Showing posts with label KULIT-TANGO RESEPTOR. Show all posts
Showing posts with label KULIT-TANGO RESEPTOR. Show all posts

Tuesday, March 2, 2010

KULIT-TANGO RESEPTOR

KULIT

Kulit terdiri atas lapisan epidermis dan dermis.
Lapisan epidermis terdiri atas
  1. stratum korneum untuk proteksi 
  2. stratum lucidum pemisah granulosum , bening 
  3. stratum granulosum pusat pigmen 
  4. stratum germinativum dan spinosum untuk regenerasi 


Lapisan dermis terdiri atas
  1. folikel rambut 
  2. kelenjar keringat 
  3. kelenjar minyak 
  4. kapiler darah 
  5. pembuluh limfa 
  6. serabut-serabut saraf. 

Serabut syaraf Kulit meliputi
  • Syaraf Paccini - Tekanan 
  • Syaraf Krause - Dingin 
  • Syaraf Ruffini - Panas 
  • Syaraf Meissner - Perabaan dan Sentuhan 

agar mudah menghafal kita pakai Rumus menghafal

  • P-T , K- D , R - P , M-PRS .




  • Kulit merupakan bagian tubuh yang paling utama yang perlu diperhatikan dalam tata kecantikan kulit. 
  • Pemahaman tentang anatomi dan fisiologi kulit akan membantu mempermudah perawatan kulit untuk mendapatkan kulit wajah yang segar, lembab, halus, lentur dan bersih. 
  • Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. 
  • Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.
  • Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. 
  • Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari.
  • Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang cukup besar dan seperti jaringan tubuh lainnya, kulit juga bernafas (respirasi), menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. 
  • Kulit menyerap oksigen yang diambil lebih banyak dari aliran darah, begitu pula dalam pengeluaran karbondioksida yang lebih banyak dikeluarkan melalui aliran darah. 
  • Kecepatan penyerapan oksigen ke dalam kulit dan pengeluaran karbondioksida dari kulit tergantung pada banyak faktor di dalam maupun di luar kulit, seperti temperatur udara atau suhu, komposisi gas di sekitar kulit, kelembaban udara, kecepatan aliran darah ke kulit, tekanan gas di dalam darah kulit, penyakit-penyakit kulit, usia, keadaan vitamin dan hormon di kulit, perubahan dalam metabolisme sel kulit dan pemakaian bahan kimia pada kulit. 
Sifat-sifat anatomis dan fisiologis kulit di berbagai daerah tubuh sangat berbeda. 
  • Sifat-sifat anatomis yang khas, berhubungan erat dengan tuntutan-tuntutan faali yang berbeda di masing-masing daerah tubuh, seperti halnya kulit di telapak tangan, telapak kaki, kelopak mata, ketiak dan bagian lainnya merupakan pencerminan penyesuaiannya kepada fungsinya masing - masing. 
  • Kulit di daerah – daerah tersebut berbeda ketebalannya, keeratan hubungannya dengan lapisan bagian dalam, dan berbeda pula dalam jenis serta banyaknya andeksa yang ada di dalam lapisan kulitnya.
Pada permukaan kulit terlihat adanya alur-alur atau garis-garis halus yang membentuk pola yang berbeda di berbagai daerah tubuh serta bersifat khas bagi setiap orang, seperti yang ada pada jari-jari tangan, telapak tangan dan telapak kaki atau dikenal dengan pola sidik jari (dermatoglifi).

  • Dalam tata kecantikan, perawatan kulit dan wajah menjadi penekanan utama untuk mendapatkan penampilan yang menarik. 
  • Keseluruhan badan atau tubuh kita, harus dirawat dengan baik dan dijaga agar selalu bersih, sehat, lembut, segar dan cantik. 
  • Khusus yang berkaitan dengan badan, semua wanita menginginkan bentuk tubuh yang ideal, yaitu tubuh yang langsing, padat, indah dan dapat disempurnakan dengan penampilan kulit yang sehat. 
  • Kita perlu memberikan perhatian khusus dalam perawatan kulit karena kita hidup di negara yang beriklim tropis yang selalu berudara panas, dan kulit merupakan pertahanan pertama terhadap lingkungan sekitar kita, juga kulit kita paling banyak diganggu oleh sengatan sinar matahari dan kotoran keringat badan. 
  • Rias wajah sederhana,dapat membuat seorang wanita mampu tampil menarik, asal kulitnya sehat. 
  • Rahasianya sederhana yaitu perawatan yang tepat. 
  • Semakin dini perawatan itu dilakukan semakin memuaskan pula hasil yang dirasakannya kelak
  • Perawatan kecantikan, sudah dikenal sejak berabad-abad silam. 
  • Cleopatra terbiasa mandi susu untuk menjaga kehalusan, kelembutan dan keindahan kulitnya. 
  • Wanita di beberapa negara terbiasa mengoleskan bermacam-macam minyak dan rempah-rempah untuk mengencangkan tubuh, menghaluskan kulit, hingga membuat awet muda. 
  • Sejalan dengan kemajuan zaman, saat ini dapat diperoleh berbagai jenis kosmetik dalam berbagai merek untuk perawatan wajah dan tubuh termasuk untuk perawatan kulit. 
  • Masalahnya bagaimana memilih kosmetik yang cocok dengan kondisi kulit dan juga terjangkau oleh keuangan kita.
  • Kulit menutup tubuh manusia pada daerah tubuh yang paling luas dari kepala sampai ke kaki. 
  • Kulit wajah yang sehat dan cantik akan tampak kencang, lentur, dan lembab, kondisi ini tidak akan menetap selamanya, sejalan dengan perkembangan usia, ketika kondisi tubuh menurun, kulit tidak hanya menjadi kering tapi juga suram dan berkeriput. 
  • Keadaan ini makin mudah terjadi setelah melewati usia tiga puluhan. Saat itu fungsi kelenjar minyak mengendur, sehingga kulit terasa lebih kering dibandingkan dengan sebelumnya. 
  • Diduga dengan bertambahnya usia, kadar asam amino pembentuk kalogen pun berkurang sehingga kalogen yang terbentuk bermutu rendah, selain itu kalogen kehilangan kelembaban dan menjadi kering serta kaku. 
  • Akibatnya jaringan penunjang itu tak mampu menopang kulit dengan baik, seperti yang tampak pada kulit orang tua yang makin lama makin kendur dan kurang lentur. 
  • Perubahan susunan molekul kalogen ini merupakan salah satu faktor utama yang membuat kulit manusia lebih cepat keriput, timbul pigmentasi, kehilangan kelembaban dan elastisitas. 
  • Kapan tandatanda penuaan itu muncul, tergantung pada usaha kita untuk indungi dan merawatnya secara baik.
 Struktur Kulit
Struktur kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : kulit ari (epidermis), sebagai lapisan yang paling luar, kulit jangat (dermis, korium atau kutis) dan jaringan penyambung di bawah kulit (tela subkutanea, hipodermis atau subkutis) Sebagai gambaran, penampang lintang dan visualisasi struktur lapisan kulit tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :



1. Kulit Ari (epidermis)
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang paling menarik untuk
diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis. Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a. Lapisan tanduk (stratum corneum), merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epiderma lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air. Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-bahan kimia.
Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru. Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapislapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.

b.Lapisan bening (stratum lucidum) disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar (tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.

c. Lapisan berbutir (stratum granulosum) tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.

d. Lapisan bertaju (stratum spinosum) disebut juga lapisan malphigi terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi beberapa baris. Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal), dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Di antara sel-sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuankesatuan lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; intiinti sel dalam bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.

e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale) merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermis bertambah banyak melalui mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.





keterangan:A = melanocyt
B = Langerhans cell
C = Merkels cell
D = nervända
1 = stratum corneum
2 = stratum granulosum
3 = stratum spinosum
4 = stratum basale
5 = basalmembran

2. Kulit Jangat (dermis)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjarkelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.

Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.

Di permukaan kulit, minyak dan keringat membentuk lapisan pelindung yang disebut acid mantel atau sawar asam dengan nilai pH sekitar 5,5. sawar asam merupakan penghalang alami yang efektif dalam menangkal berkembang biaknya jamur, bakteri dan berbagai jasad renik lainnya di permukaan kulit. Keberadaan dan keseimbangan nilai pH, perlu terus-menerus dipertahankan dan dijaga agar jangan sampai menghilang oleh pemakaian kosmetika. Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.

Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Dari fungsi ini tampak bahwa kolagen mempunyai peran penting bagi kesehatan dan kecantikan kulit. Perlu diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari. Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.

a. Kelenjar keringat,
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :

1) Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.

2) Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.

b. Kelenjar palit,
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka. Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

3. Jaringan penyambung (jaringan ikat) bawah kulit (hipodermis)
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

B. Fungsi Kulit
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

3. Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan penguapan keringat.

