PENCEMARAN AIR
Standar Kompetensi:
Memahami perbuatan manusia yang mengancam lingkungan hidup.
Kompetensi Dasar:
1.
Menjelaskan pengertian pencemaran air.
2.
Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran
air.
3.
Menjelaskan dampak pencemaran air terhadap manusia dan
makhluk lain.
4.
Menjelaskan upaya penanggulangan pencemaran air.
Indikator:
1.
Mampu menjelaksn kembali pengertian pencemaran air.
2.
Mampu menyebutkan minimal 2 faktor yang menyebabkan
pencemaran air.
3.
Mampu memberi contoh dampak pencemaran air terhadap
manusia.
4.
Mampu memberi contoh dampak pencemaran air terhadap
makhluk hidup lain.
5.
Mampu menjelaskan upaya penanggulangan pencemaran
air.
Pendahuluan
- Air secara sangat cepat menjadi sumberdaya yang makin langka dan tidak ada sumber peng gantinya
- Walaupun sekitar 70 persen permukaan bumi ditempati oleh air, namun 97 persen darinya adalahair asin dan tidak dapat langsung dikonsumsi manusia.
- Dari jumlah yang sedikit yang mungkin dapat dimanfaatkan tersebut, manusia masih menghadapi permasalahan yang amat mendasar.
- Pertama, adanya variasi musim dan ketimpangan spasial ketersediaan air
- Pada musim hujan, beberapa bagian dunia mengalami kelimpahan air yang luar biasa besar dibandingkan dengan bagian lain sehingga berakibat terjadinya banjir dan kerusakan lain yang ditimbulkannya.
- Pada musim kering, kekurangan air dan kekeringan menjadi bencana yang mengeri kan di beberapa bagian dunia lainnya yang mengakibatkan terjadinya bencana kelaparan dan kematian.
- Permasalahan mendasar yang kedua adalah terbatasnya jumlah air segar di planet bumi yang dapat dieksplorasi dan dikonsumsi, sedangkan jumlah penduduk dunia yang terus bertambah menyebabkan konsumsi air segar mening-kat secara drastis, dan kerusakan lingkungan termasuk kerusakan sumber daya air terjadi secara konsisten.
- Kajian global kondisi air di dunia yang disampaikan pada World Water Forum II di Denhaag tahun 2000, memproyeksikan bahwa pada tahun 2025 akan terjadi krisis air di beberapa negara. Meskipun Indonesia termasuk 10 negara kaya air namun krisis air diperkirakan akan terjadi juga, sebagai akibat dari kesalahan pengelolaan air yang tercermin dari tingkat pencemaran air yang tinggi, pemakaian air yang tidak efisien, fluktuasi debit air sungai yang sangat besar,kelembagaan yang masih lemah dan peraturan perundang-undangan yang tidak memadai.
Pencemaran Air
·
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penam-pungan air seperti
danau, sungai, lautan
dan air tanah
akibat aktivitas manusia.
·
Walaupun
fenomena alam seperti
gunung berapi, badai, gempa
bumi, dll., juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak
dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran
air.
·
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2001, Tentang Pengelolaan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran
Air.
·
Pencemaran
air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk
hidup, zat, energi
dan atau komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air
tidak dapat berfungsi
sesuai dengan peruntukannya.
·
Air
yang tercemar secara
fisik dapat dilihat adanya perubahan dari warna asli,
walaupun dapat juga tidak tampak perubahan yang nyata.
Contoh perbedaan nyata air jernih dan tercemar seperti
·
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai
hal dan memiliki karak-teristik yang berbeda-beda.
·
Meningkatnya kandungan nutrien dapat
mengarah pada eutrofikasi.
·
Sampah
organik seperti air
comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah
terhadap seluruh ekosistem.
·
Industri
membuang berbagai macam polutan
ke dalam air
limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
·
Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Penyebab Pencemaran Air
·
Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara
umum dapat dikategorikan sebagai sumber
kontaminan langsung dan tidak langsung.
·
Sumber langsung meliputi efluen yang keluar dari
industri, TPA (Tempat Pembuangan
Akhir Sampah), dan
sebagainya.
·
Sumber
tidak langsung yaitu
kontaminan yang memasuki badan air
dari tanah, air tanah, atau atmosfer
berupa hujan.
·
Tanah
dan air tanah
mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan
pestisida.
·
Kontaminan dari atmosfer juga berasal dari
aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang menghasilkan hujan asam.
