Showing posts with label REFELEKSI MENJELANG ULANG TAHUN 52. Show all posts
Showing posts with label REFELEKSI MENJELANG ULANG TAHUN 52. Show all posts

Saturday, January 11, 2014

REFELEKSI MENJELANG ULANG TAHUN 52



Sebuah pertanyaan yang untuk menjawabnya perlu refleksi   
beberapa pertanyaan berikut :
  1. Semua orang ingin hidup kaya,kalau sudah kaya terus mau ngapain?
  2. Di saat sedang sakit,kesembuhan adalah hal yang paling diinginkan dan sehat seperti sedia kala. kalau sudah sehat terus mau ngapain?
  3. Tak ada yang lebih menyakitkan dari sebuah kesendirian,sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan pasangan.Kalau sudah punya pasangan,terus mau ngapain?
  4. Tidak ada manusia yang rela untuk dibodohi,maka kebodohan adalah momok yang menakutkan. Belajar dan terus belajar agar pintar.Kalau sudah pintar,terus mau ngapain?
  5. Dalam sebuah pernikahan,kehadiran anak sangatlah diidamkan. Kalau sudah punya anak,terus mau ngapain?
  6. Ada rasa takut yang dimiliki setiap manusia tentang kematian,maka inti dari semua strategi adalah bertahan hidup. Kalau sudah hidup,terus mau ngapain?
  7. Setiap manusia sadar dan mengerti bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini,bahkan dunia dan isinya terciptan bukan karena sebuah kebetulan.Pasti ada yang menciptakan dunia dan isinya,dan Dia lah sang Pencipta,Yang Maha Kuasa. Kalau sudah yakin pada sang Pencipta,pada Yang Maha Kuasa terus mau ngapain?



Kali ini akan kami mencoba tuliskan bagaimana to supaya dekat tuhan , namun tidak membohonginya , seakan melakukan untuk Nya namun tidak memahami ia itu berhadapan dengan Nya , sudah tahu tuhan itu jagoan terus ngapain sesuai pertanyaan itu maka ............secara perlahan dan pasti sebaiknya kita harus mulai memahami dan habis itu ngapain .
 
Pada hakekatnya, sholat yaitu menyanjung dan memuji Allah seperti Allah Maha Besar, Maha Suci Allah dan Maha Agung, Maha Tinggi Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Membuat janji atau komitmen sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya karena Allah semata dan tidak akan mensekutukan Allah. Memohon kepada Allah, meminta jalan yang lurus, ampunan, disayangi, cukupi kekurangan, tinggikan derajat, rezeki, petunjuk, kesehatan. Mendo’akan Rasullullah dengan sholawat.
Namun fakta yang ada dalam lingkungan kita adalah sholat hanya dilakukan sebagai pemenuhan kewajiban, sehingga sering dilakukan buru-buru. sementara mulut mengucapkan bacaan sholat, namun hati melanglang buana ntah kemana, sehingga ketika sadar sholat sudah selesai. Hal ini tidak ada bedanya dengan orang yang mabuk, tidak mengerti apa yang sedang diucapkannya.
 “Sesungguhnya, beruntunglah bagi orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya”. Q.S. Al-Mu’minun: 1-2
 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, mendirikan sembahyang, dan menunaikan zakat,  mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
tanamkanlah dalam qalbu yaitu:
  1. Berpakaian yang terbaik untuk bertemu dengan Allah (sholat)
  2. Ikhlaskan waktu saat bertemu dengan Allah (sholat)
  3. Selalu memohon kepada Allah agar terlindung dari godaan setan ketika hendak melakukan sesuatu
  4. Mengucapkan bacaan sholat dengan tenang dan sabar, tidak tergesa-gesa
  5. Berusaha untuk mengerti apa yang diucapkan dalam sholat.
  6. Janji kepada Allah dalam sholat, yakni: sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah karena Allah semata.
Bila sholat yang dilakukan berdasarkan keyakinan tersebut di atas, maka akan terasa bahwa sholat itu nikmat, dan menentramkan kalbu. Keyakinan Ilahiyah ini jualah yang akan membuahkan sholat yang selaras antara mulut yang mengucapkan dengan kalbu yang menghayati maknanya dan otak yang mengingat kebesaran-Nya (khusyu’). Insya’Allah, sholat yang seperti inilah yang dapat mencegah keji dan mungkar.
Bukan Sholat yang hanya berdiri sujud duduk berdiri sujud duduk berdiri namun nggak bermanfaat karena tidak memahami apa yang dilakukan , tidak trendsetter namun hanya follower



NOTE

Ketika Masjid Menangis
Hari itu, sang masjid merapikan dirinya
Bersiap menerima tamu-tamunya
Namun mereka tak kunjung datang
Masjid tak mengerti
Ah, mungkin mereka ke masjid lain
Tak mungkin mereka ke tempat lain
Selain ke masjid
Masjid tak mengerti (jika tidak)
Adakah mereka malu untuk hadir di tempatku?
Apakah yang mereka ingin buktikan
Sehingga mereka memilih tempat lain selain masjid?
Masjid tak mengerti
Wahai tamuku, adakah engkau takut
Diberi label tertentu oleh manusia lain
Sehingga engkau harus hadir di tempat lain (selain masjid)
Masjid tak mengerti
Di sini engkau memang tidak terlihat wahai tamuku
Tapi Pemilikku mengetahui kecintaanmu kepadaNya
Tak perlu kau tunjukkan itu kepada dunia
Masjid tak mengerti
Jum’at
Hari ini
Masjid sepi
Masjid tak mengerti

Iklan

Support web ini

BEST ARTIKEL