Thursday, December 31, 2009

PROTEIN DAN KARBOHIDRAT

PROTEIN


  • Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan
  • Antar asam amino tersebut berhubungan dengan ikatan kovalen
  • Artinya ikatan yang kuat itu menghubungkan gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain.
  • Ikatan di antara asam amino disebut ikatan peptida.
  • Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida disebut polipeptida.
  • Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sejumlah rantai polipeptida
  • Dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan hingga jutaan residu asam amino.
  • Jadi Sintesa protein juga bisa dikatakan sintesa yang membentuk Polypeptida dari unit asam amino
  • OK

Klasifikasi

  • Hingga saat ini belum ada klasifikasi protein yang secara umum memuaskan.
  • Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada antara lain:
  1. Kelarutan
  2. Bentuk keseluruhan
  3. Peranan biologis
  • Pembagian protein juga dapat dilakukan berdasarkan fungsi dan strukturnya.
Berdasarkan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi
  1. protein enzim, berperan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia pada sel kelenjar
  2. protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis pada membran sel , mebran organela
  3. protein transpor, berperan sebagai pengangkut subtansi-subtansi penting pada membran sel
  4. protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing pada antibody / serum
Berdasarkan strukturnya, protein diklasifikasikan menjadi:
  1. protein globular, memiliki pelipatan-pelipatan yang kompleks, struktur tertier dengan bentuk yang tidak teratur.
  2. Protein serabut, meman-jang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.
  • Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berdasarkan bentuk dan peranan biologisnya.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi :
  1. Protein globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan berbelit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
  2. Protein fibrosa Rantai polipeptida atau kelompok rantai yang membelit dalam bentuk spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
Rasio aksial lebih besar dari 10, misalnya keratin dan miosin.

  • Ikatan-ikatan pada Struktur Protein
STRUKTUR PROTEIN

Struktur protein umumnya dipertahankan oleh dua ikatan sangat kuat san ikatan lemah

Ikatan kuatnya
  1. ikatan peptida
  2. ikatan disulfida
Ikatan lemahnya
  1. ikatan hidrogen
  2. interaksi hidrofobik
  3. dan interaksi elektrostatif.
Ikatan peptida
  • Ikatan peptida adalah ikatan yang menghubungkan atom a-karboksil dari suatu asam amino dan atom a nitrogen dari asam amino yang lain.


  • Peptida yang dibentuk oleh dua molekul asam amino disebut dipeptida
  • bila dibentuk oleh 3 molekul asam amino disebut tripeptida
  • dan bila dibentuk oleh banyak molekul asam amino disebut polipeptida.
  • OK

Ikatan disulfida

  • Terbentuk antara 2 residu sistein yang saling berhubungan 2 bagian rantai polipetida melalui residu sistein.

Ikatan hidrogen

  • Terbentuk antara gugus NH- atau -OH dan gugus C=O dalam ikatan peptida atau -COO- dalam gugus R,
  • misalnya dua peptida mungkin membentuk ikatan hidrogen.

Interaksi hidrofobik

  • Rantai samping non polar asam amino netral pada protein cenderung bersekutu.
Interaksi elektrostatik
  • Merupakan ikatan garam antara gugus yang bermuatan berlawanan pada rantai samping asam amino.

Sifat-sifat Protein

  • Membentuk ion : Protein dalam air mampu membentuk ion + dan - , dalam suasana asam membentuk ion positif dan dalam suasana basa membentuk ion negatif.
  • Denaturasi : Denaturasi adalah perubahan konformasi alamiah menjadi suatu konformasi yang tidak menentu. Hal ini dapat terjadi karena terjadinya perubahan suhu, pH, atau terjadinya suatu reaksi dengan senyawa-senyawa lain misalnya ion-ion logam.

Asam Amino
Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus NH2 pada
atom karbon a dari posisi gugus -COOH. Atom karbon a dari asam amino kecuali glisin masing-masing dihubungkan pada empat gugus kimia yang berlainan
sehingga atom karbon a bersifat asimetris. Oleh karena itu, molekul asam amino mempunyai dua konfigurasi yaitu D dan L.

Molekul asam amino dikatakan mempunyai konfigurasi L, apabila gugus NH2 di sebelah kiri atom karbon a. Bila gugus NH2 di sebelah kanan atom karbon
a, maka asam amino tersebut mempunyai konfigurasi D.
Struktur umum asam amino adalah:

KLASIFIKASI

  • Klasifikasi asam amino didasarkan atas:
  1. pembentukannya di dalam tubuh
  2. strukturnya.
Klasifikasi asam amino berdasarkan pembentukannya di dalam tubuh ditunjukkan pada tabel


  • Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat dalam tubuh.
  • Sedangkan asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh.
Berdasarkan strukturnya, asam amino dikelompokkan menjadi 7 yaitu asam amino dengan rantai samping yang :
  1. Merupakan rantai karbon yang alifatik, misalnya glisin, alanin, valin, leusin dan isoleusin.
  2. Mengandung gugus hidroksil, misalnya serin dan threonin
  3. Mengandung atom belerang, misalnya sistein, dan metionin
  4. Mengandung gugus asam atau amidanya, misalnya asam aspartat, aspargin, asam glutamate, dan glutamine.
  5. Mengandung gugus basa, misalnya arginin, lisin, hidroksilisin dan histidin
  6. Mengandung cincin aromatic, misalnya fenilalanin, tirosin dan triptofan.
  7. Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino, misalnya prolin dan hidroksi prolin
  • Uraian klasifikasi asam amino berdasarkan strukturnya diuraikan lebih detail pada pembahasan berikut.
  • Beberapa rumus kimia asam amino adalah sebagai berikut:


