh sphincter hepatopancreatic (Oddi).
  2. Jejunum : Ini adalah bagian tengah dari usus kecil dan panjangnya sekitar 2 meter.
  3. Ileum , atau bagian terminal, panjangnya sekitar 3 meter dan berakhir di katup ileocaecal, yang mengontrol aliran material dari ileum ke caecum, bagian pertama dari usus besar, dan mencegah regurgitasi.
  • Luas permukaan mukosa usus kecil sangat meningkat dengan lipatan melingkar permanen, vili, dan mikrovili.
  • Vili adalah proyeksi kecil seperti jari dari lapisan mukosa ke lumen usus, sekitar 0,5-1 mm.
  • Dindingnya terdiri dari sel-sel epitel kolumnar, atau enterosit, dengan mikrovili kecil (panjang 1 μm) pada batas bebasnya.
Fungsi usus kecil
  • Usus kecil adalah bagian dari usus tempat 90% pencernaan dan penyerapan makanan terjadi, 10% lainnya terjadi di perut dan usus besar.
  • Fungsi utama usus kecil adalah penyerapan nutrisi dan mineral dari makanan.

USUS BESAR


Panjangnya sekitar 1,5 meter, dimulai dari caecum di fossa iliaka kanan dan berakhir di rektum dan kanal anal jauh di dalam pelvis.
  • Lumennya lebih besar dari usus kecil. Ini membentuk lengkungan di sekitar usus kecil melingkar.
  • Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon asendens, kolon transversum, kolon desendens, kolon sigmoid rectum, dan kanal anal.
Sekum
  • Ini adalah bagian pertama dari usus besar. Ini adalah daerah melebar yang memiliki ujung buta lebih rendah dan kontinu dengan usus naik secara superior.
  • Tepat di bawah persimpangan keduanya, katup ileocaecal terbuka dari ileum.
  • Apendiks vermiformis adalah tabung halus, ditutup pada salah satu ujungnya, yang mengarah dari caecum. Panjangnya sekitar 13 cm dan memiliki struktur yang sama dengan dinding usus besar tetapi mengandung lebih banyak jaringan limfoid.
Usus besar
Ini melewati ke atas dari sekum ke tingkat hati di mana ia melengkung ke kiri pada fleksura hepatik untuk menjadi kolon transversal. 
 

Usus besar melintang
  • Ini adalah lingkaran usus besar yang meluas melintasi rongga perut di depan duodenum dan perut ke daerah limpa di mana ia membentuk lentur limpa dan kurva tajam ke bawah untuk menjadi usus turun.
Usus besar yang turun
  • Ini melewati sisi kiri rongga perut kemudian melengkung ke arah garis tengah. Setelah memasuki panggul sebenarnya dikenal sebagai usus sigmoid.
Usus sigmoid
  • Bagian ini menggambarkan kurva berbentuk S di panggul kemudian berlanjut ke bawah menjadi rektum. 


 

RECTUM - KANAL ANAL

Ini adalah bagian yang sedikit melebar dari usus besar sekitar 13 cm. Ini mengarah dari usus sigmoid dan berakhir di saluran anus.
  • Saluran anal adalah jalur pendek sekitar 3,8 cm pada orang dewasa dan mengarah dari rektum ke eksterior.
  • Dua otot sfingter mengendalikan anus; sfingter internal, yang terdiri dari serat otot polos, berada di bawah kendali sistem saraf otonom dan sfingter eksternal, yang dibentuk oleh otot rangka, berada di bawah kendali sukarela.
Fungsi usus besar, rektum, dan saluran anus
Penyerapan
  • Isi ileum yang melewati katup ileocaecal ke dalam caecum adalah cairan, meskipun beberapa air telah diserap di usus kecil.
  • Dalam usus besar penyerapan air berlanjut sampai konsistensi semipadat dari tinja tercapai.
  • Garam mineral, vitamin, dan beberapa obat juga diserap ke dalam kapiler darah dari usus besar.
Aktivitas mikroba
  • Usus besar sangat dijajah oleh bakteri jenis tertentu, yang mensintesis vitamin K dan asam folat. Mereka termasuk Escherichia coli, Enterobacter aerogenes, Streptococcus faecalis dan Clostridium perfringens (welchii).
Defaecation
  • Biasanya, rektum kosong, tetapi ketika gerakan massa memaksa isi kolon sigmoid ke dalam rektum, ujung saraf di dindingnya dirangsang oleh peregangan.
  • Defaecation melibatkan kontraksi paksa dari otot rektum dan relaksasi sfingter anal internal.
  • Kontraksi otot-otot perut dan penurunan diafragma meningkatkan tekanan intra-abdominal (manuver Valsalva) sehingga membantu proses defekasi
Organ-organ Aksesori Sistem Pencernaan Manusia
  • Berbagai sekresi dituangkan ke dalam saluran pencernaan, beberapa oleh kelenjar di selaput membran organ, misalnya jus lambung yang dikeluarkan oleh kelenjar di lapisan perut, dan beberapa oleh kelenjar yang terletak di luar saluran.
  • Yang terakhir adalah organ aksesori pencernaan dan sekresi mereka melewati saluran untuk memasuki saluran. 
Mereka terdiri dari:
  1. 3 pasang kelenjar ludah
  2. Pankreas
  3. Hati dan saluran empedu.
Organ dan kelenjar terhubung secara fisiologis dan anatomis.