·
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat
meracuni sumber air minum, meracuni
makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan
danau, pengrusakan hutan
akibat hujan asam,
dan sebagainya.
·
Di badan
air, sungai dan danau,
nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang
di luar kendali (eutrofikasi berlebihan).
·
Ledakan pertumbuhan ini menyebab- kan oksigen,
yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/ tumbuhan air, menjadi
berkurang.
·
Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi
mereka menyedot lebih banyak oksigen.
·
Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun.
·
Limbah industri sangat potensial sebagai
penyebab terjadinya pencemaran air.
·
Pada umumnya limbah industri mengandung limbah
B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun.
·
Menurut PP 18 tahun 99 pasal 1, limbah B3
adalah sisa suatu
usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun yang dapat mencemarkan atau
merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsung-
an hidup
manusia dan mahluk
lainnya.
·
Karakteristik
limbah B3 adalah korosif/ menyebabkan karat, mudah
terbakar dan meledak, bersifat toksik/ beracun dan menyebabkan infeksi/penyakit.
·
Limbah industri yang berbahaya antara lain yang
mengandung logam dan cairan asam.
·
Misalnya limbah yang dihasilkan industri
pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida,
asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat.
·
Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan
tumbuhan dan hewan air.
·
Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu
pernafasan dan menyebabkan kanker.
- Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak.
- Limbah yang mengandung merkuri selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya.
- Di Jepang antara tahun 1953–1960, lebih dari 100 orang meninggal atau cacat karena mengkonsumsi ikan yang berasal dari Teluk Minamata.
- Teluk ini tercemar merkuri yang bearasal dari sebuah pabrik plastik. Senyawa merkuri yang terlarut dalam air masuk melalui rantai makanan, yaitu mula-mula masuk ke dalam tubuh mikroorganisme yang kemudian dimakan yang dikonsumsi manusia.
- Bila merkuri masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan, dapat menyebabkan kerusakan akut pada ginjal sedangkan pada anak-anak dapat menyebabkan Pink Disease /acrodynia, alergi kulit dan kawasaki disease/ muco cutaneous lymph node syndrome.
- Limbah pertambangan seperti batubara biasanya mengandung asam sulfat dan senyawa besi, yang dapat mengalir ke luar daerah pertambangan.
- Air yang mengandung kedua senyawa ini dapat berubah menjadi asam.
- Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut.
- Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya air sadah, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih.
- Bila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap.
- Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebab- kan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
·
Selain pertambangan batubara, pertambangan lain
yang menghasilkan limbah berbahaya adalah pertambangan emas.
·
Pertambangan emas menghasilkan limbah yang
mengandung merkuri, yang banyak digunakan
penambang emas tradisional
atau penambang emas
tanpa izin, untuk memproses bijih emas.
·
Para penambang ini umumnya kurang
mempedulikan dampak limbah
yang mengandung merkuri
karena kurangnya pengetahuan yang
dimiliki.
·
Biasanya mereka membuang dan mengalirkan limbah
bekas proses pengolahan
pengolahan ke selokan, parit, kolam atau sungai.
·
Merkuri
tersebut selanjutnya berubah
menjadi metil merkuri karena proses alamiah.
·
Bila senyawa metil merkuri masuk ke dalam tubuh
manusia melalui media air, akan menyebabkan keracunan seperti yang dialami para
korban Tragedi Minamata.
Bahan Pencemar Air
Pada dasarnya Bahan Pencemar Air dapat dikelompokkan menjadi:
·
Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan
oksigen yaitu sampah yang mengandung
senyawa organik, misalnya
sampah industri makanan, sampah industri gula tebu, sampah rumah tangga (sisa-sisa
makanan), kotoran manusia dan kotoran hewan, tumbuh- tumbuhan dan hewan yang
mati.
·
Untuk proses penguraian sampah- sampah tersebut
memerlukan banyak oksigen,
sehingga apabila
sampah-sampah tersbut terdapat
dalam air, maka perairan air) tersebut akan kekurangan
oksigen, ikan-ikan dan organisme dalam air
akan mati kekurangan
oksigen.
·
Selain
itu proses penguraian sampah yang mengandung protein
(hewani/nabati) akan menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, sehingga air tidak
layak untuk diminum atau untuk mandi.
