Showing posts sorted by relevance for query bioteknologi. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query bioteknologi. Sort by date Show all posts

Wednesday, February 24, 2010

IMPLIKASI BIOTEKNOLOGI


  • Secara ringkas, berikut ini beberapa implikasi bioteknologi bagi perkembangan sains dan teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat.
  1. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi maupun industri bioteknologi
  2. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
  3. Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
  4. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferon
  5. Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
  6. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
  7. Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur.

RESIKO POTENSIAL

  1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
  2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
  3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
  4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
  5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
  6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
  7. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.

Dampak Bioteknologi
1
. Dampak Negatif Bioteknologi

  • Bioteknologi, seprti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif.
  • Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat.
  • Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.
  • Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi.
  • Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju
  • Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.
  • Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang.
  • Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.

Dampak Positif Bioteknologi

  • Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi.
  • Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia.
  • Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusia
  • Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological Diversity )yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya .
  • Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika Serikat tidak ikut menadatangani konvensi tersebut.
  • Di sepakati Pula Cartegena Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ). Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor produk bioteknologi antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia.
  • Pengertian klon bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan hewan dan manusia.
  • Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak dapat dikembangkan menjadi individu baru.

Dampak Bioteknologi Bagi Masyarakat dan Lingkungan

Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan ISP. Di antaranya:
  1. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
  2. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
  3. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
  4. Bacillus Thuringiensis tahan pestisida , tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
  5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.
  6. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
  7. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
  8. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.

Pemahaman Keaneka ragaman Mahkluk Hidup
Cerita ini mendasari berbagai hal yang dilakukan oleh keputusan manusia yang kurang bijaksana sehingga selalu yang dikejar kejar Transgenic Product All Accept akibatnya ya Erosi Plasma Nutfah dan lain lain

Keanekaragaman Genetik

  • Keanekaragaman genetik (genetic diversity) adalah suatu tingkatan biodiversitas yang merujuk pada jumlah total variasi genetik dalam keseluruhan spesies yang mendiami sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dapat didiami. Ia berbeda dari variabilitas genetik, yang menjelaskan kecenderungan kemampuan suatu karakter/sifat untuk bervariasi yang dikendalikan secara genetik.


  • Pada bidang akademik genetika populasi, terdapat beberapa hipotesis dan teori mengenai keanekaragaman genetik. Teori netral evolusi mengajukan bahwa keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi substitusi netral. Seleksi pemutus adalah hipotesis bahwa dua subpopulasi suatu spesies yang tinggal di lingkungan yang berbeda akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu yang berbeda pula. Hal ini dapat terjadi, jika suatu spesies memiliki jangkauan yang luas relatif terhadap mobilitas individu dalam populasi tersebut. Hipotesis seleksi gayut frekuensi menyatakan bahwa semakin umum suatu alel, semakin tidak bugar alel tersebut. Hal ini dapada terlihat pada interaksi inang dengan patogen, di mana frekuensi alel pertahanan yang tinggi pada inang dapat mengakibatkan penyebaran patogen yang luas jika patogen dapat mengatasi alel pertahanan tersebut.


Pentingnya keanekaragaman genetik

  • Terdapat beberapa cara untuk mengukur keanekaragaman genetika. Sebab-sebab hilangnya keanekaragaman genetika pada hewan juga telah dikaji dan diidentifikasi.Kajian tahun 2007 yang dilakukan oleh National Science Foundation menemukan bahwa keanekaragaman genetik dan keanekaragaman hayati bergantung satu sama lainnya, bahwa keanekaragaman dalam suatu spesies diperlukan untuk menjaga keanekaragaman antar spesies


Sintasan dan adaptasi

  • Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting dalam sintasan dan adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies berubah, variasi gen yang kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup dan beradaptasi. Spesies yang memiliki derajat keanekaragaman genetik yang tinggi pada populasinya akan memiliki lebih banyak variasi alel yang dapat diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat sedikit variasi cendering memiliki risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi permasalahan yang ditemui pada penangkaran sanak.


Relevansi agrikultural

  • Ketika manusia mulai bercocok tanaman, terdapat usaha penangkaran selektif untuk menurunkan sifat-sifat yang menguntungkan pada tanaman, dan menghilangkan sifat-sifat yang merugikan. Penangkaran selektif ini mengakibatkan monokultur, yakni keseluruhan tumbuhan pada ladang memiliki gen yang hampir identik satu sama lainnya. Keanekaragaman genetik yang rendah tersebut mengakibatkan tanaman sangat rentan terkena serangan pada suatu variasi genetik tertentu dan menghancurkan keseluruhan spesies


  • Wabah Kelaparan Kentang di Irlandia merupakan contoh akibat dari rendahnya keanekaragaman genetik pada kentang. Karena tanaman kentang yang baru tidak dihasilkan dari reproduksi, melainkan dari bagian tumbuhan induk, tidak ada keanekagraman genetik yang berkembang, dan keseluruhan tanaman kentang dapat dikatakan merupakan hasil kloning dari satu tanaman kentang, sehingga sangat rentan terhadap epidemik. Pada tahun 1840-an, populasi Irlandia kebanyakan bergantung pada kentang sebagai sumber makanan utama. Masyarakat Irlandia pada saat itu menanam varietas kentang yang bernama “lumper”, yang rentan terhadap serangan Phytophthora infestans.Plasmodiophorid ini menghancurkan mayoritas tanaman kentang, dan menyebabkan puluhan ribu orang mati kelaparan.


