Showing posts with label REFLEKSI PANDEMI GURU GONZAGA. Show all posts
Showing posts with label REFLEKSI PANDEMI GURU GONZAGA. Show all posts

Thursday, June 18, 2020

REFLEKSI PANDEMI GURU GONZAGA

Sebagai guru Gonzaga yang hidup berada di komunitas Kolese sejak berdirinya SMA Kolese Gonzaga di Pejaten 33 tahun lalu.
Rasanya menjadi bingung ketika keluarga ku Juga handai taulan yang mengenalku bertanya

Apa to Kolese
Siapa Gonzaga.
Kok harus disana.

Pasti tidak serta merta saya bisa menjelaskan begitu cepatnya.

Kalau minta penjelasan Biologi saya dengan cepat dan gamblang memberikan penjelasan itu dengan baik karena saya Guru biologi, Lulusan UGM lagi.Istilahnya Latihannya sudah hampir Katam
Namun dengan Komunitas Kolese dan Gonzaga

Ketika itu saya diterima oleh Pater Drost.SJ cukup bangga dan tenang masuk ke sekolah Kolese ini  bakalan seru
Perlahan lahan saya tahu  
Apa itu kolese . O Kolese itu sekolah yang dikelola Serikat Jesuit (SJ)
Apa itu Serikat Jesuit Suatu sekumpulan orang yang selalu latihan mengolah rohani untuk mengelola dunia untuk penyelamatan jiwa jiwa agar selalu mengimani keberadaan Nya
Saya tahu St Ignasius Loyola seorang pendiri Jesuit yang selalu Optimisme dalam Menjalankan  Spiritual  yang akhirnya disebut spiritual Ignasian 
Apa itu Spiritual Ignasian O itu suatu spirit untuk bisa menyelamakan jiwa jiwa sehingga Jiwa itu melakukan apa saja demi memuliakan Illahi
Kalimat yang terakhir itu betul All Out karena Kolese Gonzaga itu mendidik kaum muda untuk unggul dan bisa menyelamatkan Jiwa jiwa untuk Nya itu bagi saya perlu bekerja keras berjerih payah dan harus Cerdas

Dari pengalaman saya selama ini

Bagaimana tahu Azas dan Dasar pokok suatu sekolah kolese.
Panca Sila nya kolese itu bagaimana
Menerapkan mana sarana dan mana Tujuan untuk kehidupan.

Bagi seorang Jesuit itu mudah ditempuhnya dengan Latihan Rohani Exament , Berdiskresi, Consideratio dan lainnya

Untuk pemahaman itu saya sebagai Guru Kolese
Ya harus berkolaborasi dengan Romo romo Serikat Jesuit

Dan yang paling penting Bagaimana memberikan pemahaman kepada Anak anak muda sebagai pengelola bangsa agar bisa menangkap lebih mudah Spiritual Ignasian
Akhirnya saya tahu Latihan Rohani yang dilakukan diimplementasikan ke Ruang publik sekolah menjadi dalam bentuk 4 C
Competence, Consiensce, Compassion, Comitment dengan menggunakan organ tubuh saya mengingatkannya. Jika kok ada yang bandel tak sesuai 4 C tinggal nunjuk hati kepala tangan sambil direntangkan

Akhirnya baru mengerti Pemahaman 4 C di Gonzaga diterapkan dalam suatu aktivitas anak anak
Lewat Jambore, Live in,  Dikantin, Ketika olah raga ketika even Gonfest ketika Nglaskar Gonz  ketika berbagai aktivitas dilakukan di Gonzaga semua itu untuk latihan rohani  untuk eaxamen maupun lainnya mis berdiskresi

Dan jika itu dilakukan dengan terus menerus dengan jerih payah dan optimis pasti akan membentuk Habitus yang baik.