·
C, H, S, N,
+ O2 → CO2 + H2O + H2S + NO +
NO2 Senyawa organik
·
Bahan pencemar penyebab terjadinya penyakit,
yaitu bahan pencemar yang mengandung virus dan bakteri misal bakteri coli yang
dapat menyebabkan penyakit saluran
pencernaan (disentri, kolera,
diare, types) atau penyakit
kulit.
·
Bahan
pencemar ini berasal
dari limbah rumah tangga, limbah
rumah sakit atau dari kotoran hewan/manusia.
·
Bahan
pencemar senyawa anorganik/mineral misalnya
logam-logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), Timah hitam (pb),
tembaga (Cu), garam-garam anorganik. Bahan pencemar berupa logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh
biasanya melalui makanan
dan dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa
saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut.
·
Bahan
pencemar organik yang
tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme yaitu senyawa
organik berasal dari
pestisida, herbisida,
polimer seperti plastik,
deterjen, serat sintetis,
limbah industri dan limbah
minyak.
·
Bahan
pencemar ini tidak
dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme, sehingga
akan menggunung dimana-mana dan dapat mengganggu kehidupan
dan kesejahteraan makhluk hidup.
·
Bahan pencemar berupa makanan tumbuh-tumbuhan
seperti senyawa nitrat, senyawa fosfat
dapat menyebabkan tumbuhnya
alga (ganggang) dengan pesat sehingga menutupi permukaan air.
·
Selain itu akan
mengganggu ekosistem air,
mematikan ikan dan
organisme dalam air, karena kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.
·
Hal ini disebabkan oksigen
dan sinar matahari
yang diperlukan organisme dalam air (kehidupan akuatik)
terhalangi dan tidak
dapat masuk ke dalam air.
·
Bahan pencemar berupa zat radioaktif, dapat menyebabkan penyakit kanker, merusak sel dan jaringan
tubuh lainnya. Bahan pencemar ini berasal
dari limbah PLTN
dan dari percobaan-percobaan nuklir lainnya.
·
Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada tepi
sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh
gunung berapi yang
meletus, menyebabkan air menjadi
keruh, masuknya sinar
matahari berkurang, dan air kurang mampu mengasimilasi
sampah.
·
Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas),
berasal dari limbah pembangkit tenaga listrik atau limbah industri yang
menggunakan air sebagai pendingin.
·
Bahan pencemar panas ini menyebabkan suhu air
meningkat tidak sesuai untuk kehidupan akuatik (organisme, ikan dan tanaman dalam
air). Tanaman, ikan dan organisme yang mati ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa organik.
Untuk proses penguraian senyawa organik ini memerlukan oksigen, sehingga
terjadi penurunan kadar oksigen dalam air.
Secara garis besar
bahan pencemar air
tersebut di atas
dapat dikelompokkan men
jadi:
1.
Bahan pencemar organik, baik yang dapat mengalami
penguraian oleh mikroorganisme maupun yang tidak dapat mengalami penguraian.
2.
Bahan pencemar anorganik, dapat berupa logam-logam
berat, mineral (garam-garam anorganik seperti sulfat, fosfat, halogenida,
nitrat).
3.
Bahan pencemar berupa sedimen/endapan tanah atau
lumpur.
4.
Bahan pencemar berupa zat radioaktif.
5.
Bahan pencemar berupa panas.
Dampak Pencemaran Air
·
Memang kita akui pencemaran air saat ini sudah
sangat memprihatinkan.
·
Banyak
dari kita yang tidak menyadari
bahwa, limbah dari rumah
tangga, pabrik, dan
industri telah menyumbangkan pencemaran air.
·
Limbah yang berasal dari rumah tangga antara
lain bersumber dari detergen, sampah sisa makanan, dll.
·
Yang paling parah adalah limbah dari pabrik dan
industri.
·
Jika tidak diolah terlebih dahulu,
dampaknya sangat buruk
terhadap air.
·
Banyak
kasus pencemaran air yang bisa berakibat keracunan hingga
kematian.
·
Di pertanian juga bisa menimbulkan pencemaran
air, contohnya adalah pemakaian obat
kimia yang berlebihan.
·
Pestisida,
herbisida dan fungisida akan larut ke air dan menyebabkan pencemaran
air.
·
Dengan mengetahui efek negatif dari bahan kimia
pertanian itu, maka pencemaran bisa
dikurangi.
·
Kondisi
kebersihan air diperparah
dengan makin menipisnya tanaman.
·
Fungsi tanaman adalah menahan air dan mampu menyerap racun dari air.