Mengatasi keanekaragaman genetik yang rendah


  • Alam memiliki beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan keanekaragaman genetik. Pada plankton, virus membantu proses hanyutan genetik. Virus samudera yang menginfeksi plankton, membawa gen organisme lain selain gen virus itu sendiri. Ketika suatu virus yang mengandung gen lain menginfeksi plankton, tampilan genetik plankton yang terinfeksi akan berubah. Hanyutan secara konstan ini membantu menjaga populasi plankton yang sehat.


  • Cheetah adalah spesies genting. Keanekaragaman genetik yang sangat rendah dan kualitas sperma yang rendah menyebabkan penangkaran dan keberlangsungan hidup cheetah sangat sulit. Hanya 5% cheetah yang dapat bertahan hidup sampai dewasa. Sekitar 10.000 tahun yang lalu, hampir semua terkeculai spesies jubatus cheetah mati. Spesies ini menghadapi populasi leher botol dan sanah keluarga yang dekat dipaksa untuk saling kawin, ataupun penangkaran sanak. Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa cheetah betina dapat kawin dengan lebih dari satu pejantang per satu kelompok anak cheetah. Cheetah betina mengalami induksi ovulsi, yang artinya bahwa ovum baru diproduksi setiap kali cheetah berkawin. Dengan berkawin dengan banyak pejantan, cheetah betina ini akan meningkatkan diversitas genetika dalam suatu kelompok anak cheetah.


Pengukuran keanekaragaman genetik

Keanekaragaman genetika suatu populasi dapat diperkirakan dengan menggunakan beberapa pengukuran sederhana.

  • Keanekaragaman gen, adalah proporsi lokus polimorfik diseluruh genom.
  • Heterozigositas, adalah jumlah rata-rata individu dengan lokus polimorfik.
  • Alel per lokus, juga digunakan untuk mendemonstrasikan variabilitas.

Tuesday, January 19, 2010

ANALISA / PREDIKSI SKL 10 BIOTEKNOLOGI


-->
SKL: Menjelaskan prinsip peran dan implikasi Bioteknologi pada salingtemas bagi masyarakat dan ligkungan
KEMAMPUAN YANG DIUJI: Menjelaskan dampak bioteknologi bagi masyarakat dan lingkugan dan perkembangan bioteknologi beserta contohnya

1. Aplikasi pengetahuan tentang mutasi adalah untuk mendapatkan tanaman atau hewan jenis unggul. Pada hewan misalnya adalah …
A.      Ayam kalkun
B.      Sapi Madura
C.      Kambing kacang
D.      Domba Doli
E.       Lele Dumbo

2. Interferon yang merupakan senyawa yang mampu mengobati beberapa penyakit kanker dapat diproduksi secara rekayasa genetika melalui teknik ….
A.      Kloning
B.      Transplantasi gen
C.      Plasmid e.
D.      Transfer enzim
E.       Hibridoma

3.  Bakteri hasil rekayasa genetika bila terlepas dari laboratorium dan masuk ke dalam lingkungan di khawatirkan oleh para ahli akan dapat menyebabkan .................
A.      membunuh bakteri lain yang bermanfaat
B.      pembusukan sampah organik menjadi lambat
C.      munculnya penyakit baru yang sulit diobati
D.      semua bakteri menjadi resisten terhadap antibiotika
E.       hama tanaman berkembang sangat pesat
.
4. Penggunaan bakteri Bacillus thuringensis (Bt) dalam rekayasa tumbuhan bertujuan untuk mempe roleh tumbuhan yang ......
A.      menghasilkan asam amino yang lengkap
B.      menghasilkan pestisida pembunuh hama
C.      mampu memupuk dirinya sendiri
D.      menguraikan senyawa yang bersifat racun
E.       proses fotosintesisnya berjalan sangat cepat

5.     Teknik Pada Kultur jaringan dilandaskan pada sifat
A.      deferensiasi
B.      regenerasi
C.      totipotensi
D.      bioremediasi
E.       transplantasi

6. Berikut ini adalah langkah-langkah Bioteknologi :
1.       “Gen titipan” dimaksudkan kedalam plasmid
2.       DNA yang mengandung gen titipan diberi Enzim Restriksi
3.       Bakteri agen memperbanyak diri
4.  Plasmid yang membawa “gen titipan” dimasukkan kedalam bakteri agen
Untuk langkah yang benar dari Biotektologi dengan teknik DNA Rekombinan pada teknik Plasmid adalah ....
A.      2, 3, 4 dan 1
B.      2, 1, 4 dan 3
C.      2, 1, 3 dan 4
D.      1, 3, 4 dan 2
E.       1, 2, 3 dan 4

7.    Berikut ini adalah beberapa peran bioteknologi dalam kehidupan :
1.       Menghasilkan produk minuman / makanan
2.       Mengatasi masalah lingkungan seperti pencemaran sampah plastik
3.       Pengolahan bahan tambang
4.       Mengubah bahan makanan menjadi bahan makanan bentuk lain
5.       Memberi nilai tambah pada bahan makanan tertentu
Peran bioteknologi dalam bidang industri makanan, antara lain .............
A.       1, 2 dan 3
B.      1, 3 dan 4
C.       1, 4 dan 5
D.      2, 3 dan 4
E.      2, 3 dan 5

8.    Peran bioteknologi dalam bidang kedokteran antara lain .................kecuali .
A.       Pembuatan antibiotik
B.      Hormon insulin
C.       Interferon
D.      Hormon pertumbuhan
E.      Tanaman kebal hama

9.    Dalam bidang pertanian, bioteknologi berperan dalam “menghasilkan” tanaman kebal hama yang telah disisipi gen penghasil endotoksin dari .............
A.      Bacillus subtilis
B.      Bacillus thuringiensis
C.       Rhizobium leguminosorum
D.      Agrobacterium tumefaciens
E.       Penicillium notatum

