Saturday, October 30, 2010

TETELO AYAM

Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (NCD) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan biasanya dikualifikasikan menjadi:
  1. Velogenik
  2. Mesogenic
  3. Lentogenik

  1. Tipe Velogenik yaitu Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease (VVND) Tipe Velogenic ini menyebabkan kematian yang luar biasa bahkan hingga 100%.
  2. Tipe Mesogenic Kematian tipe mesogenic pada anak ayam mencapai 10% tetapi ayam dewasa jarang mengalami kematian. Pada tingkat ini ayam akan menampakan gejala seperti gangguan pernapasan dan saraf.
  3. Tipe Lentogenik) merupakan stadium yang hampir tidak menyebabkan kematian. Hanya saja dapat menyebabkan produktivitas telur menjadi turun dan kualitas kulit telur menjadi jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan pernapasan.
Pengelompokan diatas bisa didasarkan atas berbagai cara
  1. Cara menghitung waktu kematian rata-rata (mean death time) pada telur berembrio yang ditulari virus NCD
  2. Cara lain untuk menentukan keganasan virus NCD adalah dengan menghitung indeks keganasan intra serebral (intracerebral pathogenecity index/ ICPI)
  3. Indeks keganasan intra vena (intravenous pathogenicity index/IVPI),
  4. Menggunakan ayam specific pathogen free (SPF).
Tetelo merupakan penyakit ayam yang sangat merugikan, pertama kali ditemukan oleh Kraneveld di Jakarta (1926). Setahun kemudian, virus tetelo ditemukan juga di Newcastle (Inggris). Sejak saat itu, penyakit ini dikenal sebagai newcastle disease (NCD) dan ditemukan di berbagai penjuru dunia. Di India, penyakit ini dikenal dengan nama aanikhet.

  • Virus NCD termasuk dalam genus Rubulavirus, famili Paramyxoviridae.
  • Tidak semua virus NCD yang ditemukan bersifat ganas.
  • Beberapa di antaranya hanya bersifat ringan, bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bibit vaksin untuk mencegah penyakit NCD yang ganas.
  • Mengingat virus NCD ada yang ringan dan ganas, ditentukan empat kelompok keganasan virus NCD
Kebanyakan vaksin aktif menggunakan virus ND lentogenik, sebagian kecil menggunakan galur mesogenik dan avirulent.
  • Yang menarik, galur avirulent V4 yang ditemukan di Australia (1967) pernah diuji coba sebagai vaksin pada ayam kampung di Indonesia dan beberapa negara ASEAN dengan pemberian lewat makanan
  • Di Indonesia, berbagai jenis vaksin NCD tersedia dalam jumlah cukup, baik yang diproduksi dalam negeri maupun impor.
  • Para peternak ayam umumnya paham bahwa mereka harus memvaksinasi ayam secara teratur terhadap NCD, di samping penyakit lain.
  • Satu hal yang masih jarang dilakukan peternak ayam adalah memantau hasil vaksinasi NCD.
  • Dengan mengirimkan sampel darah 2-3 minggu setelah vaksinasi ke laboratorium, peternak akan mengetahui apakah vaksinasi berhasil menimbulkan kekebalan atau belum.
  • Kendala seperti rantai dingin pengiriman vaksin dapat mempengaruhi kualitas vaksin.
  • Meskipun NCD dilaporkan dapat menular ke manusia, masyarakat tidak perlu khawatir karena umumnya hanya terjadi apabila tertular oleh virus dalam konsentrasi tinggi, seperti di laboratorium.
  • Gejala yang timbul akibat virus NCD hanya berupa konjungtivitis ringan.
NCD sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. Virus ini ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar.
  • Pada tahap yang mengenai pernapasan maka virus akan ditularkan melalui udara.
  • Meskipun demikian pada penularan melalui udara, virus ini tidak mempunyai jangkauan yang luas.
  • Unggas yang dinyatakan sembuh dari NCD tidak akan dinyatakan sebagai “carrier” dan biasanya virus tidak akan bertahan lebih dari 30 hari pada lokasi pemaparan.
Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah sebagai berikut:
  • Excessive mucous di trakea.
  • Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas.
  • Ayam tampak lesu.
  • Napsu makan menurun.
  • Produksi telur menurun.
  • Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah.
  • Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.

