Thursday, December 31, 2009

DNA-BASA NITROGEN- IKATATAN HIDROGEN




Semua struktur gambar diatas bisa dipahami setelah membaca ini OK

  • DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. 
  • DNA terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. 
  • Perbedaan di antara ketiganya adalah: DNA nukleus berbentuk linear dan berasosiasi sangat erat dengan protein histon, 
  • Sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu, 
  • DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. 
  • Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki pola pewarisan sifat dari kedua orangtua. 
  • Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot berbeda dengan struktur DNA eukariot. 
  • DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon (Klug & Cummings 1994: 315–316; Raven & Johnson 2002: 94).


DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. 
  • Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. ‘
  • Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal. 
  • Ketika Guanin berikatan dengan Sitosin, maka akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan ketika Adenin berikatan dengan Timin maka hanya akan terbentuk dua ikatan hidrogen. 
  • Satu komponen pembangun (building block) DNA terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat dan satu pasang basa yang disebut nukleotida (Lewis 2003: 176–178).


  • Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. 
  • Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. (Human Genome Project 2005: 1)


Isolasi DNA

  • DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia maupun pada tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi melalui darah. 
  • Darah manusia terdiri atas plasma darah, globulus lemak, substansi kimia (karbohidrat, protein dan hormon), dan gas (oksigen, nitrogen dan karbon dioksida). 
  • Plasma darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (platelet). 
  • Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah putih. 
  • Sel darah putih dijadikan pilihan karena memiliki nukleus, di mana terdapat DNA di dalamnya. 
  • DNA pada tumbuhan juga dapat diisolasi, contohnya pada tumbuhan bawang merah (Allium cepa) dan pada pisang (Musa sp.) (Kimball 2005: 8; Kent & Carr 2001: 317).


Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan, yaitu:
  1. Isolasi jaringan
  2. Dinding dan membran sel dilisiskan
  3. Diekstraksi dalam larutan
  4. Dipurifikasi
  5. Dipresipitasi


Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu 
  1. Sentrifugasi 
  2. Presipitasi. 
  • Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. 
  • Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi, contohnya 2500 rpm (rotation per minute) atau 3000 rpm (Kimball 2005: 4; Lewiston 2002:1–3; LPCH 2005: 2).


Ada 5 tahap untuk melakukan isolasi DNA, yaitu: 
  1. isolasi jaringan
  2. pelisisan dinding dan membran sel, 
  3. pengekstraksian dalam larutan
  4. purifikasi
  5. presipitasi.

  • Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengisolasi jaringan yang ingin digunakan, yaitu darah.
  • Tahap selanjutnya yaitu melisiskan dinding dan membran sel dengan larutan pelisis sel darah merah. Setelah dilakukan inkubasi, darah yang telah bercampur dengan pelisis sel darah merah tersebut lalu disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm. 
  • Selanjutnya supernatan yang terbentuk dibuang dan kemudian dilakukan ekstraksi di dalam larutan. Hal tersebut bertujuan agar didapat ekstrak nukleus sel darah putih.
  • Tahap berikutnya adalah purifikasi. Tahap ini bertujuan untuk membersihkan sel darah putih dari zat-zat lainnya, dan tahap terakhir, yaitu presipitasi bertujuan untuk mengendapkan protein histon, sehingga untai-untai DNA tidak lagi menggulung (coiling) dan berikatan dengan protein histon, yang menyebabkan DNA menjadi terlihat (Kimball 2005: 4; Lewiston 2002:1–3; LPCH 2005: 2).
  • Tahap isolasi jaringan; untuk mengisolasi jaringan sel darah putih, maka darah yang masih memiliki komponen-komponen lengkap perlu dipisahkan satu dengan lainnya sehingga yang tersisa hanya sel darah putih. Karena itu ke dalam tabung yang berisi darah diberikan larutan pelisis sel darah merah yang merupakan larutan hipotonis. Karena larutan tersebut hipotonis, maka akan terjadi hemolisis. Larutan pelisis sel darah merah terdiri atas EDTA (ethylenediamine tetraacetic acid) yang akan membentuk kompleks (chelate) dengan ion logam, seperti Mg2+ yang merupakan kofaktor DNAse. Selanjutnya tabung dibolak-balik denan gerakan memutar yang membentuk angka 8 agar larutan dapat menyatu dengan sempurna selama 10 menit. Darah yang telah bercampur dengan pelisis sel darah merah tersebut lalu disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm. Selanjutnya supernatan yang terbentuk dibuang. Untuk melisiskan membran sel dan membran nukleus sel darah putih yang terisolasi tadi, diberikan larutan pelisis sel darah putih yang terdiri atas EDTA dan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) yang berfungsi untuk merusak lipid pada membran sel sehingga leukosit hancur (Rybicki & Purves 2005: 1; Harley 2005: 410).
  • Tahap selanjutnya yaitu purifikasi. Purifikasi bertujuan untuk membersihkan sel darah putih dari zat-zat lainnya; Ke dalam larutan tadi kemudian diberikan RNAse dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 37°C. Hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kerja enzim yang sangat dipengaruhi oleh temperatur. Tahap berikutnya yaitu presipitasi; Tahap presipitasi dilakukan dengan cara meneteskan larutan presipitasi protein dan kemudian divortex yang bertujuan untuk menghomogenkan larutan. Larutan presipitasi protein terdiri atas amonium asetat yang jika berikatan dengan protein mengakibatkan terbentuknya senyawa baru yang memiliki kelarutan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan protein mengendap. Larutan tersebut kemudian disentrifugasi kembali selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Supernatan yang berisi DNA kemudian dituangkan ke dalam tabung berisi isopropanol dingin dan tabung dibolak-balik kembali dengan gerakan angka 8. Pemberian isopropanol bertujuan untuk visualisasi DNA. Selanjutnya tabung disentrifugasi kembali selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Hasil dari sentrifugasi adalah terdapatnya pelet DNA pada dasar tabung yang kemudian ditambahkan etanol 70% dan dibolak-balik kembali. Pemberian etanol bertujuan untuk membersihkan DNA dari pengotor-pengotornya. Setelah tercampur, tabung kemudian disentrifugasi kembali selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Hasil akhirnya adalah DNA yang berada pada tepi dasar tabung. Langkah akhirnya adalah dengan pemberian Tris-EDTA yang bertujuan untuk melarutkan kembali DNA untuk dipreservasi (Harley 2005: 409–410; Lewiston 2002: 1–2).



  • Isolasi DNA genom buah pisang memiliki prinsip yang sama dengan isolasi DNA sel darah putih. Langkah pertama adalah dengan memasukkan buah pisang ke dalam blender dan blender selama 5 menit. Hasil blender kemudian ditambahkan air dengan perbandingan 1:1 dan garam lalu diaduk selama 15 menit. Garam memiliki fungsi yang sama dengan SDS pada isolasi DNA genom sel darah putih, yaitu untuk memberikan kondisi ionik, sehingga reaksi berjalan lebih stabil. Campuran tersebut kemudian disaring dengan corong dan ditambahkan isopropanol yang berfungsi untuk memvisualisasikan DNA dan menetralkan (desalted) sebab isopropanol tidak memiliki muatan, sedangkan DNA bermuatan negatif (-). Kemudian tabung dibolak-balik untuk mendapatkan DNA. Akan tetapi, setelah diberikan Tris-EDTA, yang didapat oleh praktikan hanyalah pengotor yang tidak larut di dalamnya. Hal ini dapat terjadi karena kurang teliti dalam mengerjakan proses isolasi tersebut (Harley 2005: 410).


Wednesday, December 30, 2009

PERSALINAN-KELAHIRAN

Proses kelahiran bayi yang berlangsung normal dibagi dalam tiga tahap atau kala. Penting sekali bagi Anda untuk mengetahui proses tersebut agar Anda bisa menyikapinya secara tepat.

