- Gen letal adalah gen kematian
- Gen lethal hanya terjadi apabila dalam keadaan homozigotik
- Jadi genotif yang Heterozygot selalu keadaannya tetap hidup
- mengingat gen yang homozygote itu ada dua maka Gen lethal dibagi menjadi dua
- homozygot yang tidak lethal dan homozygote yang membawa lethal
- Misalnya Lethal dominan , Lethal ini hanya terjadi jika gen bersifat dominan dalam keadaan homozygote artinya dalam keadaan homozygote dominan justru malah lethal dan yang normal genotif homozygot resesif
- Sebaliknya jika Lethal resesif , maka dalam keadaan homozygote resesif akan mati ( lethal) OK
GEN LETAL DOMINAN
- Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan individunya mati.
- Beberapa contoh dapat dikemukakan disini :
- Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet letal,alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .
- Ayam heterozigotnya Cc yaitu ayamnya hidup tapi menunjukkan kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper)
- Meskipun ayam ini hidup tetapi sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondraplasi.
- Ayam yang genotifnya homozigot doninan yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah masih embrio
- Banyak kelainan pada ayam yang genotif homozygot dominan (CC) nya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata mengecil dan rusak.
- Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan 2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal.
- Bagai mana jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper?
- Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen resesif c mengalami mutasi gen menjadi gen dominan C.
2. Brachydactly ( Brachy phalangi)
- Brakhifalangi,pada jari manusia ialah keadaan orang dengan jari pendek disebabkan tulang – tulang jari pendek
- Cacat ini diakibatkan oleh gen B yang besifat meturun (Carier).
- Penderita brakhifalangi ialah heterozigot Bb,sedang orang yang normal adalah homozigot resesif bb sedang homozigot dominan BB
- Jika 2 orang yang sama-sama brakhifalangi menikah maka akan menunjukkan perbandingan 2 brakhifalang :1 normal : 1 letal Perhatikan bagan berikut :
3. Tikus Ekor kuning
- Tikus dengan genotif lethal Y (dari bhs inggris yellow) dalam keadaan homozygot (YY)
- Tikus yang dalam kondisi Heterozygot menyebabkan kulit tikus berpigmen kuning.
- Tikus homozigot resesif dengan genotif yy normal berekor bukan kuning (kelabu/hitam).
- Tikus homozigot dominan YY tidak dikenal karena letal.
Perhatikan peta persilangan berikut ini.
- Dari persilangan tersebut tampak gen dominan letal baru akan muncul dari perkawinan heterozigot
- Dan dalam keadaan heterozigot gen dominan letal tidak menyebabkan kematian namun biasanya menimbulkan kecacatan.
Beberapa contoh dapat diberikan disini :
1. Albino Daun
- Pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen dominan G (Green) yang bila dalam kondisi homozigot menyebabkan tanaman membentuk klorofil (zat hijau daun) secaranormal
- Sehingga daun berdaun hijau benar alel nya resesif g
- bila homozigot gg akan menyebabkan gen letal (Albino) , sebab klorofil tidak akan terbentuk samasekali pada zigot sehingga kecambah akan segera mati.
- matinya jagung itu karena tidak tersedianya makanan , karena tidak dapat melakukan fotosintesis
- Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-kuningan, tetapi akan hidup terus sampai dapat menghasilkan buah dan biji jadi tergolong normal.
- Jika kedua tanaman yang heterozigot ini sama-sama disilangkan akan diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun hijau kekuning-kuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya normal semua.
2. Ichtyosis congenita
- Pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan pengaruhnya letal.
- gen membawa kematian itu karena munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi kering dan bertanduk, pada permukaan tubuh terdapat bintil bintil berdarah.
- Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
- Orang dengan homozigot dominan II normal homozygot
- Genotif heterozigot Ii adalah normal tetapi membawa kematian (Carier)
- Hanya pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen letal.
Sapi Dexter
JADI
- Pada sapi dikenal gen resesip am, yang bila homozigotik (am am) akan memperlihatkan pengaruhnya letal.
- Anak sapi yang lahir, tidak mempunyai kaki sama sekali. Walaupun anak sapi ini hidup, tetapi karena cacatnya amat berat, maka kejadian ini tergolong sebagai letal ( orang menyebutnya dengan istilah sapi Buldog = am am)
- Sapi homozigot dominan (Am Am ) dan heterozigot (Am am) adalah nomal.
- Cara menurunya gen lethal resesip ini sama seperti pada contoh sebelumnya .
- Jika sapi jantan heterozigot Am am kawin dengan sapi betina homozigot dominan AmAm, maka anak-anaknya akan terdiri dari sapi homozigot AmAm dan heterozigot Amam, di kemudian hari anak-anak sapi ini dibiarkan kawin secara acakan (random).