10.    Permasalahan-permasalahan berikut dapat diatasi dengan rekayasa genetik , kecuali ....
A.       Membentuk sifat baru pada organisme tertentu
B.      Membentuk enzim baru pada organisme tertentu
C.       Mengobati penyakit infeksi baru pada organisme tertentu
D.      Membentuk kemampuan baru pada organisme tertentu
E.      Mencegah munculnya penyakit keturunan baru pada organisme tertentu

11.    Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
1.       Kultur jaringan dapat meningkatkan produksi suatu tanaman
2.       Rekayasa genetik dapat meningkatkan kualitas tanaman
3.       Cara konvensional dalam peningkatan mutu bahan pangan lebih mudah diterima masyarakat
4.       Produk bioteknologi dikhawatirkan menjadi polutan baru
5.       Bioteknologi memungkinkan manusia melestarikan flora / fauna langka dan nyaris punah
Pernyataan yang berkaitan dengan peran positif bioteknologi bagi masyarakat, adalah...
A.       1 dan 2
B.      1 dan 3
C.       1 dan 4
D.      2 dan 3
E.      2 dan 4

12.    Prinsip teknik kultur jaringan pada bioteknologi adalah ...............
A.       Memperbanyak tanaman secara vegetatif dari berbagai tanaman
B.      Meningkatkan nutrien tanaman hingga tanaman cepat membentuk jaringan
C.       Memperbaiki kondisi lingkungan agar tanaman berkembangbiak dengan cepat
D.      Memanfaatkan sifat totipotensi sel/jaringan tumbuhan untuk membentuk organ baru
E.      Menyilangkan tanaman yang mempunyai sifat unggul untuk memperbaiki keturunan

13.    Bioteknologi di bidang pertanian dapat diterapkan dalam hal ...............kecuali.
A.       Tanaman kebal hama dan penyakit
B.      Tanaman adaptif terhadap lingkungan
C.       Tanaman yang mampu memenuhi kebutuhan nitrogen secara mandiri
D.      Persilangan tanaman
E.      Tanaman yang mampu menghasilkan senyawa tertentu

14.    Pembuatan antibodi monoklonal dapat dilakukan melalui ..............
A.       Teknologi plasmid
B.      Teknik kloning
C.       Teknik hibridoma
D.      Teknologi bayi tabung
E.      Teknologi fermentasi

15.    Domba dolly merupakan salah satu produk bioteknologi  dilakukan melalui ..............
a.         Teknologi plasmid
b.        Teknik kloning
c.         Teknik hibridoma
d.        Teknologi bayi tabung
e.        Teknologi fermentasi

16.     Berikut ini adalah faktor-faktor yang berkaitan dengan bioteknologi :
1.       Bacteri
2.       Plasmid bacteri
3.       Enzim restriksi endonuklease
4.       Antibodi
5.       Antibiotik
Faktor yang menunjang berkembangnya teknik rekayasa genetik , adalah .................
A.       1, 2 dan 3
B.      1, 2 dan 4
C.       2, 3 dan 4
D.      2, 3 dan 5
E.      3, 4 dan 5

17.  Berikut ini adalah peran bioteknologi dalam bidang pengolahan bahan pangan, kecuali ......
a.       Pembuatan roti dengan memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae
b.      Pembuatan tanaman kebal hama dengan memanfaatkan Bacillus thuringiensis
c.       Pembuatan keju dengan memanfaatkan jasa bakteri dari genus Lactobacillus dan Streptococcus
d.      Produksi mentega dengan menggunakan Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris
e.      Pembuatan kefir dari fermentasi susu oleh Streptococcuc lactis,Lactobacillucs bulgaricus

18.    Permasalahan-permasalah berikut yang tidak dapat diatasi dengan penerapan bioteknologi adalah ........
a.       Membentuk sifat baru pada organisme tertentu
b.      Membentuk enzim baru pada organisme tertentu
c.       Mengobati penyakit infeksi baru pada organisme tertentu
d.      Membentuk kemampuan baru pada organisme tertentu
e.      Mencegah munculnya penyakit keturunan pada manusia

19.    Bioteknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Pernyataan yang sesuai dengan kalimat tersebut adalah ...............kecuali
a.      Antibitik untuk pengobatan penyakit infeksi dihasilkan oleh mikroba tertentu seperti Bacillus brevis
b.      Beberapa vaksin seperti vaksin polio, gondong, cacar air diproduksi dengan memanfaatkan jasa mikroba tertentu
c.       Masalah polusi akibat limbah yang dihasilkan manusia dapat diatasi dengan menggunakan penerapan bioteknologi
d.      Pencemaran perairan oleh limbah minyak mentah dapat diatasi dengan memanfaatkan jasa Streptococcus lactis
e.      Ekstraksi Bijih tembaga dapat dilakukan dengan menggunakan jasa Thiobacillus ferrooksidans

20.    Bioteknologi berperan untuk melawan infeksi virus tertentu ke dalam tubuh manusia. Bahan yang dihasilkan melalui proses bioteknologi untuk melawan infeksi virus adalah ................
a.       Antibodi
b.      Antitoksin
c.       Serum
d.      Interferon
e.      Vaksin

21.    Contoh penerapan bioteknologi dalam bidang peternakan adalah ...............kecuali.
a.       Pembuatan Hormon tumbuh BGH
b.      Pembentukan hewan transgenik
c.       Produksi vaksin untuk penyakit pada hewan
d.      Inseminasi buatan untuk mendapatkan keturunan unggul
e.      Pembentukan species yang mampu memproduksi makanan sendiri