Kelenjar ludah


Kelenjar ludah ada di rongga mulut dan menuangkan sekresi mereka ke dalam mulut.

  • Air liur adalah sekresi gabungan dari kelenjar ludah dan kelenjar kecil yang mengeluarkan lendir dari lapisan rongga mulut. Sekitar 1,5 liter air liur diproduksi setiap hari dan terdiri dari:
  • air
  • garam mineral
  • Enzim: amilase saliva
  • lendir
  • lisozim
  • imunoglobulin
  • faktor pembekuan darah.
Ada tiga pasangan: kelenjar parotis, kelenjar submandibular, dan kelenjar sublingual.

Kelenjar parotis

  • Ini terletak satu di setiap sisi wajah tepat di bawah meatus akustik eksternal.
  • Setiap kelenjar memiliki saluran parotis membuka ke mulut di tingkat gigi molar kedua atas.
Kelenjar submandibular
  • Ini terletak satu di setiap sisi wajah di bawah sudut rahang.
  • Dua saluran submandibular terbuka di lantai mulut, satu di setiap sisi frenulum lidah.
Kelenjar sublingual
  • Kelenjar ini terletak di bawah selaput lendir lantai mulut di depan kelenjar submandibular.
  • Mereka memiliki banyak saluran kecil yang terbuka ke dasar mulut.
Fungsi kelenjar ludah dan air liur
  • Pencernaan kimiawi polisakarida. Air liur mengandung enzim amilase yang memulai pemecahan gula kompleks, menguranginya menjadi maltosa disakarida.
  • Pelumasan makanan. Makanan kering yang masuk ke mulut dibasahi dan dilumasi oleh air liur sebelum dapat dibuat menjadi bolus yang siap untuk ditelan.
  • Membersihkan dan melumasi. Aliran air liur yang memadai diperlukan untuk membersihkan mulut dan menjaga jaringannya tetap lembut, lembab, dan lentur. Ini membantu untuk mencegah kerusakan pada selaput lendir oleh bahan makanan kasar atau abrasif.
  • Pertahanan non-spesifik. Lisozim, imunoglobulin, dan faktor pembekuan memerangi mikroba yang menyerang.
  • Kuncup rasa dirangsang hanya oleh zat kimia dalam larutan. Makanan kering menstimulasi indera perasa hanya setelah dicampur dengan air liur.
PANCREAS