Tahap pertama (pembukaan)

  • Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari kontraksi sampai saluran rahim terbuka penuh oleh kepala bayi. Pada persalinan pertama, prosesnya bisa lebih dari 18 jam, sementara pada persalinan kedua dan seterusnya antara 2-3 jam.
  • Kontraksi yang lemah namun teratur dimulai dari bagian atas rahim ke bawah sampai vagina, biasanya diawali dengan nyeri di punggung terus menjalar menjadi seperti kram di perut bawah.
  • Sedikit demi sedikit kontraksi akan semakin seringdan kencang untuk mengeluarkan mendesak kepala bayi ke mulut rahim. Setiap kontraksi berlangsung 30 sampai 60 detik. Jarak antar kontraksi adalah 10-20 menit. Rasa sakit menghilang setiap kali rahim mengendor.
  • Mulut rahim menjadi lunak, tipis dan melebar sehingga memudahkan bayi keluar dari rahim.
  • Sedikit cairan dan darah biasanya ikut menyertai proses persalinan, sebelum akhirnya pecah air ketuban.

Tahap kedua (mengedan)

  • Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam tahap ini bayi lahir melalui mulut rahim ke vagina, lalu dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan kedua, hanya sekitar 20 menit.
  • Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan otot perut) dan merasakan sensasi seperti orang yang ingin buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar melalui mulut rahim.
  • Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu, kepala bayi berfungsi sebagai pembuka jalan. Dengan demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh badan keluar dari rahim.

Tahap ketiga (plasenta)

  • Pada tahap ini plasenta (jawa: ari-ari) akan terlepas dari dinding rahim. Prosesnya biasanya terjadi 15-20 menit setelah kelahiran bayi.
  • Kontraksi rahim yang keras terus berlanjut setelah kelahiran bayi dan akan menekan pembuluh darah, mengurangi perdarahan dan menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim.
BERIKUT agar jelas kami berikan gambar Imaginasinya agar kelak bisa jadi Ginekolog

Pralahir: Turunnya kepala bayi ke arah panggul disebut “pembukaan”. Pembukaan terjadi antara beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum kelahiran, tergantung sudah berapa kali melahirkan.

Awal kelahiran: Pada tahap ini, uterus mengalami kontraksi yang tak teratur dengan intensitas sedang sampai keras. Selama kontraksi, kantung ketuban sewaktu-waktu bisa pecah.

Fase transisi: Ketika persalinan berlanjut, leher rahim berdilatasi (bertambah lebar), memudahkan bayi memasuki saluran lahir.

Fase Turun: Pada kelahiran yang normal, kepala keluar lebih dulu. Sebuah episiotomi mungkin diperlukan untuk melebarkan liang vagina.

Kelahiran: Setelah kepala keluar, bayi diputar untuk menuntaskan persalinan.

Tali pusar dipotong untuk memisahkan bayi dari plasenta (sesudah lahir).

Uterus berkontraksi kuat beberapa kali untuk mendorong plasenta keluar. Dokter atau perawat mungkin memijat perut anda untuk mempercepat lepasnya plasenta.

Plasenta keluar dengan tali pusar masih melekat. Dokter atau perawat akan memeriksa apakah plasenta sudah keluar semua.

Dan Juga Foto embryo di dalam kandungan sehingga menjadi reliable

foto embrio manusia yang sedang berkembang karya Lennart Nilsson

fulan1.jpg

Embrio berusia 5 minggu. Diperkirakan panjangnya 9 mm. Tahap pembentukan wajah, dengan mulut yang terbuka, lubang hidung dan mata

Dalam Basic Human Embryology oleh Williams P rujukan yang biasa dipakai dalam bidang embriologi dikatakan, “”Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan

1. pre-embrionik dua setengah minggu pertama, 2. embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, 3. janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.”

fulan2.jpg

Berusia 8 minggu, embrio yang berkembang pesat dilindungi dengan baik oleh kantung amnion

Teknologi maju memungkinkan gambar embrio yang sedang berkembang diambil dengan hasil yang lebih jelas dan lebih besar. Gambar bisa diambil dengan menggunakan kamera konvensional yang dilengkapi lensa mikro. Atau bisa juga menggunakan alat endoskopi. Teknologi pemindaian mikroskop elektron memungkinkan Nilsson mengambil ratusan atau bahkan ribuan gambar embrio yang mengagumkan.