PREDIKSI
39. Untuk memperoleh antibodi monoklonal dalam skala besar yang digunakan untuk pengobatan kanker dapat dilakukan dengan cara .....
a. totipotensi jaringan
a teknologi hibridoma
b teknologi plasmid
c transplantasi gen
d transplantasi nukleus
40. Makanan yang berasal dari tumbuhan atau hewan transgenik diberi label GMO (genetically modified organisms) agar konsumen bebas untuk memilihnya. Sebab makanan tersebut ..........
a. kadar protein yang terkandung sangat rendah
b. menyebabkan alergi pada orang tertentu
c. menghambat pertumbuhan pada balita
d. mudah terkontaminasi bakteri-bakteri patogen
e. mengandung racun yang dapat menyebabkan mutasi gen
kj0

Saturday, December 3, 2011

TRANSGENIC GEN

Perkembangan Bioteknologi Pertanian
  • Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang sangat menjanjikan di abad ke 20 ini.
  • Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumberdaya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang.
  • Bioteknologi merupakan salah satu pencapaian teknologi yang sangat penting dalam sejarah umat manusia.
  • Dengan teknologi ini manusia telah mencapai suatu arah pemahaman dan aplikasi ilmu yang mempunyai implikasi sangat luas bagi kehidupan manusia maupun alam.
  • Bioteknologi pertanian merupakan salah satu cabang ilmu yang penting dalam pengembangan bioteknologi yang diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia akan pangan.
  • Bidang ini telah berkembang sangat pesat dan menghasilkan temuan dan aplikasi-aplikasi baru dalam produksi pertanian yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dapat dicapai serta mempunyai pengaruh luas dalam berbagai gatra kehidupan manusia (Yuwono, Triwibowo).
  • Pemanfaatan bioteknologi tanaman seperti rekayasa genetika juga dapat memudahkan petani dalam budaya tanaman, misalnya dalam pengendalian gulma yaitu dengan menghasilkan tanaman yang memiliki ketahanan terhadap jenis herbisida tertentu.
Kegiatan pada bidang pertanian dapat dibagi menjadi tiga generasi:
  1. Generasi pertama adalah kegiatan menghasilkan benih (generatif dan vegetatif).
  2. Generasi kedua adalah kegiatan menghasilkan tenik budidaya pada bidang pertanian.
  3. Generasi ketiga adalah kegiatan menghasilkan produk agroindustri.
  • Berdasarkan hasil penelitian pada bidang biologi yang diintegrasikan dengan teknologi yang mengkaji ilmu dasar (basic science) ditemukan berbagai mekanisme dalam proses metabolisme untuk hidup yang lebih baik sehingga pada periode ketiga ini dihasilkan produk pertanian yang lebih efektif dan efisien.
  • Bioteknologi tersebut diharapkan dapat berperan menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
  • Peran ini dapatdiimplementasikan kedalam tiga generasi pertanian diatas.
  • Dari kenyataan yang ada, perkembangan bioteknologi telah berhasil memberikan terobosan pada bidang pertanian seperti percepatan untuk menghasilkan suatu varietas tanaman baru. Selain itu kemajuan bioteknologi pertanian ini juga sudah mencapai tingkat molekular.
  • Mikroba dimanfaatkan sebagai vektor (pembawa sifat genetic) yang dapat mentransfer sifat dari satu organisme ke organisme yang lainnya, baik yang mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat (contohnya satu spesies atau famili) maupun sebaliknya.
  • Pemanfaatan mikroba sebagai starter untuk memproduksi pupuk (bio-fertilizer dan dekomposer) ataupun pestisida (bio-pesticide), teknik kultur jaringan, teknlogi DNA rekombinan dan berbagai rekayasa genetik pada tanaman dengan menggunakan mikroba yang menguntungkan untuk efisiensi input budidaya tanaman.

Insersi DNA sample ke plasmid (vektor)


Transfer gen melalui vektor (plasmid dari bakteri)
  • Kemampuan bioteknologi dalam penggandaan benih diantaranya dilakukan melalui proses rekayasa genetika (genetic engineering).
  • Dalam hal ini merupakan proses menghimpun dan menyatukan sifat-sifat tanaman (sifat genetik) yang unggul dan membuang sifat yang tidak baik. Benih yang dihasilkan juga tepat sasaran dan mudah ditangani (user friendly).
  • Tepat sasaran artinya, sifat benih yang dikembangkan sesuai sasaran, seperti menghasilkan buah yang banyak dan bermutu baik.
  • Sebagai contoh adalah pisang cavendis (buah pisang berukuran besar) mudah dibudidayakan, sehingga sesuai dengan kondisi petani yang pada umumnya sederhana dan praktis.
  • Benih pertanian yang dihasilkan melalui bioteknologi meliputi pengembangan dan penyediaan benih unggul sehingga dapat meningkatkan kualitas produktivitas dan kualitas tanaman, serta mempunyai ketahanan terhadap hama dan penyakit.
  • Perbanyakan benih vegetatif dapat dilakukan melalui kultur jaringan (tissue culture) ataupun embriogenesis.
  • Dalam budidaya tanaman, bioteknologi juga mempunyai peranan yang sangat besar terutama dalam pengembangan dan penyediaan pupuk organik (biofertillizer) dan pestisida (biopestisida), sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta melipatgandakan hasil pertanian, selain itu bioteknologi pertanian juga dapat memberikan kontribusi yanng sangat besar terhadap konservasi lahan dan lingkungan.

