SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan Jaringan Hewan ?
2. Apa yang membedakan Jaringan Embryonal dan
Jaringan Dewasa ?
3. Jaringan Embryonal berdasarkan lapisannya ada
berapa macam ? berikan pula contoh hewan yang jaringan embryonal itu ?
4.
Deskripsikan Jaringan Epithelium , sebutkan pula
macamnya ?
5.
Deskripsikan Jaringan Otot sebutkan pula macamnya ?
6.
Deskripsikan Jaringan Saraf sebutkan pula macamnya ?
7.
Deskripsikan Jaringan Penyokong sebutkan
pula macamnya ?
8.
Apa yang dimaksu dengan Organ ?
Jawaban
1.
Jaringan Hewan : Kumpulan sel penyusun tubuh hewan yang mempunyai bentuk dan
fungsi sama
2.
Jaringan Embrional : Jaringan embrional
merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan
hasil pembelahan sel zigot.
Jaringan Dewasa : Jaringan
Embryonal yang telah mengalamai pembelahan
dan Defrensiasi serta specialisasi sehingga membentuk jaringan yang
bervariasi misalnya : epithel , Otot, Syaraf dan Penyokong
3.
Berdasarkan jumlah lapisan embrionya, hewan
dibagi menjadi :
·
Hewan diploblastik Contoh : Coelenterata
·
Hewan triploblastik Contoh : cacing tanah,
siput, Arthropoda, dan Chordata.
Lapisannya, yaitu
1. ektoderm
(lapisan luar)
2. mesoderm
(lapisan tengah)
3. entoderm
/ endoderm (lapisan dalam).
4.
Jaringan Epitel : Jaringan epitel merupakan
jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh,
atau permukaan saluran tubuh hewan.
Macam-macam jaringan epitel
Berdasarkan fungsi
1. Epitel
pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat dibawahnya.
2. Epitel
kelenjar, untuk sekresi.
a) Kelenjar
eksokrin.
b) Kelenjar
endokrin
3. Epitel
penyerap, untuk penyerapan.
4. Epitel
indra, untuk menerima rangsangan dari luar.
Berdasarkan bentuk
dan susunan
1. Epitel
pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk pipih.
2. Epitel
pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya
dibentuk oleh sel-sel berbentuk pipih.
3. Epitel
kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus.
4. Epitel
silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris.
5.
Jaringan Otot : Jaringan otot berfungsi sebagai
alat gerak aktif. Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu :
1. Otot
polos
2. Otot
Lurik / Otot Rangka
3. Otot
Jantung
Otot polos
·
Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot
tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh
darah.
Otot lurik
·
Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan
otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat
pada rangka.
Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong
dalam otak tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat becabang-cabang, intinya
satu terletak di tengah-tengah.
6. Jaringan Saraf : Jaringan saraf tersusun atas sel-sel
saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi
segala aktifitas tubuh. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel
saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat diotak,
sum-sum tulang belakan, dan di urat saraf.
Neuron terdiri
atas :
1.
Dendrit
2.
Akson
3.
Badan
Sel
Dendrit, yaitu juluran sitoplasma yang relatif pendek
dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
Badan sel, yaitu bagian sel saraf yang mengandung inti
(nukleus) dengan nukleolus di tengahnya.
Neurit (akson), yaitu juluran sitoplasma yang panjang
dari badan sel yang berfungsi membawa rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
Neuron memiliki selubung yang terdiri dari selubung
myelin dan selubung neurilema.
1. Selubung
myelin merupakan selubung yang langsung membungkus neurit. Berfungsi sebagai
isolator dan juga berperan sebagai nutritif terhadap neurit.
2. Selubung
neurilema (selubung Schwann) terdiri dari sel-sel schwann yang menghasilkan
myelin. Berfungsi dalam regenerasi neurit dan dendrit yang rusak.
7. Jaringan Penyokong : Sering disebut jaringan ikat,
jaringan penguat atau jaringan penunjang.
Fungsi jaringan
penyokong adalah :
1. Mengikat
atau menghubungkan antara satu jaringan dengan jaringan lain.
2. Menyokong
fungsi organ-organ tertentu.
3. Memberi
kekuatan bantuan dan perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh.
Ada bermacam-macam jaringan ikat antara lain :
1. Jaringan
ikat kendur atau longgar.
2. Jaringan
ikat padat.
3. Jaringan
lemak (adiposum).
4. Jaringan
tulang rawan.
5. Jaringan
tulang.
6. Jaringan
darah.