PENGAMATAN DARI SUDUT GIZI PROTEIN MAKANAN
PROTEIN

  • Protein merupakan salah satu zat gizi yang paling penting peranannya dalam pembangunan sumberdaya manusia.
  • Bersama-sama dengan energi, kecukupan protein dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat dan juga keberhasilan pemerintah dalam pembangunan pangan, pertanian, kesehatan dan sosial ekonomi secara terintegrasi
  • Protein dapat diperoleh dari bahan pangan nabati maupun bahan pangan hewani, namun dibandingkan dengan protein nabati, protein hewani mempunyai beberapa keunggulan, yaitu mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan nilai cerna protein yang lebih baik daripada bahan pangan nabati.
  • Protein hewani dalam pangan merupakan bagian yang sangat penting karena sifatnya yang tidak mudah diganti (indispersible).
  • Di samping itu, protein hewani bahkan merupakan pembawa sifat keturunan dari generasi ke generasi dan berperan pula dalam proses perkembangan kecerdasan manusia.
  • Oleh sebab itu, protein hewani dipandang dari sudut peranannya layak dianggap sebagai agent of development bagi pembangunan bangsa, baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang
Dalam upaya peningkatan konsumsi protein hewani, ikan selayaknya dijadikan tumpuan karena selain harganya relatif murah, juga ikan (khususnya ikan laut) telah diidentifikasi sebagai bahan pangan yang memiliki keunggulan tertentu .
  • Ikan dengan kandungan protein berkisar antara 20 – 35% berpotensi tinggi menjadi sumber protein utama dalam konsumsi pangan karena kelengkapan komposisi kandungan asam amino esensial serta mutu daya cernanya yang setara dengan telur.
  • Kandungan asam-asam amino esensial yang lengkap dan tingginya kandungan asam lemak tak jenuh omega 3 DHA (docosahexaenoic acid C22H32O2) dan EPA (eicosapentaenoic acid, C20H32O2) yang kurang dimiliki, bahkan tidak dimiliki produk daratan (hewani dan nabati), merupakan keunggulan produk kelautan .
  • Dengan keunggulan itu, ikan tidak saja berfungsi sebagai pangan sumber protein hewani dan zat gizi lainnya, akan tetapi khususnya pada penduduk berpendapatan tinggi juga dapat berfungsi sebagai penetralisisr akibat-akibat buruk yang ditimbulkan karena mengkonsumsi produk-produk hasil peternakan yang umumnya mempunyai kadar kolesterol yang tinggi, karena kandungan omega 3 yang dimilikinya.
Kandungan protein ikan sangat tinggi dibandingkan dengan protein hewan lainnya, dengan asam amino esesnsial sempurna, karena hampir semua asam amino esensial terdapat pada daging ikan .
  • Berdasarkan lokasi terdapatnya dalam daging, yaitu protein sarkoplasma, miofibrillar dan 14 protein pengikat (stroma), protein pembentuk atau pembentuk enzim, koenzim dan hormon
  • Jebsen (1983) membagi protein ikan menjadi 3 kelompok yaitu :
  1. kelompok yang terdiri dari tropomiosin, aktin, miosin dan aktomiosin yang terdapat kira-kira 65 % dari total protein dan larut dalam natrium klorida netral dengan kekuatan ion lebih tinggi dari (0,50),
  2. terdiri dari globin, miosin dan mioglobin yang terkandung sekitar 25 sampai 30 persen dari total protein yang diekstrak dengan larutan netral dengan kekuatan ion lebih rendah (0,15)
  3. meliputi stroma protein yang terdapat kira-kira 3 persen dari protein ikan. Kelompok protein ini tidak dapat larut dalam larutan garam netral, asam encer atau alkali. Suzuki (1981) menyatakan protein miofibrilar bersifat sedikit larut dalam air pada pH netral tetapi larut dalam larutan garam kuat.
  • Protein miofibrilar adalah protein yang membentuk miofibril yang terdiri dari protein structural (aktin, miosin dan aktomiosin) dan protein regulasi (troponin, tropomiosin dan aktinin).
  • Protein miofibrilar merupakan bagian terbesar dari protein ikan, yaitu sekitar 66 – 77 % dari total protein ikan.
  • Pada proses pengolahan daging protein miofibrilar memegang peranan penting dalam struktur yang menentukan karakteristik produk yang diinginkan adalah miosin, Miosin adalah merupakan protein berserabut besar dengan berat molekul 500.000 dan terdapat sekitar 43 % dari total miofibrilar dalam jaringan otot
  • Bahwa aktivitas ATP-ase miosin dipengaruhi oleh ion K+, Mg 2+ dan Ca 2+.
  • Pada daging yang mengalami rigor mortis aktin akan berikatan dengan miosin membentuk aktomiosin.
  • Aktin akan terekstrak bersama-sama dengan miosin dengan adanya garam dan polifosfat.
  • Protein kolagen merupakan serabut sarkoplasma yang penting adalah mioglobin yang sangat berperan dalam warna merah pada daging.
  • Molekul mioglobin terdiri dari dua bagian yaitu : bagian protein (globin) dan bagian nonprotein (heme).
  • Selanjutnya dinyatakan bahwa kandungan mioglobin dalam tiap daging berbeda tergantung jenisnya.
  • Kolagen adalah salah satu protein stroma (jaringan pengikat) yang tersusun dari asam-asam amino penyusun protein kecuali triptofan, sistin dan sistein Yng berupa serabut
  • Protein yang sangat penting dalam tekstur daging yang tersusun dari asam amino glisin (30%), proline dan hydroproline (25%).
  • Bahwa kolagen adalah 2 – 6 % berat kering otot, tergantung jenis otot dan umur.
  • Protein yang terkandung dalam ikan memiliki daya cerna yang sangat tinggi yaitu sekitar 90%.
  • Protein ikan menyediakan lebih kurang 2/3 dari kebutuhan protein hewani yang diperlukan oleh manusia.
  • Kandungan protein ikan relativ besar, yaitu antara 15 – 25% / 100 gram daging ikan. Selain itu, protein ikan terdiri dari asam-asam amino yang hampir semuanya diperlukan oleh tubuh manusia.
  • Protein ikan banyak mengandung asam amino esesnsial. Kandungan asam amino dalam daging ikan sangat bervariasi, tergantung pada jenis ikan.
  • Pada umumnya, kandungan asam amino pada daging ikan kaya akan lisin, tetapi kurang akan kandungan triptofan.
NB: Protein dengan sebaran dan fungsinya
1. Myoglobin : Penyimpanan oksigen dalam otot rangka
2. Prothrombin  : Penggumpalan darah
3. Ferritin  : Penyimpanan Fe dalam limpa, hati dan sumsum tulang
4. Vasopressin  : Pengaturan ekskresi air
5. Collagen  : Serabut-serabut utama dari jaringan penghubung

6. Rhodopsin   : Pigmen dari sel-sel kerucut



Daftar komposisi beberapa asam amino dari protein ikan




  • Protein daging ikan terdiri dari protein sarkoplasma (miogen), protein miofibrillar dan protein stroma.
  • Protein sarkoplasma sebagian besar mengandung enzim-enzim termasuk enzim proteolitik (20 – 30 %).
  • Protein miofibrillar berperan penting dalam pengumpalan dan pembentukan gel saat pengolahan, (65 – 75%)
  • Sedangkan protein stroma adalah protein jaringan ikat yang terdapat diluar serabut daging ikan (1 – 3%) .
  • Protein tersebut sangat mudah mengalami kerusakan atau denaturasi yang disebabkan olah proses pengolahan
Pada Otot terkandung Myofibril dan Sarkoplasma dan Stroma yang mengandung Protein

1. Myofibril merupakan bagian terbesar dan merupakan jenis protein yang larut dalam larutan garam.
  • Protein ini terdiri dari myosin, aktin, tropomiosin, serta aktomiosin yang merupakan gabungan aktin dan myosin
  • Protein myofibril sangat berperan dalam pembentukan gel dan proses koagulasi, terutama dari aktomiosin.
  • Pada umumnya protein yang larut dalam larutan garam lebih efisien sebagainpengemulsi daripada protein yang larut dalam air.
2. Sarkoplasma sebagi protein terbesar kedua mengandung bernacam-macam protein yang larut dalam air yang disebut sebagai miogen.
  • Protein sarkoplasma atau miogen terdiri dari albumin, mioalbumin, dan mioprotein.
  • Kandungan sarkoplasma dalam daging ikan bervariasi, selain tergantung dari jenis ikannya juga tergantung habitat ikan tersebut.
  • Pada umumnya, ikan pelagis mempunyai kandungan sarkoplasma lebih besar daripada ikan demersal
3. Stroma merupakan bagian terkecil dari protein yang membentuk jaringan ikat.
  • Protein ini tidak dapat diekstrak dengan air, larutan asam, larutan alkali, atau larutran garam pada konsentrasi 0.01 – 0.1 M.
  • Stroma terdiri dari kolagen dan elastin. Keduanya merupakan protein yang terdapat di bagian luar sel otot. Daging merah ikan pada umumnya mengandung lebih banyak stroma,tetapi lebih sedikit mengadung sarkoplasma jika dibandingkan dengan daging putih ikan.
  • Daging merah terdapat di sepanjang tubuh bagian samping bawah kulit, sedangkan daging putih terdapat di hampur seluruh bagian tubuh.

Karakteristik Protein
  • Protein ikan bersifat tidak stabil dan mempunyai sifat dapat berubah (denaturasi) dengan berubahnya kondisi lingkungan.
  • Apabila larutan protein tersebut diasamkan hingga mencapai pH 4,5 – 5 maka akan terjadi pengendapan atau salting out.
  • Sebaliknya apabila dipanaskan seperti dalam pemasakan atau penggorengan , protein ikan menggumpal atau terkoagulasi.
  • Protein juga dapat mengalami denaturasi apabila dilakukan pengurangan kandungan air, baik selama pengeringan maupun pembekuan.
  • Protein otot sebagaian besar dalam bentuk koloid, baik berupa sol maupun gel.
  • Kemampuan untuk mengektraksi protein miosoin lewbih besar pda pH yang aghak tinggi, tetapi kekutan gel daging ikan pada produk akhir lebih redah meskipun jumlah myosin yang diekstrak lebih banyak.

KARBOHIDRAT


  • Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O.
  • Perbandingan antara molekul H dan O adalah 2:1.
  • Jadi memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:
  1. Ribosa = C6H10O5
  2. Glukosa = C6H12O6
  3. Sukrosa = C12H24O11
  • Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.
  • Dengan dasar perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga digunakan kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.