·
Secara umum bahan pencemar air dapat
dikelompokkan dalam 3 jenis yaitu biologis, kimia dan fisik.
·
Pencemaran ini sangat besar pengaruhnya terhadap
kesehatan.
·
Kita sering mendengar berita adanya keracunan
dan kematian karena air yang tercemar ini.
·
Efek yang
paling ringan adalah
penyakit kulit.
·
Gejala
yang lain adalah gangguan pada ginjal, kanker, saraf pusat
dll.
Berikut adalah bahan pencemar air dan efeknya terhadap kesehatan.
Bakteri , Virus : mual,
muntaber, pusing dan gangguan pencernaan
Kimiawi Bahan pencemar:
Efek terhadap kesehatan
·
racun pestisida - penyakit ginjal
·
racun herbisida- gangguan sistem saraf pusat
·
getah - kanker, hepatitis, rusaknya sel darah
merah
·
detergent gangguan pembuangan air seni
·
limbah pabrik
- terganggunya sistem penceranaan dan metabolism
Fisik Bahan pencemar:
Efek terhadap kesehatan:
·
plastik – kanker
·
kaleng - penyakit kulit (panu, kadas, gatal,
bisul dll)
·
sampah organik - keracunan
·
besi - gangguan sistem saraf pusat
·
asbestos - ginjal dan sistem metabolism
Diantara sekian banyak bahan pencemar air ada yang beracun dan
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Telah anda pelajari bahwa bahan
pencemar air antara
lain ada yang
berupa logam-logam berat seperti
- Arsen (As)
- Cadmium (Cd)
- Berilium (Be)
- Boron (B)
- Tembaga (Cu)
- Fluor (F)
- Timbal (Pb)
- Air raksa (Hg)
- Selenium (Se)
- Zeng (Zn)
- Oksida karbon (CO dan CO2 )
- Oksidaoksida nitrogen (NO dan NO2)
- Oksida-oksida belerang (SO2 dan SO3)
- H2S
- Asam sianida (HCN)
- Senyawa/ion klorida
- Partikulat padat seperti asbes, tanah/lumpur
- Senyawa hidrokarbon seperti metana, dan heksana.
- Bahan-bahan pencemar ini terdapat dalam air, ada yang berupa larutan ada pula yang berupa partikulat-partikulat, yang masuk melalui bahan makanan yang terbawa ke dalam pencernaan atau melalui kulit.
- Bahan pencemar unsur-unsur di atas terdapat dalam air di alam ataupun dalam air limbah.
- Walaupun unsur-unsur di atas dalam jumlah kecil esensial/diperlukan dalam makanan hewan maupun tumbuh- tumbuhan, akan tetapi apabila jumlahnya banyak akan bersifat racun, contoh tembaga (Cu), seng (Zn) dan selenium (Se) dan molibdium esensial untuk tanaman tetapi bersifat racun untuk hewan.
Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama
bagi manusia.
- Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian apabila bahan pencemar itu tersebut menumpuk dalam jaringan tubuh manusia.
- Bahan pencemar yang menumpuk dalam jaringan organ tubuh dapat meracuni organ tubuh tersebut, sehingga organ tubuh tidak dapat berfungsi lagi dan dapat menyebabkan kesehatan terganggu bahkan dapat sampai meninggal.
- Selain bahan pencemar air seperti tersebut di atas ada juga bahan pencemar berupa bibit penyakit (bakteri/virus) misalnya bakteri coli, disentri, kolera, typhus, para typhus, lever, diare dan bermacammacam penyakit kulit.
- Bahan pencemar ini terbawa air permukaan seperti air sungai dari buangan air rumah tangga, air buangan rumah sakit, yang membawa kotoran manusia atau kotoran hewan.
- Banyak macam makhluk yang hidup dalam air antara lain bermacam-macam ikan, buaya, penyu, katak, mikroorganisme, ganggang, tanaman air dan lumut. Kesemuanya termasuk dalam kehidupan akuatik.
- Apabila sumber air tempat kehidupan akuatik tercemar, maka siklus makanan dalam air terganggu dan ekosistem air/kehidupan akuatik akan terganggu pula.
- Misal organisme yang kecil/lemah seperti plankton banyak yang mati karena banyak keracunan bahan tercemar, ikan-ikan kecil pemakan plankton banyak yang mati karena kekurangan makanan, demikian pula ikan-ikan yang lebih besar pemakan ikan-ikan kecil bila kekurangan makanan akan mati.