7. Jaringan
limfa dan getah bening.
Organ Hewan
Organ terbentuk dari beberapa jaringan yang saling
bekerja sama melaksanakan fungsi tertentu.
Berdasarkan letaknya, organ dibedakan menjadi dua, yaitu
:
1. Organ
luar : tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, mata.
2. Organ
dalam : hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru.
Adanya berbagai jaringan yang berkumpul membentuk suatu
organ tertentu, memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan melaksanakan
fungsi hidup yang beranekaragam
DETAIL
DETAIL
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
·
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada
tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk Jaringan
·
Sel makhluk hidup akan terus membelah kemudian
melakukan diferensiasi dan spesialisasi.
·
Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi
bentuk yang khusus.
·
Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke
fungsi khusus.
·
Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah
jaringan dan organ-organ tubuh.
·
Organ-organ membentuk sistem organ dan akhirnya
kumpulan sistem organ membentuk tubuh organisme.
·
Jaringan Hewan Pada tubuh hewan Vertebrata
terdapat bermacam-macam jaringan antara lain: – jaringan epitelium, – jaringan
ikat, – jaringan otot, – jaringan saraf.
·
Jaringan Epitelium merupakan jaringan penutup permukaan
tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam
·
Jaringan epitelium dapat berasal dari
perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma
·
Epitelium yang melapisi dinding dalam kapiler
darah, pembuluh limfe, dan jantung disebut endotelium
·
Epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya
perikardium, pleura, dan peritoneum disebut mesotelium
·
Endotelium dan mesotelium berasal dari
perkembangan lapisan mesoderma
·
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan
berdasarkan jumlah lapisan sel:
1. Epitelium
sederhana adalah epitelium yang sel-selnya selapis
2. Epitelium
berlapis adalah epitelium yang terdiri atas beberapa lapis sel
3. Epitelium
berlapis semu
·
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan
berdasarkan bentuknya yaitu:
1. Epitelium
bentuk pipih
2. Epitelium
bentuk kuboid
3. Epitelium
bentuk batang/silindris
·
Epitelium berdasarkan Jumlah Lapisan Sel dan
Bentuk meliputi
1. Epitelium
pipih selapis (squamous)
2. Epitelium
Kubus selapis ( cuboid)
3. Epitelium
batang selapis (silindris)
4. Epitel
silindris bersilia
5. Epitelium
Berlapis Semu
6. Epitelium
Berlapis
7. Epitel
transisional
Epitelium selapis pipih (squamous)
·
Bentuk sel-selnya pipih
·
Dilihat dari permukaannya, Sel-selnya seperti
lantai ubin tetapi dengan batas- batas tidak teratur
·
Epitelium ini berfungsi sebagai jalan pertukaran
zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya –
·
Epitelium selapis pipih terdapat misalnya pada
dinding dalam kapiler darah dan dinding alveolus paru-paru
Epitelium Kubus
·
Epitel selapis kuboid (cuboidal)
·
Berbentuk seperti kubus
·
Dilihat dari permukaannya, Sel-selnya berbentuk
poligonal
·
Contohnya, epitelium kubus pada permukaan
ovarium, kelenjar tiroid, tubulus ginjal
Epitelium selapis batang (silindris)
·
Berbentuk seperti batang
·
Permukaannya terlihat seperti epitelium kubus,
tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel- sel yang tinggi
·
Ada yang memiliki silia di permukaannya
·
Terdapat pada oviduk (saluran telur)
·
Ada yang tidak memiliki silia, misalnya pada
dinding sebelah dalam usus dan kandung empedu
Epitel silindris bersilia
·
Tersusun atas selapis sel tetapi ketinggian sel
penyusunnya tidak sama, sehingga terlihat berlapis
·
Terdapat pada trakea
Epitelium Berlapis Semu
·
Tersusun atas dua atau lebih lapisan sel Sel
pada lapisan bawah disebut sel basal
·
Di atas sel basal terdapat beberapa lapis sel
yang berbentuk pipih, kubus, atau batang atau bentuk lain yang disebut
transisional
Epitelium Berlapis
·
Epitelium berlapis pipih, misalnya terdapat pada
permukaan kulit, vagina, esofagus. Pada vagina dan esovagus, permukaan
epitelnya selalu basah Epitelium berlapis pipih
·
Epitelium berlapis kubus terdapat pada saluran
kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang dan kelenjar ludah
·
Epitelium berlapis batang (silindris) terdapat
pada permukaan uretra pria
Epitel transisional
·
Terdapat pada kandung kemih. Bentuk sel epitel
transisional bergantung pada derajat perenggangan kandung kemih
Epitelium berdasarkan Struktur dan Fungsi
1. Jaringan
Epitelium Penutup
2. .Jaringan
Epitelium Kelenjar
Jaringan Epitelium Penutup
·
Berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan
lainnya
·
Terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ,
melapisi rongga, atau merupakan lapisan di sebelah dalam dari saluran yang ada
pada tubuh, misalnya dinding sebelah dalam saluran pencernaan dan pembuluh darah
Jaringan Epitelium Kelenjar
·
Tersusun oleh sel-sel khusus yang mampu
menghasilkan sekret atau getah cair
·
Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan
antarsel
Berdasarkan cara kelenjar
menskresikan cairannya, dibedakan menjadi:
1. Kelenjar
Eksokrin
2. Kelenjar
endokrin
Kelenjar Eksokrin
·
Merupakan kelenjar yang memiliki saluran
pengeluaran untuk menyalurkan hasil sekresinya
·
Zat sekret berupa enzim, keringat, dan air ludah
Berdasarkan banyaknya sel penyusunnya, kelenjar eksokrin
dibedakan menjadi:
1. Kelenjar
eksokrin uniseluler tersusun atas satu sel. Contoh sel goblet, yaitu sel
epitelium penghasil mukus pada lapisan usus halus dan saluran pernafasan
2. Kelenjar
eksokrin multiseluler tersusun atas banyak sel
Macam dan contoh kelenjar Eksokrin:
1. Kelenjar
tubuler sederhana, contoh: kelenjar Lieberkuhn pada dinding usus
2. Kelenjar
tubuler bergelung sederhana, contoh elenjar keringat pada kulit
3. Kelenjar
tubuler bercabang sederhana, contoh: kelenjar fundus pada dinding lambung
4. Kelenjar
alveolar sederhana, contoh kelenjar mukus dan kelenjar racun pada kulit katak
5. Kelenjar
alveolar bercabang sederhana, pada kulit
6. Kelenjar
tubuler majemuk, contoh kelenjar Brunner pada usus dan kelenjar susu
7. Kelenjar
alveolar majemuk, contoh kelenjar susu (glandula mamae)
8. Kelenjar
tubulo-alveolar majemuk, contohnya kelenjar ludah submaksilaris (bawah rahang
atas)
Kelenjar Endokrin
·
Merupakan kelenjar yang tidak memiliki saluran
pengeluaran
·
Sekret yang dihasilkan langsung masuk ke
pembuluh darah sehingga disebut kelenjar buntu
·
Sekret yang dihasilkan disebut hormon
·
Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid, dan adrenal
Jaringan Ikat
·
Jaringan ikat merupakan jaringan yang
menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain.
Fungsi jaringan ikat antara lain:
1. Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan lain.
2. Membungkus
organ-organ.
3. Mengisi
rongga di antara organ.
4. Mengangkut
zat oksigen dan makanan ke jaringan lain
5. Mengangkut
sisa-sisa metabolisme ke alat pengeluaran
6. Menghasilkan
kekebalan
Komponen Jaringan Ikat terdiri dari
1. Sel
2. Serabut
Sel
·
Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari sel
mesenkim
·
Sel mesenkim merupakan penyusun jaringan pada
awal kehidupan embrio
Macam sel penyusun jaringan ikat:
1. Fibroblas
adalah sel yang mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut
2. Makrofag
adalah sel yang bentuknya tidak beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh
darah dan bergerak jika ada luka
3. Sel
Mast adalah sel yang memproduksi heparin yang berfungsi mencedah pembekuan
darah dan histamin yang dapat mengatur permeabilitas kapiler darah
4. Sel
lemak adalah sel yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak
5. Leukosit
adalah sel darah putih
Serabut
Serabut atau serat penyusun terdiri atas:
1. Serabut
Kolagen (Serabut Putih) Merupakan serabut yang bersifat sangat liat dan ulet
Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi dalam jumlah banyak berwarna putih,
misalnya tendon
2. Serabut
Elastin (Serabut Kuning) Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat elastis
(kenyal) Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam jumlah banyak berwarna
kuning Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh darah, ligamen
3. Serabut
Retikulum Merupakan Serabut halus dan bercabang berbentuk seperti jala.