Penanggulangan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
  • Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan.
  • Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan.
  1. Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke dua .
  2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.


Bertelur lagi jadi ayam sehat lagi - kena NCD lagi mati lagi


Friday, October 29, 2010

PRE TEST TUMBUHAN PAKU


LATIHAN SOAL PTERYDOPHYTA


Lengkapilah pernyataan dibawah ini!
  1. Istilah Pterydophyta berasal dari bahasa yunani, pteron yang berarti ………………
  2. Pterydophyta merupakan tumbuhan yang telah memiliki pembuluh pada akar, batang dan daunnya, istilah tumbuhan dengan karakter tersebut adalah …………………………
  3. Tumbuhan paku dikenal juga dikatakan tumbuhan kormophyta, sebab …………………
  4. Jika dilihat dari cara berkembangbiak dengan menggunakan spora, tumbuhan paku termasuk kelompok tanaman ……………………………………………….
  5. Habitat yang tepat untuk tumbuhan paku adalah ………………
  6. Habitus tumbuhan paku biasanany berupa ………………………………………
  7. Tumbuhan paku mudah dibedakan dari tumbuhan lain, cirri khasnya adalah ………
  8. Dalam daur hidupnya tumbuhan paku terdiri atas dua generasi. Generasi yang paling dominan adalah …………………………………….
  9. Sebagian besar tumbuhan paku hidup epifit yang berarti ………………………………..
  10. Batang tumbuhan paku umumnya berbentuk rhizome yang berarti …………………
  11. Tumbuhan paku memiliki dua jenis daun. Fungsi daun tropofil adalah ………………
  12. Nama lain dari dari daun sporofil adalah ………………………………..
  13. Kumpulan kotak spora tumbuhan paku terletak dalam suatu badan yang disebut ……
  14. Alat yang mengatur membuka dan menutupnya kotak spora pada tumbuhan paku adalah …………………………………
  15. Apakah peranan dari indusium? ………………………………………………………
  16. Letak spora tanaman suplir dan paku sarang burung adalah ……………………. Dan ………
  17. .Sebutkan nama komponen penyusun sorus dibawah ini!
  18. Tumbuhan memiliki 3 jenis spora. Tumbuhan paku heterospor berarti ………………..
  19. Jenis tumbuhan paku yang memiliki spora homospor adalah …………………………………
  20. Tumbuhan paku rane merupakan contoh tanaman dengan jenis spora ……………
  21. Lengkapilah dianggram daur hidup paku dibawah ini!


22. Perbedaan antara tumbuhan paku homospor dengan tumbuhan paku peralihan adalah .……
23. Jenis tumbuhan paku yang memiliki makrospora dan mikrospora adalah …….
24. Lengkapilah diagram pergiliran keturunan paku berikut!
25. Tumbuhan paku dengan cirri: daunnya bersisik, batang bercabang dua (dikotomi) dan daun sporofil menghasilkan spora homospor. Tumbuhan paku dengan cirri tersebut adalah …..
26. Tanaman paku Lycopodium dan selaginela dalam klasifikasi termasuk dalam kelompok ….
27. Jenis tumbuhan paku yang menghasilkan nspora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya adalah ………………….
28. Nama tumbuhan paku seperti gambar dibawah adalah ….
29. Sebutkan keistimewaan dari tumbuhan paku seperti gambar di atas!
30. Jenis tumbuhan paku yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran dan pupuk hijau adalah ……………………………. Dan ……………………………………….
31. Gambar tanaman paku dibawah ini bermanfaat untuk.......
32. Gambar tanaman paku diatas tergolong dalam kelompok paku ..... karena ......