  • Karbohidrat sering disebut sakarida. Ada beberapa senyawa yang memiliki rumus empiris seperti karbohidrat tetapi bukan karbohidrat, misalnya
  1. C2H4O2 (asam asetat)
  2. CH2O (formaldehida).
  • Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tetapi yang penting adalah rumus strukturnya.
  • Dari rumus struktur, akan terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat.
  • Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.
  • Berdasarkan gugus molekul yang ada pada karbohidrat, maka karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sebagai plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis.
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari
  • Senyawa sederhana dengan berat molekul rendah hingga berat molekul besar.
Berbagai senyawa tersebut dapat dibagi dalam empat golongan
  1. Monosakarida
  2. Disakarida
  3. Oligosakarida
  4. Polisakarida.
  • OK

Monosakarida

  • Monosakarida sering disebut gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi.
  • Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja.
  • Monosakarida dapat dikelompokkan berdasarkan kandungan atom karbonnya, yaitu
  1. triosa
  2. tetrosa
  3. pentosa
  4. heksosa atau heptosa
  5. Glukosa , fruktosa , galaktosa dll
  • Triosa = (C3H6O3)
  • Tetrosa = (C4H8O4)
  • Pentosa = (C5H10O5)
  • Heksosa = (C6H12O6)
  • Monosakarida atau gula sederhana hanya terdiri atas satu unit polihidroksialdehida atau keton atau hanya terdiri atas satu molekul sakarida.
  • Monosakarida yang umum dikenal mempunyai rumus empiris (CH2O)n,
  • Dimana n = 3 atau jumlah yang lebih besar lainnya.
  • Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang.
  • Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom oksigen membentuk gugus karbonil,
  • Masing-masing atom karbon lainnya berikatan dengan gugus hidroksil.
  • Jika gugus karbonil berada pada ujung rantai karbon, monosakarida tersebut adalah suatu aldosa, dan jika gugus karbonil berada pada posisi lain, monosakarida tersebut adalah suatu ketosa.
Berbagai jenis monosakarida aldosa dan ketosa ditunjukkan pada gambar


Gambar Berbagai jenis monosakarida dalam bentuk aldosa (Frisell, 1982)

Disakarida.

  • Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya.
  • Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida disebut ikatan glikosida, dan dibentuk jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua.
Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda bila mengalami hidrolisis, misalnya:
  1. Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
  2. Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
  3. Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa
Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila mengalami hidrolisis, misalnya :
  1. Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa
  2. Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
  3. Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa

Polisakarida

  • Polisakarida atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang panjang.
  • Polisakarida dapat dibagi menjadi dua kelas utama yaitu homopolisakarida dan heteropolisakarida.
  • Homopolisakarida yang mengalami hidrolisis hanya menghasilkan satu jenis monosakarida, sedangkan heteropolisakarida bila mengalami hidrolisis sempurna menghasilkan lebih dari satu jenis monosakarida
 KLIK PROTEIN

PLATYHELMINTHES


Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih dan helminthes = cacing ). 

  • Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.
  • Pada klasifikasi sebelumnya semua cacing dikelompokkan dalam Vermes dan untuk detailnya bisa dilihat dalam buku Helmintologi (ilmu cacing)


Ciri-Ciri Umum Filum Platehelminthes.
  1. memiliki struktur tubuh pipih
  2. ada yang berbentuk seperti pita, seperti daun dan turbelaria style
  3. lunak dan tidak bersegmen. pada cacing pita terlihat bersegmen sebenarnya bagian dari Proglotidnya
  4. susunan tubuhnya simetri bilateral.Anggota hewan ini bersifat hemafrodit.
  5. lapisan embryonalnya bertipe triloblastik aselomata.
  6. tidak memiliki system peredaran darah dan sistem respirasi.
  7. alat pencernaannya belum sempurna , umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus. cacing pita tidak terdapat mulut dan alat pencernaan.
  8. alat ekskresi berupa sel api.
  9. pada bagian epidermisnya yang lunak terdapat silia atau lapisan lilin (kutikula).
  10. Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion(simpul saraf) anterior atau dinding saraf yang dihubungkan oleh satu sampai tiga pasang tali saraf.
Cara Berkembang Biak.
  • Anggota filum ini umumnya berkembang biak secara aseksual dan seksual. 
  • Umumnya cacing ini monoecious organ kelamin testes dan ovarium nya membentuk ovotestes atau lebh dikenal dengan Hermaphhroditu, sehingga melakukan pembuahan sendiri. 
  • Perkembangan cacing ini ada dua macam, yaitu langsung(telur menetas menjadi cacing kecil tetapi menyerupai cacing dewasa) dan tidak langsung(melalui bentuk larva yang bersilia).
  • Asexual nya dengan fragmentasi memutuskan bagian tubuhnya membentuk individu baru atau meregenerasi dengan cepat yang terlihat pada planaria dan cacing pita

Klasifikasi.
Platihelminthes terbagi dalam tiga kelas,
  1. Turbellaria (cacing berbulu getar) --Planaria
  2. Trematoda (cacing isap) --- Cacing Fasciola hepatica ( cacing hati)
  3. Cestoda (cacing pita) - Taenia sp .
Kelas Turbellaria (cacing berbulu getar).
  • Anggota Turbellaria merupakan kelompok cacing pipih yang memiliki silia(bulu getar). 
  • Salah satu turbellaria yang sering dipelihara Planaria naculata. 
  • Planaria biasanya hidup di air tawar (kolam/ sungai)yang jernih, melekat pada batu-batuan, atau daun.

  • Panjang tubuh planaria dapat mencapai 2-3 cm. tubuhnya ditutupi oleh lapisan epidermis yang mengandung kelenjar-kelenjar unisel yang terbuka. 
  • Pada epidermis bagian permukaan ventral terdapat bulu getar(silia) yang bangun untuk pergerakan.
  • Bagian kepala planaria tampak berbentuk segitiga. 
  • Pada bagian tersebut terdapat dua bintik mata yang berfungsi untuk membedakan intensitas cahaya. 
  • Kedua bintik mata tersebut belum dikatakan sebagai alat penglihatan.

  • System pencernaan makanan planaria terdiri atas mulut, kerongkongan dan usus. 
  • Faring dapat dijulurkan untuk menangkap makanan. 
  • Memiliki usus yang bercabang tiga, satu cabang kearah anterior dan dua cabang kea rah posterior. 
  • Alat ekskresi jenis cacing ini berupa sel api. 
  • Susunan sarafnya merupakan system tangga tali. 
  • Planaria bereproduksi dengan cara generatif dan vegetatif.
  • Reproduksi secara generatif terjadi melalui pembuahan sel telur oleh spermatozoid.Lubang kelamin terdapat di sebelah bawah mulut. 
  • Planaria bersifat hermafrodit.
  • Reproduksi secara vegetatif dilakukan melalui fragmentasi. 
  • Planaria dikenal dengan memiliki daya regenerasi yang tinggi. 
  • Jika tubuhnya dipotong-potong, maka setiap potongan tubuhnya akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

Kelas Trematoda(cacing isap).
  • Semua anggota kelas trematoda hidupnya bersifat parasit. 
  • Trematoda disebut cacing isap karena memiliki alat isap (sucker). 
  • Pada mulut terdapat alat pengisap yang dilengkapi oleh kait-kait untuk melekatkan diri pada tubuh inangnya. 
  • Beberapa contoh cacing yang termasuk trematoda adalah sebagai berikut:

Fasciola hepatica (cacing hati).
  1. Jenis cacing ini biasa hidup sebagai parasit pada hati beberapa hewan, seperti domba, kambing, sapi atau kerbau
  2. Fasciola hepatica memiliki bentuk tubuh pipih, panjang tubuhnya berkisar antara 2-5cm.
  3. Bagian kepala terdapat dua alat isap, terdapat disekitar mulut dan yang lainnya di bagian ventral. Fungsi alat isap tersebut adalah untuk melekatkan tubuh pada inangnya. Di antara kedua alat isapnya terdapat lubang kelamin.
  4. Alat ekskresi cacing ini adalah berupa saluran yang berakir pada sel api.
  5. Sistem pencernaannya sederhana, dimulai dari mulut, faring, kerongkongan, dan usus yang terdiri dari dua cabang utama yang menjulur dari anterior ke posterior.
  6. Makanan tidak dicerna karena sudah berupa sari makanan.
  7. bersifat hermafrodit.
  8. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan perkawinan silang atau perkawinan sendiri. Alat reproduksi jantan terdiri atas sepasang testis (penghasil sperma), dua pembuluh vasdeferens (penyalur sperma dari testis), kantung vesikulum seminalis, dan saluran ejakulasi yang berakir pada alat kopulasi yaitu penis. Alat reproduksi betina terdiri atas ovarium (memproduksi telur), saluran oviduk (menyalurkan telur dari ovarium), kelenjar pembungkus ovum dan saluran vetelin atau saluran yolk (menyalurkan globuli yolk yang berasal dari kelenjar yolk atau kelenjar vetelin). Setelah kelenjar pembungkus melengkapi kulit kitin, selanjutnya telur masuk ke dalam uterus.
Ada 5 Jenis cacing hati (Trematoda)
  1. Clonorchis sinensis --- ikan
  2. Fasciola hepatica
  3. Schistoma
Clonorchis sinensis
  • Clonorcis sinensis merupakan cacing hati yang hidup pada manusia.
  • Mereka bereproduksi seperti halnya fasciola.

  • Akan tetapi, fase metaserkaria dari cacing ini masuk ke dalam daging ikan air tawar (sebagai hosper perantara)
  • jika manusia memakan ikan air tawar yang mengandung larva clonorcis sinensis tersebut, maka metaserkaria akan masuk ke dalam tubuh dan tumbuh menjadi cacing dewasa (parasit) didalam hati dan saluran empedu manusia.
  • Salah satu cara menghindari diri dari cacing ini adalah tidak mengkonsumsi ikan yang tidak dimasak/dimasak secara tidak sempurna.
  • Cacing ini banyak terdapat di cina, jepang, vietnam dan korea.
Paragonimus weistermani
  • Paragonimus weistermani dewasa hidup sebagai parasit pada paru-paru manusia, kucing, anjing dan babi.
  • Larvanya hidup pada siput sedangkan metaserkarianya menempel pada udang air tawar.
  • Cacing ini menyebar di jepang, korea, Taiwan, India, afrika, Filipina dan amerika.
Fasciola hepatica
1 : Myrasidium , 2 siput (Sporosis-Redia (2) - Cercaria) - Metacercaria keluar dari siput Lymnea berenang karena berekor ke rumput ( dimakan Ternak) jadi Dewasa
Kelas cestoda (cacing pita)
  • Semua anggota cestoda memiliki struktur pipih dan tertutup oleh kutikula. 
  • Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang dinamakan proglotid. 
  • Setiap proglitid memiliki alat-alat reproduksi(ovarium dan testis). 
  • Ukuran proglotid tersesebut makin ke pusterion makin melebar. 
  • Cacing dengan satu proglotid dapat di pandang sebagai satu individu. 
  • Susunan ruas-ruas itu di anggap sebagai kiloni dari individu-individu yang berbentuk rantai. Susunan demikian terbentuk dengan jalan pembentukan kuncup. 
  • Oleh karena itu istikah strobilisasi lebih tepat untuk kejadian itu. 
  • Cacing pita tidak mempunyai saluran pencernaan makanan. 
  • Makanan langsung diperoleh dari hospesnya dengan jalan menyerap zat makanan. 
  • Susunan tubuh cacing pita dewasa terdiri atas kepala,(skoleks)yang ukurannya 1 mm, leher dan beberapa ruas(proglotid)yang tumbuh dari leher. 
  • Mereka tidak memiliki bulu getar, tetapi memiliki lapisan otot yang kompleks. 
Berikut ini adalah contoh Cestoda.

Taenia solium
  • Taenia solium dewasa hidup parasit pada saluran pencernaan manusia (usus). Inang perantaranya (hospes intermediet) adalah babi. 
  • Tubuhnya berbentuk pipih, ukuran panjang tubuhnya dapat mencapai 3m. struktur tubuh cacing ini terdiri atas kepala (skoleks) dan rangkaian segmen yang masing-masing disebut proglotid. 
  • Pada bagian kepala terdapat 4 alat isap ( rostrum) dan alat kait yang dapat melukai dinding usus. 
  • Disebelah belakang skoleks terdapat leher/daerah perpanjangan (strobilus).

Taenia saginata
  • Taenia saginata dewasa hidup sebagai parasit dalam usus manusia. 
  • Cacing ini masuk kedalam tubuh manusia melalui perantara sapi (sebagai hospes intermediet). 
  • Skoleks taenia saginata tidak memiliki kait. Jenis cacing ini kurang berbahaya bagi manusia dibandingkan taenia solium.

Diphyllo bothrium latum
  • Merupakan jenis cacing pita yang hidup sebagai parasit pada manusia, anjing, kucing dan serigala. 
  • Sebagai inang perantaranya adalah ikan air tawar. 
  • Daerah penyebarannya meliputi wilayah eropa, afrika, amerika utara dan jepang.

Echinococcus granulosus
  • Jenis cacing pita berukuran kecil (berkisar antara 3-6mm) dan hidup sebagai parasit pada usus anjing dan karnivora lainnya. 
  • Inang perantaranya adalah babi, biri-biri dan manusia. 
  • Daerah penyebaran utama Australia, argentina dan pulau es.

Hymnelopsisnana
  • Jenis cacing pita kerdil yang hidup sebagai parasit pada manusia dan tikus. 
  • Daerah penyebarannya meliputi seluruh dunia

DNA-BASA NITROGEN- IKATATAN HIDROGEN




Semua struktur gambar diatas bisa dipahami setelah membaca ini OK

  • DNA adalah asam nukleat yang mengandung materi genetik dan berfungsi untuk mengatur perkembangan biologis seluruh bentuk kehidupan secara seluler. 
  • DNA terdapat pada nukleus, mitokondria dan kloroplas. 
  • Perbedaan di antara ketiganya adalah: DNA nukleus berbentuk linear dan berasosiasi sangat erat dengan protein histon, 
  • Sedangkan DNA mitokondria dan kloroplas berbentuk sirkular dan tidak berasosiasi dengan protein histon. Selain itu, 
  • DNA mitokondria dan kloroplas memiliki ciri khas, yaitu hanya mewariskan sifat-sifat yang berasal dari garis ibu. 
  • Hal ini sangat berbeda dengan DNA nukleus yang memiliki pola pewarisan sifat dari kedua orangtua. 
  • Dilihat dari organismenya, struktur DNA prokariot berbeda dengan struktur DNA eukariot. 
  • DNA prokariot tidak memiliki protein histon dan berbentuk sirkular, sedangkan DNA eukariot berbentuk linear dan memiliki protein histon (Klug & Cummings 1994: 315–316; Raven & Johnson 2002: 94).


DNA memiliki struktur pilinan utas ganda yang antiparalel dengan komponen-komponennya, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), gugus fosfat, dan pasangan basa. 
  • Pasangan basa pada DNA terdiri atas dua macam, yaitu basa purin dan pirimidin. ‘
  • Basa purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G) yang memiliki struktur cincin-ganda, sedangkan basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T) yang memiliki struktur cincin-tunggal. 
  • Ketika Guanin berikatan dengan Sitosin, maka akan terbentuk tiga ikatan hidrogen, sedangkan ketika Adenin berikatan dengan Timin maka hanya akan terbentuk dua ikatan hidrogen. 
  • Satu komponen pembangun (building block) DNA terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat dan satu pasang basa yang disebut nukleotida (Lewis 2003: 176–178).


  • Sebuah sel memiliki DNA yang merupakan materi genetik dan bersifat herediter pada seluruh sistem kehidupan. 
  • Genom adalah set lengkap materi genetik (DNA) yang dimiliki suatu organisme dan terorganisasi menjadi kromosom. (Human Genome Project 2005: 1)


Isolasi DNA

  • DNA juga dapat diisolasi, baik pada manusia maupun pada tumbuhan. DNA manusia dapat diisolasi melalui darah. 
  • Darah manusia terdiri atas plasma darah, globulus lemak, substansi kimia (karbohidrat, protein dan hormon), dan gas (oksigen, nitrogen dan karbon dioksida). 
  • Plasma darah terdiri atas eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (platelet). 
  • Komponen darah yang diisolasi yaitu sel darah putih. 
  • Sel darah putih dijadikan pilihan karena memiliki nukleus, di mana terdapat DNA di dalamnya. 
  • DNA pada tumbuhan juga dapat diisolasi, contohnya pada tumbuhan bawang merah (Allium cepa) dan pada pisang (Musa sp.) (Kimball 2005: 8; Kent & Carr 2001: 317).