Menjadi Magis , paham Cura personalis , bisa menerapkan Man and Women for Others dan Akhirnya bisa membawa ketujuan hakiki ke iIlahi Ad Maiorem Dei Gloriam.
Apakah anak anak sudah demikian …Semoga sudah dan jika belum segera berubah setelah Covid yang tidak menentu ini

Pengalaman apa yang didapat di Gonzaga  saya sebagai seorang muslim  Kolese ini membuat saya betah karena di Gonzaga ini adem buktinya saya betah sampai sekarang . Penerapan toleransi cukup tinggi tidak ada sekat sekat, begitu yang terlihat pada anak anak yang heterogen ada yang muslim katolik budha, ada yang jawa, batak, menado dan lain lain itu nanti dibahas di PKn dan itu mempunyai hak yang sama sesuai Jerih payahnya

Pengalaman yang terlihat ini memberikan kepada saya ketika itu Sekolah ini pasti grafiknya bisa fase logaritmik.
Dan yang penting bisa memberikan saya keyakinan
Gonzaga ini bisa membawa ke Rahmatan Lil Alamin
Bisa menjadikan Rahmat bagi alam semesta
menjadikan Gonzaga berguna keberadaannya

Rahmatan lil alamin ini bisa benar direalisasikan ketika kita semua yang ada didalamnya tentu harus magis. Apa yang dilakukan dengan Kondisi seperti ini, semua pembelajaran harus PJJ

Saya sebagai Guru Biologi kurang lebih 10 - 15 tahun yang lalu diajari sebentar temen membuat Blog. Blog berkontain Biologi yang saya beri nama Biologi Gonzaga pertama hanya untuk membagikan kepada anak SMA SMP agar bisa biologi dan bisa lulus dalam Ujian Biologi Nasional ditempat jauh disana yang jauh dari Bimbel dan lainnya . Ternyata ketika itu Blog Biologi Gonzaga ini bermanfaat berguna terlihat dari visitor alhamdullilah mencapai 43 Juta hingga kini dengan 3368 Tulisan. Dan ketika itu hanya itu bukan untuk persiapan Covid masih Normal
Ketika ada musyawarah Guru biologi di jakarta saya pernah datang tahu saya yang mengisi kontain Biologi. dengan pengucapan terima kasih saya gunakan untuk mengajar dan lainnya begitu juga anak anak dari berbagai propinsi lewat email. Ya sudah Thanks God

Yang paling penting semua itu bagi saya sebenarnya hanya satu saya Tidak menjadikan saya seorang muslim bervisi mutlak hanya melihat surga dengan bidadarinya
Namun Gonzaga membuka pikiran saya untuk berjerih payah di dunia di Gonzaga selalu MengImani Ilahi. dengan terus bisa migunani tumrap ing liyan sopo wae liyan nya
Man and women for others sehingga bisa mencapai Ad Maiorem dei Gloriam inque Hominum Salutem Demi semakin besarnya nama Tuhan dan keselamatan umat manusia

Bicara yang ke dua ini lebih seru

Bicara Kolese Gonzaga yang diambil dari seorang Santo Alloysius Gonzaga (1568-1591)
Melihat umurnya yang pendek
Dan Alloysius Gonzaga dijadikan seorang Santo bagi saya sudah merupakan suatu yang pasti melampaui batas
Bahkan Alloysius Gonzaga sebagai sebagai Patron keteladanan anak muda dunia Patut bersyukur hai Temen temen semua
Aloysius Gonzaga sebagai Santo Pelindung sekolah kita sebagai pola teladan anak muda dunia. Maka jangan Pesimis dan amburadul sekolah ini skalanya Dunia.

Katanya di tulisan refrensi di buku buku
Alloysius Gonzaga yang punya nama kecil Luigi itu anak bangsawan dan seorang anak muda yang wafat karena memilih mewujudkan solidaritas ketika wabah pes dan bencana kelaparan melanda Italia.