Berfungsi menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya pada
sistem saraf
Macam Jaringan Ikat Jaringan ikat dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Jaringan
Ikat Biasa
2. Jaringan
Ikat Khusus
Jaringan Ikat Biasa
Jaringan ikat biasa dibedakan menjadi
1. Jaringan
ikat padat
2. Jaringan
ikat longgar
Jaringan ikat padat
·
Struktur serat-seratnya padat
·
Dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur
dan tidak teratur
·
Pada jaringan ikat padat teratur, berkas kolagen
tersusun teratur ke satu arah, misal tendon
·
Pada jaringan ikat padat teratur, berkas kolagen
menyebar membentuk anyaman kasar yang kuat, misal di lapisan bawah (dermis)
kulit
Jaringan ikat longgar
·
Susunan seratnya agak longgar
·
Berfungsi sebagai medium penyokong, pengisi
ruang di antara organ dan mengelilingi elemen-elemen dari jaringan lain
·
Berperan menyediakan nutrien bagi elemen
jaringan lain yang diselubunginya
·
Contoh jaringan bawah epitelium dan di
sekeliling kapiler
Jaringan Ikat Khusus
Terdiri atas jaringan:
1. Jaringan
Tulang Rawan (Kartilago)
2. Jaringan
Tulang Sejati (Osteon)
Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
·
Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan
ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis
·
Tulang rawan bersifat kuat dan lentur
·
Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang
rawan (kondrosit)
·
Chondrosit terletak di dalam rongga kecil
(lakuna)
·
Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung
serabut
·
Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh
darah
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga berdasarkan kandungan
matriksnya:
1. Tulang
Rawan hialin, mengandung serabut kolagen halus, berwarna bening kebiruan.
Terdapat pada cakra epifisis, ujung tulang rusuk, permukaan tulang di daerah
persendian
2. Tulang
rawan elastis, mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Terdapat pada daun
telinga, epiglotis, bronkiolus
3. Tulang
rawan fibrosa, mengandung serabut kolagen yang padat dan kasar, terdapat pada
simfisis pubis
Jaringan Tulang Sejati (Osteon)
·
Merupakan jaringan ikat yang mengandung mineral
·
Disusun oleh sel-sel tulang atau osteosit
·
Osteosit berasal dari sel induk tulang atau
osteoblas
·
Osteosit terletak dalam lakuna
·
Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang
disebut lamela
·
Osteosit satu dengan lainnya saling berhubungan
melalui kanalikuli
·
Jaringan tulang mengandung osteoklas, yaitu sel
berukuran besar dengan jumlah inti 6-50
Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase dan enzim
proteolitik lain yang berfungsi merombak tulang serta mengatur bentuk tulang
Tulang dibedakan menjadi 2 berdasarkan ada tidaknya
rongga di dalamnya, yaitu:
1. Tulang
Kompak
2. Tulang
Spons
Tulang Kompak
·
Terdapat sistem Havers yang terdiri dari 4-20
lamela havers yang tersusun konsentris mengelilingi saluran havers.
·
Sistem havers merupakan unit penyusun tulang.
·
Saluran havers mengandung pembuluh darah dan
saraf sebagai penyuplai nutrien untuk menghidupi tulang
Tulang Spons
·
Terdiri dari trabekula tulang yang saling
berhubungan satu dengan lainnya.
·
Trabekula adalah struktur penyusun tulang spons
yang berbentuk seperti kumpulan jarum atau lempengan
Darah dan Limfa
·
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah
berasal dari jaringan mesenkim
·
Darah terdiri atas eritrosit, leukosit,
trombosit, dan plasma darah
·
Plasma darah merupakan cairan yang mengandung
zat anorganik dan organik
·
Plasma darah merupakan zat antarsel yang
mengandung sel-sel darah dan keping darah
Sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali Sel darah
putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.
Erythrocyt ( Sel Darah Merah)
Sel darah merah
·
Berfungsi mengangkut O 2 dan CO 2 dalam darah
Leucocyt (Sel darah putih)
1. Berfungsi
sebagai pelindung terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh
2. Sel
limfosit merupakan salah satu jenis sel darah putih (leukosit) dan berfungsi
sebagai penghasil antibodi.
Thrombocyt(Keping darah)
·
Berperan dalam proses pembekuan darah Limfa
adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran
darah
Jaringan Otot
Jaringan Otot Jaringan otot terdiri atas:
1. Otot
polos – Sel otot polos berbentuk gelendong dengan sebuah inti pipih yang
terletak di tengah sarkoplasma – Mempunyai persarafan autonom (involunter) –
Kontraksinya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah – Pada lambung, usus,
pembuluh darah Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.