Isolasi DNA memiliki beberapa tahapan, yaitu:
  1. Isolasi jaringan
  2. Dinding dan membran sel dilisiskan
  3. Diekstraksi dalam larutan
  4. Dipurifikasi
  5. Dipresipitasi


Prinsip-prinsip dalam melakukan isolasi DNA ada 2, yaitu 
  1. Sentrifugasi 
  2. Presipitasi. 
  • Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih berat akan berada di dasar, sedangkan substansi yang lebih ringan akan terletak di atas. 
  • Teknik sentrifugasi tersebut dilakukan di dalam sebuah mesin yang bernama mesin sentrifugasi dengan kecepatan yang bervariasi, contohnya 2500 rpm (rotation per minute) atau 3000 rpm (Kimball 2005: 4; Lewiston 2002:1–3; LPCH 2005: 2).


Ada 5 tahap untuk melakukan isolasi DNA, yaitu: 
  1. isolasi jaringan
  2. pelisisan dinding dan membran sel, 
  3. pengekstraksian dalam larutan
  4. purifikasi
  5. presipitasi.

  • Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengisolasi jaringan yang ingin digunakan, yaitu darah.
  • Tahap selanjutnya yaitu melisiskan dinding dan membran sel dengan larutan pelisis sel darah merah. Setelah dilakukan inkubasi, darah yang telah bercampur dengan pelisis sel darah merah tersebut lalu disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm. 
  • Selanjutnya supernatan yang terbentuk dibuang dan kemudian dilakukan ekstraksi di dalam larutan. Hal tersebut bertujuan agar didapat ekstrak nukleus sel darah putih.
  • Tahap berikutnya adalah purifikasi. Tahap ini bertujuan untuk membersihkan sel darah putih dari zat-zat lainnya, dan tahap terakhir, yaitu presipitasi bertujuan untuk mengendapkan protein histon, sehingga untai-untai DNA tidak lagi menggulung (coiling) dan berikatan dengan protein histon, yang menyebabkan DNA menjadi terlihat (Kimball 2005: 4; Lewiston 2002:1–3; LPCH 2005: 2).
  • Tahap isolasi jaringan; untuk mengisolasi jaringan sel darah putih, maka darah yang masih memiliki komponen-komponen lengkap perlu dipisahkan satu dengan lainnya sehingga yang tersisa hanya sel darah putih. Karena itu ke dalam tabung yang berisi darah diberikan larutan pelisis sel darah merah yang merupakan larutan hipotonis. Karena larutan tersebut hipotonis, maka akan terjadi hemolisis. Larutan pelisis sel darah merah terdiri atas EDTA (ethylenediamine tetraacetic acid) yang akan membentuk kompleks (chelate) dengan ion logam, seperti Mg2+ yang merupakan kofaktor DNAse. Selanjutnya tabung dibolak-balik denan gerakan memutar yang membentuk angka 8 agar larutan dapat menyatu dengan sempurna selama 10 menit. Darah yang telah bercampur dengan pelisis sel darah merah tersebut lalu disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm. Selanjutnya supernatan yang terbentuk dibuang. Untuk melisiskan membran sel dan membran nukleus sel darah putih yang terisolasi tadi, diberikan larutan pelisis sel darah putih yang terdiri atas EDTA dan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) yang berfungsi untuk merusak lipid pada membran sel sehingga leukosit hancur (Rybicki & Purves 2005: 1; Harley 2005: 410).
  • Tahap selanjutnya yaitu purifikasi. Purifikasi bertujuan untuk membersihkan sel darah putih dari zat-zat lainnya; Ke dalam larutan tadi kemudian diberikan RNAse dan diinkubasi selama 15 menit pada suhu 37°C. Hal tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kerja enzim yang sangat dipengaruhi oleh temperatur. Tahap berikutnya yaitu presipitasi; Tahap presipitasi dilakukan dengan cara meneteskan larutan presipitasi protein dan kemudian divortex yang bertujuan untuk menghomogenkan larutan. Larutan presipitasi protein terdiri atas amonium asetat yang jika berikatan dengan protein mengakibatkan terbentuknya senyawa baru yang memiliki kelarutan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan protein mengendap. Larutan tersebut kemudian disentrifugasi kembali selama 15 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Supernatan yang berisi DNA kemudian dituangkan ke dalam tabung berisi isopropanol dingin dan tabung dibolak-balik kembali dengan gerakan angka 8. Pemberian isopropanol bertujuan untuk visualisasi DNA. Selanjutnya tabung disentrifugasi kembali selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Hasil dari sentrifugasi adalah terdapatnya pelet DNA pada dasar tabung yang kemudian ditambahkan etanol 70% dan dibolak-balik kembali. Pemberian etanol bertujuan untuk membersihkan DNA dari pengotor-pengotornya. Setelah tercampur, tabung kemudian disentrifugasi kembali selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Hasil akhirnya adalah DNA yang berada pada tepi dasar tabung. Langkah akhirnya adalah dengan pemberian Tris-EDTA yang bertujuan untuk melarutkan kembali DNA untuk dipreservasi (Harley 2005: 409–410; Lewiston 2002: 1–2).



  • Isolasi DNA genom buah pisang memiliki prinsip yang sama dengan isolasi DNA sel darah putih. Langkah pertama adalah dengan memasukkan buah pisang ke dalam blender dan blender selama 5 menit. Hasil blender kemudian ditambahkan air dengan perbandingan 1:1 dan garam lalu diaduk selama 15 menit. Garam memiliki fungsi yang sama dengan SDS pada isolasi DNA genom sel darah putih, yaitu untuk memberikan kondisi ionik, sehingga reaksi berjalan lebih stabil. Campuran tersebut kemudian disaring dengan corong dan ditambahkan isopropanol yang berfungsi untuk memvisualisasikan DNA dan menetralkan (desalted) sebab isopropanol tidak memiliki muatan, sedangkan DNA bermuatan negatif (-). Kemudian tabung dibolak-balik untuk mendapatkan DNA. Akan tetapi, setelah diberikan Tris-EDTA, yang didapat oleh praktikan hanyalah pengotor yang tidak larut di dalamnya. Hal ini dapat terjadi karena kurang teliti dalam mengerjakan proses isolasi tersebut (Harley 2005: 410).


Wednesday, December 30, 2009

PERSALINAN-KELAHIRAN

Proses kelahiran bayi yang berlangsung normal dibagi dalam tiga tahap atau kala. Penting sekali bagi Anda untuk mengetahui proses tersebut agar Anda bisa menyikapinya secara tepat.

Tahap pertama (pembukaan)

  • Tahap ini merupakan yang paling lama, dimulai dari kontraksi sampai saluran rahim terbuka penuh oleh kepala bayi. Pada persalinan pertama, prosesnya bisa lebih dari 18 jam, sementara pada persalinan kedua dan seterusnya antara 2-3 jam.
  • Kontraksi yang lemah namun teratur dimulai dari bagian atas rahim ke bawah sampai vagina, biasanya diawali dengan nyeri di punggung terus menjalar menjadi seperti kram di perut bawah.
  • Sedikit demi sedikit kontraksi akan semakin seringdan kencang untuk mengeluarkan mendesak kepala bayi ke mulut rahim. Setiap kontraksi berlangsung 30 sampai 60 detik. Jarak antar kontraksi adalah 10-20 menit. Rasa sakit menghilang setiap kali rahim mengendor.
  • Mulut rahim menjadi lunak, tipis dan melebar sehingga memudahkan bayi keluar dari rahim.
  • Sedikit cairan dan darah biasanya ikut menyertai proses persalinan, sebelum akhirnya pecah air ketuban.