Kehidupan akuatik dapat pula terganggu karena:
- Perairan kekurangan kadar oksigen atau sinar matahari yang disebabkan air menjadi keruh oleh pencemaran tanah/lumpur.
- Permukaan perairan tertutup oleh lapisan bahan pencemar minyak atau busa deterjen, sehingga sinar matahari dan oksigen yang diperlukan untuk kehidupan akuatik tidak dapat menembus permukaan air masuk ke dalam air.
- Berkurang/habisnya kadar oksigen dalam proses pengairan bahan pencemar senyawa organik.
- Permukaan air tertutup oleh tanaman air seperti enceng gondok sebagai bahan pencemar yang tumbuh subur oleh adanya bahan pencemar berupa makanan penyubur tanaman seperti senyawa- senyawa fosfat, nitrat.
- Peningkatan suhu air karena adanya bahan pencemar panas dari industri-industri yang menggunakan air sebagai pendingin, atau sebagai air bangunan dari pembangkit tenaga listrik.
Penanggulangan Pencemaran
Air
- Limbah atau bahan buangan yang dihasilkan dari semua aktifitas kehidupan manusia, baik dari setiap rumah tangga, kegiatan pertanian, industri serta pertambangan tidak bisa kita hindari.
- Namun kita masih bisa mencegah atau paling tidak mengurangi dampak dari limbah tersebut, agar tidak merusak lingkungan yang pada akhirnya juga akan merugikan manusia.
- Mengetahui dampak buruk dari pencemaran air tersebut, maka kita bisa hidup lebih sehat.
- Pengolahan air yang baik akan menghasilkan air sehat dan steril dari semua bahan pencemar tersebut. Salah satu teknologi yang mampu menghasilkan air bebas dari semua bahan pencemar adalah sistem reverse osmosis.
- Untuk mencegah atau paling tidak mengurangi segala akibat yang ditimbulkan oleh limbah berbahaya; setiap rumah tangga sebaiknya menggunakan deterjen secukupnya dan memilah sampah organik dari sampah anorganik.
- Sampah organik bisa dijadikan kompos, sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang.
- Penggunaan pupuk dan pestisida secukupnya atau memilih pupuk dan pestisida yang mengandung bahan- bahan yang lebih cepat terurai, yang tidak terakumulasi pada rantai makanan, juga dapat megurangi dampak pencemaran air.
- Setiap pabrik / kegiatan industri sebaiknya memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk mengolah limbah yang dihasilkannya sebelum dibuang ke lingkungan sekitar.
- Dengan demikian diharapkan dapat meminimalisasi limbah yang dihasilkan atau mengubahnya menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan.
- Mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya dalam kegiatan pertambangan atau menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Atau diharuskan membangun Instalasi
- Pengolahan Air Limbah pertambangan, sehingga limbah bisa diolah terlebih dahulu menjadi limbah yang lebih ramah lingkungan, sebelum dibuang keluar daerah pertambangan.
- Optimalisasi instalasi pengolahan limbah (IPAL) masing-masing industri sehingga limbah cair yang dibuang kembali ke badan air sudah memenuhi standar kualitas air limbah yang diperbolehkan.
- Dalam keseharian kita, kita dapat mengurangi pencemaran air, dengan cara mengurangi jumlah sampah yang kita produksi setiap hari (minimize), mendaur ulang (recycle), mendaur pakai (reuse).
- Kita pun perlu memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita.
- Karena saat ini kita telah menjadi “masyarakat kimia”, yang menggunakan ratusan jenis zat kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya.
- Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber pencemar yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun, atau degradable (dapat didegradasi) alam?
- Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan, aman bagi mahluk hidup dan lingkungan ?
- Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
- Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam selokan.
- Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
- Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah kecil.
- Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan karena terkontaminasi oleh limbah industri.
- Untuk menanggulangi agar tidak terjadi penumpukan logam- logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan.
- Proses pencegahan terjadinya pencemaran lebih baik daripada proses penanggulangan terhadap pencemaran yang telah terjadi.
Pengolahan Air Limbah
- Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya pencemaran air.
- Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri.
- Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi keset.
- Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
- Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar.
- Walaupun demikian, langkah pencegahan tentunya lebih efektif dan bijaksana.
- Dalam melakukan usaha pengawasan yang diikuti dengan usaha pencegahan pencemaran air, harus dititikberatkan pada pengontrolan sumber pencemarannya.