fulan3.jpg

Janin berusia 10 minggu. Kelopak matanya semi tertutup, yang akan tertutup total dalam beberapa hari kemudian

Gambar-gambar karya Nilsson dikumpulkan dalam sebuah

buku yang diberi judul “A Child is Born”.

fulan4.jpg

Usia 16 minggu, janin akan menggunakan kedua tangannya untuk mengenali seluruh tubuh dan lingkungan sekitarnya

fulan5.jpg

Janin sekarang bisa menggenggam, meraih, dan menarik tali pusar yang panjang. Tulangnya masih lentur. Jaringan pembuluh darah yang sudah terbentuk bisa dilihat melalui kulit tipis yang masih tembus pandang

fulan6.jpg

Usia 18 minggu. Si Fulan sekarang panjangnya kira-kira 14 cm dan sudah bisa mendengar suara-suara di luar "dunia gelap"nya

fulan7.jpg

Usia 20 minggu. panjangnya 20 cm. Rambut yang dikenal dengan istilah lanugo, mulai tumbuh memenuhi seluruh kepalanya

Gambar janin yang sedang tersenyum manis dan meringis di dalam rahim ibunya.

janin-tersenyum.jpg

Usia 23 minggu janin bisa tersenyum manis


HAMIL-PREGNANCY



Pada kehamilan terdapat perubahan seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan payudara (mamma) untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

  • Perubahan yang terjadi disebabkan oleh hormon-hormon yang disekresi yaitu somatomammotropin, estrogen dan progesteron. 
Adapun perubahan yang terdapat pada wanita hamil, antara lain:

Uterus (rahim)                                                                                                                  

  • Uterus akan membesar pada awal kehamilan di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat. 
  • Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos dan serabut-serabut kolagen jaringan uterus menjadi higroskopis. 
  • Uterus yang semula sebesar telur ayam atau beratnya 30 gr menjadi seberat 1000gr padaakhir kehamilan.                                                                         
  • Pada minggu I isthmus uteri mengalami hipertropi, bertambah panjang serta lunak (soft) sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh yang disebut Tanda Hegar. 
  • Regangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan isthmus uteri makin tertarik ke atas dan menipis membentuk segmen bawah rahim (SBR)
  • Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta sehingga uterus bentuknya tidak sama. 
  • Bentuk rahim yang tidak sama disebut Tanda Piskacek. 
  • Perimbangan hor,onal yang mempengaruhi uterus yaitu estrogen dan progesteron sering terjadi perubahan konsentrasi sehingga progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi uterus yang disebut Tanda Braxton Hicks.
Serviks Uteri                                                                                                                          
  • Peningkatan hormon estrogen danprogesteron menyebabkan serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut Tanda Hegar. 
  • Pada korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot sedangkan serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat kolagen, hanya 10% jaringan otot. 
  • Hal ini memungkinkan serviks terbuka mengikuti tarikan-tarikan korpus uteri ke atas dan tekanan bagian bawah janin sehingga terjadi pembukaan lengkap pada kala I persalinan.
Vagina dan Vulva                                                                                                                        
  • Vagina dan vulva mengalami peningkatan vaskularisasi karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (Tanda Chadwicks). 
  • Mukosa vagina jadi lebih tebal, otot vagina mengalami hipertrofi dan terjadi perubahan susunan jaringan ikat di sekitar sehingga vagina mudah berdilatasi dan dapat melewatkan janin pada waktu partus.
Ovarium                                                                                                                                     
  • Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu yang mengambil alih sekresi estrogen dan progesteron.
Mamma (Payudara)                                                                                                               
  • Mamma mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberi ASI pada saat laktasi. 
  • Mamma akan memembesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron akan tetap belum mengeluarkan air susu.                                                                 
  • Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma. 
  • Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel –sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalnumin dan laktoglobulin untuk persiapan laktasi. 
  • Dibawah pengaruh progeteron dan somatomammotropin , terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok alveolus sehingga mamma menjadi lebih besar.                              
  • Pada kehamilan 12 minggu keatas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. 
  • Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (prolactineinhibiting hormone).
Dinding Perut (Abdominal Wall)                                                                                        
  • Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. 
  • Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya yang disebut linea nigra.

