Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa
sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa
sintesis atau penyusunan.
Dipastikan karena proses pembentukan maka Anabolisme memerlukan energi, Sumber energi pada penyusunan senyawa komplek berupa senyawa organik dari anorganik ini dibagi menjadi 2 yaitu- Energi cahaya untuk fotosintesis
- Energi hasil reaksi kimia untuk kemosintesis.
Fotosintesis
- Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton.
- Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
- Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
- Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
- Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.
Pigmen Fotosintesis
- Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.
- Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
- Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma.
- Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid.
- Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana
- Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :
1.
Gen
2.
Cahaya
3.
Unsur N, Mg dan Fe
4.
Air
- Gen : bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki klorofil.
- Cahaya : beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya, tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
- Unsur N. Mg, Fe : merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
- Air : bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya
matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi
hidrogen dan oksigen.
Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
- H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2
- Sedang O2 tetap dalam keadaan bebas.
- Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya.
- Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.
- CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2
Ringkasnya :
- Reaksi terang :2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
- Reaksi gelap :CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2 atau 2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2 atau 12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
Kemosintesis
- Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi.
- Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain.
- Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
- Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
- Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Sintesis Lemak
- Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs.
- Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A.
- Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.
- Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
- Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
- Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
- Gliserol + asam lemak ———> lemak.
Sintesis Lemak dari Protein:
- Protein ————————> Asam Amino
- Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs.
- Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil Ko-A.
- Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat,
- Selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid
- Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.
- Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan.
- Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
Sintesis Protein
Sebagai penutup ini secara mendasar bisa digunakan untuk mengetahui perbedaan anabolisme dan katabolisme pada proses metabolisme OK
TRY AGAIN
METABOLISME
Metabolisme merupakan serangkaian perubahan kimia dan energi yang terjadi didalam tubuh. Konsep ini, sebenarnya jauh lebih kompleks daripada kebanyakan orang pahami.
Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme
Metabolisme sendiri terbagi menjadi dua, yaitu: Anabolisme dan Katabolisme, Artikel ini secara jelas tentang Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme.
Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi metabolisme yang menggunakan energi untuk membangun molekul-molekul sederhada menjadi molekul kompleks (pembuatan zat lebih besar dari material yang lebih kecil). Proses ini dikenal sebagai sintesis dehidrasi. Melalui sintesis dehidrasi ini, kita bisa membuat protein, lemak, serta bahan yang dibutuhkan lainnya.
Contoh anabolisme adalah sintesis lemak, sintesis protein dan fotosintesis.
Proses anabolisme membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi kimia atau energi cahaya. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. pada proses ini energi yang diperlukan tidak hilang, melainkan tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Terdapat tiga tahap dasar Anabolisme. Pertama, produksi prekursor seperti nukleotida, monosakarida, dan asam amino. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti asam nukleat, polisakarida, lemak, dan protein.
Anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis dan Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis.
Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi metabolisme yang menghasilkan energi dengan merombak molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika kita mencerna makanan, kita memecah lemak, protein dan zat tepung dalam rangka untuk mendapatkan komponen yang berguna. Hal ini dilakukan dengan menambahkan air ke ikatan kimia dalam zat ini, yang dikenal sebagai hidrolisis.
Contoh katabolisme adalah respirasi sel. Pada respirasi sel glukosa dan bahan organik lainnya dirombak menjadi H20 dan CO2 serta membebaskan energi.
pada lintasan katabolisme, molekul berukuran besar seperti lipid, protein, polisakarida dan asam nukleat akan terombak menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti asam amino, asam lemak, monosakarida dan nukleotida.
Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme
Baik katabolisme atau anabolisme merupakan proses metabolisme, namun keduanya secara jelas berbeda satu sama lain.
Anabolisme menggunakan energi namun Katabolisme menghasilkan energi.
Katabolisme independen dari anabolisme. Tetapi, anabolisme memerlukan ATP yang dihasilkan oleh katabolisme.
Pada katabolik, molekul besar dipecah menjadi monomer kecil (Merombak molekul-molekul Kompleks) sedangkan, pada anabolisme, yaitu membangun molekul-molekul sederhada menjadi molekul kompleks (molekul kecil yang terhubung satu sama lain, untuk membentuk molekul besar).