33. Perhatikan gambar . Prothalium ditunjukkan pada huruf .....





NOTE
zc

No
Variabel
Paku
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Akar
Batang
Daun
Daun muda
Berkas angkut
Spora tumbuh
Metagenesis
Kromosom
Fase haploid
Fase diploid
Serabut
Rizoma
Mikrofil, makrofil (ukuran), trpofil, sporofil (fungsi)
Menggulung
Ada konsentris
Protalium
Sporofit dominan (tumbuhan paku = sporofit)
Tumbuhan paku diploid
Spora, protalium, anteridium, arkegonium, ovum, sperma
Zigot, tumbuhan paku, sporofil, sporangium
c


MANFAAT TUMBUHAN PAKU

  1. Sebagai tanaman hias
  2. Sebagai bahan penghasil obat obatan
  3. Sebagai sayuran
  4. Sebagai pupuk hijau
  5. Sebagai pelindung tanaman persemaian 
Sebagai tanaman hiasan :

  1. Platycerium nidus (paku tanduk rusa) 
  2. Asplenium nidus (paku sarang burung) 
  3. Adiantum cuneatum (suplir) 
  4. Selaginella wildenowii (paku rane) 

Sebagai bahan penghasil obat-obatan :

  1. Asipidium filix-mas 
  2. Lycopodium clavatum untuk obat cacingan 

Sebagai sayuran :

  1. Marsilea crenata (semanggi) 
  2. Salvinia natans (paku sampan = kiambang) 

Sebagai pupuk hijau :

  1. Azolla pinnata >> bersimbiosis dengan anabaena azollae (gangang  biru) 

Sebagai pelindugn tanaman di persemaian :

  1. Gleichenia linearis
1. Sporangium paku bertumpuk dalam suatu badan yang disebut ….
a. sorus
b. indusium
c. induk spora
d. sporoponium
e. gigi peristom
  • Jawab: a
  • Sorus merupakan kumpulan sporangium, di bagian luar terdapat selaput tipis yang disebut dengan indusium.

2. Hal-hal berikut yang bukan merupkan persamaan lumut dan paku adalah ….
a. digolongkan pada organisme fotoautrotrop
b. alat repoduksi gamet dan spora
c. habitat di tempat lembab
d. bentuk dan ukuran spora
e. mengalami metagenesis
  • Jawab: e
  • Persamaan antara lumut dan paku adalah keduanya mengalami metagenesis dan alat reproduksinya dengan spora.

3. Berbagai tumbuhan paku bermanfaat vagi pertumbuhan manusia, sebagai tanaman sayuran adalah ….
a. cyatthea sp (paku tiang)
b. marsilea crenata (semanggi)
c. adiantum cuneatum (suplir)
d. platycerium bifurcatum (tanduk rusa)
e. asplenium nidus (paku sarang burung)
  • Jawab: b
  • Tumbuhan paku yang bisa dimanfaatkan sebagai sayuran adalah semanggi sedangkan paku sarang burung sebagai hiasan.

4. Tumbuhan berikut yang bukan termasuk tumbuhan berkormus (cormophyta) adalah tumbuhan ….
a. berbiji tertutup
b. berbiji terbuka
c. berbiji
d. lumut
e. paku
  • Jawab: d
  • Tumbuhan berkormus adalah tumbuhan yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun sejati sehingga yang menjadi kelompok ini adalah tumbuhan paku dan biji.

5. Spora yang dhasilkan tumbuhan paku jika jatuh ditempat yang cocok akan tumbuh menjadi ….
a. protalium
b. sporopit
c. gametopit
d. makrofil
e. protonema
  • Jawab: a
  • Spora tumbuhan paku bila tumbuh akan menjadi protalium sedangkan spora lumut menjadi protonema.