4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.

5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.

6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

C. Warna Kulit
Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah
2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.

D. Jenis-jenis Kulit
Upaya untuk perawatan kulit secara benar dapat dilakukan dengan terlebih dahulu harus mengenal jenis-jenis kulit dan ciri atau sifat-sifatnya agar dapat menentukan cara-cara perawatan yang tepat, memilih kosmetik yang sesuai, menentukan warna untuk tata rias serta untuk menentukan tindakan koreksi baik dalam perawatan maupun dalam tata rias. Kulit yang sehat memiliki ciri :
1. Kulit memiliki kelembaban cukup, sehingga terlihat basah atau berembun
2. Kulit senantiasa kenyal dan kencang
3. Menampilkan kecerahan warna kulit yang sesungguhnya
4. Kulit terlihat mulus, lembut dan bersih dari noda, jerawat atau jamur
5. Kulit terlihat segar dan bercahaya
6. Memiliki sedikit kerutan sesuai usia.

Pada umumnya jenis kulit manusia dapat dikelompokkan menjadi :


1.Kulit Normal
Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar senantiasa bersih, kencang, lembut dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah.
Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar dan bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering. Meskipun jika dilihat sepintas tidak bermasalah, kulit normal tetap harus dijaga dan dirawat dengan baik, karena jika tidak dirawat, kekenyalan dan kelembaban kulit normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit mati dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

2.Kulit Berminyak
Kulit berminyak banyak dialami oleh wanita di daerah tropis. Karena pengaruh hormonal, kulit berminyak biasa dijumpai pada remaja puteri usia sekitar 20 tahunan, meski ada juga pada wanita usia 30-40 tahun yang mengalaminya. Penyebab kulit berminyak adalah karena kelenjar minyak (sebaceous gland) sangat produktif, hingga tidak mampu mengontrol jumlah minyak (sebum) yang harus dikeluarkan. Sebaceaous gland pada kulit berminyak yang biasanya terletak di lapisan dermis, mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif. Pemicunya dapat berupa faktor internal atau faktor eksternal, yaitu :

a. Faktor internal meliputi :
1) Faktor genetis : anak dari orang tua yang memiliki jenis kulit berminyak, cenderung akan memiliki kulit berminyak pula.
2) Faktor hormonal : hormon manusia sangat mempengaruhi produksi keringat. Karena itulah pada wanita yang sedang menstruasi atau hamil akan lebih sering berkeringat. Selain itu stres dan banyak gerak juga dapat menjadi pemicu keringat berlebihan.

b. Faktor eksternal meliputi :
1) Udara panas atau lembab.
2) Makanan yang dapat merangsang keluarnya keringat seperti makanan yang terlalu pedas baik karena cabai atau merica, makanan yang terlalu asin, makanan yang berbumbu menyengat seperti bawang putih, makanan yang terlalu berminyak serta makanan dan minuman yang terlalu panas. Kulit berminyak memerlukan perawatan khusus dibandingkan kulit normal. Pada jenis kulit ini, minyak berlebihan yang dibiarkan akan menjadi media yang baik bagi pertumbuhan bakteri yang pada saat selanjutnya akan menjadi jerawat, radang atau infeksi.
Merawat kulit berminyak bukan berarti membuat kulit benar bebas minyak, karena minyak pada kulit tetap diperlukan sebagai alat pelindung alami dari sengatan sinar matahari, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam kosmetika maupun terhadap polusi. Yang perlu dilakukan adalah menjaga agar kadar sebum tetap seimbang dan kulit tetap dalam keadaan bersih agar bakteri penyebab jerawat dapat terhambat. Memiliki jenis kulit berminyak, memiliki kelebihan yaitu membantu menjaga kelembaban lapisan dermis hingga memper-lambat timbulnya keriput. Ciri-ciri kulit berminyak yaitu : minyak di daerah T tampak berlebihan, tekstur kulit tebal dengan pori-pori besar hingga mudah menyerap kotoran, mudah berjerawat, tampilan wajah berkilat, riasan wajah seringkali tidak dapat melekat dengan baik dan cepat luntur serta tidak mudah timbul kerutan.

3.Kulit Kering
Kulit kering memiliki karakteristik yang cukup merepotkan bagi pemiliknya, karena pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan kulitpun cenderung terlihat berkeriput. Kulit kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung sensitif, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu mempertahankan kelembabannya. Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan krim pelembab. Kondisi kulit dapat menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya. Garis atau kerutan sekitar pipi, mata dan sekitar bibir dapat muncul dengan mudah pada wajah yang berkulit kering. Berbagai faktor yang menjadi penyebab kulit menjadi kering, diantaranya :

a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan kondisi bawaan seseorang, termasuk kondisi kulit wajah yang kering.
b. Kondisi struktur kulit
Kondisi kelenjar minyak yang tidak mampu memberi cukup lubrikasi untuk kulit, menimbulkan dehidrasi pada kulit.
c. Pola makan
Pola makan yang buruk, kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin A dan vitamin B merupakan salah satu pemicu kulit menjadi kering.
d. Faktor lingkungan
Pengaruh lingkungan seperti terpapar sinar matahari, angin, udara dingin, radikal bebas atau paparan sabun yang berlebihan saat mandi atau mencuci muka pun akan sangat berpengaruh pada pembentukan kulit kering
e. Penyakit kulit
Kondisi lainnya yang sangat berpeluang menjadi penyebab kulit kering adalah karena kulit terserang penyakit tertentu seperti eksim, psoriasis dan sebagainya. Kulit kering merupakan bentuk lain dari tanda tidak aktifnya kelenjar thyroid dan komplikasi pada penderita diabetes. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar minyak terganggu. Pada kulit berminyak terjadi kelebihan minyak dan pada kulit kering justru kekurangan minyak. Kandungan lemak pada kulit kering sangat sedikit, sehingga mudah terjadi penuaan dini yang ditandai keriput dan kulit terlihat lelah serta terlihat kasar. Kulit kering memerlukan perawatan yang bersifat pemberian nutrisi agar kadar minyak tetap seimbang dan kulit dapat selalu terjaga kelembabannya. Salah satu keuntungan kulit kering adalah riasan wajah dapat lebih awet, karena kadar sebum dalam lapisan dermis tidak berlebihan hingga riasan tidak mudah luntur. Kulit kering memiliki ciri-ciri : kulit halus tetapi mudah menjadi kasar, mudah merekah dan terlihat kusam karena gangguan proses keratinisasi kulit ari, tidak terlihat minyak berlebihan di daerah T yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi kelenjar keringat dan kelenjar palit atau kelenjar minyak. Ciri lainnya yaitu mudah timbul kerutan yang disebabkan oleh menurunnya elastisitas kulit dan berkurangnya daya kerut otot-otot, mudah timbul noda hitam, mudah bersisik, riasan yang dikenakan tidak mudah luntur, reaktivitas dan kepekaan dinding pembuluh darah terhadap rangsangan-rangsangan berkurang sehingga peredaran darah tidak sempurna dan kulit akan tampak pucat, suram dan lelah.

4.Kulit Sensitif
Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang bisa menimbulkan alergi (allergen). Pembuluh darah kapiler dan ujung saraf pada kulit sensitif terletak sangat dekat dengan permukaan kulit. Jika terkena allergen, reaksinya pun sangat cepat.
Bentuk-bentuk reaksi pada kulit sensitif biasanya berupa bercak merah, gatal, iritasi hingga luka yang jika tidak dirawat secara baik dan benar akan berdampak serius. Warna kemerahan pada kulit sensitif disebabkan allergen memacu pembuluh darah dan memperbanyak aliran darah ke permukaan kulit. Berdasarkan sifatnya tadi, perawatan kulit sensitif ditujukan untuk melindungi kulit serta mengurangi dan menanggulangi iritasi. Kulit sensitif seringkali tidak dapat diamati secara langsung, diperlukan bantuan dokter kulit atau dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-imunologi.
Dalam pemeriksaan alergi, biasanya pasien akan diberi beberapa allergen untuk mengetahui kadar sensitivitas kulit. Kulit sensitif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : mudah alergi, cepat bereaksi terhadap allergen, mudah iritasi dan terluka, tekstur kulit tipis, pembuluh darah kapiler dan ujung saraf berada sangat dekat dengan permukaan kulit sehingga kulit mudah terlihat kemerahan. Faktor-faktor yang dapat menjadi allergen bagi kulit sensitif antara lain : makanan yang pedas dan berbumbu tajam, kafein, nikotin dan minuman beralkohol, niasin atau vitamin B3, kandungan parfum dan pewarna dalam kosmetika, sinar ultraviolet dan gangguan stres. Kulit sensitif berbeda dengan kulit reaktif. Meski timbul bercak kemerahan atau gatal-gatal akibat penggunaan kosmetika tertentu, belum tentu menjadi gejala atau tanda kulit sensitif. Kemungkinan bercak kemerahan tadi hanya menandakan iritasi ringan, yang akan hilang sendiri. Kulit reaktif seperti ini dapat menjadi sensitif jika iritasi kemudian meluas dan sukar sembuh. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes alergi-imunologi oleh dokter kulit.