Proses katabolik cenderung ke arah sampai menggunakan makanan yang disimpan untuk menghasilkan energi, sedangkan proses anabolik mungkin untuk perbaikan, membentuk dan memberikan jaringan dan organ.
Tujuan inti Katabolisme adalah untuk Membangun molekul-molekul sedeharna, sedangkan Anabolisme adalah untuk Membangun molekul-molekul kompleks.
Anabolisme lebih fungsional selama tidur atau beristirahat, Sedangkan Katabolisme secara fungsional pada tingkat yang lebih tinggi selama kegiatan, yang membutuhkan energi untuk kontraksi otot.
LATIHAN SOAL
RINGKASAN
- Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
- Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
- Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya.
- Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai “pengatur sintesis protein”. Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
Sebagai penutup ini secara mendasar bisa digunakan untuk mengetahui perbedaan anabolisme dan katabolisme pada proses metabolisme OK
TRY AGAIN
METABOLISME
Metabolisme merupakan serangkaian perubahan kimia dan energi yang terjadi didalam tubuh. Konsep ini, sebenarnya jauh lebih kompleks daripada kebanyakan orang pahami.
Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme
Metabolisme sendiri terbagi menjadi dua, yaitu: Anabolisme dan Katabolisme, Artikel ini secara jelas tentang Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme.
Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi metabolisme yang menggunakan energi untuk membangun molekul-molekul sederhada menjadi molekul kompleks (pembuatan zat lebih besar dari material yang lebih kecil). Proses ini dikenal sebagai sintesis dehidrasi. Melalui sintesis dehidrasi ini, kita bisa membuat protein, lemak, serta bahan yang dibutuhkan lainnya.
Contoh anabolisme adalah sintesis lemak, sintesis protein dan fotosintesis.
Proses anabolisme membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi kimia atau energi cahaya. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. pada proses ini energi yang diperlukan tidak hilang, melainkan tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Terdapat tiga tahap dasar Anabolisme. Pertama, produksi prekursor seperti nukleotida, monosakarida, dan asam amino. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti asam nukleat, polisakarida, lemak, dan protein.
Anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis dan Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis.
Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi metabolisme yang menghasilkan energi dengan merombak molekul-molekul kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Ketika kita mencerna makanan, kita memecah lemak, protein dan zat tepung dalam rangka untuk mendapatkan komponen yang berguna. Hal ini dilakukan dengan menambahkan air ke ikatan kimia dalam zat ini, yang dikenal sebagai hidrolisis.
Contoh katabolisme adalah respirasi sel. Pada respirasi sel glukosa dan bahan organik lainnya dirombak menjadi H20 dan CO2 serta membebaskan energi.
pada lintasan katabolisme, molekul berukuran besar seperti lipid, protein, polisakarida dan asam nukleat akan terombak menjadi beberapa molekul yang lebih kecil seperti asam amino, asam lemak, monosakarida dan nukleotida.
Perbedaan Anabolisme dan Katabolisme
Baik katabolisme atau anabolisme merupakan proses metabolisme, namun keduanya secara jelas berbeda satu sama lain.
Anabolisme menggunakan energi namun Katabolisme menghasilkan energi.
Katabolisme independen dari anabolisme. Tetapi, anabolisme memerlukan ATP yang dihasilkan oleh katabolisme.
Pada katabolik, molekul besar dipecah menjadi monomer kecil (Merombak molekul-molekul Kompleks) sedangkan, pada anabolisme, yaitu membangun molekul-molekul sederhada menjadi molekul kompleks (molekul kecil yang terhubung satu sama lain, untuk membentuk molekul besar).
Proses katabolik cenderung ke arah sampai menggunakan makanan yang disimpan untuk menghasilkan energi, sedangkan proses anabolik mungkin untuk perbaikan, membentuk dan memberikan jaringan dan organ.
Tujuan inti Katabolisme adalah untuk Membangun molekul-molekul sedeharna, sedangkan Anabolisme adalah untuk Membangun molekul-molekul kompleks.
Anabolisme lebih fungsional selama tidur atau beristirahat, Sedangkan Katabolisme secara fungsional pada tingkat yang lebih tinggi selama kegiatan, yang membutuhkan energi untuk kontraksi otot.
LATIHAN SOAL
RINGKASAN