6. Berikut ini pergiliran keturunan pada tumbuhan paku:
1) spora
2) antridium dan arkhegonium
3) tumbuhan paku
4) protalium
5) sporangium
6) zigot
Urutan pergiliran keturunan yang benar adalah ….
a. 1), 2), 3), 4), 5) dan 6)
b. 1), 3), 4), 5), 2) dan 6)
c. 1), 4), 2), 6), 3) dan 5)
d. 1), 3), 5), 2), 4) dan 6)
e. 1), 4), 3), 5), 6) dan 2)
  • Jawab: c

7. Pada tumbuhan lumut terdapat bagian berbentuk seperti botol yang dapat menghasilkan ovum, bagian ini disebut ….
a. sporofit
b. protonema
c. protalium
d. antiridium
e. arkhegonium
  • Jawab: e
  • Tumbuhan lumut, fase gemetofit yang menghasilkan sel gamet adalah tumbuhan lumut. Sehingga jumlah kromosomnya (2n), sedangkan tumbuhan paku yang menghasilkan gamet adalah spora sehingga kromosomnya (n)

8. Perbedaan pergiliran keturunan pada tumbuhan lumut dan paku adalah ….
a. tumbuhan lumut adalah sporofitnya, sedangkan paku adalah gametofitnya
b. tumbuhan lumut adalah gametofitnya, sedangkan pada paku adalah sporofitnya
c. pergiliran keturunan lumut adalah metagenesis sedangkan pada paku bukan metagenesis
d. pergiliran keturunan paku adalah metagenesis sedangkan pada lumut bukan metagenesis
e. gametofit pada lumut turunan 2n kromosom, sedangkan gametofit pada paku turunan n kromosom
  • Jawab: e
  • Bagian yang mampu menghasilkan ovum adalah arkegonium. Bila anteridium akan menghasilkan spermatozoid.

9. Pada tumbuhan paku, sporagonium terkumpul dalam suatu tempat yang disebut ….
a. indusium
b. operkulum
c. annalus
d. strobilus
e. sorus
  • Jawab: e
  • Porangium pada tumbuhan paku akan mengumpul dalam suatu tempat yakni sorus.

10. Generasi gametofit pada tumbuhan lumut adalah ….
a. tumbuhan lumut
b. sporogonium
c. sporangium
d. protalium
e. zigot
  • Jawab: a
  • Gametofit pada tumbuhan lumut adalah tumbuhan lumut itu sendiri yang akan menghasilkan gamet.
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan perbedaan antara tumbuhan lumut dan paku!
Jawab: Perbedaan lumut dan paku
Ciri-Ciri
Bryophyta
Pteridophtya
Ukuran
Sangat kecil, biasanya tidak lebih dari 15 cm.
Biasanya mencapai 1 m, beberapa dapat mencapai 12 cm.

Struktur tubuh
Memiliki rizoid, berdaun sisik, dan tidak memiliki batang.
Memiliki akar, batang dan daun sejati
Jaringan pembuluh
Tidak ada
Ada yaitu Xlem dan fl oem
Fase dominan
Fase gametofit
Fase sporofit
Fase Sporofit
Sporogonium
Tumbuhan Paku
Tumbuhan dewasa
Berupa gametofit
Berupa sporofit
Gametofit dewasa
Talus sederhana hidup bebas dan dapat berfotosintesis, memiliki rizoid dan struktur seperti daun.
Protalus, tidak menarik, hidup bebas dan dapat berfotosintesis.
Sporofit dewasa
Tergantung pada gametofi t, mempunyai kapsul, seta dan kaki
Bentuk yang menonjol. Memiliki akar, batang dan daun sejati.

