Saya ambil contoh saja ya. Ketika masih sekolah dahulu,
saya tidak berusaha untuk menjadi juara kelas. Tujuan saya belajar bukan untuk
menjadi juara kelas, tetapi untuk menguasai materi ilmu di kelas tersebut.
Caranya adalah dengan melihat materi kelas tersebut dari kacamata lain sehingga
menjadi menarik untuk dipelajari. To make it interesting to solve. Something
like that. Maka saya tetap serius dalam belajar. Hasil juara itu hanya efek
sampingan.
Ada orang yang berusaha agar mendapatkan prestasi, dalam artian
mencari gelar juara. Mereka terlihat begitu ngotot, untuk mencari julukan atau
gelarnya. Maka banyak (teman-temannya) yang merasa risi dan tidak respek kepada
mereka. Mungkin ini juga karena teman-temannya terlihat menjadi seperti tidak
mau berusaha sehingga dinilai jelek. he he he.
Itu contoh untuk di kelas ketika masih bersekolah. Dalam
kegiatan sehari-hari – seperti dalam berolah raga, bermain musik, membaca,
menulis, dan seterusnya – saya melakukan hal yang sama. Nulis blog ini,
misalnya. Banyak orang yang membuat blog karena ingin terkenal (atau karena
akan digunakan untuk ndompleng). Sementara saya ngeblog karena … ya, saya suka
ngeblog. hi hi hi. Maka saya tetap menerapkan keseriusan saya. Hasilnya, blog
ini menjadi banyak pengunjung dan terkenal. Lagi-lagi, itu efek sampingan,
bukan tujuan.
Nah