5.Kulit Kombinasi atau Kulit Campuran
Faktor genetis menyebabkan kulit kombinasi banyak ditemukan di Asia. Banyak wanita timur terutama di daerah tropis yang memiliki kulit kombinasi : kering-berminyak atau normal-berminyak. Pada kondisi tertentu kadang dijumpai kulit sensitif-berminyak. Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak di wajah tidak merata. Pada bagian tertentu kelenjar keringat sangat aktif sedangkan daerah lain tidak, karena itu perawatan kulit kombinasi memerlukan perhatian khusus. Area kulit berminyak dirawat dengan perawatan untuk kulit berminyak dan di area kulit kering atau normal dirawat sesuai dengan jenis kulit tersebut.
Kulit kombinasi atau kulit campuran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : kulit di daerah T berminyak sedangkan di daerah lain tergolong normal atau justru kering atau juga sebaliknya. Di samping itu tekstur kulit sesuai jenisnya yakni di area kulit berminyak akan terjadi penebalan dan di area normal atau kering akan lebih tipis.

E. Kelainan-kelainan Kulit
Kelainan-kelainan kulit yang sering dialami kaum wanita, biasanya meliputi kelainan pada kelenjar palit seperti jerawat (akne) dan komedo, kelainan karena tumbuhan pada kulit, kelainan karena gangguan pigmentasi, kelainan karena infeksi jamur, penuaan dini serta kelainan karena alergi.

1. Kelainan pada kelenjar palit :

a. J e r a w a t (akne)
Masalah paling sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat, meskipun tidak tertutup kemungkinan timbul pada jenis kulit lain. Pada dasarnya jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi minyak pada kulit biasanya disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang ke luar akan bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri akne, komedo akan menjadi jerawat.
Jerawat atau akne adalah suatu penyakit radang yang mengenai susunan pilosebaseus yaitu kelenjar palit dengan folikel rambutnya. Jerawat sangat umum terdapat pada anak-anak masa pubertas dan dianggap fisiologis oleh karena perubahan hormonal. Timbunan lemak di bawah kulit ini selain membuat kulit kasar, tidak rata juga tidak enak dipandang mata. Penderita umumnya mempunyai jenis kulit berminyak. Kulit kasar akan makin menjadi, pada kulit yang kurang memproduksi minyak, seperti mereka yang termasuk kategori berkulit kering. Selain perubahan hormonal, kesalahan memilih kosmetik juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Kurang lebih 90% remaja, wanita dan pria terkena jerawat dan biasanya menghilang sebelum usia mencapai 20 tahun tetapi dapat pula berlangsung terus. Perkecualian, jerawat juga sering dialami oleh wanita dewasa yang menjadi akseptor KB dengan pil bahkan pada wanita saat memasuki masa menopause.
Jerawat timbul di daerah sebore yaitu daerah kulit yang mengandung lebih banyak kelenjar palit di daerah kulit yang lain. Daerah sebore terdapat pada daerah hidung, pipi, dahi dan dagu serta di dada dan punggung.

1) Gejala timbulnya jerawat :
a) Peningkatan produksi sebum.
b) Munculnya kondisi abnormal karena bakteri atau jamur sering kali menimbulkan rasa sakit.
c) Terjadi penebalan jaringan terkadang menjadi benjolan kecil.
d) Peningkatan hormon estrogen.

2) Tahap terjadinya jerawat :
a) Pada kulit yang semula dalam kondisi normal, sering kali terjadi penumpukan kotoran dan sel kulit mati karena kurangnya perawatan dan pemeliharaan, khususnya pada kulit yang memiliki tingkat reproduksi minyak yang tinggi. Akibatnya saluran kandung rambut (folikel) menjadi tersumbat.
b) Sel kulit mati dan kotoran yang menumpuk tersebut kemudian terkena bakteri acne, maka timbulah jerawat.


kulit normal


kulit berjerawat


c) Dalam waktu tertentu, jerawat yang tidak diobati akan meng-alami pembengkakan (membesar dan berwarna kemerahan), disebut papule


d) Bila peradangan semakin parah, sel darah putih mulai naik ke permukaan kulit dalam bentuk nanah (pus), jerawat tersebut disebut pastules. Jerawat radang terjadi akibat folikel yang ada di dalam dermis mengembang karena berisi lemak padat, kemudian pecah, menyebabkan serbuan sel darah putih ke area folikel sebasea, sehingga terjadilah reaksi radang. Peradangan akan semakin parah jika kuman dari luar ikut masuk ke dalam jerawat akibat perlakuan yang salah seperti dipijat dengan kuku atau benda lain yang tidak steril. Jerawat radang mempunyai ciri berwarna merah, cepat membesar, berisi nanah dan terasa nyeri.


e) Bila jerawat mengandung nanah, lemak dan cairan-cairan lain berarti jerawat sudah berada pada kondisi terparah, disebut cyst.


f) Bila Cyst tidak terawat, maka jaringan kolagen akan mengalami kerusakan sampai pada lapisan dermis, sehingga kulit/wajah menjadi bopeng (Scar).

3) Jenis - jenis jerawat

a) Akne Juvenil

Akne Juvenil muncul pada masa pubertas, di mana akne ini biasanya menyerang remaja usia 14 – 20 tahun. Penyebabnya adalah masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Akne juvenil dirawat dengan menggunakan sabun ber-pH seimbang atau sabun bayi transculent.

b) Akne Vulgaris
Akne Vulgaris adalah jenis jerawat yang berbentuk komedo, yang timbul pada kulit berminyak. Perawatan jerawat ini dengan penguapan hingga kulit cukup kenyal dan lembab. Kemudian jerawat diambil dengan sendok una dan olesi dengan krim jerawat atau acne lotion, biarkan semalam baru dibilas dengan air hangat pada keesokan harinya



c) Akne Rosacea
Akne Rosacea yaitu jerawat yang muncul pada wanita yang berusia 30 hingga 40 tahun, tandanya mula-mula jerawat akan tampak kemerahan kemudian menjadi radang hingga menimbulkan sisik di lipatan hidung. Perawatan kulit yang terkena akne jenis ini biasanya dengan penguapan, kompres air panas atau penyinaran dengan lampu infra merah agar jerawat cepat kering.

d) Akne Nitrosica
Akne Nitrosica merupakan jenis jerawat yang sangat berbahaya karena akan menimbulkan lubang atau bopeng. Tahap yang terjadi sudah termasuk tahap akhir yang memerlukan penanganan khusus dokter ahli kulit.




4. Faktor- Faktor Penyebab Timbulnya Jerawat :
Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah-masalah atau kelainan-kelainan kulit pada kelenjar palit atau jerawat yaitu :
a. Genetik
Mereka yang orang tuanya berjerawat selagi muda, maka anaknya akan lebih mudah terkena jerawat dibandingkan mereka yang tidak memiliki genetik berjerawat, dan biasanya penderita, keadaannya cukup parah (bernanah). Mereka yang tidak memiliki genetik berjerawat meskipun pola hidupnya tidak baik, mereka tidak mudah terkena jerawat.

b. Umur dan jenis kelamin
Pada umumnya jerawat muncul pada usia pubertas dan remaja (usia 13-19 tahun), yang disebabkan masalah hormonal yang belum stabil dalam memproduksi sebum. Wanita lebih banyak terkena dibanding pria tetapi umumnya jerawat pada pria lebih parah keadaannya.

c. Makanan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh sebuah institusi kecantikan kulit di Amerika Serikat (Academy of Dermatology) mengatakan bahwa jerawat tidak disebabkan oleh makanan. Tidak ada makanan yang secara signifikan dapat menimbulkan jerawat, tetapi ternyata sebuah hasil studi kasus yang terbaru, membuktikan hal yang bertolak belakang. Para pakar peneliti di Colorado State University Department of Health and Exercise menemukan bahwa makanan yang mengandung kadar gula dan kadar karbo hidrat yang tinggi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menimbulkan jerawat. Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa mengkonsumsi terlalu banyak gula dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, dimana hal tersebut memicu produksi hormon androgen yang membuat kulit jadi berminyak. Dan kadar minyak yang tinggi dalam kulit merupakan pemicu paling besar terhadap timbulnya jerawat.

d. Gangguan pencernaan makanan
Tidak teraturnya pembuangan kotoran dapat mempengaruhi timbulnya jerawat.