  1. Sebutkan 3 macam reproduksi vegetatif pada tumbuhan paku! Jawab: Tiga macam reproduksi vegetative tumbuhan paku adalah spora, stolon, dan bertunas.
  2. Apa yang menjadi dasar pengelompokan tumbuhan menjadi kelompok talophyta dan kormophyta? Jawab: Dasar pengelompokkan talopohtya dan kormopytha adalah ada atau jelas tidaknya akar, batang dan daun sejati.
  3. Apa yang dimaksud dengan paku homospor, paku heterospos, paku peralihan? Jawab: Paku homospora adalah paku menghasilkan satu jenis spora, heterospora adalah menghasilkan dua jenis spora yang berlainan: yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (mega spora) berkelamin betina, paku peralihan adalah paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina.
  4. Apa yang anda ketahui tentang tropofil dan sporofil? Jelaskan! Jawab: Tropofi l adalah daun steril tidak menghasilkan spora berfungsi sebagai tempat fotosintesis, sedangkan sporofi l adalah daun penghasil spora.
JADI 

  • Tumbuhan paku (Pterydophyta) adalah organisme anggota Kingdom Plantae yang telah berkormus (pembuluh sejati) dan merupakan tumbuhan berpembuluh darah yang paling sederhana. 
  • Berbeda dengan tumbuhan berbiji (gymnospermae dan angiospermae) yang berkembak biak menggunakan biji, tumbuhan ini memproduksi spora untuk dapat menghasilkan keturunan. 
  • Tumbuhan paku dapat ditemukan di daerah tropik dan subtropik, dari dataran rendah hingga dataran tinggi, bahkan beberapa spesies tumbuhan paku dapat hidup di air. 
  • Tumbuhan ini cenderung menyukai daerah yang lembab dengan ketersediaan air yang melimpah karena air dapat membantu pergerakan sel sperma menuju sel telur.


Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Akar
  • Memiliki bentuk akar seperti akar serabut. 
  • Akar pada tumbuhan ini mempunyai sel puncak yang merupakan titik tumbuh akar yang berbentuk bidang empat dan di setiap ujung-ujung akar dilindungi oleh kaliptra.

Batang
  • Sebagian besar jenis tumbuhan paku batangnya berada di dalam tanah (berupa rimpang) sehingga tidak tampak dari luar. 
  • Kalaupun muncul ke permukaan tanah, maka ukuran batangnya akan terluhat sangat pendek.

Daun
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, daun pada tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
  1. Mikrofil , merupakan daun yang berukuran kecil dan berbentuk seperti sisik, tidak mempunyai tangkai dan tulang daun.
  2. Makrofil, kebalikan dari mikrofil, daun tipe makrofil mempunyai ukuran yang besar, memiliki tangkai dan tulang daun, dan bercabang-cabang.

Reproduksi Pada Tumbuhan Paku
  • Reproduksi pada tumbuhan paku dapat terjadi dengan dua cara yaitu 
  1. secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan cara menghasilkan gemma (tunas) yang mengandung spora, 
  2. secara seksual (generatif) yaitu dengan cara memproduksi sel kelamin jantan dan sel kelamin betina oleh alat kelamin (gametangium).

Tumbuhan paku dapat menghasilkan beberapa jenis spora, diantaranya:
  1. Paku homospora
  2. Paku heterospora
  3. Paku peralihan

Klasifikasi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat dibagi menjadi empat divisi, yaitu:
  1. Psilotophyta, adalah tumbuhan paku sederhana yang hanya mempunyai dua generasi.
  2. Licophyta, spesies ini pada umumnya adalah tumbuhan tropis yang hidup sebagai epifit. Hanya sedikit spesies lychophytha yang sampai sekarang masih bertahan hidup, diantaranya adalah yang tergolong dalam genus Lycopodium sp. dan Selaginella sp.
  3. Equisetophyta, sering disebut dengan paku ekor kuda. Disetiap ujung batang terdapat strobilus, yang membuatnya tampak seperti ekor kuda.
  4. Pterophyta, paku jenis ini banyak tumbuh di daerah tropis maupun subtropis. Tumbuhan paku jenis Pterophyta mempunyai jenis daun yang paling besar jika dibandingkan dengan tumbuhan paku pada divisi

INFORMASI LAIN TANAMAN PAKU BISA DI KLIK SINI

Support web ini

BEST ARTIKEL