HAMIL


Berikut kami berikan Ilustrasi perkembangan janin dalam Minggu ke 29 hingga 40
  • Pregnancy is often divided into trimesters or thirds. The first 12 weeks are the first trimester, weeks 13 to 28 the second and weeks 29 to the time of birth the third. This factsheet explains the changes that take place in the mother and the baby over each trimester of pregnancy.


Early signs of pregnancy

  • pertama adalah masa pembentukan organ-organ tubuh janin atau sering disebut dengan istilah organogenesis
  • Bahkan dikatakan pembentukan ini telah berlangsung sejak dua minggu setelah implantasi hasil konsepsi. 
  • Masa awal kehamilan dapat di kenali dengan adanya gejala mual dan muntah atau kita sering menyebutnya dengan morning sickness. 
  • Keluhan ini muncul saat kehamilan memasuki usia 6-14 minggu. 
  • Rasa mual yang datang (biasanya setiap pagi sehabis bangun tidur) bisa menjadi mabuk berat (hyperemis gravidarum), ditandai dengan gejala penurunan berat badan lebih dari 5% timbangan masa kehamilan.
 Masa Kehamilan 6 Minggu 
  • Penyebabnya tak lain oleh plasenta yang berkembang selama kehamilan dan menghasilkan sejenis hormon HCG (human chorionic gonadotropin). 
  • Hormon HCG ini meningkat persentasenya seiring dengan pertumbuhan plasenta. 
  • Diperkirakan hormon inilah yang bertanggungjawab atas keluhan muntah yang dialami para ibu hamil, melalui rangsangan terhadap otot dari poros lambung. Makin tinggi kadar hormon, makin cepat merangsang muntah.
  • The uterus is low in the pelvis and there is no visible bump, giving women a chance to prepare psychologically for pregnancy. 
  • The first trimester is a time of rapid hormonal changes, which cause various physical changes. 
  • Many women feel very tired. 
  • The breasts may feel tingly, uncomfortable or full. It is important to wear a supportive bra. 
  • The area surrounding the nipple, the areola, may look darker.

  • Increasing levels of pregnancy hormones in the circulation can cause nausea (commonly called "morning sickness", although it can happen at any time of day). 
  • Eating small, regular meals can help to reduce nausea. 
  • Women who cannot keep food or fluid down because of vomiting should see their doctor. 
  • Some women experience an odd metallic taste or stop enjoying certain things such as coffee or spicy foods.
  • Some women experience constipation, which may be prevented or relieved by drinking enough and eating a healthy diet, with plenty of fibre. 
  • The amount of fluid in the mother's circulation increases because her blood is also circulating to the developing baby via the placenta. Some women may feel a little dizzy or be more likely to faint.
  • Folic acid supplements are recommended for women trying to conceive and during the first trimester of pregnancy. 
  • This is the time that the baby's brain and nervous system are developing. 
  • Folic acid has been shown to reduce the chance of a baby being born with problems known as neural tube defects, such as spina bifida.
  • The first trimester is the most important time for women to avoid taking any medications that could interfere with the baby's development. 
  • Although the occasional glass of wine is unlikely to cause serious harm, heavy consumption of alcohol should be avoided.
How our mums felt:
  • Mum1- It was a pretty scary time for me as I'd had a miscarriage only a few months previously, so I was really scared it would happen again. I did bleed a little, but an early scan showed everything was fine, so I then became really excited.'
  • Mum2- I felt fine, the occasional sickness but in the afternoons not mornings. I felt really scared and really worried. The funniest thing is, I was scared of telling my parents! I was 40, not married (but I have a partner) and far from home, it was all a bit overwhelming. I was worried about work too -telling them was a big thing!'
Baby
  • The first trimester is a period of rapid growth and development.
  • The baby develops all its organs and body systems. The heart starts to beat by the fifth week. This is followed by the formation of the gut, the buds of arms and legs and the beginnings of eyes and ears. The embryo has a curled shape initially and the length is approximately 20mm by six weeks.
  • By nine weeks, most of the organs have formed. By 12 weeks the baby is approximately 100mm long, the back is straightening and the limbs are growing. Nutrients from the mother are transferred from the placenta to the baby via the umbilical cord. Waste products from the baby are returned to the mother's circulation to be removed.