Tahap kedua (mengedan)

  • Tahap dari pembukaan penuh sampai bayi lahir. Dalam tahap ini bayi lahir melalui mulut rahim ke vagina, lalu dikeluarkan. Tahap ini biasanya berlangsung kurang dari satu jam untuk persalinan pertama. Pada persalinan kedua, hanya sekitar 20 menit.
  • Ibu akan merasakan keinginan untuk mengedan (menekan otot perut) dan merasakan sensasi seperti orang yang ingin buang air besar. Semakin lama, dorongan mengedan itu akan semakin kuat dan sering. Bayi lalu akan keluar melalui mulut rahim.
  • Pada posisi normal di mana kepala keluar terlebih dahulu, kepala bayi berfungsi sebagai pembuka jalan. Dengan demikian, bayi dapat bernafas bahkan sebelum seluruh badan keluar dari rahim.

Tahap ketiga (plasenta)

  • Pada tahap ini plasenta (jawa: ari-ari) akan terlepas dari dinding rahim. Prosesnya biasanya terjadi 15-20 menit setelah kelahiran bayi.
  • Kontraksi rahim yang keras terus berlanjut setelah kelahiran bayi dan akan menekan pembuluh darah, mengurangi perdarahan dan menyebabkan plasenta lepas dari dinding rahim.
BERIKUT agar jelas kami berikan gambar Imaginasinya agar kelak bisa jadi Ginekolog

Pralahir: Turunnya kepala bayi ke arah panggul disebut “pembukaan”. Pembukaan terjadi antara beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum kelahiran, tergantung sudah berapa kali melahirkan.

Awal kelahiran: Pada tahap ini, uterus mengalami kontraksi yang tak teratur dengan intensitas sedang sampai keras. Selama kontraksi, kantung ketuban sewaktu-waktu bisa pecah.

Fase transisi: Ketika persalinan berlanjut, leher rahim berdilatasi (bertambah lebar), memudahkan bayi memasuki saluran lahir.

Fase Turun: Pada kelahiran yang normal, kepala keluar lebih dulu. Sebuah episiotomi mungkin diperlukan untuk melebarkan liang vagina.

Kelahiran: Setelah kepala keluar, bayi diputar untuk menuntaskan persalinan.

Tali pusar dipotong untuk memisahkan bayi dari plasenta (sesudah lahir).

Uterus berkontraksi kuat beberapa kali untuk mendorong plasenta keluar. Dokter atau perawat mungkin memijat perut anda untuk mempercepat lepasnya plasenta.

Plasenta keluar dengan tali pusar masih melekat. Dokter atau perawat akan memeriksa apakah plasenta sudah keluar semua.

Dan Juga Foto embryo di dalam kandungan sehingga menjadi reliable

foto embrio manusia yang sedang berkembang karya Lennart Nilsson

fulan1.jpg

Embrio berusia 5 minggu. Diperkirakan panjangnya 9 mm. Tahap pembentukan wajah, dengan mulut yang terbuka, lubang hidung dan mata

Dalam Basic Human Embryology oleh Williams P rujukan yang biasa dipakai dalam bidang embriologi dikatakan, “”Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan

1. pre-embrionik dua setengah minggu pertama, 2. embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, 3. janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.”

fulan2.jpg

Berusia 8 minggu, embrio yang berkembang pesat dilindungi dengan baik oleh kantung amnion

Teknologi maju memungkinkan gambar embrio yang sedang berkembang diambil dengan hasil yang lebih jelas dan lebih besar. Gambar bisa diambil dengan menggunakan kamera konvensional yang dilengkapi lensa mikro. Atau bisa juga menggunakan alat endoskopi. Teknologi pemindaian mikroskop elektron memungkinkan Nilsson mengambil ratusan atau bahkan ribuan gambar embrio yang mengagumkan.

fulan3.jpg

Janin berusia 10 minggu. Kelopak matanya semi tertutup, yang akan tertutup total dalam beberapa hari kemudian

Gambar-gambar karya Nilsson dikumpulkan dalam sebuah

buku yang diberi judul “A Child is Born”.

fulan4.jpg

Usia 16 minggu, janin akan menggunakan kedua tangannya untuk mengenali seluruh tubuh dan lingkungan sekitarnya

fulan5.jpg

Janin sekarang bisa menggenggam, meraih, dan menarik tali pusar yang panjang. Tulangnya masih lentur. Jaringan pembuluh darah yang sudah terbentuk bisa dilihat melalui kulit tipis yang masih tembus pandang

fulan6.jpg

Usia 18 minggu. Si Fulan sekarang panjangnya kira-kira 14 cm dan sudah bisa mendengar suara-suara di luar "dunia gelap"nya

fulan7.jpg

Usia 20 minggu. panjangnya 20 cm. Rambut yang dikenal dengan istilah lanugo, mulai tumbuh memenuhi seluruh kepalanya

Gambar janin yang sedang tersenyum manis dan meringis di dalam rahim ibunya.

janin-tersenyum.jpg

Usia 23 minggu janin bisa tersenyum manis


HAMIL-PREGNANCY



Pada kehamilan terdapat perubahan seluruh tubuh wanita khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan payudara (mamma) untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

  • Perubahan yang terjadi disebabkan oleh hormon-hormon yang disekresi yaitu somatomammotropin, estrogen dan progesteron. 
Adapun perubahan yang terdapat pada wanita hamil, antara lain:

Uterus (rahim)                                                                                                                  

  • Uterus akan membesar pada awal kehamilan di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang meningkat. 
  • Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos dan serabut-serabut kolagen jaringan uterus menjadi higroskopis. 
  • Uterus yang semula sebesar telur ayam atau beratnya 30 gr menjadi seberat 1000gr padaakhir kehamilan.                                                                         
  • Pada minggu I isthmus uteri mengalami hipertropi, bertambah panjang serta lunak (soft) sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling sentuh yang disebut Tanda Hegar. 
  • Regangan dinding rahim karena besarnya pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan isthmus uteri makin tertarik ke atas dan menipis membentuk segmen bawah rahim (SBR)
  • Pertumbuhan rahim ternyata tidak sama ke semua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah implantasi plasenta sehingga uterus bentuknya tidak sama. 
  • Bentuk rahim yang tidak sama disebut Tanda Piskacek. 
  • Perimbangan hor,onal yang mempengaruhi uterus yaitu estrogen dan progesteron sering terjadi perubahan konsentrasi sehingga progesteron mengalami penurunan dan menimbulkan kontraksi uterus yang disebut Tanda Braxton Hicks.
Serviks Uteri                                                                                                                          
  • Peningkatan hormon estrogen danprogesteron menyebabkan serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut Tanda Hegar. 
  • Pada korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot sedangkan serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat kolagen, hanya 10% jaringan otot. 
  • Hal ini memungkinkan serviks terbuka mengikuti tarikan-tarikan korpus uteri ke atas dan tekanan bagian bawah janin sehingga terjadi pembukaan lengkap pada kala I persalinan.
Vagina dan Vulva                                                                                                                        
  • Vagina dan vulva mengalami peningkatan vaskularisasi karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (Tanda Chadwicks). 
  • Mukosa vagina jadi lebih tebal, otot vagina mengalami hipertrofi dan terjadi perubahan susunan jaringan ikat di sekitar sehingga vagina mudah berdilatasi dan dapat melewatkan janin pada waktu partus.
Ovarium                                                                                                                                     
  • Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu yang mengambil alih sekresi estrogen dan progesteron.
Mamma (Payudara)                                                                                                               
  • Mamma mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberi ASI pada saat laktasi. 
  • Mamma akan memembesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron akan tetap belum mengeluarkan air susu.                                                                 
  • Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma. 
  • Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel –sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalnumin dan laktoglobulin untuk persiapan laktasi. 
  • Dibawah pengaruh progeteron dan somatomammotropin , terbentuk lemak disekitar kelompok-kelompok alveolus sehingga mamma menjadi lebih besar.                              
  • Pada kehamilan 12 minggu keatas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. 
  • Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ini ditekan oleh PIH (prolactineinhibiting hormone).
Dinding Perut (Abdominal Wall)                                                                                        
  • Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. 
  • Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya yang disebut linea nigra.

