Dasar Teori :
Adanya glukosa dalam urine di
sebut glukosuria, pada hakekatnya glukosa itu di atur oleh 2 faktor yaitu :
- Kadar zat glukosa di dalam urin
- Ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa dengan urin. ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa pada kebanyakan orang bertubuh sehat adalah 180 mg% . gejala glukouria itu akan terjadi jika kadar glukosa darah melebihi nilai ambang ginjal . ambang ginjal tersebut dapat meninggi atau merendah, peristiwa yang juga terdapat pada penyakit diabetes.
Tujuan Pemeriksaan :
Untuk menentukan adanya glukose
dalam urin secara semi kuantitatif
Prinsip Pemeriksaan :
- Gukosa dapat mereduksi kupri dalam reagen benedict dalam larutan alkalis sehingga terjadi perubahan warna, dengan melihat warna yang terjadi dapat di perkirakan kadar glukosa dalam urin
Bahan Pemeriksaan :
Urine segar
Alat dan Reagen :
Alat : Tabung reaksi, pipet, penangas air /
lampu spiritus, penjepit tabung
Reagen : Reagen Benedict
Cara Pemeriksaan :
1. Masukkan
5ml atau 2,5ml reagen benedict kedalam tabung reaksi
2. Teteskan
8 tetes urin kedalamnya (untuk 5ml reagen) atau 4 tetes urin (untuk 2,5ml
reagen)
3. Masukkan
tabung ke dalam penangas air selama 5 menit atau panaskan di tas nyala lampu
api spiritus sampai terbentyk gelembung
4. Angkat
dan kocok isi tabung lalu di dinginkan
5. Setelah
dingin, baca hasil reaksinya dengan terlebih dahulu mengosok isi tabung
Pelaporan Hasil Pemeriksaan :
• Negatif (-) : bila larutan tetap berwarna biru jernih atau
sedikit kehijau-hijauan dan agak keruh
• Positif (+) : bila larutan
berwarnahijau kekuning-kuningan dan keruh, kadar glukosa 0,5-1gr%
• Positif (+ +) : bila
larutan berwarna kuning keruh, kadar glukosa 1-1,5 gr%
• Positif (+ + +) : bila warna larutan jingga atau warna lumpur
keruh, kadar glukosa 2-3,5gr%
• Positif (++++) : bila wana merah keruh, kadar glukosa >3,5 gr%
Dari dasar inilah maka kita tahu adanya kadar gula diatas 200 mg prosentasi gula didarah menyebabkan kandungan glukosa darah jadi kurang optimal maka tubuh akan meng homestasis kan darah sehingga tidak terlalu pekat didarah
- mengedarkan ke sel sel yang memerlukannya
- memberikan ke sel sel yang aktivitasnya besar mungkin karena aktif sel sel itu (OlahRaga)
- terakhir akan membuangnya jika sel sel tubuh sudah tidak memerlukan lagi maka yang terjadi kadar gula didarah normal namun sia sia kebuang ke urine
Jadi sebenarnya darah dan ginjal kita sangat baik kerjanya apa apa yang berlebih pasti akan dibuang ke organ ekskresi misalnya ginjal kita kelebihan mineral , asam basa , kadar yang berlebih dll OK