Pankreas adalah kelenjar kelabu pucat dengan berat sekitar 60 gram.
  • Panjangnya sekitar 12 sampai 15 cm dan terletak di daerah epigastrik dan kiri
  • rongga perut.
  • Terdiri dari kepala lebar, badan, dan ekor sempit. Kepala terletak di lekukan duodenum, tubuh di belakang perut dan ekornya terletak di depan ginjal kiri dan baru saja mencapai limpa.
  • Pankreas adalah kelenjar eksokrin dan endokrin.
Pankreas eksokrin
  • Ini terdiri dari sejumlah besar lobulus yang terdiri dari alveoli kecil, dinding yang terdiri dari sel-sel sekretori.
  • Setiap lobulus dikeringkan oleh saluran kecil dan ini akhirnya bergabung untuk membentuk saluran pankreas, yang memperpanjang seluruh panjang kelenjar dan membuka ke dalam duodenum.
  • Tepat sebelum memasuki duodenum, saluran pankreas bergabung dengan saluran empedu untuk membentuk ampula hepatopankreatik. Pembukaan duodenum ampula dikendalikan oleh sfingter hepatopancreatic (Oddi).
  • Fungsi pankreas eksokrin adalah menghasilkan jus pankreas yang mengandung enzim yang mencerna karbohidrat, protein, dan lemak.
Pankreas endokrin
  • Didistribusikan ke seluruh kelenjar adalah kelompok sel khusus yang disebut pulau pankreas (Langerhans).
  • Pulau-pulau tidak memiliki saluran sehingga hormon menyebar langsung ke dalam darah.
  • Fungsi pankreas endokrin adalah untuk mengeluarkan hormon-hormon insulin dan glukagon, yang terutama berkaitan dengan kontrol kadar glukosa darah.
Fungsi Pankreas

  • Sebagai bagian dari sistem eksokrin, pankreas mengeluarkan enzim yang bekerja bersama dengan empedu dari hati dan kantong empedu untuk membantu memecah zat untuk pencernaan dan penyerapan yang tepat.
Enzim yang diproduksi oleh pankreas untuk pencernaan meliputi:
  • lipase untuk mencerna lemak
  • amilase untuk mencerna karbohidrat
  • chymotrypsin dan trypsin untuk mencerna protein
  • Pankreas menghasilkan enzim segera setelah makanan mencapai perut.
Enzim ini melakukan perjalanan melalui serangkaian saluran sampai mencapai saluran pankreas utama.
  • Saluran pankreas utama bertemu dengan saluran empedu umum, yang membawa empedu dari kandung empedu dan hati menuju duodenum. Titik pertemuan ini disebut ampula Vater.
  • Empedu dari kantong empedu dan enzim dari pankreas dilepaskan ke dalam duodenum untuk membantu mencerna lemak, karbohidrat, dan protein sehingga mereka dapat diserap oleh sistem pencernaan.
Fungsi Endokrin

  • Sebagai bagian dari sistem endokrin, pankreas mengeluarkan dua hormon utama yang penting untuk mengatur kadar glukosa (juga dikenal sebagai gula darah):
  • Insulin. Pankreas mengeluarkan hormon ini untuk menurunkan glukosa darah ketika kadarnya terlalu tinggi.
  • Glukagon : Pankreas mengeluarkan hormon ini untuk meningkatkan glukosa darah ketika kadar terlalu rendah.
Kadar glukosa darah yang seimbang memainkan peran penting dalam hati, ginjal, dan bahkan otak. Sekresi hormon yang tepat ini penting untuk banyak sistem tubuh, seperti sistem saraf dan sistem kardiovaskular Anda.