HAMIL


Berikut kami berikan Ilustrasi perkembangan janin dalam Minggu ke 29 hingga 40
  • Pregnancy is often divided into trimesters or thirds. The first 12 weeks are the first trimester, weeks 13 to 28 the second and weeks 29 to the time of birth the third. This factsheet explains the changes that take place in the mother and the baby over each trimester of pregnancy.


Early signs of pregnancy

  • pertama adalah masa pembentukan organ-organ tubuh janin atau sering disebut dengan istilah organogenesis
  • Bahkan dikatakan pembentukan ini telah berlangsung sejak dua minggu setelah implantasi hasil konsepsi. 
  • Masa awal kehamilan dapat di kenali dengan adanya gejala mual dan muntah atau kita sering menyebutnya dengan morning sickness. 
  • Keluhan ini muncul saat kehamilan memasuki usia 6-14 minggu. 
  • Rasa mual yang datang (biasanya setiap pagi sehabis bangun tidur) bisa menjadi mabuk berat (hyperemis gravidarum), ditandai dengan gejala penurunan berat badan lebih dari 5% timbangan masa kehamilan.
 Masa Kehamilan 6 Minggu 
  • Penyebabnya tak lain oleh plasenta yang berkembang selama kehamilan dan menghasilkan sejenis hormon HCG (human chorionic gonadotropin). 
  • Hormon HCG ini meningkat persentasenya seiring dengan pertumbuhan plasenta. 
  • Diperkirakan hormon inilah yang bertanggungjawab atas keluhan muntah yang dialami para ibu hamil, melalui rangsangan terhadap otot dari poros lambung. Makin tinggi kadar hormon, makin cepat merangsang muntah.
  • The uterus is low in the pelvis and there is no visible bump, giving women a chance to prepare psychologically for pregnancy. 
  • The first trimester is a time of rapid hormonal changes, which cause various physical changes. 
  • Many women feel very tired. 
  • The breasts may feel tingly, uncomfortable or full. It is important to wear a supportive bra. 
  • The area surrounding the nipple, the areola, may look darker.

  • Increasing levels of pregnancy hormones in the circulation can cause nausea (commonly called "morning sickness", although it can happen at any time of day). 
  • Eating small, regular meals can help to reduce nausea. 
  • Women who cannot keep food or fluid down because of vomiting should see their doctor. 
  • Some women experience an odd metallic taste or stop enjoying certain things such as coffee or spicy foods.
  • Some women experience constipation, which may be prevented or relieved by drinking enough and eating a healthy diet, with plenty of fibre. 
  • The amount of fluid in the mother's circulation increases because her blood is also circulating to the developing baby via the placenta. Some women may feel a little dizzy or be more likely to faint.
  • Folic acid supplements are recommended for women trying to conceive and during the first trimester of pregnancy. 
  • This is the time that the baby's brain and nervous system are developing. 
  • Folic acid has been shown to reduce the chance of a baby being born with problems known as neural tube defects, such as spina bifida.
  • The first trimester is the most important time for women to avoid taking any medications that could interfere with the baby's development. 
  • Although the occasional glass of wine is unlikely to cause serious harm, heavy consumption of alcohol should be avoided.
How our mums felt:
  • Mum1- It was a pretty scary time for me as I'd had a miscarriage only a few months previously, so I was really scared it would happen again. I did bleed a little, but an early scan showed everything was fine, so I then became really excited.'
  • Mum2- I felt fine, the occasional sickness but in the afternoons not mornings. I felt really scared and really worried. The funniest thing is, I was scared of telling my parents! I was 40, not married (but I have a partner) and far from home, it was all a bit overwhelming. I was worried about work too -telling them was a big thing!'
Baby
  • The first trimester is a period of rapid growth and development.
  • The baby develops all its organs and body systems. The heart starts to beat by the fifth week. This is followed by the formation of the gut, the buds of arms and legs and the beginnings of eyes and ears. The embryo has a curled shape initially and the length is approximately 20mm by six weeks.
  • By nine weeks, most of the organs have formed. By 12 weeks the baby is approximately 100mm long, the back is straightening and the limbs are growing. Nutrients from the mother are transferred from the placenta to the baby via the umbilical cord. Waste products from the baby are returned to the mother's circulation to be removed.

Second trimester (13-28 weeks)

Mother
  • In the second trimester many women find that any nausea lessens and they feel more energetic. Some may notice changes in their hair or skin and some develop spots or rashes. As the abdomen and breasts grow, stretch marks may appear. These fade after the baby is born although they do not disappear altogether. It is quite common to develop a vertical, pigmented line on the skin of the abdomen below the belly button, which fades later. Heartburn is a common symptom and is often worse when lying down.
  • By 20 weeks most mothers start to feel the first sensations or flutterings of the baby moving. The movements become much more vigorous and obvious as the baby increases in size and strength.
How our mums felt:
  • Mum1- i was much more relaxed in my second trimester and began to get really excited.
  • I then developed Carpal Tunnel syndrome which was really painful. I spent more time thinking about that than the other symptoms. I was still being sick too.
  • Mum2- I felt fine in my second trimester- skipped along quite happily really. I had lots of energy and no problems at all apart from my developing big bump!
Baby
  • In the second trimester, the baby's sex organs develop and other organs mature. The baby starts to make movements and drinks the surrounding amniotic fluid. The kidneys start to work and the baby passes small amounts of urine, adding to the amniotic fluid. The amniotic fluid is continually cleaned and replaced. The baby develops a cycle of sleep and wakefulness and can hear sounds from around 20 weeks.

Third trimester (29-40 weeks)

Mother
  • In the third trimester, the increasing size of the baby and uterus become more physically tiring for the mother. Some women have difficulty in finding comfortable positions to sleep in and some describe vivid dreams. It is normal to start focusing psychologically on the birth to come. From around 36 weeks, the baby's head starts to drop down into the pelvis. This can cause pressure on the bladder, increasing the sensation of needing to pass urine.
  • Tightenings of the uterus, known as Braxton Hicks contractions, become stronger in the third trimester. They can be thought of as "practice contractions". Although they can be uncomfortable, they should not be painful.
How our mums felt:
  • Mum1- My carpal tunnel got worse- really painful, it affected my daily life and was so horrible. My sickness got worse too and I had high blood pressure so had to keep going to the hospital! People often say to me that I had a bad pregnancy, but I don't see it that way, I felt finein general really, just lots of side effects!'
  • Mum2- i was really tired and the pains I had in my groin were awful. It was a never ending pain from the pressure of my baby! It was agony, sometimes so bad I could hardly walk! Right at the end I had Pre eclampsia

Baby
  • The baby's lungs mature throughout the third trimester. The baby makes breathing movements, even though the lungs do not expand and work properly until birth. Fat stores are laid down in preparation for birth. The baby grows fine hair, fingernails and teeth, and the eyes open and close.

Weight gain in pregnancy

  • Women gain around 9 to 15kg (1st 6lb to 2st 5lb) during the course of a pregnancy. The increase in weight is made up of the developing baby, placenta and amniotic fluid; the growth of the uterus and breasts; and the increased amounts of blood in the circulation, water retention and fat stores. The baby accounts for most of the increase in weight. Most women eat a little more than usual but it is not necessary to "eat for two".
Our mums:
  • Mum1- I put on around 2.5 stone. they say that breast feeding reduces your weight quickly- thats a myth. I couldnt shift it at all. It was only when I stopped feeding at 6 months, that I lost the weight.
  • Mum2- I put on around 8 kilos. Breast feeding makes you hungry- but if you eat the right foods you should be o.k. I'm now back to my pre- pregnancy weight, but its hard to shift it!