Perhitungan genetik
- Karena sapi F1 terdiri dari 2 macam genotip, yaitu AmAm dan Amam, maka ada 4 kemungkinan perkawinan, ialah:
- 1 kemungkinan AmAm X AmAm, jantan betina bolak-balik
- 1 kemungkinan betina AmAm X jantan Amam
- 1 kemungkinan jantan AmAm X betina Amam
- 1 kemungkinan Amam X Amam, jantan betina bolak-balik.
Oleh Karena sapi homozigot resesip amam letal,
- maka sapi-sapi F2 akan memperlihatkan perbandingan genotip 9 AmAm : 6 Amam.
- Dari berbagai keterangan di muka dapat diambil kesimpulan bahwa hadirnya gen letal menyebabkan keturunan menyimpang dari hukum mendel
- Sebab perkawinan monohybrid tidak menunjukan perbandingan 3:1 dalam keturunan, melainkan 2:1.
JADI
- Gen letal ialah gen yang dapat mengakibatkan kematian pada individu homozigot.
- Kematian ini dapat terjadi pada masa embrio atau beberapa saat setelah kelahiran.
- Adakalanya pula terdapat sifat subletal, yang menyebabkan kematian pada waktu individu yang bersangkutan menjelang dewasa.
- Ada dua macam gen letal, yaitu gen letal dominan dan gen letal resesif.
- Gen letal dominan dalam keadaan heterozigot dapat menimbulkan efek subletal atau kelainan fenotipe, sedang gen letal resesif cenderung menghasilkan fenotipe normal pada individu heterozigot.
- Peristiwa letal dominan antara lain dapat dilihat pada ayam redep (creeper), yaitu ayam dengan kaki dan sayap yang pendek serta mempunyai genotipe heterozigot (Cc).
- Ayam dengan genotipe CC mengalami kematian pada masa embrio.
- Apabila sesama ayam redep dikawinkan, akan diperoleh keturunan dengan nisbah fenotipe ayam redep (Cpcp) : ayam normal (cpcp) = 2 : 1.
- Hal ini karena ayam dengan genotipe CC tidak pernah ada.
- Gen letal resesif misalnya adalah gen penyebab albino pada tanaman jagung.
- Tanaman jagung dengan genotipe gg akan mengalami kematian setelah cadangan makanan di dalam biji habis, karena tanaman ini tidak mampu melakukan fotosintesis sehubungan dengan tidak adanya khlorofil.
- Tanaman Gg memiliki warna hijau kekuningan, sedang tanaman GG adalah hijau normal. Persilangan antara sesama tanaman Gg akan menghasilkan keturunan dengan nisbah fenotipe normal (GG) : kekuningan (Gg) = 1 : 2.
Mendeteksi dan mengeliminir gen-gen letal
- Dari keterangan dapat diketahui, bahwa gen letal dominan dalam keadaan heterozigotik akan memperlihatkan sifat cacat, tetapi gen letal resesip tidak demikian halnya. Berhubung dengan itu lebih mudah kiranya untuk mendeteksi hadirnya gen letal dominan pada satu individu daripada gen letal resesip.
- Gen-gen letal dapat dihilangkan (dieliminir) dengan jalan mengadakan perkawinan berulang kali pada individu yang menderita cacat akibat adanya gen letal. Tentu saja hal ini mudah dapat dilakukan pada hewan dan tumbuh-tumbuhan tetapi tidak pada manusia.
Dari uraian diatas sebenarnya sangat sederhana untuk menjadi patokan pada Gen Lethal
- karena gen lethal selalu dalam keadaan homozygot maka jelas perkawinan hanya bisa terjadi hanya pada individu Hetero dengan individu hetero yang bisa menurunkan keturunan yang bersifat Lethal OK
- dari perkawinan hetero yang memunculkan keturunan Lethal itu dipastikan yang lethal 25 % sisanya individu yang hidup dengan rincian yang normal sejati 25 % dan yang hetero Carier 50% Jadi yang hidup 1/3 normal sejati dan 2/3 hetero pembawa lethal OK
- Jadi Lethal selalu didapat dari jika induknya heterozygot , jika keduanya tidak heterozygot tidak bakal terjadi lethal
- Silahkan coba perkawinan baik Monohibrid , Dihibrid selalu pasti yang lethal terjawab 25 lethal dan 75 % hidup
- Contoh Jika A* membuat lethal, pada Perkawinan AaBb X AaBb akan menurunkan keturunan . Agar effisien waktu nggak perlu disilangkan jawab saja yang mati 25 % pasti benar . Ternyata setelah diuraikan yang mati no 1 , no 2 , no 5 dan no 6
- Jika diubah yang membuat lethal b* ya tetap ketemunya 25 % = yaitu individu no 11, 12, 15 dan 16 OK