e. Alergi terhadap makanan
Sifat alergi terhadap beberapa zat protein, karbohidrat dan lemak dapat menjadikan jerawat lebih parah.

f. Mekanis
Kebiasaan memegang atau memencet jerawat menyebabkan jerawat lebih parah, karena luka yang terjadi memungkinkan infeksi dan menyebabkan penyebaran infeksi ke seluruh tubuh.

g. Iklim
Iklim yang lembab dan panas menyebabkan kelenjar palit bekerja lebih giat dan dapat memperburuk keadaan jerawat.

h. Psikis
Pengaruh tekanan pada pikiran dapat menimbulkan jerawat

i. Faktor hormonal
Hormon androgen memegang peranan yang penting dalam merangsang pembentukan palit oleh kelenjar sebasea dan dalam mempengaruhi proses pertandukan di sekitar muara folikel. Tidak terdapatnya jerawat pada laki-laki membuktikan adanya pengaruh endokrin.

j. Kosmetika
Penggunaan kosmetika yang melekat pada kulit dan menutupi pori-pori, jika tidak segera dibersihkan akan menyumbat saluran kelenjar palit dan menimbulkan jerawat yang disebut komedo. Kosmetik yang paling umum menjadi penyebab timbulnya jerawat yaitu kosmetik pelembab yang langsung menempel pada kulit.

5. Pencegahan Timbulnya Jerawat
Perawatan kulit bagian wajah berbeda dengan perawatan kulit bagian tubuh lainnya, karena tingkat polusi bagian wajah lebih tinggi daripada kulit tubuh lainnya. Wajah memilki banyak kelenjar sebasea dan keringat, sehingga jika cuaca panas akan mudah berkeringat, lengket dan kasar. Perawatan wajah untuk mencegah timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan cara berikut :

a. Bersihkan wajah 3 kali sehari, kulit wajah harus bersih saat istirahat di rumah dan saat tidur.
b. Hindari menggosok wajah secara kasar, karena dapat menimbulkan iritasi
c. Kulit wajah banyak mengandung kelenjar lemak dan kelenjar keringat. Oleh sebab itu hindari wajah dari debu atau kotoran lain karena akan lebih mudah lengket.
d. Pilih alas bedak yang mengandung air.
e. Gunakan bedak tabur ke kulit wajah dengan menggunakan puff atau bantalan bedak bersih.
f. Jangan memijit atau mengeluarkan sendiri jerawat, karena dapat mengakibatkan infeksi.
g. Memakai riasan tebal untuk menutupi jerawat dapat mengakibatkan infeksi dan merangsang bertambahnya jerawat.
h. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Batasi asupan lemak jenuh dalam makanan sehari-hari seperti durian, alpukat, kacang tanah dan cokelat.

6. Berbagai Alternatif Penanganan Terhadap Jerawat
Wajah berjerawat saat ini sudah menjadi suatu masalah yang cukup serius. Berbagai upaya pengobatan dan penanganan sering dilakukan untuk menghilangkan jerawat dari kulit muka. Beberapa metoda penghilangan jerawat berikut ini merupakan cara terbaru yang banyak diterapkan oleh ahli-ahli kecantikan, yaitu :
a. Sebelum dilakukan terapi sebaiknya berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu tentang jenis, kondisi dan kelainan kulit yang akan ditangani.
b. Membersihkan wajah dengan menggunakan pembersih yang mengandung minyak esensial yang sudah diformulasi berdasarkan jenis kulit, kondisi, kelainan kulit dalam hal ini jerawat. Aromatherapy yang dulu terkenal sebagai relaksasi dan ternyata sangat ampuh untuk menuntaskan jerawat.
Khasiat-khasiat minyak esensial yang bermolekul kecil dan daya serapnya yang sangat baik, selain dapat membangun kekebalan tubuh, juga menyeimbangkan kadar minyak. Metode ini biasanya dilakukan secara manual dan dilanjutkan dengan brush cleanser yang berfungsi membersihkan kulit dari kotoran maupun sumbatan pori-pori yang berasal dari kosmetika yang digunakan maupun dari lingkungan.
c. Menggunakan enzyme peeling. Enzim yang digunakan adalah yang diformulasi dari buah pepaya (papain enzyme). Suatu enzim protelitik bisa menghancurkan protein dan meluruhkan sel-sel kulit yang mati. Enzim tersebut dioleskan pada permukaan kulit lalu wajah diuapi agar enzim tersebut aktif tapi papain hanya bisa bekerja apabila kondisinya sama dengan suhu tubuh.
d. Mengoleskan larutan desinkrutasi pada wajah. Alat yang digunakan adalah mesin galvanik berupa elektroda yang bekerja secara berpasangan (posistif dan negatif). Alat ini berguna untuk membersihkan pori-pori lebih dalam (deep cleansing). Tujuh menit pertama yang bekerja adalah kutub negatif. Pada permukaan kulit dan pori-pori kulit akan terjadi cairan yang hampir sama dengan sabun yang bersifat basa. Sabun ini akan mengubah keasaman kulit dan melarutkan minyak, membuka pori-pori dan melunakkan sumbatan. Gliserin yang terkandung didalamnya akan melunakkan dan melembutkan kulit.
e. Pembersihan komedo yang dilakukan dengan comedo axtractor. Setelah itu larutan desinkrutasi dioleskan lagi. Kali ini kutub yang digunakan adalah kutub posistif yang akan memproduksi asam pada kulit dan berfungsi mengembalikan fungsi kulit ke posisi semula, mengembalikan tekstur kulit, mengecilkan pori-pori, mengurangi kemerahan serta menetralisasi basa menjadi asam kembali, sesuai dengan keasaman kulit.
f. Penggunaan alat high frequency pada seluruh wajah yang telah diolesi dengan jeli aloe vera dicampur dengan minyak esensial, yang biasanya dipusatkan pada bagian kulit yang berjerawat, selama 10 - 25 menit. Alat ini menggunakan alat sinar argon atau ultraviolet, yang menghasilkan ozon dan berefek anti bakteri, anti peradangan, meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat penyembuhan, mengatur produksi minyak dan mengecilkan pori.
g. Melakukan pemijatan lymph dranaige massage yang berfungsi untuk melancarkan sirkulasi getah bening. Pijatan ini juga mampu menghilangkan bahan-bahan bersifat racun dan menetralkan kuman penyakit. Pada kondisi jerawat meradang, hanya dilakukan lymph dranaige massage tetapi pada jerawat yang tidak meradang, setelah dilakukan pijat lymph dranaige massage maka akan dilanjutkan dengan swedish massage.
h. Mengoleskan masker. Masker yang digunakan pada umumnya merupakan campuran kaolin atau mineral yang berfungsi mengangkat sisa-sisa kotoran yang berada di poripori, ekstrak tumbuhan dan minyak esensial. Setelah masker mengering, wajah dibersihkan lalu diolesi pelembab atau minyak wajah (face oil) yang sesuai dengan kondisi anda. Bekas- bekas jerawatpun juga diolesi antibiotik alami dalam bentuk minyak esensial.
i. Menghilangkan bekas jerawat dapat dilakukan dengan terapi tambahan yang menggunakan alat microdermabration untuk menghaluskan kulit, menghilangkan noda hitam bekas jerawat dan menghilangkan jaringan parut. Hal ini dilakukan dengan cara mengelupaskan lapisan sel-sel kulit mati, merangsang pertumbuhan sel kulit baru dan jaringan
j. kolagen sehingga menutupi lubang bekas jerawat.