- Ada dua bentuk sumber pencemar, yaitu sumber pencemar utama (point source) dan sumber pencemar lainnya (non-point source).
- Sumber pencemar utama biasa-nya berasal dari sumber polusi yang menyebabkan pencemaran kadar tinggi, yaitu dari limbah pabrik maupun sarana pengolahan limbah.
- Sumber pencemar lainnya ialah sumber polusi dengan kadar pencemar relatif rendah yang berasal dari bermacam-macam sumber yang menyebar, misalnya dari lahan pertanian, rumah tangga, peternakan, dan sebagainya.
- Sarana pengolahan limbah dalam kebanyakan negara yang sedang berkembang dan beberapa negara yang sudah maju terkadang tidak dilengkapi dengan perlakuan khusus.
- Pada kebanyakan Negara maju sarana pengolahan limbah dilengkapi dengan pemurnian air limbah yang melalui beberapa tingkat.
- Di daerah permukiman biasanya limbah yang berupa tinja ditampung dalam septic-tank, setiap rumah mempunyai septictank tersendiri.
- Limbah rumah tangga lainnya dibuang melalui selokan, terkadang limbah padat lainnya dibuang melalui selokan atau tempat sampah yang sering tidak terurus.
- Dengan demikian dalam pengontrolan sumber pencemar utama (point ) tersebut semua limbah cair ditampung dalam satu atau beberapa tempat penampungan tiap kelompok dalam satu area (misalnya daerah industri atau perkotaan).
- Kemudian diadakan perlakuan bertahap, misalnya diendapkan dan kemudian didesinfeksi, baru dibuang.
- Dalam suatu lokasi daerah urban yang besar seperti kota mandiri atau suatu kompleks perumahan atau real estate, limbah cair dari perumahan, perkantoran, dan pabrik dialirkan dalam suatu system kerja (network) melalui pipa saluran limbah dan ditampung dalam sarana pengolahan limbah yang besar tetapi di sini terjadi permasalahan dalam system kombinasi saluran limbah tersebut, yaitu bila terjadi hu jan yang lebat dan lama.
- Air yang mengalir akan melebihi kapasitas penampungan saluran tersebut 100 kali lebih besar daripada yang dapat ditampung dalam sarana pengolah limbah, sehingga kelebihan air yang meluber sebelum diolah akan masuk ke dalam air permukaan.
Pengontrolan Sumber Pencemar
Lainnya (non-point)
- Pengontrolan sumber pencemar yang relative kecil tetapi banyak lokasi, agak sulit dilakukan. Sumber pencemar seperti terjadinya erosi, pemakaian pupuk dan pestisida yang dilakukan petani, pengontrolannya dilakukan dengan sistem kampanye dan penerangan.
- Pengontrolan yang dilakukan untuk usaha pencegahan terjadinya erosi, misalnya dengan penanaman pohon (reboisasi) dan pengurangan penggunaan pupuk dan pestisida di lahan pertanian.
- Dalam usaha pencegahan polusi yang berasal dari sumber non- point tersebut, terutama ditujukan pada para petani atau pengusaha pertanian dan peternakan, yang bertujuan mencegah mengalirnya pupuk pertanian ke dalam air permukaan yang digunakan penduduk.
- Petani disarankan agar mengurangi penggunaan pupuk yang terkadang terlalu berlebihan dan tidak bercocok tanam di lokasi lahan yang miring.
Ada beberapa cara pencegahan kontaminasi air permukaan oleh aliran air dari lahan pertanian.
- Sistem tanam digunakan tanpa pengolahan tanpa sehingga memperlambat aliran larutan pupuk dan larutan tanah Lumpur ke dalam permukaan air.
- Lahan pertanian secara berkala ditanami kedelai atau tanaman yang dapat mengikat nitrogen (kacang-kacangan) sehingga mengurangi penggunaan pupuk nitrogen.
- Kepada petani disarankan supaya membuat daerah penyangga yang di tanami dengan tanaman keras dan permanen di antara lahan pertanian dengan aliran air permukaan.
- Petani disarankan agar mengurangi penggunaan pestisida atau tidak menggunakan pestisida sama sekali, dengan cara menggunakan system biologi control, misalnya pemeliharaan serangga pemangsa hama serangga lainnya.