Tanaman hasil rekayasa genetika yang mampu memproduksi pestisida sendiri
  • Saat ini, aplikasi bioteknologi moderen untuk pemenuhan kebutuhan manusia masih terkait erat dengan penggunaan bioteknologi konvensional yang telah berkembang sebelumnya.
  • Dalam penyediaan pangan, selain menggunakan pendekatan bioteknologi modern, beberapa peneliti masih mengandalkan teknologi konvensional untuk menghasilkan benih tanaman berkualitas, misalnya tanaman padi yang dibudidayakan sekarang ini sebagian besar masih berasal dari hasil persilangan konvensional, meskipun sudah ada galur-galur baru yang dikembangkan dengan teknologi DNA rekombinan, misalnya galur padi Golden Rice. Galur Golden Rice adalah galur padi yang membawa gen-gen asing dari bakteri sehingga beras yang dihasilkan oleh galur padi ini mempunyai kandungan provitamin A yang tinggi.
  • Galur semacam ini tidak pernah diketemukan sebelumnya di alam maupun berdasarkan hasil persilangan konvensional.
  • Dalam bidang budidaya tanaman pangan dan tanaman industri, selain menggunkan teknik-teknik konvensional, sudah berkembang galur-galur tanaman transgenik baru yang mempunyai sifat toleran terhadap keadaan lingkungan dengan menyisipkan gen-gen asing dari jasad lain.
  • Sebagai contoh, para ilmuwan telah mengembangkan tanaman tembakau yang lebih toleran terhadap kadar garam tinggi, tanaman yang tahan terhadap herbisida, tahan terhadap hama dan penyakit tertentu, dan sebagainya.
  • Salah satu pengembangan bioteknologi pertanian adalah kultur jaringan tanaman. Teknologi ini merupakan suatu teknik untuk menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul.
  • Kelebihan dari teknik ini adalah dapat menghasilkan jumlah bibit unggul yang sangat banyak dalam jangka waktu yang singkat.
  • Kultur jaringan dipopulerkan oleh Muller, Hildebrant dan Riker pada tahun 1954. Kultur jaringan adalah teknik pemeliharaan jaringan dalam medium buatan. Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
  • Teknik kultur jarinagn ini adalah teknik budidaya untuk mrnghasilkan keturunan yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
  • Transgenesis tanaman (perpindahan gen ke tanaman secara langsung) adalah inovasi yang boleh dikatakan masuk akal untuk mencapai sukses daripada hibridasi konvensional.
  • Beberapa perkembangan yang memiliki potensi komersial yang signifikan adalah tanaman yang dapat menghsilkan pestisida sendiri, tanaman yang tahan terhadap herbisidabahkan juga bioproduk, seperti vaksin makanan.
  • Produksi protein transgenik relatif mudah dan protein yang dihasilkannya layak dan bagus sehingga perkembangan penelitian pada bidang ini sangat menjanjikan.
  • Sebagai contoh, serat kapas yang semula mengalami kenaikan sekitar 1,5% pertahun, dengan cara penyisipan gen tunggal dapat meningkat menjadi 60%.
  • Rekayasa Genetika dalam pertanian menjanjikan masa depan yang cerah, namun ada keterbatasan bioteknologi pertanian.
  • Menurut Miclos dan Freyer (1990) kesulitan analitis genetis tanaman disebabkan oleh:
  1. Pertumbuhan tanaman yang lambat dan umur pergantian generasi yang lama.
  2. Besarnya genom tanaman, termasuk banyaknya kromosom poliploid
  3. Memiliki “kotak kayu” yaitu dinding sel berupa selulose yang mengelilingi tanaman.
  • Oleh karena itu, dilakukan penelitian terutama untuk sifat-sifat yang dikendalikan oleh gen tunggal.
  • Fiksasi nitrogen dikendlikan oleh lebih dari 15 gen yang berbeda dalam sistem bakteri/tanaman.
  • Banyak diantaranya melibatkan gen-gen yang sanpai saat sekarang belum berhasil diisolasi (dipisahkan), para ilmuwan masih harus mengatasi masalah kesulitan-kesulitan dalam memindahkan gen-gen itu ke dalam tubuh tanaman budidaya yang penting tersebut (misalnya jagung).
  • Gen-gen tersebut harus diletakan pada sisi/tempat tertentu dalam kromosom tanaman agar dapat berfungsi.
  • Peneliti tanaman juga sering menghadapi masalah-masalah yang sama dalam upaya mereka untuk merekayasa secara genetis perkembangan kemampuan tanaman dalam fotosintesis (misalnya mengubah tanaman C3 menjadi tanaman C4 yang lebih efisien energi) yakni dalam toleransi terhadap kekeringan dan dalam hal sifat meningkatkan jumlah panen.
Manfaat bioteknologi pertanian serta kelemahannya

Bioteknologi pertanian memberikan banyak manfaat, manfaat-manfaat itu diantaranya adalah sebagai berikut
:
  1. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta melipatgandakan hasil pertanian
  2. Menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
  3. Terciptanya tanaman yang tahan dalam berbagai hama serta kondisi.
  4. Terciptanya tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri.
  5. Mengurangi pencemaran lingkungan serta menekan biaya produksi.
Disamping memberikan banyak manfaat, bioteknologi pertanian juga memiliki beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan itu diantaranya adalah:
  1. Terjadinya silang luar akibat adanya penyebaran pollen dari tanaman transgenik ke tanaman lain.
  2. Adanya efek kompensasi.
  3. Muncul hama target yang tahan terhadap insektisida.
  4. Muncunya efek samping terhadap hama nontarget
  5. Biaya untuk memuatnya relatif tinggi.
  6. Membutuhkan teknologi yang tinggi, sehingga dalam perakitannya diperlukan orang-orang yang memiliki keahlian khusus
Metode-metode yang digunakan pada bioteknologi pertanian
  • Tanaman transgenik merupakan tumbuhan yang memiliki sifat baru yang sebelumnya tidak dimiliki oleh tumbuhan tersebut, sebagai hasil penambahan gen yang berasal dari organisme lain.
  • Jadi tanaman transgenik itu memiliki sifat yang erbeda dari tanaman aslinya, perbedaan sifat itu disebabkan oleh adanya gen asing yang berperan dalam tanaman tersebut.
  • Gen asing itu berada dalam tanaman transgenik karena telah sengaja dimasukkan ke tanaman tersebut.