7. Perawatan wajah Berjerawat
Jerawat sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, jika kulit wajah yang berjerawat mendapat perlakuan secara bijaksana. Perawatan kulit berjerawat disesuaikan dengan jenis jerawat yang diderita, yaitu sebagai berikut :

a. Kulit Berjerawat Tanpa Radang
Perawatan kulit wajah yang berjerawat tanpa radang, gunakan facial skin care satu kali sebulan untuk menguras komedo hitam (blackhead). Perawatan ini dapat dilakukan di salon dan klinik kecantikan. Peralatan yang digunakan harus selalu disteril ulang setelah dipakai agar tidak menjadi sarana penularan penyakit lainnya. Proses ini sebaiknya dilakukan oleh orang terlatih, agar pada saat mengeluarkan komedo bisa dilakukan dengan lembut dan tidak merusak permukaan kulit wajah. Setelah pemberian facial skin care oleskan krim antibiotik untuk mencegah komplikasi infeksi.

b. Kulit Berjerawat Dengan Radang
Kulit berjerawat yang disertai radang ringan dapat diatasi dengan menggunakan krim antibiotika erittromisin, gentamisin, dan klindamisin yang dioleskan pada pagi dan sore hari. Kulit berjerawat yang mempunyai radang berat berupa bisul jerawat bernanah, memerlukan pengobatan dokter spesialis kulit. Perawatan facial skin care harus ditunda dulu, karena akan berakibat perluasan infeksi pada jerawat. Hindari memijat sendiri jerawat merah meradang. Evakuasi nanah diupayakan dengan suntikan anti radang dan anti nyeri.
Jerawat meradang, sebaiknya tidak di-massage atau diurut, karena dapat mengakibatkan proses infeksi menjadi lebih luas. Massage memang akan memberikan rasa nyaman pada kulit wajah, tetapi jika terlalu keras tekanannya, dapat mengganggu anyaman serat collagen di lapisan dalam kulit (dermis), dan jerawat akan mudah tergelincir ke luar saat massage wajah, apalagi bila pengurutan disertai dengan pemakaian butiran halus (scrubbing). Penguapan pada kulit wajah berjerawat baik untuk hidrasi kulit wajah yang kusam dan kering, tetapi jerawat yang disertai radang akan bertambah merah bila diuapi dengan uap panas, oleh karena itu jerawat radang dilarang untuk diuapi. Dengan perlakuan benar, bekas jerawat yang tersisa setelah radang akan tersamarkan.

c. Kulit Berparut Bekas Jerawat
Vlek kecokelatan, lekukan kulit, berparut, dan mengerasnya jaringan bekas jerawat memerlukan bantuan khusus untuk memperbaikinya. Facial treatment TCA, AHA, micro dermabration, laser resurfacing, mempunyai prinsip pengelupasan bagian luar kulit ari atau epidermis, tetapi dalam kedalaman yang berbeda, sehingga memberikanharapan perbaikan kulit bekas jerawat.

d. Perawatan Kulit Berjerawat Melalui Makanan
Perawatan dari luar, lebih banyak berimbas pada kulit ari (epidermis) yang terletak di bagian paling luar kulit. Perawatan melalui makanan lebih berimbas ke dalam, karena mempengaruhi kulit jangat (dermis). Kulit yang tampak buruk karena bekas jerawat radang, sangat memerlukan asupan protein dalam jumlah banyak untuk membentuk jaringan baru. Vitamin A (betacarotene), vitamin C, vitamin E, dan zinc sangat diperlukan untuk metabolisme sel dalam jaringan baru. Untuk mencegah kekeringan pada kulit, cukup mengkonsumsi air putih, minimal 8 gelas sehari. Selain membatasi asupan lemak jenuh, juga batasi mengkonsumsi daging hewan yang berlemak, gorenggorengan, santan, minuman bersoda, bir, dan kopi.

e. Perawatan Kulit Berjerawat dengan Perawatan Facial di Salon dan Klinik Kecantikan
Facial di salon dan klinik kecantikan mempunyai tujuan utama membantu kulit wajah terbebas dari sumbatan poripori yang dinamakan komedo. Jerawat tipe komedo, tidak mengalami reaksi radang, jadi untuk mengatasinya, cukup dengan melakukan tindakan scrubbing yakni menggosok kulit dengan bantuan butiran-butiran halus dan exfoliating yakni pengelupasan kulit wajah, yang dilakukan sebulan sekali. Hal ini disebabkan karena regenerasi kulit di dalam lapisan epidermis (kulit ari) terjadi dalam waktu 21 sampai dengan 28 hari. Sebenarnya komedo dapat ke luar dengan sendirinya, jika perawatan sehari-hari dilakukan dengan baik dan cermat. Tetapi akibat kemalasan dan kebiasaan memakai riasan wajah yang tebal, serta diet yang tinggi lemak, menyebabkan komedo tetap bertahan menyumbat pori-pori kulit. Oleh karena itu, facial wajah di salon dan klinik kecantikan sangat diperlukan, karena semua peralatan yang digunakan pun harus dalam keadaan streril, serta semua proses pelaksanaan dilakukan di bawah pengawasan orang terlatih.
Tindakan yang dilakukan dalam upaya mengatasi jerawat di salon dan klinik kecantikan antara lain injeksi Kenacort Intra Lesion (KIL) yang dapat menjadikan jerawat besar mengecil, memudar dan akan menghilang dalam waktu 1 hingga 2 hari, pemberian obat anti hormon testosterone yang efektif untuk menekan aktivitas hormon testosteron yang berada di kelenjar sebasea, tempat terjadinya jerawat, bedah listrik atau Electrocauerisasi (EC) yang mampu menembus komedo yang tertutup oleh epitel kulit, tidakan membakar atap bintil putih dengan sinar yang dihasilkan oleh elektroda listrik akan menyebabkan isi komedo mencair dan dengan mudah dapat dikeluarkan, serta bedah laser resurfacing yang dapat membantu memperbaiki parut bekas jerawat.

8. Pemilihan dan Pemakaian Kosmetika Pembersih untuk Kulit Berjerawat
Pemilihan kosmetika pembersih untuk perawatan jerawat berkomedo berbeda dengan jenis kosmetika pembersih untuk jenis jerawat konglobata (jerawat meradang) yang penuh dengan bisul dan nanah. Kosmetika pembersih untuk kulit berjerawat adalah :

a. Susu Pembersih (cleansing milk)
Zat yang terkandung dalam susu pembersih adalah emulsi minyak dalam air (emulsi O/W). Komposisi air dan minyak yang terkandung dalam susu pembersih berbeda-beda. Susu pembersih yang kandungan minyaknya lebih banyak, akan terasa lebih kental dan jenis kosmetika ini cocok digunakan untuk kulit kering. Sebaliknya, susu pembersih yang kandungan minyaknya lebih sedikit, akan terasa encer, dan cocok digunakan untuk perawatan jenis kulit berminyak atau berjerawat. Susu pembersih sangat bermanfaat untuk melarutkan lemak, kosmetika, keringat dan debu, juga ketika digosokkan dapat mengeluarkan sumbatan komedo pada pori-pori kulit wajah.

b. Sabun Wajah
Sabun khusus untuk perawatan kulit wajah berjerawat dapat berupa sabun cair, krim atau sabun padat (bar). Sabun untuk perawatan kulit berkomedo sebaiknya mengandung bahan aktif pencegah komedo dan antibakterial, serta mengandung butiran scrub, tetapi untuk jerawat yang sedang merah meradang, hindari penggunaan sabun pembersih ini, karena dapat mengakibatkan bertambahnya proses peradangan. Di samping itu sabun yang baik untuk perawatan kulit berjerawat adalah sabun dengan pH rendah (sekitar 5 - 6), agar tidak menimbulkan iritasi.

c. Air Bersih
Air bersih yang digunakan untuk membersihkan kulit wajah berjerawat, sebaiknya air hangat-hangat kuku, hal ini dimaksudkan untuk membilas atau melarutkan kulit wajah yang umumnya tergolong kenis kulit berminyak.

d. Larutan Penyegar (face lotion atau tonic)
Face lotion mengandung air, sedangkan face tonic mengandung sedikit alkohol dan antiseptik untuk menstrerilkan kulit wajah. Larutan penyegar untuk kulit wajah berjerawat menggunakan face tonic karena sangat efektif mengurangi kandungan minyak yang terdapat pada kulit berjerawat dan dapat menstrerilkan serta memperkecil pori-pori kulit yang sudah ke luar sumbatannya.