- Dalam bidang peternakan, kepada peternak dianjurkan agar tidak memelihara ternak melebihi kapasitas kandang atau lahan yang tersedia
- Kandang sebaiknya tidak lokasi di lahan yang miring atau dekat dengan sungai atau waduk yang airnya digunakan penduduk.
- Kotoran hewan dikumpulkan secara teratur untuk digunakan sebagia pupk tanaman.
Pengolahan Limbah Cair
Bilamana semua limbah sudah masuk ke dalam bak atau
kolam penampung akhir, limbah
kemudian diolah melalui
tiga tingkat penjernihan. Tingkat
penjernihan ini bergantung pada tipe pengolahan dan derajat kotoran
limbah tersebut.
Tiga tingkat pengolahan
limbah berdasarkan derajat kekotorannya di klasifikasikan sebagai
berikut.
- Pengolahan limbah primer: pengolahan limbah secara mekanik dengan jalan menyaring kotoran kasar, seperti penggunaan batu, potongan kayu atau pasir, kemudian suspensi padat di endapkan. Bahan kimia terkadang perlu di tambahkan untuk mempercepat pengendapan.
- Pengolahan limbah skunder: pengolahan limbah yang melibatkan proses biologi dengan menambahkan bakteri aerobik sebagai tahap pertama untuk mendegradasi limbah organik. Proses ini dapat menghilangkan 90% limbah organik yang mengkonsumsi oksigen.
- Beberapa sistem menggunakan filter sehingga cairan yang di filter menetes-netes.
- Bakteri aerobik mendegradasi melalui saluran tangki yang besar dan telah di isi bebatuan kecil dan di lapisi oleh bakteri dan protozoa.
- Sistem lain yaitu dengan peroses pemompaan limbah lumpur ke dalam tangki yang besar; di situ dicampur dengan lumpur yang mengandung banyak bakteri dan diberi aerasi oksigen, sehingga akan meningkatkan proses degradasi oleh mikroorganisme tersebut.
- Cairan kemudian dialirkan ke dalam bak dan didigesti dengan digestor anaerobik.
Beberapa jenis bahan kimia dan fisik yang masih tertinggal setelah
pengolahan limbah primer dan skunder walaupun dalam jumlah sedikit, sehingga perlu
dilakukan system pengolaan limbah yang lebih baik.
- Model pengolahan limbah lanjutan bervariasi tergantung pada bentuk komunitas dan industri yang bersangkutan.
- Pada percobaan pendahuluan terlihat bah wa air limbah dari pengolahan skunder dapat lebih dimurnikan lagi dengan disalurkan melalui saluran pipa yang panjang dan ditumbuhi oleh tanaman air seperti hy Acinth.
- Tanaman tersebut dapat mengambil bahan kimia organik toksik dan komponen logam yang tidak dapat diambil oleh sistem pengolahan limbah primer dan skunder.
- Tahap akhir pengolahan ini ialah melakukan desinfeksi air sebelum dibuang ke sungai atau ka laut atau digunakan untuk pemupukan.
- Proses desinfeksi dilakukan dengan klorinasi, tetapi masalahnya ialah klorin bereaksi dengan bahan organik yang berada dalam limbah atau dalam air permukaan, seperti bentuk senyawa kloroform yang merupakan bahan kimia penyebab kanker (karsinogenik).
- Disamping itu, beberapa penelitian pendahuluan menyatakan bahwa air minum yang mengandung klorin 1% dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, dapat menimbulkan resiko terjadinya peyakit
jantung. Beberapa macam bahan desinfektan dicoba untuk digunakan
seperti ozon dan sinar ultravioalet, tetapi memerlukan biaya yang lebih mahal
dari pada desinfektan klorin
Instalasi Pengolahan Limbah
(IPAL)
Rangkuman
- Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karak-teristik yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan.
- Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
- Air merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan di muka bumi terutama bagi manusia.
Oleh karena itu apabila air yang akan digunakan mengandung bahan
pencemar akan mengganggu kesehatan manusia, menyebabkan keracunan bahkan sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan kematian apabila bahan pencemar itu tersebut
menumpuk dalam jaringan tubuh manusia.
Kasus/Permasalahan
1. Dari manakah
sumber-sumber pencemar air?
2. Apa dampaknya terhadap
kesehatan dari pencemaran air?
3. Bagaimanakah cara
menanggulangi pencemaran air?
4. Benarkah kita membuang deterjen
ke sungai?
5. Bagaimanakah prinsip
kerja IPAL?
1 comment:
terimakasih!
syari
Post a Comment