LAPORAN BIOLOGI
UJI KUALITAS AIR BERSIH
TUJUAN : Mengetahui kualitas air bersih
DASAR TEORI :
Definisi air bersih Air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan energi. Air sebagai salah satu faktor essensial bagi kehidupan sangat dibutuhkan dalam kriteria sebagai air bersih.
Air dikatakan bersih bila memenuhi syarat sebagai berikut:Air dikatakan bersih bila memenuhi 3 ketentuan
1. Memenuhi faktor fisika :
· tidak berwarna
· tidak berasa
· tidak berbau
2. Memenuhi faktor kimia
· tidak mengandung bahan kimia ( mineral an organik ) berlebihan
· pH netral = 6,8 s/d 7 , 2
· kesadahan air normal
3. Memnuhi faktor biologis
· tidak mengandung organisme : mikro maupun makroorganisme
Air dengan ketentuan diatas sudah disebut air besih , namun belum tentu bisa langsung dikonsumsi untuk kebutuhan tubuh , karena secara psikologis / kebiasaan. air bersih itu masih harus di proses dengan direbus , disaring dan banyak ragam yang dilakukan .
Secara umum pemerintah telah menyediakan kebutuhan air bersih untuk masyarakat lewat Perusahaan Air Minum ( PAM) dengan sistem yang ditetapkan sebagai berikut :
· Air bersih adalah air yang memenuhi ketentuan
· Air
· Air minum adalah Air yang memenuhi ketentuan
Dari dasar ketentuan inilah kami lakukan suatu percobaan kecil kecilan tentang kualitas air bersih, dengan memanfaatkan ketersediaan air yang ada dilingkungan. dan alat serta bahan yang ada secara konvensional dan methode uji yang sederhana yang diharapkan bisa memberikan hasil yang cukup yang tentu harus memenuhi beberapa parameter
ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
· Gelas
· Loupe
· Ember
· alat penyaring sederhana
· Kertas Lakmus
2. BAHAN
· Air teh, PAM , AIR Hujan , Air bekas
· Material penyaring : Arang , kerikil , batu besar , pasir
LANGKAH KERJA
1. Menentukan Methode uji sederhana yang digunakan
2. Menentukan Variable percobaaan
3. Melakukan Uji air secara kimia , fisika dan Biologis dengan perlakukan air yang berbeda
4. Mengamati perubahan yang terjadi , dengan mencatat hasil sebelum dan sesudah Percobaan
5. merasakan dengan tester ujung lidah , membahu dan melihat kekruhan ( dibantu Loupe) untuk memenuhi sifat fisika
6. menguji pH air dengan mengamati perubahan kertas lakmus
7. mengamati ada tidaknya lendir ( akibat sekresi bakteri , dan organisme lain patogen )
EXPERIMEN
1. Untuk menentukan sifat fisika kami lakukan penyaringan sederhana
2. Untuk uji kimia kami gunakan kertas lakmus
3. Untuk uji biologi kami gunakan pengamatan busa , lendir , sebaiknya dengan mikroskop kalau ada
4. Menentukan
· Air yang digunakan untuk diamati ditentukan sebagai Variabel bebas
· Air yang baik (Aqua) / teh fresh ditentukan sebagai Variable kontrol
5. Air .disaring secara sederhaba seperti pada gambar
AIR yang diamati
1. Air sumur
2. Air bekas cuci piring
3. Air kolam lele
Khusus Air teh, dibiarkan 5 hari kemudian diamati setiap gari (sore dan pagi )
KESIMPULAN
1. Air teh yang basi , dengan ditandai ada busa dan berlendir serat aprl dipastikan tidak layak dikonsumsi karena tidak memenuhi kriteria air bersih
2. Air kolam , air hujan dan air cucian sesudah disaring , sebenarnya masih bisa digunakan untuk keperluan mandi namun bukan untuk minum karena belum memnuhi kriteria biologi dan khemis
3. Air sumur di rumah selayaknya bisa langsung diminum karena sangat jernih , tidak berasa , tidak berbau , pH netrak dan sepertinya tidak ada organisme namun karena psikologis somatis dan kepantasan jadi belum layak di konsumsi.
4 Air Aqua mineral , yang sebenarnya sama dengan air sumur hanya melalui penyaringan – ozonisasi layak dikonsumsi