Second trimester (13-28 weeks)

Mother
  • In the second trimester many women find that any nausea lessens and they feel more energetic. Some may notice changes in their hair or skin and some develop spots or rashes. As the abdomen and breasts grow, stretch marks may appear. These fade after the baby is born although they do not disappear altogether. It is quite common to develop a vertical, pigmented line on the skin of the abdomen below the belly button, which fades later. Heartburn is a common symptom and is often worse when lying down.
  • By 20 weeks most mothers start to feel the first sensations or flutterings of the baby moving. The movements become much more vigorous and obvious as the baby increases in size and strength.
How our mums felt:
  • Mum1- i was much more relaxed in my second trimester and began to get really excited.
  • I then developed Carpal Tunnel syndrome which was really painful. I spent more time thinking about that than the other symptoms. I was still being sick too.
  • Mum2- I felt fine in my second trimester- skipped along quite happily really. I had lots of energy and no problems at all apart from my developing big bump!
Baby
  • In the second trimester, the baby's sex organs develop and other organs mature. The baby starts to make movements and drinks the surrounding amniotic fluid. The kidneys start to work and the baby passes small amounts of urine, adding to the amniotic fluid. The amniotic fluid is continually cleaned and replaced. The baby develops a cycle of sleep and wakefulness and can hear sounds from around 20 weeks.

Third trimester (29-40 weeks)

Mother
  • In the third trimester, the increasing size of the baby and uterus become more physically tiring for the mother. Some women have difficulty in finding comfortable positions to sleep in and some describe vivid dreams. It is normal to start focusing psychologically on the birth to come. From around 36 weeks, the baby's head starts to drop down into the pelvis. This can cause pressure on the bladder, increasing the sensation of needing to pass urine.
  • Tightenings of the uterus, known as Braxton Hicks contractions, become stronger in the third trimester. They can be thought of as "practice contractions". Although they can be uncomfortable, they should not be painful.
How our mums felt:
  • Mum1- My carpal tunnel got worse- really painful, it affected my daily life and was so horrible. My sickness got worse too and I had high blood pressure so had to keep going to the hospital! People often say to me that I had a bad pregnancy, but I don't see it that way, I felt finein general really, just lots of side effects!'
  • Mum2- i was really tired and the pains I had in my groin were awful. It was a never ending pain from the pressure of my baby! It was agony, sometimes so bad I could hardly walk! Right at the end I had Pre eclampsia

Baby
  • The baby's lungs mature throughout the third trimester. The baby makes breathing movements, even though the lungs do not expand and work properly until birth. Fat stores are laid down in preparation for birth. The baby grows fine hair, fingernails and teeth, and the eyes open and close.

Weight gain in pregnancy

  • Women gain around 9 to 15kg (1st 6lb to 2st 5lb) during the course of a pregnancy. The increase in weight is made up of the developing baby, placenta and amniotic fluid; the growth of the uterus and breasts; and the increased amounts of blood in the circulation, water retention and fat stores. The baby accounts for most of the increase in weight. Most women eat a little more than usual but it is not necessary to "eat for two".
Our mums:
  • Mum1- I put on around 2.5 stone. they say that breast feeding reduces your weight quickly- thats a myth. I couldnt shift it at all. It was only when I stopped feeding at 6 months, that I lost the weight.
  • Mum2- I put on around 8 kilos. Breast feeding makes you hungry- but if you eat the right foods you should be o.k. I'm now back to my pre- pregnancy weight, but its hard to shift it!