HATI

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh, beratnya antara 1 dan 2,3 kg.
  • Itu terletak di bagian atas rongga perut yang menempati sebagian besar wilayah hypochondriac kanan, bagian dari wilayah epigastrik dan meluas ke wilayah hypochondriac kiri.
  • Permukaan atas dan anteriornya halus dan melengkung agar sesuai dengan permukaan bawah diafragma; permukaan posteriornya tidak teratur dalam garis besar.
  • Hati tertutup dalam kapsul inelastik yang tipis dan tidak sepenuhnya ditutupi oleh lapisan peritoneum. Lipatan peritoneum membentuk ligamen pendukung yang menempelkan hati ke permukaan inferior diafragma. Ini diposisikan sebagian oleh ligamen dan sebagian oleh tekanan organ di rongga perut.
  • Hati memiliki empat lobus. Dua yang paling jelas adalah lobus kanan besar dan lobus kiri yang lebih kecil, berbentuk baji. Dua lainnya, lobus caudate dan kuadrat, adalah area pada permukaan posterior.
  • Lobus hati terdiri dari lobulus kecil yang terlihat dengan mata telanjang.
  • Lobulus ini berbentuk heksagonal dan dibentuk oleh sel berbentuk kubus, hepatosit, disusun berpasangan dengan kolom yang memancar dari vena sentral.
  • Di antara dua pasang kolom sel, ada sinusoid (pembuluh darah dengan dinding yang tidak lengkap) yang mengandung campuran darah dari cabang kecil vena portal dan arteri hepatik.
  • Di antara sel-sel yang melapisi sinusoid adalah makrofag hati (sel Kupffer) yang fungsinya untuk menelan dan menghancurkan partikel asing yang ada dalam darah yang mengalir melalui hati.
  • Darah mengalir dari sinusoid ke vena sentral atau centrilobular. Ini kemudian bergabung dengan vena dari lobulus lain, membentuk vena yang lebih besar, sampai akhirnya, mereka menjadi vena hepatik yang meninggalkan hati dan mengosongkan vena cava inferior tepat di bawah diafragma.
Fungsi hati
  • Sekresi empedu. Hepatosit mensintesis konstituen empedu dari campuran darah arteri dan vena dalam sinusoid. Ini termasuk garam empedu, pigmen empedu, dan kolesterol.
  • Metabolisme karbohidrat. Konversi glukosa menjadi glikogen di hadapan insulin, dan mengubah glikogen hati kembali menjadi glukosa di hadapan glukagon. Perubahan ini adalah pengatur penting kadar glukosa darah.
  • Metabolisme lemak Desaturasi lemak yaitu mengubah lemak yang disimpan menjadi suatu bentuk di mana ia dapat digunakan oleh jaringan untuk memberikan energi.
  • Metabolisme protein. Deaminasi asam amino menghilangkan bagian nitrogen dari asam amino yang tidak diperlukan untuk pembentukan protein baru; urea terbentuk dari bagian nitrogen ini yang diekskresikan dalam urin.
  • Ini juga memecah bahan genetik sel-sel tubuh yang sudah usang untuk membentuk asam urat yang diekskresikan dalam urin.
  • Transaminasi - menghilangkan bagian nitrogen dari asam amino dan menempelkannya ke molekul karbohidrat lain yang membentuk asam amino baru yang tidak esensial.
  • Sintesis protein plasma dan sebagian besar faktor pembekuan darah dari asam amino yang tersedia terjadi di hati.
  • Kerusakan eritrosit dan pertahanan terhadap mikroba. Ini dilakukan oleh sel Kupffer fagosit (makrofag hati) dalam sinusoid.
  • Detoksifikasi obat dan zat berbahaya. Ini termasuk etanol (alkohol) dan racun yang diproduksi oleh mikroba.
  • Metabolisme etanol.
  • Penonaktifan hormon. Ini termasuk insulin, glukagon, kortisol, aldosteron, hormon tiroid dan seks.
  • Sintesis vitamin A dari karoten. (Karoten adalah provitamin yang ditemukan di beberapa tanaman, misalnya wortel dan daun sayuran hijau).
  • Produksi panas. Hati menggunakan banyak energi, memiliki tingkat metabolisme yang tinggi dan menghasilkan banyak panas. Ini adalah organ tubuh penghasil panas utama.
Hati terlibat dalam penyimpanan :
  1. vitamin yang larut dalam lemak: A, D, E, K
  2. besi, tembaga
  3. beberapa vitamin yang larut dalam air, misalnya riboflavin, niasin,
  4. piridoksin, asam folat, dan vitamin B12.
Referensi Sistem Pencernaan Manusia
  1. Waugh, A., & Grant, A. (2009). Ross and Wilson: Anatomy and Physiology in Health and Illness. (11th edition). Churchill Livingstone
  2. Hall, J. E. 1. (2016). Guyton and Hall textbook of medical physiology (13th edition.). Philadelphia, PA: Elsevier.
  3. Chung, K. W., Chung, H. M., & Halliday, N. L. (2015). BRS Gross anatomy (Eighth edition.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
  4. Marieb, Elaine Nicpon,Hoehn, Katja. (2012) Human anatomy & physiology /Boston : Pearson
  5. https://www.news-medical.net/health/What-Does-the-Small-Intestine-Do.aspx
  6. https://biologydictionary.net/pharynx/
  7. https://www.healthline.com/health/what-does-the-pancreas-do#pancreatic-conditions

ANIMASI


Support web ini

BEST ARTIKEL