Teknik dasar membuat tanaman transgenik

Adapun metode-metode yang dapat digunakan pada bioteknologi pertanian diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Seleksi Perkawinan Konvensional dan Hibridisasi
  2. Kloning (menumbuhkan tanaman dari sel tunggal)
  3. Fusi Protoplas
1. Seleksi Perkawinan Konvensional dan Hibridisasi
  • Rekayasa genetik pada tanaman bukanlah suatu hal yang baru.
  • Sejak berkembangnya bidang pertanian, para petani telah melakukan seleksi benih sesuai sifat-sifat yang diinginkan.
  • Meskipun perkawinan silang yang dilakukan dapat meghasilkan tongkol-tongkol jagung yang besar, apel yang mengansung banyak air, dan bibit unggul yang diperoleh secara modern, namun cara ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak tentu.
  • Untuk mendapatkan bibit unggul sesuai sifat-sifat yang diinginkan dilakukan dengan perkawina silang antara 2 jenis tanaman dan mengulang kembali perkawinan silang antara keturunan hibrid dengan salah satu induknya.
  • Pada kenyataanya, tanaman dari spesies yang berbeda pada dasarnya tidak dapat dihibridisasi, akibat sifat genetik tidak dapat diisolasi dari tanaman.
  • Dengan bioteknologi, keterbatasan tersebut dapat diatasi.
  • Para ilmuwan sekarang dapat memindahkan gen-gen khusus untuk sifat yang diinginkan kedalam tanaman.
Proses ini berjalan cepat dan pasti karena tanaman menunjukkan beberapa keuntungan bagi para ahli genetik, yaitu :
  1. Sejarah panjang dari persilangan tanaman memberikan peluang bagi ahli genetika tanaman memiliki kekayaan strain yang dapat dieksploitasi secara molekuler.
  2. Tanaman menghasilkan banyak keturunan, sehingga mutasi rekombinasi dapat ditemukan dengan mudah.
  3. Tanaman memiliki kemampuan regenerasi lebih baik daripada hewan.
  4. Batas spesies dan kompatibititas seksual bukan merupakan persoalan yang berkepanjangan


Perbandingan gen pada varietas yang dihasilkan dari hibridisasi konvensional dan transformasi genetik
  • Teknik konvensional ini memiliki keuntungan dan juga kelemahan.
  • Keuntungan dari teknik konvensional adalah dapat menghasilkan bibit unggul sedangkan kelemahannya adalah hanya bisa dilakukan pada spesies (jenis) yang sama.

2). Kloning (menumbuhkan tanaman dari sel tunggal)
  • Pada umumnya sel-sel tanaman berbeda dengan hewan, tetapi satu ciri khas sel tanaman yang penting untuk bioteknologi adalah beberapa tanaman dapat melakukan regenerasi dari satu sel.
  • Tumbuhan baru yang terbentuk memiliki tiruan baru (klon) dari sel induk. Kemampan alami sel tanaman ini membuatnya menjadi ideal untuk penelitian genetik.
  • Setelah materi genetik yang baru dihasilkan didalam sel tanaman, maka sel tersebut dengan cepat membentuk tanaman dewasa dan para peneliti dapat mengetahui hasil modifikasi genetik pada waktu yang relatif singkat.

3). Fusi Protoplas
  • Fusi protoplas merupakan suatu proses alamiah yang terdapat darimulai tanaman tingkat rendah sampai pada tanaman tingkat tinggi.
  • Fusi protoplas merupakan gabungan protoplas dengan protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid.
  • Hibridisasi somatik melalui fusi protoplasma digunakan untuk menggabungkan sifat lain dua spesies atau genus yang tidak dapat digabungkan secara seksual ataupun aseksual.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggabungkan seluruh genom dari spesies yang sama (intra-spesies), atau antarspesies dari genus yang sama (inter-spesies), atau antargenus dari satu famili (inter genus).


