Kromosom mempunyai peran penting dalam
genetika. Di dalam kromosom mengandung gen yang merupakan subtansi hereditas
yang nantinya di turunkan kepada keturunannya.
Pada proses pembelahan sel dapat terjadi
nondisjunction yang mengakibatkan abnomalitas jumlah kromosom. Abnormalitas
yang muncul mengakibatkan suatu gejala-gejala dantanda-tanda khas disebut
syndrome.
Kelainan-kelainan kromosom tersebut
dampakberdampak pada kromosom yang berhubungan dengan autosom (kromosom tubuh )
maupun gonosom (kromosom sex)
Maaf menekankan sekali lagi bahwa Autosom
bukan sel tubuh tetapi kromosom tubuh sedang Gonosom bukan sel kelamin namun
kromosom kelamin , Karena baik sel tubuh dan sel kelamin itu didalamnya ada
Autosom dan Gonosom , Hanya pada sel kelamin tidak berpasangan kromosom baik
autosom dan gonosomnya OK
Kita dapat mengetahui penyebab dan dampak dari
kelainan pada kromosom salah satu dari kejadian Non Disjunction ini
adalah Syndrom Jacob
Sindrom
Jacobs
Sindrom Jacobs terjadi karena nondisjunction
yang mengakibatkan sel sperma memiliki kelebihan kromosom Y.
Penderita sindrom Jacobs mengalami penambahan satu kromosom Y
pada kromosom kelaminnya sehingga mempunyai 44 autosom dan 3 kromosom kelamin
yaitu XYY.kariotipe (22AA + XYY) , mengalami kelainan pada kromosom no.23
berupa trisomik.(Lihat Image Karyotype )
Biasanya di derita oleh pria.Perkembangannya
normal, dimana organ seksual dan ciri seksual sekundernya berjalan normal juga pubertas terjadi tepat
waktunya.
Pria XYY ini tidak mandul, mereka memiliki
testis yang berkembang normaldengan gairah seksual yang normal.
Karyotype Sindrom Jacob
Sindrom Jacob ditemukan oleh P.A. Jacobs tahun 1965.
Ciri-ciri sindrom Jacob sebagai berikut.
- Kariotipe: 47, XYY (kelebihan kromosom seks Y) diderita oleh pria.
- Sindrom ini terjadi karena sel telur (X) dibuahi oleh sperma YY (akibat gagal berpisah).
- Berperawakan tinggi.
- Bersifat antisosial dan agresif.
- Perilaku kasar
- Memperlihatkan watak kriminal
- Suka melawan hukum.