Lakukan apa yang bisa kita lakukan hari ini, jangan menunggu
hari esok, sebab hari esok pekerjaan lain akan datang ... Demikian juga masalah
hari ini kita harus selesaikan, karena masalah hari esok akan lebih berat dari
hari ini........
Hal terpenting dalam hidup adalah masa kini. Mari manfaatkan secara maksimal untuk memancarkan kasih dan kebajikan.
Terkadang buku dengan sampul yang jelek justru sangat memberkati ketika saya membacanya. Sebaliknya buku yang kelihatannya bagus ternyata tidak memberikan pesan sebagus sampulnya.
Seorang pengusaha sukses dan terkenal bernama Paul
bertanya pada seorang bhiksu,
Sang Bhiksu tersenyum kecil mendengar pertanyaannya
sambil balik bertanya,”Emang matinya kapan pak?”
Pak Paul, ”Ya…belum taulah!”
“Baiklah Pak Paul, untuk pertanyaan bapak, saya tidak
perlu menjawabnya. Tapi saya akan menceritakan kepada bapak sebuah perumpamaan
tentang seekor sapi dan seekor babi.
Babi adalah termasuk binatang yang kurang disukai orang
karena wajahnya yang jelek, badannya yang bau dan kandangnya yang selalu jorok,
sedangkan sapi banyak yang suka.
Suatu hari Babi mengeluh kepada Sapi, "Pi(Sapi), org
selalu memuji badannmu yang bagus, matamu yang bening. Mereka pikir engkau
sangat dermawan, sebab setiap hari engkau memberi mereka susu segar. Tetapi
coba engkau bayangkan dengan aku. Aku telah memberikan semua yang aku miliki,
nyawaku melayang sia-sia, dagingku mereka panggang & kadang mereka buat
ham, kakiku mereka belah dan mereka membuat sop kaki babi. Bulu-buluku mereka
olah dan dijadikan sikat. Tetapi kenapa tak satupun orang dimuka bumi ini yang
menyukai aku.??"
“Mau tau apa jawaban si sapi?” kata Sang Bhiksu.
“Maulah Bhiksu…”jawab Paul
Si sapi menjawab, ”Bi..(Babi) barangkali karena aku
memberikan apa yang aku miliki ketika aku masih hidup, sedangkan
kamu….memberikan semuanya setelah kamu mati ….”
Pak Paul terdiam sejenak dan akhirnya tersenyum mengerti.
Hal terpenting dalam hidup adalah masa kini. Mari manfaatkan secara maksimal untuk memancarkan kasih dan kebajikan.
Terkadang buku dengan sampul yang jelek justru sangat memberkati ketika saya membacanya. Sebaliknya buku yang kelihatannya bagus ternyata tidak memberikan pesan sebagus sampulnya.
Ketika melihat orang yang berpenampilan kurang menarik,
seringkali kita sudah memberikan penilaian yang negatif kepada dia. Padahal
mungkin ada berkat tersembunyi yang akan Tuhan berikan kepada kita melalui dia.
Jadi bersikaplah baik kepada semua orang.
Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.