Emotional changes

  • It is normal for women to feel a great variety and depth of emotions throughout the experience of pregnancy and childbirth.
  • In the first trimester and immediately after birth, there are fluctuations in hormone levels that contribute to mood swings. Women can feel anxious, tearful or joyful in turn. Personal circumstances also influence emotions. Changing emotions are particularly likely in the few days after birth and some women may feel quite low - the "baby blues". If these low feelings become intense or prolonged it is important to talk to either your midwife, health visitor or GP.
How our mums felt:
  • Mum1- I felt a bit emotional, but I havent really changed since giving birth- I'm still the same person!
  • Mum2- I was up and down, but nothing major until my third trimester when anything could set me off crying! I'm still the same person now as I was before giving birth. I dont feel any different emotionally now than I did back then.
* We have called our lovely mum's, Mum1and Mum2 to protect their identities




Hamil Anggur


  • Sudah dibahas di halaman sebelum ini kalau hamil anggur bukan sesungguhnya hamil. 
  • Yang terbentuk dalam rongga rahim serenceng gelembung-gelembung menyerupai buah anggur. 
  • Tanda-tanda dan gejala kehamilannya sebagaimana layaknya kehamilan normal. 
  • Namun, mungkin perut membuncit melebihi ukuran normal, dan tes kehamilan positif kuat. 
  • Semakin tua kehamilan anggurnya, semakin tinggi kadar positif kehamilannya. 
  • Dari tes kehamilan yang semakin kuat, dan membuncitnya perut melebihi umur kehamilan, dokter mencurigai adanya hamil anggur.
  •  Kebanyakan hamil anggur akan gugur pada kehamilan 12-14 minggu. 
  • Yang gugur bukan darah sebagaimana layaknya keguguran, melainkan keluar dari vagina gelembung-gelembung menyerupai buah anggur. 
  • Yang gugur sering hanya sebagian, sehingga sisanya tertahan di dalam, dan ini yang sering berakibat terjadinya perdarahan.
  • Hamil anggur terjadi jika yang dibuahi bukan sel telur sehat, melainkan sel telur yang sudah busuk, dan telur terlambat dikeluarkan. 
  • Kasus ini lebih banyak di Asia dibanding di negara Barat, dan lebih sering pada ibu banyak anak, kurang gizi protein, dan menimpa ibu dengan sosial ekonomi rendah.
  • Cepat atau lambat hamil anggur harus dikuras bersih, sekaligus diperiksa kemungkinan adanya keganasan pada sel-sel anggurnya. 
  • Tidak jarang kelainan ini merupakan tanda awal keganasan sel dinding rahim (trophoblast).
DERAIL
Hamil anggur merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal, di mana perkembangan sel telur yang menjadi cikal-bakal janin terhenti, namun justru sel-sel trofoblas (sel-sel yang kelak menjadi plasenta) berkembang. Kelompok sel-sel ini kemudian membengkak menjadi gelembung berisi cairan yang mirip buah anggur.

Hamil anggur dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu complete mole dan partial mole. Complete mole/mola klasik adalah jika kehamilan palsu seluruhnya, sedangkan partial mole apabila ditemukan janin atau sebagian janin. Namun, janin yang terbentuk tersebut tidak normal, bagian tubuhnya tidak proporsional (cacat).

Penyebab hamil anggur tidak diketahui secara pasti, namun beberapa ahli menduga akibat rendahnya asupan protein, asam folat, dan karoten. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita dari golongan sosioekonomi rendah, meskipun kasus ini sangat jarang terjadi dengan persentase satu dari 2.000 kehamilan yang ada.

Gejala yang terjadi pada hamil ini sama dengan kehamilan pada umumnya karena si ibu juga memproduksi hormon-hormon kehamilan dalam kadar tinggi. Namun, perkembangan hamil anggur lebih cepat dari normal sehingga rahim lebih besar dari usia kehamilan. Tandatanda yang terjadi adalah pendarahan di awal trimester, mual dan muntah yang intens, peningkatan tekanan darah, serta peningkatan kadar tiroid dalam darah.

Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan:

USG (Ultrasonografi)
Jenis pemeriksaan ini relatif murah dengan hasil lebih akurat. Dengan USG, tampak gambaran badai salju (snow storm/snow flake pattern) dan bisa diketahui bila tidak ada denyut jantung si janin.

HCG (Hormon Chorionic Gonadotropin)
Pemeriksaan ini bertujuan mengukur kadar HCG di dalam air seni atau darah. Pada hamil anggur, HCG meningkat lebih tinggi dari kehamilan normal.

Patologi anatomi
Pemeriksaan mikroskopis gelembung cairan mirip anggur. Pemeriksaan ini mengetahui bila tidak nampak gambaran tulang janin, tapi ada gambaran mirip sarang lebah/gambaran badai salju.

Pengobatan Hamil Anggur
Hamil anggur merupakan tumor jinak, namun dapat berkembang menjadi ganas. Penyebaran yang tidak terkendali dari sel-sel trofoblas dapat merusak fungsi selsel di sekitarnya. Sel-sel trofoblas dapat menyebar ke organ tubuh lain, seperti paru-paru, vagina, sumsum tulang belakang, serta hati. Hal ini dikarenakan mola hidatidosa bisa menyebar melalui aliran darah. Pengobatan dilakukan dengan cara:
Untuk mola hidatidosa, pengobatan tipe mola ganas dengan pemberian obat sitostatik, yaitu obat penghenti pertumbuhan sel. Efek samping pengobatan ini adalah rambut rontok dan mual sampai muntahmuntah.

Metode kuretase
Alat dimasukkan ke vagina untuk menyedot gelembung-gelembung hingga bersih. Bagi wanita yang sudah tidak menginginkan anak, dapat dilakukan pengangkatan rahim.

Metode tindak lanjut
Pemeriksaan laboratorium dan radiologis. Pemeriksaan kadar HCG dilakukan terus hingga hasilnya sesuai harapan. Jika kadar tetap/naik, diberikan obat kemoterapi.

Kasus hamil anggur dapat terjadi pada ibu hamil usia di bawah 20 tahun dan di atas 34 tahun dan mempunyai banyak anak (lebih dari tiga orang). Pada ibu yang pernah mengalami hamil anggur, kemungkinan dapat kembali hamil adalah 4-5 kali. Wanita yang pernah mengalami hamil anggur sebaiknya menunda kehamilan berikutnya hingga keadaan benar-benar pulih.

Gambaran Klinis Kehamilan Mola
Gambaran klinis sebagian besar kehamilan mola telah berubah selama 20 tahun terakhir karena pemeriksaan ultrasonografi transvagina dan pengukuran kadar hCG serum telah menyebabkan diagnosis dapat ditegakkan lebih Perdarahan uterus hampir selalu terjadi dan dapat bervariasi dan sekedar bercak hingga perdarahan hebat. Pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diperkirakan. Biasanya tidak dijumpai aktivitas jantung janin.

Hal yang paling penting adalah keterkaitan kehamilan mola dengan preeklamsia yang menetap hingga ke trimester kedua. Memang, karena preeklamsia jarang dijumpai sebelum 24 minggu, preeklamsia yang terjadi sebelum saat ini seyogianya mengisyaratkan mola hidatidosa. Mual dan muntah mungkin cukup hebat. Karena efek hCG yang mirip tirotropin, kadar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola sering meningkat, tetapi biasanya jarang terjadi gejala klinis hipertiroidisme.


Gambaran Diagnostik
Pada sebagian kasus, vesikel-vesikel hidatid yang mirip anggur keluar dari vagina sebelum mola mengalami abortus spontan atau diangkat melalui operasi. Tingkat tertinggi keakuratan diagnosis diperoleh dari gambaran ultrasonografi khas mola hidatidosa. Gambaran klinis dan diagnostik pada mola hidatidosa komplet diringkaskan sebagai berikut:

Gambaran Klinis dan Diagnostik Kehamilan Mola Hidatidosa
  • Pengeluaran darah kontinu atau intermiten yang mulai tampak pada sekitar 12 minggu, biasanya tidak banyak, dan lebih sering hampir cokelat daripada merah.
  • Pembesaran uterus melebihi durasi kehamilan pada sekitar separuh kasus.
  • Tidak adanya bagian-bagian tubuh janin dan bunyi jantung janin meskipun uterus telah membesar hingga setinggi pusar atau lebih.
  • Gambaran ultrasonografi yang khas.
  • Kadar gonadotropin korion serum lebih tinggi dan yang diperkirakan untuk usia kehamilan.
  • Preeklamsia-eklamsia yang timbul sebelum 24 minggu.
  • Hiperemesis gravidarum.

Support web ini

BEST ARTIKEL