9. Pengobatan Jerawat secara Tradisional
Pengobatan jerawat secara tradisional ini menggunakan bahan alami yang mudah didapat dan dengan biaya yang relatiif terjangkau. Jenis pengobatan alternatif ini terdiri atas :
a. Temulawak 5 iris, daun mimba 7 lembar, dan pegagan 30 gram. Semua bahan direbus dengan 5 gelas air hingga tersisa menjadi 2 gelas. Hasil rebusan tersebut diminum 2 kali sehari masing-masing 2 gelas. Selama proses penyembuhan, penderita jerawat, hindari mengkonsumsi makanan berlemak, minyak hewani, santan, otak, telur, kacang tanah, jeroan dan makanan pedas.
b. Daun sirih sebanyak 5-10 lembar, kemudian direbus dengan 2 gelas air dalam wadah tertutup. Setelah mendidih, angkat dan diamkan hingga hangat-hangat kuku. Ramuan ini gunakan untuk mencuci muka berjerawat, sebaiknya dilakukan secara rutin menjelang tidur dan sehabis bepergian.
c. Setengah siung bawang putih, seruas jari kunyit dan sebutir kentang ukuran sedang tambah mentimun dan lidah buaya. Semua bahan dihaluskan dan dicampur hingga rata. Ramuan ini dioleskan ke seluruh permukaan kulit berjerawat sebagai masker, biarkan selama 30 menit, kemudian bilas dengan air hangat, disusul dengan air dingin.
d. Sebuah jeruk nipis diperas dan sebuah mentimun atau bengkuang, dihaluskan dan diperas diambil airnya, kemudian campurkan. Oleskan campuran bahan ke seluruh permukaan kulit wajah sebagai masker, biarkan selama 30 menit kemudian bilas dengan air hangat. Lakukan secara teratur 2 hari sekali. Jika jerawat terasa perih, pemakaian dihentikan.
e. Buah mengkudu 2 buah dan 2 ruas jari gula batu dihaluskan (diblender) dengan segelas air (200 cc), kemudian saring dan rebus hingga mendidih. Ramuan diminum saat masih hangat setiap pagi satu jam sebelum makan. Ramuan ini akan membersihkan darah kotor. Darah kotor ini merupakan salah satu penyebab terjadinya jerawat.
f. Bunga melati sebanyak 20 kuntum, 2 jari asam jawa, 2 sdm sari jeruk nipis dan belerang sebesar kelereng, dicampur dan ditumbuk halus, kemudian oleskan pada kulit wajah berjerawat pada pagi dan malam hari sebelum tidur Ramuan ini dapat menyebabkan jerawat mengempis.
g. Belimbing wuluh 5 buah dan air garam secukupnya ditumbuk halus kemudian airnya dioleskan pada kulit yang berjerawat dua kali sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur.
h. Buah mahkota dewa yang masih hijau diparut dan hasil parutannya langsung ditempelkan pada kulit wajah berjerawat sebagai masker.
b. Komedo
Komedo adalah nama ilmiah dari pori-pori yang tersumbat. Komedo merupakan sumbatan lemak yang asalnya dari produksi lemak tubuh kita. Komedo sebagai bentuk permulaan jerawat berupa gumpalan massa atau sebum yang tersumbat di dalam saluran susunan pilosebaseus. Sebum adalah salah satu kelenjar minyak yang dihasilkan kelenjar kulit yaitu kelenjar sebasea. Ketika sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit tidak dibersihkan, maka sel-sel mati menumpuk di kulit, minyak di permukaan kulit kemudian menutup sel-sel kulit, maka terjadilah penyumbatan. Bentuk komedo terdiri atas :

a. Komedo terbuka (black head),
ditandai dengan :
§ Gumpalan sebum terlihat seperti titik-titik hitam di permukaan kulit.
§ Permukaan tidak tertutup oleh epitel kulit.
§ Berhubungan langsung dengan udara di luar sehingga terjadi oksidasi dan pigmentasi. Black head yang berhubungan dengan udara di luar, bersifat terbuka dan dapat keluar sendiri.



b.Komedo tertutup (white head),
ditandai dengan :
§ Massa sebum terlihat seperti tonjolan putih kekuningkuningan di bawah permukaan kulit.
§ Permukaannya tertutup oleh epitel kulit.
§ Tidak berhubungan dengan udara di luar. White head tidak dapat ke luar sendiri karena tertutup oleh lapisan kulit tipis atau epitel.







2. Tumbuhan pada Kulit
Tumbuhan atau tumor pada kulit ari berupa penonjolan yang terjadi karena bertambah banyaknya sel secara berlebihan. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumbuhan atau tumor kulit mungkin berasal dari sel-sel epidermis, dari sel-sel lapisan kulit lebih dalam, dari andeksa kulit atau merupakan hasil penumpukan zat-zat tertentu. Tumbuhan kulit yang sering dijumpai yaitu :

a.Siringoma atau siringokistoma
Siringoma berupa tumbuhan jinak yang terjadi karena pelebaran saluran kelenjar keringat. Kelainan ini sering dijumpai pada wanita usia dewasa di sekitar mata yang mungkin meluas di sekitar dahi, pipi, dada dan perut. Kelainan ini berupa bintil-bintil kecil dengan diameter 2 hingga 3 milimeter dan mengkilat.

b.Kutil atau verucca vulgaris
Kutil yaitu sejenis tumbuhan epidermal yang disebabkan oleh virus dan dapat menular. Kutil banyak dijumpai pada anak-anak terutama pada jari-jari tangan, lengan, tungkai dan kaki. Kutil mulai tumbuh kecil dan membesar dalam beberapa minggu atau bulan. Permukaannya tidak rata, warnanya coklat, kelabu atau kehitam-hitaman. Kadangkala kutil tidak tumbuh ke luar, melainkan ke dalam. Pertumbuhan ke dalam terjadi karena mendapat tekanan terus menerus dan bisa menimbulkan rasa sakit bila kaki dipakai berjalan. Kutil di telapak kaki berbeda dengan katimumul (clavus, mata ikan). Katimumul adalah penebalan kulit di telapak kaki yang kadang-kadang tumbuh ke dalam sampai ke lapisan dermis, yang disebabkan sering mendapat tekanan, misal karena pemakaian sepatu yang sempit. Bila tekanan dihilangkan maka katimumul dapat menghilang sendiri.

c. Xanthoma
Xanthoma adalah sejenis penyakit yang ditandai dengan terjadinya lempeng – lempeng pipih atau benjolan berwarna kuning jingga. Penderita umumnya wanita yang terjadi karena timbunan sejenis zat lemak dalam sel-sel yang akan berperangai seperti busa, serta ber-tambahnya jaringan ikat. Benjolan ini biasanya terletak di kelopak mata, tidak terasagatal atau sakit dan bersifat familier (diturunkan) karena berhubungan dengan kadar kolesterol darah yang tinggi.

d.Keratosis Seboroik
Keratosis seboroik berwujud sebagai tumbuhan epidermal jinak yang disebabkan oleh penebalan lapisan tanduk, bentuknya dari sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar biji jagung atau lebih besar lagi.
Kelainan ini berwarna coklat sampai hitam, tidak menular, dan hanya timbul sedikit di atas permukaan kulit, berbentuk pipih dengan permukaan yang licin ataupun kasar seperti pada kutil. Kelainan ini umum terjadi pada usia tiga puluh tahun ke atas dan timbul di daerah sebore seperti pada kulit wajah, kulit kepala, dada dan punggung.

e. Naevus pigmentosus (tahi lalat)
Tahi lalat yang sering muncul pada kulit manusia berupa tonjolan kecil hingga besar berwarna coklat hingga hitam ini adalah sejenis tumbuhan jinak berwarna coklat sampai hitam yang biasanya ada sejak lahir dan membesar sejalan dengan meningkatnya usia. Naevus pigmentosus dapat rata dengan permukaan kulit dan kecil yang disebut tahi lalat serta bisa juga menonjol dan agak besar yang disebut tanda. Tahi lalat yang membesar dengan cepat apalagi bila disertai rasa gatal, mudah berdarah dan warnanya bertambah gelap atau menghitam, segera periksakan ke dokter, karena kemungkinan berubah menjadi ganas dan berbahaya.

3. Gangguan Pigmentasi
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting adalah jumlah pigmen melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan tanduk dan adanya zat-zat warna lain yang bukan melanin yaitu darah dan kalogen. Dalam keadaan normal, melanin dihasilkan secara teratur oleh sel melanosit. Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi kulit dari terpaan sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan kulit menjadi gelap. Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap penyinaran sinar ultra violet. Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar ultra violet.Kelainan pada proses pembentukan pigmen melanin kulit, yaitu :

a. Melanosis
Salah satu penyakit melanosis adalah melasma (chloasma), yaitu adanya bercak-bercak berwarna coklat kehitaman (hiperpigmentasi) di kulit muka yang sangat khas seperti di daerah pipi, dahi dan bibir atas. Melasma sering timbul karena kehamilan, pil kontrasepsi, pemakaian kosmetik dan sinar matahari. Melasma karena kehamilan, dapat menghilang setelah melahirkan. Melasma karena kosmetika terjadi karena fotosensitisasi oleh zat tertentu seperti zat pemutih. Zat ini menyebabkan kulit lebih rentan terhadap sinar ultra violet sehingga lebih mudah dan cepat membentuk melanin.

b. Gangguan pigmentasi dapat berupa : gangguan fungsi kelenjar
minyak yakni pengeluaran minyak yang berlebihan dan bila terjadi
penyumbat-an saluran kelenjar palit dapat terjadi millium atau akne yang dapat meradang, gangguan pertandukan kulit yakni pada bagian muka terdapat berbagai macam keratinosis kulit seperti hiperkeratinisasi atau kekolotan dan pada bagian badan, tangan dan kaki terjadi penyisikan kulit seperti sisik ikan, kulit merah dan bersisik, kapalan serta katimumul atau mata ikan, juga gangguan peredaran darah berupa pelebaran pembuluh darah rambut.

c. Lentigo
Lentigo yaitu sejenis naevus pigmentosus yang terlihat menyerupai ephilides, licin berwarna coklat tua. Lentigo tidak akan memudar walaupun dalam musim dingin, serta dapat pula terjadi di bagian tubuh yang tertutup pakaian.

d. Vitiligo
Vitiligo adalah gangguan pigmentasi pada kulit yang ditandai dengan terjainya bercak-bercak putih karena kehilangan melanin. Kelainan ini terjadi secara turun temurun. Bercak ini dapat berukuran besar atau kecil, berbentuk bulat atau tidak menentu tetapi bila bersatu bisa menjadi lebih besar. Bercak-bercak ini lebih sensitif terhadap sinar matahari. Vitiligo lebih banyak terjadi di daerah tropik, terutama pada orang-orang berkulit gelap.