Protoplas dari dua sel yang mulai bergabung
  • Ketika tanaman dilukai, maka sejumlah sel yang disebut callus akan tumbuh pada tempat yang dilukai tersebut.
  • Sel-sel callus memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi tunas dan akar serta keseluruhan tanaman berbunga.
  • Potensi alami sel-sel tersebut yang terprogram menjadi calon tanaman baru sangat ideal untuk rekayasa genetik. Seperti pada sel-sel tanaman, sel-sel callus dikelilingi oleh dinding selulosa yang tebal, yaitu sebuah rintangan yang menghambat pembentukan DNA baru.
  • Dinding sel tersebut dapat dipecah dengan dinding selulose sehingga menghasilkan sel tanpa dinding sel yang disebut protoplas.
  • Protoplas ini dapat digabungkan dengan protoplas lain dari beberapa spesies, kemudian membentuk sel yang dapat tumbuh menjadi tanaman hibrid.
  • Metode ini disebut fusi protoplas.
  • Tujuan fusi protoplas adalah untuk mendapatkan suatu hibrida somatic atau sibrida atau mengatasi kelemahan dari hibrida seksual.
Terdapat kelemahan dari hibrida seksusal, yaitu:
  • Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies dan antar genera.
  • Hibridisasi somatik dapat mengatasi hal tersebut.
  • Sitoplasma pada perkawinan seksual hanya berasal dari induk betina saja.
  • Dalam proses pembuahan, ganet jantan hanya membawa inti saja dengan sedikit sitoplasma sebaliknya pada tetua betina selain inti juga sitoplasma.
  • Untuk mendapat sitoplasma dari kedua tetua diadakan fusi antara sitoplasma.
  • Fusi protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar spesies atau galur tanaman yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan persilangan biasa karena adanya masalah inkompatibilitas fisik.
Fusi protoplas membuka kemungkinan untuk:
  1. Menghasilkan hibrid somatik amphidiploid yang fertil antar spesies yang secara seksual tidak kompatibel
  2. Menghasilkan galur heterozigot dalam satu spesies tanaman yang secara normal hanya dapat diperbanyak dengan cara vegetatif, misalnya pada kentang.
  3. Memindahkan sebagian informasi genetik dari satu spesies ke spesies lain dengan memanfaatkan fenomena yang disebut penghilangan kromosom (chromosome elimination).
  4. Memindahkan informasi genetik yang ada di sitoplasma dari satu galur atau spesies ke galur atau spesies lain
Fusi protoplas dapat menghasilkan dua macam kemungkinan produk:
  1. Hibrid, jika nukleus dari kedua spesies tersebut betul-betul mengalami fusi (menyatu)
  2. Cybrid (cytoplasmid hybrid ataru heteroplast), jika hanya sitoplasma yang mengalami fusi sedangkan informasi genetik dari salah satu induknya hilang.
  3. Teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari teknik ini adalah dapat menghasilkan tanaman dengan sifat tertentu dan dapat dilakukan dengan spesies yang berbeda. Kekurangan dari teknik ini adalah memerlukan biaya yang mahal serta butuh ketelitan yang lebih.

Skema fusi protoplas dalam menghasilkan produk

4). Teknik Potongan Daun (Leaf Fragment Technique)
  • Transfer genetik terjadi secara alami pada tanaman dalam merespon organisme patogen. Contohnya, suatu luka dapat terinfeksi oleh bakteri tanah yang disebut Agrobacterium tumefaciens (Agrobacter).
  • Bakteri ini memiliki plasmid yang besar (molekul DNA double helix yang sirkuler) yang dapat merangsang sel-sel tanaman untuk tumbuh terus-menerus tanpa terkontrol (tumor).
  • Oleh karena itu, plasmid ini dikenal sebagai Tumor inducing (Ti) plasmid.
  • Sedangkan hasil dari tumor tersebut disebut crown gall.
  • Selama infeksi, bakteri ini mentransfer sebagian kecil materio genetik yang dimilikinya (T-DNA) ke dalam genom sel tanaman inang.
  • Setelah diinsersi, gen-gen bakteri tersebut diekspresi oleh sel-sel tanaman yang terinfeksi.

Mekanisme penggabungan gen melalui teknik potongan daun

  • Plasmid bakteri memberi gagasan bagi para ahli bioteknologi sebagai sarana transfer DNA.
  • Dalam penggunaannya, peneliti sering menyebut sebagai teknik potongan daun.
  • Dalam teknik ini daun dipotong kecil-kecil kemudian ketika potongan daun mulai regenerasi, selanjutnya akan dikultur pada medium yang mengandung Agrobacter yang telah mengalami modifikasi genetik.
  • Selama proses ini, DNA dan Ti plasmid berintegrasi ke DNA sel inang dan materi genetik pun telah terkirim.
  • Potongan daun tersebut kemudian diberi hormon untuk merangsang pertumbuhan tunas dan akar.
  • Kekurangan utama dari proses ini adalah Agrobacter tidak dapat menginfeksi tanaman monokotil seperti jagung dan gandum.
  • Tanaman dikotil seperti tomat, kentang, apel, juga kedelai merupakan contoh yang cocok untuk proses ini.
  • Namun penelitian baru-baru ini jelas menunjukkan bahwa T-DNA dapat digabungkan ke dalam spesies monokotil.
  • Untuk bakteri yang tahan terhadap Agrobacter dilakukan dengan menggunakan pistol gen, yaitu dengan cara menembakkan logam kecil yang diselubungi DNA ke embrio sel tumbuhan, di sini inti sel tumbuhan tetap bisa membidik kloroplas.
  • Kelebihan dari teknik ini adalah dapat menghasilkan tanaman dengan sifat yang sesuai dengan keinginan.

5). Teknik Kultur Invitro
  • Kultur invitro merupakan salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman, antara lain dengan keragaman somaklonal (Pedrieri, 2001).
  • Menrut Ahlowalia (1986), perubahan genetik dapat terjadi selama periode kultur invitro atau karena adanya sel-sel yang mengalami mutasi.
  • Perbanyakan tanaman dengan kultur invitro telah banyak diusahakan secara komersial di negara maju seperti Amerika, Jepang, dan Eropa..pemanfaatan lain teknologi tersebut untuk pengadaan bibit pada awalnya berdasarkan hasil percobaan Morel tahun 1960 pada anggrek Cymbidium.