Emotional changes

  • It is normal for women to feel a great variety and depth of emotions throughout the experience of pregnancy and childbirth.
  • In the first trimester and immediately after birth, there are fluctuations in hormone levels that contribute to mood swings. Women can feel anxious, tearful or joyful in turn. Personal circumstances also influence emotions. Changing emotions are particularly likely in the few days after birth and some women may feel quite low - the "baby blues". If these low feelings become intense or prolonged it is important to talk to either your midwife, health visitor or GP.
How our mums felt:
  • Mum1- I felt a bit emotional, but I havent really changed since giving birth- I'm still the same person!
  • Mum2- I was up and down, but nothing major until my third trimester when anything could set me off crying! I'm still the same person now as I was before giving birth. I dont feel any different emotionally now than I did back then.
* We have called our lovely mum's, Mum1and Mum2 to protect their identities




Hamil Anggur


  • Sudah dibahas di halaman sebelum ini kalau hamil anggur bukan sesungguhnya hamil. 
  • Yang terbentuk dalam rongga rahim serenceng gelembung-gelembung menyerupai buah anggur. 
  • Tanda-tanda dan gejala kehamilannya sebagaimana layaknya kehamilan normal. 
  • Namun, mungkin perut membuncit melebihi ukuran normal, dan tes kehamilan positif kuat. 
  • Semakin tua kehamilan anggurnya, semakin tinggi kadar positif kehamilannya. 
  • Dari tes kehamilan yang semakin kuat, dan membuncitnya perut melebihi umur kehamilan, dokter mencurigai adanya hamil anggur.
  •  Kebanyakan hamil anggur akan gugur pada kehamilan 12-14 minggu. 
  • Yang gugur bukan darah sebagaimana layaknya keguguran, melainkan keluar dari vagina gelembung-gelembung menyerupai buah anggur. 
  • Yang gugur sering hanya sebagian, sehingga sisanya tertahan di dalam, dan ini yang sering berakibat terjadinya perdarahan.
  • Hamil anggur terjadi jika yang dibuahi bukan sel telur sehat, melainkan sel telur yang sudah busuk, dan telur terlambat dikeluarkan. 
  • Kasus ini lebih banyak di Asia dibanding di negara Barat, dan lebih sering pada ibu banyak anak, kurang gizi protein, dan menimpa ibu dengan sosial ekonomi rendah.
  • Cepat atau lambat hamil anggur harus dikuras bersih, sekaligus diperiksa kemungkinan adanya keganasan pada sel-sel anggurnya. 
  • Tidak jarang kelainan ini merupakan tanda awal keganasan sel dinding rahim (trophoblast).
DERAIL
Hamil anggur merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal, di mana perkembangan sel telur yang menjadi cikal-bakal janin terhenti, namun justru sel-sel trofoblas (sel-sel yang kelak menjadi plasenta) berkembang. Kelompok sel-sel ini kemudian membengkak menjadi gelembung berisi cairan yang mirip buah anggur.

Hamil anggur dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu complete mole dan partial mole. Complete mole/mola klasik adalah jika kehamilan palsu seluruhnya, sedangkan partial mole apabila ditemukan janin atau sebagian janin. Namun, janin yang terbentuk tersebut tidak normal, bagian tubuhnya tidak proporsional (cacat).

Penyebab hamil anggur tidak diketahui secara pasti, namun beberapa ahli menduga akibat rendahnya asupan protein, asam folat, dan karoten. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosioekonomi rendah, meskipun kasus ini sangat jarang terjadi dengan persentase satu dari 2.000 kehamilan yang ada.

Gejala yang terjadi pada hamil ini sama dengan kehamilan pada umumnya karena si ibu juga memproduksi hormon-hormon kehamilan dalam kadar tinggi. Namun, perkembangan hamil anggur lebih cepat dari normal sehingga rahim lebih besar dari usia kehamilan. Tandatanda yang terjadi adalah pendarahan di awal trimester, mual dan muntah yang intens, peningkatan tekanan darah, serta peningkatan kadar tiroid dalam darah.

Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan:

USG (Ultrasonografi)
Jenis pemeriksaan ini relatif murah dengan hasil lebih akurat. Dengan USG, tampak gambaran badai salju (snow storm/snow flake pattern) dan bisa diketahui bila tidak ada denyut jantung si janin.

HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin)
Pemeriksaan ini bertujuan mengukur kadar HCG di dalam air seni atau darah. Pada hamil anggur, HCG meningkat lebih tinggi dari kehamilan normal.

Patologi anatomi
Pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan ini mengetahui bila tidak nampak gambaran tulang janin, tapi ada gambaran mirip sarang lebah/gambaran badai salju.

Pengobatan Hamil Anggur
Hamil anggur merupakan tumor jinak, namun dapat berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas dapat merusak fungsi selsel di sekitarnya. Sel-sel trofoblas dapat menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Hal ini dikarenakan mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. Pengobatan dilakukan dengan cara:
Untuk mola hidatidosa, pengobatan tipe mola ganas dengan pemberian obat sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Efek samping pengobatan ini adalah rambut rontok dan mual sampai muntahmuntah.

Metode kuretase
Alat dimasukkan ke vagina untuk menyedot gelembung-gelembung hingga bersih. Bagi wanita yang sudah tidak menginginkan anak, dapat dilakukan pengangkatan rahim.

Metode tindak lanjut
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis. Pemeriksaan kadar HCG dilakukan terus hingga hasilnya sesuai harapan. Jika kadar tetap/naik, diberikan obat kemoterapi.

Kasus hamil anggur dapat terjadi pada ibu hamil usia di bawah 20 tahun dan di atas 34 tahun dan mempunyai banyak anak (lebih dari tiga orang). Pada ibu yang pernah mengalami hamil anggur, kemungkinan dapat kembali hamil adalah 4-5 kali. Wanita yang pernah mengalami hamil anggur sebaiknya menunda kehamilan berikutnya hingga keadaan benar-benar pulih.

Gambaran Klinis Kehamilan Mola
Gambaran klinis sebagian besar kehamilan mola telah berubah selama 20 tahun terakhir karena pemeriksaan ultrasonografi transvagina dan pengukuran kadar hCG serum telah menyebabkan diagnosis dapat ditegakkan lebih Perdarahan uterus hampir selalu terjadi dan dapat bervariasi dan sekedar bercak hingga perdarahan hebat. Pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diperkirakan. Biasanya tidak dijumpai aktivitas jantung janin.

Hal yang paling penting adalah keterkaitan kehamilan mola dengan preeklamsia yang menetap hingga ke trimester kedua. Memang, karena preeklamsia jarang dijumpai sebelum 24 minggu, preeklamsia yang terjadi sebelum saat ini seyogianya mengisyaratkan mola hidatidosa. Mual dan muntah mungkin cukup hebat. Karena efek hCG yang mirip tirotropin, kadar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola sering meningkat, tetapi biasanya jarang terjadi gejala klinis hipertiroidisme.


Gambaran Diagnostik
Pada sebagian kasus, vesikel-vesikel hidatid yang mirip anggur keluar dari vagina sebelum mola mengalami abortus spontan atau diangkat melalui operasi. Tingkat tertinggi keakuratan diagnosis diperoleh dari gambaran ultrasonografi khas mola hidatidosa. Gambaran klinis dan diagnostik pada mola hidatidosa komplet diringkaskan sebagai berikut:

Gambaran Klinis dan Diagnostik Kehamilan Mola Hidatidosa
  • Pengeluaran darah kontinu atau intermiten yang mulai tampak pada sekitar 12 minggu, biasanya tidak banyak, dan lebih sering hampir cokelat daripada merah.
  • Pembesaran uterus melebihi durasi kehamilan pada sekitar separuh kasus.
  • Tidak adanya bagian-bagian tubuh janin dan bunyi jantung janin meskipun uterus telah membesar hingga setinggi pusar atau lebih.
  • Gambaran ultrasonografi yang khas.
  • Kadar gonadotropin korion serum lebih tinggi dan yang diperkirakan untuk usia kehamilan.
  • Preeklamsia-eklamsia yang timbul sebelum 24 minggu.
  • Hiperemesis gravidarum.

Support web ini

BEST ARTIKEL