4. Infeksi Jamur
Kelainan kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh segolongan jamur dermatofita (dermatofitosis), ragi candida (kandidosis kulit) dan jamur malassezia furtur. Kelainan kulit karena infeksi jamur dapat berupa :

a. Panu
Panu adalah bentuk lain dari dermatofitosis yaitu infeksi jamur dangkal yang disebabkan oleh fungus mallasezia furtur. Penyakit ini tampak sebagai bercak-bercak yang kadang tersebar di seluruh tubuh. Bercak ini dapat berwarna putih kelabu, kecoklat-coklatan atau kehitam-hitaman yang disertai pengelupasan sisik-sisik halus. Panu banyak ditemukan di Indonesia terutama pada mereka yang kurang memperhatikan kebersihan badan. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal.





b. Kurap
Kurap merupakan dermatofitosis yang berupa infeksi kulit berbentuk bulat-bulat besar dengan diameter 3 - 4 cm, pinggirnya meninggi, dan berwarna merah sedang di bagian tengahnya bersisik halus menimbul-kan rasa gatal. Kelainan ini dapat terjadi pada anak-anak, remaja, hingga dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Kurap bisa menular.

c. Tinea pedis (athlete’sfoot)
Tinea pedis adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh jamur pada kaki terutama pada telapak kaki dan sela-sela jari kaki. Tinea pedis banyak dijumpai pada laki-laki dibandingkan pada wanita. Gambaran klinis yang terlihat, berbeda, dari perlunakan kulit di sela-sela jari, pertandukan yang berlebihan, reaksi eksim, gelembung-gelembung sampai retak-retak kulit yang diiringi rasa sakit.

5. Alergi (Hipersensisitivitas)
Alergi atau hipersensitivitas adalah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan khas untuk bereaksi terhadap zat (alergen, antigen) yang menempel atau masuk ke dalam tubuh. Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks kekebalan (imunitas) dan bersifat reaksi kekebalan (imunologik) khas antara alergen dengan zat lain (antibodi) yang dibentuk oleh tubuh. Daya reaksi imunologik tubuh, khususnya kulit terhadap zat-zat asing yang berkhasiat sebagai antigen bersifat amat khas dan berlangsung amat lama. Zat-zat yang dapat menyebabkan alergi antara lain berupa :
a. Makanan, minuman dan obat-obatan.
b. Bahan-bahan yang ditempelkan ke kulit seperti kosmetika (alas bedak, bedak, lipstik, parfum, hair spray, cat rambut) dan obat-obatan (salep, balsam atau krim).
c. Bahan yang dihirup seperti udara, debu. Pada umumnya reaksi alergi pada kulit menunjukkan gejala : kulit terlihat merah, gatal, bengkak, sesak napas dan pingsan. Reaksi alergi dapat terjadi segera setelah kontak dengan zat tersebut atau beberapa saat setelah kontak dengan zat-zat tersebut. Sebagai langkah pencegahan, hindari penggunaan zat atau bahan yang dapat menimbulkan alergi.

6. Reaksi kulit terhadap kosmetika :
Di daerah kulit muka dan kepala sering dijumpai reaksi kulit yang disebabkan oleh pemakaian kosmetika. Zat kimia dalam kosmetika dapat menimbulkan :
a. Reaksi alergi. Bila seseorang menggunakan suatu jenis kosmetika, kemudian mengalami reaksi hipertensivitas terhadap kosmetik tersebut, kulit menjadi merah, gatal sampai bengkak-bengkak. Daerah kulit yang terkena umumnya muka (terutama kelopak mata dan telinga) dan leher atau ketiak ketika menggunakan deodorant.
b. Reaksi iritasi primer. Kulit mengalami iritasi segera sesudah pemakaian kosmetika di tempat tersebut dan kulit menjadi gatal dan merah sampai berair, misalnya karena penggunaan bleaching cream untuk memutihkan kulit, atau depilatori untuk menghilangkan rambut.
c. Reaksi fotosensitivitas. Reaksi kulit yang terjadi pada tempat yang menggunakan kosmetik setelah kontak langsung dengan sinar matahari dengan panjang gelombang tertentu. Kulit di bagian tersebut menjadi merah, gatal kemudian menjadi hitam (hiperpigmentasi), misalnya reaksi kulit terhadap penggunaan parfum dan reaksinya berupa bintil-bintil atau gelembunggelembung berwarna merah kehitaman.
d. Kerusakan rambut. Zat kimia yang dipakai pada pengeritingan, pelurusan dan pewarnaan rambut, dapat menyebabkan rambut menjadi rontok atau rambut patah bahkan dapat timbul kebotakan sementara (alopecia temporer).
e. Pengeritingan rambut secara mekanis dapat menyebabkan kebotakan karena tarikan alat pengeritingan (traction alopecia)
f. Kerusakan kuku. Kuku dapat rusak, tumbuh bergelombang, berwarna kusam, tidak tumbuh atau menjadi radang karena zat kimia yang terkandung dalam kosmetik kuku.
g. Sensitisasi silang atau cross sensitization. Pada peristiwa ini terjadi sensitisasi tidak saja terhadap satu alergen yang telah menimbulkan zat anti terhadapnya, tetapi reaksi alergi juga berlangsung pada kontak dengan zat-zat yang struktur kimiawinya hampir serupa dengan alergen penyebabnya, misalnya pada hipersensitivitas terhadap cat rambut parafenilendiamida acapkali terjadi pula sensitisasi silang terhadap paratoluendiamina.

7. Penuaan Dini
Sebum berfungsi sebagai pertahanan terhadap musuh utama kecantikan wanita yaitu penuaan dini. Penuaan dini sering terjadi pada kulit yang berjenis kering, karena kadar sebum dalam kulit kering sangat sedikit. Biasanya penuaan dini ditandai dengan kondisi kulit terlihat lelah, kering, bersisik, kasar dan disertai munculnya keriput dan noda hitam atau vlek.
Penuaan dini disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama faktor internal, seperti keturunan, kesehatan dan daya tahan, dan kejiwaan. Faktor internal merupakan proses alamiah yang tidak mungkin dihindari setiap manusia. Hal ini dapat juga dipicu oleh stres dan perubahan hormonal, dan faktor ini hanya dapat dikurangi efeknya, dengan cara perawatan wajah yang tepat, rutin dan lembut, mengurangi stres serta mencoba hidup santai. Penyebab yang kedua adalah faktor eksternal yang meliputi :

a. Radikal bebas yaitu molekul ganas yang menggerogoti sel-sel tubuh termasuk jaringan kalogen. Sebagian ahli berpendapat bahwa radikal bebas terbentuk sebagai efek polusi lingkungan, paparan sinar matahari, pemakaian air yang tercampur bahan kimia, perubahan cuaca dan faktor lain yang mengganggu pertumbuhan normal kalogen. Pencegahan radikal bebas dapat dilakukan dengan mengatur pola makan, diet yang mengandung protein tinggi dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin seperti buah dan sayuran. Dengan gizi yang baik, struktur sel akan membaik hingga proses penuaan dini dapat diperlambat.
b. Sinar matahari. Untuk menghindari pengaruh buruk sinar matahari, hindari saat sinar matahari memancarkan sinar ultra violet di titik kulminasi (antara pukul 10.00 – 15.00) dan selalu mengenakan tabir surya pada wajah dan bagian tubuh yang terbuka setiap ke luar ruangan.
c. Kelembaban udara. Kelembaban udara yang tinggi dan tidak stabil seperti di alam tropis ini, menjadi penyebab terjadinya penuaan dini, terutama jika kulit tidak dilindungi dengan baik. Salah satu cara melindungi kelembaban kulit adalah dengan mengenakan pelembab yang dapat mempertahankan kadar air dalam kulit. Untuk melindungi kelembutan kulit, gunakan pelembab pada wajah dan body lotion yang sesuai dengan jenis kulit pada seluruh tubuh terutama yang tidak terlindungi oleh pakaian. Pelembab yang baik untuk melembabkan kulit kering dan kulit normal, pilih bahan pelembab yang mengandung humektan sebagai pengikat air yaitu asam alfa-hidroksi A-HA/Alpha-Hidroksi Acid)
Sinar matahari dapat menimbulkan masalah pada kulit, terutama pada mereka yang suka mandi matahari atau terkena terpaan langsung sinar matahari secara terus menerus yang mengakibatkan kulit keriput dan timbul penuaan lebih dini. Sinar matahari diduga kuat sebagai penyebab kanker kulit. Bila terpaksa harus melakukan kegiatan di bawah terpaan sinar matahari, gunakan topi pelindung dan oleskan krim pelindung yang mengandung Sun Protection Factor (SPF) 15.