Langkah-langkah kultur invitro
  • Dalam waktu yang singkat dari bahan tanaman yang sangat terbatas dapat dihasilkan bibit dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
  • Keberhasilan tersebut mendorong dimanfaatkannya in vitro sebagai teknologi perbanyakan yang banyak memberikan keunggulan daripada teknologi konvensional.
Walaupun demikian terdapat beberapa kendala yang sering dihadapi dalam aplikasinya yaitu:
  1. Keberhasilan teknik ini pada tanaman tahunan berkayu masih rendah sehingga aplikasinya masih terbatas pada jenis tanaman tertentu saja.
  2. Kapasitas egenerasi menurun bila sering melakukan pembaharuan
  3. Penurunan integritas genetik pada bibit yang dihasilkan
  4. Persentase keberhasilan aklimatisasi (terutama pada tanaman tahunan berkayu) relatif masih rendah
  5. Adanya patogen internal (khususnya pada tanaman tahunan berkayu) yang sulit dihilangkan
  6. Diperlukan tenaga kerja yang intensif, terdidik, serta mempunyai keterampilan khusus
  7. Diperlukan modal awal yang cukup tiggi
Pierik dalam.Nurwandani, Paristiyanti: 2008 menyatakan bahwa perbanyakan melalui kultur invitro dapat dikatakan berhasil bila memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
  1. Tidak merubah sifat genetik poon induk
  2. Seleksi kuat pada bahan tanaman yang akan digunakan sebagai eksplan agar bebas penyakit
  3. Teknik perbanyakan yang tidak terlalu rumit
  4. Kemampuan regenerasi yang tetap tinggi
  5. Ekonomis
  • Padatanaman semusim (berdinding lunak),masalah regenerasi umumnya tidak menjadi masalah.
  • Faktor pertunasan yang tinggi dapat tercapai dengan penggunaan formulasi media tertentu.
Berbeda degan tanaman tahunan berkayu,banyak faktor yang menghambat proses regenerasi, antara lain:
  1. Daya meristematis yang rendah
  2. Tingkat oksidasi fenol yang tinggi
  3. Jaringannya sklerenkhima
  4. Kandungan inhibitor organik yang tinggi
  5. Kurangnya faktor perakaran
  6. Kandungan lignin yang tinggi, dan
  7. Gugurnya tunas daun yang lebih dini
CONTOH TANAMAN TRANSGENIK YANG AVAILABLE
  1. Padi   Mengandung provitamin A (beta karoten) dalam jumlah tinggi   Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan bakteriErwinia disisipkan pada kromosom padi J agung, kapas, kentang Tahan (resisten) terhadap hama.Gen toksin Bt dari bakteri Bacillus thuringiensisditransfer ke dalam tanaman.
  2. Tembakau Tahan terhadap cuaca dingin. Gen pengatur pertahanan pada cuaca dingin tanaman Arabidopsis thaliana atau darisianobakteri  (Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau
  3. Tomat   Pelunakan tomat diperlambat sehingga  tidak cepat busuk    Gen  antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzimpoligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding  sel tomat). Selain menggunakan gen dari bakteri E. coli,  tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliknya secara alami.
  4. Kedelai Mengandung asam oleat tinggi dan tahan terhadap herbisidaglifosat. Ketika disemprot denganherbisida, hanyagulma di sekitar  kedelai yang akan mati. Gen resisten herbisida dari bakteri   Agrobacterium galur CP4 dimasukkan ke kedelai dan juga digunakan teknologi molekular untuk meningkatkan pembentukan asam oleat.
  5. Ubi jalar Tahan terhadap penyakit tanaman yang disebabkanvirus Gen dari selubung virus tertentu ditransfer ke dalam ubi jalar dan dibantu dengan teknologi peredaman gen.
  6. Pepaya Resisten terhadap virus tertentu, contohnya Papaya ringspot virus(PRSV). Gen yang menyandikan selubung virus PRSV ditransfer ke dalam tanaman pepaya
  7. Melon   Buah tidak cepat busuk. Gen baru dari bakteriofag T3 diambil untuk mengurangi pembentukan hormon etilen (hormon yang berperan dalam pematangan buah) di melon.
7.
DAFTAR RUJUKAN

Ahlowalia, B. S. 1986. Limitation to the use of Somaclonal Variation in Corp Improvement. P. 14-27. In. J. Serial (Ed.). Somaclonal variation and corp improvement. Martinus Nijhoff Publisher. USA.
Amin, Mohamad. 2009. Pengantar Bioteknologi Dan Prinsip-Prinsip Dasar DNA Rekombinan. Malang : FMIPA UM
Anonim. 2010. Bioteknoologi dan Penerapannya. (Online). (http://www.scribd.com/doc/26188917/Bioteknologi-Dan-Penerapannya, diakses tanggal 17 pebruari 2010).
Anonim. Tanpa Tahun. (Online). (http://www.scribd.com/doc/18017148/bioteknologi-tanaman, , diakses tanggal 17 pebruari 2010).
Anonim. 2009. Tanaman Transgenik. (Online). (http://www.scribd.com/doc/14824776/TANAMAN-TRANSGENIK, diakses tanggal 17 pebruari 2010).
Lestari, Endang Gati. 2010. Perbaikan Tanaman Melalui Kultur in Vitro.
Nurwandani, Pristiyanti. 2008. Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pedrieri, S. 2001. Mutation Induction and Tissue Culture and Improving fruits, Plant Cell, Tissue, and Organ Culture. 64: 185-210.
Sutrisno dan Novarianti Sunarlim. 2008. Perkembangan Penelitian Bioteknologi Pertanian di Indonesia. (Online). (http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0149%20Bio%203-7a.htm, diakses tanggal 17 pebruari 2010).
Wikipedia. 2010. Bioteknologi. (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi, diakses tanggal 17 pebruari 2010).

Support web ini

BEST ARTIKEL