2. Otot
rangka/ otot lurik – Sel atau serabut sel otot rangka berbentuk silinder –
Setiapsel berinti banyak yang terletak di tepi sarkoplasma – Bekerja di bawah
kesadaran (otot volunter) – Kontraksinya cepat, tetapi cepat lelah – Otot rangka
melekat pada rangka (misal trisep, bisep), lidah, bibir, kelopak mata dan
diafragma
3. Otot
jantung – Terdapat khusus pada jantung – Ukuran serabutnya lebih kecil dari
otot rangka – Memiliki 1-2 inti yang terletak pada di tengah sarkoplasma –
Memiliki diskus interkalaris – Kontraksinya tidak di bawah kesadaran (otot
involunter) – Bersifat kuat dan berirama
Jaringan Saraf
·
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf
(neuron) dan serabut saraf. Jaringan saraf berfungsi sebagai penghantar
rangsang, yakni membawa rangsang dari alat penerima rangsang (reseptor) ke otak
kemudian diteruskan ke otot.
·
Sel pembentuk jaringan saraf mempunyai
sitoplasma yang menjulur panjang
·
Neuron terdiri atas badan sel atau perikarion
dan prosesus (penjuluran sitoplasma) yang terdiri dari dendrit dan akson Badan
sel memiliki inti sel dan penjuluran sitoplasma
·
Dendrit adalah serabut khusus yang
bercabang-cabang dan berfungsi menerima sinyal dan menyampaikannya ke badan sel
Akson adalah serabut panjang yang berfungsi menghantarkan implus dari badan sel
ke neuron lain atau menyampaikan respon ke organ efektor
·
Akson diselubungi oleh sel penyokong (sel
Schwann)
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi:
1. Neuron
sensori berfungsi menyampaikan implus dari indera ke saraf pusat
2. Neuron
motor berperan menyampaikan implus dari saraf pusat ke organ efektor
3. Neuron
asosiasi berfungsi menyampaikan implus dari neuron sensori ke neuron motor
Organ Tubuh
·
Sekumpulan jaringan bekerja membentuk organ
tubuh yang memiliki fungsi khusus.
·
Misalnya, organ sirkulasi tersusun atas jaringan
otot lurik, otot jantung, otot polos, saraf, dan jaringan ikat.
·
Berdasarkan letaknya, organ tubuh dibedakan atas
organ dalam dan organ luar
·
Contoh organ dalam: paru-paru, jantung, hati Organ
lambung Organ jantung Organ Usus Besar
·
Contoh organ luar: hidung
Sistem Organ
·
Beberapa macam organ yang terangkai dan
mempunyai fungsi tertentu disebut sistem organ.
·
Untuk menjalankan fungsinya, organ bekerja sama
dengan organ lainnya.
·
Sistem organ transportasi memerlukan kerja sama
antara organ jantung dan pembuluh darah, organ paru-paru, hati, ginjal, dan
kulit.
Sistem Organ
1. Sistem
Gerak - Penyokong, pelindung organ internal, alat gerak Tulang dan otot
2. Sirkulasi
- Transportasi darah dan cairan limfe Jantung, pembuluh darah, pembuluh limfe,
darah
3. Saraf
Koordinasi aktivitas tubuh Otak, 12 pasang saraf kranial, 31 pasang saraf
spinal, sistem saraf simpatik,sistem saraf parasimpatik
4. Kelenjar
buntu (endokrin) Enghasilkan hormon untuk mendorong pertumbuhan, perkembangan,
dan koordinasi aktivitas tubuh Kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar
pituitari, kelenjar adrenal
5. Respirasi
Bernafas (pertukaran udara) Hidung, tenggorokan (trakea), paru-paru
6. Pencernaan
Memproses makanan Mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
kelenjar pencernaan
7. kskresi
Pengeluaran sisa-sisa metabolisme, mengatur keseimbangan osmotik darah Ginjal,
ureter, kantong kemih, uretra
8. ReproduksiReproduksi
Organ kelamin jantan (testis, penis) dan betina (ovarium, uterus)
9. Kulit
(integumen) Pelindung tubuh Kulit dan derivatnya
Transplantasi Organ
·
Tujuan transplantasi organ adalah untuk
menggantikan organ tubuh yang rusak dengan organ baru
·
Transplantasi Organ sering mengalami kegagalan
karena ada penolakan dari tubuh pasien Transplantasi akan berhasil jika organ
berasal dari tubuh pasien sendiri