Ø Tips menjaga kecantikan dan kesehatan kulit (penuaan dini)
Selalu menggunakan tabir surya/sun block/sun cream sedini mungkin dengan SPF (Sun Protecting Factor) 15 yang mengandung titanium dioksida dan avobenzena untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang mengakibatkan kelainan warna kulit, kerutan dan kulit menjadi kendur.
a. Lakukan perawatan secara teratur, meliputi penggunaan scrub atau peeling (untuk menghilangkan sel-sel kulit mati), memperbaiki sirkulasi darah/getah bening di kulit dengan massage, pemberian nutrisi, serum, gel atau masker yang mengandung bahan-bahan yang melembabkan kulit dan berfungsi sebagai antioksidan.
b. Perbanyak mengkonsumsi sayur dan buah segar berwarna sebagai sumber nutrisi dan antioksidan untuk menjaga kecantikan kulit. Hindari junk food atau produk olahan.
c. Mengkonsumsi produk dari bahan kacang kedelai (tahu, tempe, susu kacang kedelai), kurma dan minum teh yang berasal dari biji adas sebagai sumber estrogen alami.
d. Minum air putih paling sedikit 2,5 liter perhari untuk menjaga kelembaban kulit dan kurangi konsumsi kopi dan soft drink.
e. Minum teh hijau minimal 2 cangkir sehari, karena mengandung antioksidan yang lebih paten.
f. Mengkonsumsi suplemen antioksidan seperti vitamin A (betakarotin), vitamin C, vitamin E, vitamin B-kompleks dan beberapa mineral seperti selenium seng.
g. Lakukan olah raga yang dapat menggerakkan sebagian otot di tubuh seperti jalan cepat, jogging, senam aerobik, berenang minimal 3 kali seminggu. Hal ini dapat melancarkan aliran darah/getah bening, sehingga asupan nutrisi dan oksigen pada sel-sel lebih baik serta mempercepat pembentukan sel-sel kulit yang baru.

8. Kelainan Kelenjar Keringat
Kelainan-kelainan kulit yang disebabkan terganggunya kelenjar keringat yaitu :
a. Biang keringat (miliaria), yaitu suatu kelainan kulit yang disebabkan oleh adanya retensi keringat akibat tersumbatnya poripori kelenjar keringat. Timbulnya biang keringat biasanya kalau udara panas atau lembab. Penyumbatan pori-pori kelenjar keringat disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menimbulkan peradangan atau pembengkakan, akibatnya kulit menjadi gatal. Biang keringat terdapat di daerah dahi, leher, dada dan punggung.
b. Hiperidrosis, yaitu suatu keadaan bilamana keringat dihasilkan berlebihan. Kelebihan keringat dapat terjadi di seluruh badan atau hanya setempat misalnya di telapak tangan atau kaki. Hiperdrosis dapat terjadi secara fisiologis, karena suatu penyakit dan faktor psikis.
c. Anidrosis yaitu suatu keadaan bila kulit tidak dapat berkeringat, yang disebabkan kelenjar keringat tidak mampu berfungsi lagi atau karena suatu penyakit.
d. Bromidrosis yaitu terdapatnya keringat yang berbau (bisa disebut “bau badan”) yang mungkin disebabkan oleh bakteri di kulit yang mengadakan dekomposisi keringat, atau karena kelenjar keringat apokrin bekerja lebih aktif. Bromidrosis selalu disertai hiperdrosis dan higiene kulit yang baik dapat mencegah bromidrosis.
DETAIL

Keringat adalah cairan yang dihasilkan oleh kulit untuk mengatur suhu tubuh. Sangat penting untuk menjaga homeostasis dan merupakan bagian dari fungsi ekskretoris kulit. Artikel ini membahas keringat, komponen-komponennya, dan fungsi.

Pengantar

Homeostasis adalah proses dimana tubuh mempertahankan lingkungan internal yang stabil. Lingkungan internal ini terdiri dari banyak faktor, termasuk pH, produksi energi, dan suhu. Suhu tubuh kita adalah, rata-rata, sekitar 98,6 derajat Fahrenheit. Jika suhu tubuh kita bergerak di atas atau di bawah suhu yang terlalu banyak, tubuh kita akan mencoba untuk memperbaiki perubahan itu. Salah satu cara utama bahwa tubuh mampu menurunkan suhu jika terjadi terlalu tinggi adalah dengan mengeluarkan keringat.

Apa itu Keringat?

Anda mungkin akrab dengan apa yang tampak dan terasa seperti keringat. Tapi apakah Anda tahu apa komponen yang menyusun keringat?

Keringat adalah cairan yang dikeluarkan dari integumen tubuh, atau kulit. Ketika tubuh terlalu panas, sistem saraf akan merangsang kelenjar kulit mulai memproduksi cairan ini, yang digunakan untuk mendinginkan tubuh dan membawa suhu turun. Keringat terdiri dari beberapa komponen:
  • Air, yang merupakan komponen utama, dan membentuk 99% keringat.
  • Garam, yang merupakan dibebaskan sebagai bagian dari ekskresi (pembuangan sampah) fungsi kulit
  • Urea, yang merupakan produk limbah lain.
Kebetulan, komponen yang sama ini ditemukan dalam air seni, yang diproduksi oleh ginjal. Ya, urin dan keringat pada dasarnya mengandung bahan kimia yang sama, tetapi dalam konsentrasi yang berbeda. Oleh karena itu, kedua organ ini bertanggung jawab untuk homeostasis limbah.

Mengapa Apakah Keringat Mendinginkan Tubuh?

Pikirkan tentang waktu yang Anda ingat berkeringat. Saya akan menebak bahwa waktu yang paling jelas adalah mereka di mana suhu di sekitar Anda adalah tinggi atau ketika Anda sedang melakukan beberapa jenis olahraga atau kegiatan.

Temperatur yang tinggi di luar tubuh awalnya akan menyebabkan suhu tubuh berubah. Demikian juga, aktivitas otot akan menghasilkan panas sebagai sumber energi yang dibakar, menyebabkan perubahan suhu tubuh internal. Dalam kedua kasus, panas sedang diterapkan atau diproduksi seluruh tubuh, dan ini dapat meningkatkan suhu tubuh di luar kisaran normal.

Keringat mendinginkan tubuh saat menguap dari kulit. Penguapan adalah proses dari berbalik cair menjadi gas. Selama penguapan, permukaan kulit biasanya akan menjadi dingin seperti keringat daun. Dengan melakukan ini, tubuh dapat membantu dalam 'pendinginan' dan mempertahankan suhu tubuh normal. Biasanya, ketika kita berkeringat, tubuh akan melanjutkan proses ini sampai A) suhu di sekitar kita diturunkan atau B) aktivitas fisik telah berhenti.

Bagaimana jika Anda Jangan Berkeringat?

Karena keringat merupakan faktor yang sangat penting dalam homeostasis, kurangnya keringat dapat membahayakan kesehatan Anda. Orang yang tidak menghasilkan keringat mengalami kondisi yang dikenal sebagai anhidrosis. Anhidrosis dapat disebabkan oleh penyakit, seperti sindrom Horner, atau kelelahan dalam latihan. Akibatnya, tubuh kehilangan kemampuan untuk mendinginkan, dan ini dapat merusak sistem organ lain ketika mereka mencoba untuk berfungsi pada suhu yang lebih tinggi.

Biasanya, orang yang menderita anhidrosis karena kelelahan harus mengisi cairan tubuh mereka dengan minuman olahraga atau air, atau mereka mengambil risiko kerusakan permanen dan mungkin kematian. Orang dengan anhidrosis berbasis penyakit biasanya memerlukan bantuan medis.

Ringkasan

Keringat adalah cairan yang dihasilkan oleh kulit untuk mendinginkan tubuh. Ketika keringat menguap, ia meninggalkan permukaan dingin kulit dalam rangka untuk menurunkan suhu tubuh. Keringat mengandung air, garam, dan urea, dan merupakan bagian dari fungsi ekskretoris kulit. Tanpa keringat, tubuh dapat mengalami kerusakan organ dan bahkan kematian.

Support web ini

BEST ARTIKEL