Beruntung sebagai guru di gonzaga wong ndeso dari Bojonegoro oleh Institusi Kolese Gonzaga diajak ke Dataran Eropa spanyol, Italia , Perancis untuk menelusuri
Siapa itu Alloysius Gonzaga yang Luar biasa anak muda ini katanya Ia anak bangsawan yang keluar tidak ia pedulikan kebangsawananya. ternyata benar Sampai di Itali Mantua tepatnya di Castiglonia Halaman dan Rumahnya  Luas sekali kamar tamunya besar dengan Fasilitasnya pasti mewah.
namun kemudian ia keluar dari Istana Nyantri ke pesantren ke Gontor , Pabelan yang kejauhan iya ke Pesantren Serikat Jesuit di Roma
Ia ditangani secara benar dilatih spiritual Ignasian yang saya sebutkan diatas kemudian dia yakin dengan beraninya dia menulis
"It is better to be a child of God than king of the whole world." atau dilatinkan «Non est bonum esse ex Deo natus est rex totius mundi"

Hal yang Kedua dia tidak diam Wait and see ketika ada Pandemik Pes yang disebabkan bakteri Yersinia pestis yang masuk melalui kutu yang memindahkannya dari tikus ke pembuluh darah sehingga bisa ke paru paru bisa menyerang ke Otak merobek Meninges dan lainnya

Luigi anak muda itu membantu penyelamatan orang orang yang kena pes tersebut dengan menyuapi, menggendong, memandikan pasien pasien yang kemudian Ia juga ter infeksi sakit dan kemudian meninggal

Semua itu bisa terlihat di peninggalan peninggalan Foto foto atau Patung yang ada di Gonzaga di lapangan Pintu Gerbang Gonzaga.

Patung itu setiap hari dilewati oleh semua Komunitas Gonzaga sehingga setiap hari kecuali hari libur dan Pandemic Covid 19 ini Ada yang memahaminya setelah 3 tahun di Gonzaga ada yang setahun ada yang ketika melihat meneteskan air mata itu meneyenangkan Ia menesteskan air mata bukan karena melihat Drakor namun melihat Aloysius yang Humanis itulah yang dimaksudkan latihan Rohani melalui berbagai cara

Ketika Santo Alloysius Gonzaga dalam usia muda seperti itu bisa melompat keluar dari box nya bahkan box nya hilang, tidak menunggu  

Suasana yang sama terjadi pada Pandemik 2019-2020 ini tentu sebagai Gonzagawan harus bisa berbuat seperti apa yang dilakukan Alloysius Gonzaga.
Tentu tidak serta merta ke rumah sakit menyuapi orang yang terkena Covid namun apa yang bisa dilakukan di rumah , apa yang bisa diberikan untuk orang lain diperlukan banget kini.
Di Pandemik ini harus bisa menyingkirkan mana yang nggak penting , tidak bisa egosentris karena semua bisa sebagai vektor Covid ini.


Sedikit saya memberikan contoh yang ada di sistem sirkulasi tubuh kita ketika Pulmo paru paru menghempaskan karbon dioksida untuk diberikan ke bumi untuk fotosintesis maka dengan segera bumi dengan baiknya memberikan oksigen sebagai pengganti untuk diserap dimasukkan ke alveolus paru paru sampai di alveolus oksigen itu diserah oleh darah yang ada di arteri pulmonalis dibawa ke atrium sinister serambi kiri jantung apa yang dilakukan atrium itu segera dikirim ke ventrikel sinister begitu juga ventrikel setelah menerima memberikan ke seluruh sel sel yang ada di tubuh melalui aorta.   Akhirnya sel tubuh melakukan oksidasi dan di sel itu tersedia energi karena setiap sel yang berenergi bersama sama segera mempresentasikan ke tubuh sehingga tubuh beraktivitas. Apakah aktivitas yang tersuport itu hanya untuk suatu hal yang tidak penting tentu pesan dari tubuh tidak demikian energi itu sebaiknya diberikan kepada yang lain sehingga bisa bermanfaat akhirnya manfaat itu masuk kedalam tubuh lagi menjadi ketenangan batin. Jika Gonzagawan semua ini melakukannya berarti pesan Covid 19 ini tercapai Tuhan akan tersenyum. Apa tanda tersenyumnya Tuhan Walahualam

"Luwih becik dadi anak sareng Gusti Allah tinimbang anak raja duwite sak jagad” (Alloysius Gonzaga)


isharmanto

Juni 2020

Support web ini

BEST ARTIKEL