Friday, May 22, 2015

KETEMU TEMAN LAMA UGM


Yang paling kiri itu Juniardi - Istrinya - Intan Novalita Bale (Alm) Istrinya Joko Ali - Joko Ali dan Saya Isharmanto
Dulu Bareng kuliah di UGM fakultas Biologi tahun 1980 (Saya - Juniardi - Intan dan Joko Ali) selalu diskusi entah itu pelajaran Politik maupun Bagaimana ngisi Perut hehe Kini semua berpencar Juniardi di Jogya - Joko di Jogya - Intan meninggal setelah 4 bulan kumpul ini dan Saya di Jakarta.
Sengaja saya masukkan ke Blog ini karena ada kesan yang tidak dibuat meski setelah pada  tua artinya nggak ada Jaim isih koyo mbiyen

Thanks God
isharmanto 

Thursday, May 21, 2015

ESOPHAGUS-KERONGKONGAN


Setelah makanan diperlakukan secara mekanik dan kimiawi di dalam mulut, selanjutnya makanan akan didorong oleh lidah menuju saluran kerongkongan yang mempunyai nama ilmiah Esophagus , Esophagus ini panjangnya kurang lebih 20 cm dan lebar 2 cm. 


  • Di dalam kerongkongan ini makanan hanya lewat selama kurang lebih 6 detik. Setelah itu makanan akan didorong ke dalam lambung.
  • Dinding kerongkongan terdiri dari empat lapisan. 
  • Lapisan mukosa yang terletak di bagian dalam dibentuk oleh epitel berlapis (pipih) yang diteruskan ke faring di bagian atas dan mengalami perubahan yang menyolok pada perbatasan kerongkongan-lambung, menjadi epitel selapis toraks pada lambung. 
  • Mukosa kerongkongan dalam keadaan normal bersifat alkali (basa) dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam.
  • Lapisan submukosa mengandung sel-sel sekretori yang menghasilkan mukus ( Lendir). 
  • Mukus mempermudah jalannya makanan waktu menelan dan melindungi mukosa dari “cedera” akibat zat kimia. 
  • Lapisan otot di luar tersusun longitudinal dan di dalam tersusun sirkular. 
  • Sepertiga atas kerongkongan adalah otot rangka. 
  • Sedangkan sepertiga bawah adalah otot polos.
  • Daerah peralihan terdapat di tengah dan mengandung otot rangka dan otot polos.



Susunan otot-otot yang demikian menyebabkan kerongkongan dapat melakukan gerakan otomatis kembang kempis. 


  • Gerakan ini disebut gerak peristaltik yang menyebabkan makanan dapat bergerak menuju lambung.
  • Lapisan luar kerongkongan tidak seperti saluran cerna lainnya tidak terdiri atas serosa tetapi jaringan fibrosa yang menebal.
  • Persarafan utama kerongkongan dilakukan oleh serabut-serabut simpatis dan parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang dianggap merupakan saraf motorik kerongkongan.

Makanan bisa mencapai lambung bukan karena lambung terletak di bawah kerongkongan, melainkan akibat gerak peristaltik dinding otot kerongkongan. 


  • Untuk membuktikannya, cobalah Anda melakukan percobaan, yaitu menelan makanan dengan posisi kepala berada di bawah atau posisi badan dan kepala terjungkir atau terbalik di bawah. 
  • Ke manakaharah makanan yang Anda telan? Menuju ke mulut ataukah ke lambung?

Support web ini

BEST ARTIKEL