Sunday, December 11, 2016

TRY OUT SISTEM KEKEBALAN TUBUH



SOAL

1. Di bawah ini yang termasuk organ limfoid primer adalah
a. MALT
b. Limfonodus
c. Timus
d. Epitel
e. Lien
 
2. Tempat pematangan limfosit B:
a. Limfonodus
b. Timus
c. Epitel
d. Bone marrow
e. Bukan salah satu diatas
 
3. Berdasarkan respon tubuh dalm menghasilkan imunitas maka antibodi yang diperoleh bayi dari ibunya dikenal dengan:
a. Imunisasi aktif
b. Imunisasi pasif
c. Imunisasi alamiah
d. Imunisasi didapat
e. Vaksinasi
 
4. Proliferasi dan diferensiasi limfosit menghasilkan limfosit yang lebih spesifik yang disebut
a. Naive
b. Imun
c. Limfosit sel T
d. Sel efektor
e. Sel sitolitik dan sitotoksik
 
5. Pernyataan yang benar mengenai sel dendritik yaitu
a. Berfungsi untuk menangkap antigen asing
b. Merupakan APC
c. Memiliki berbagai reseptor permukaan seperti TLR
d. Ditemukan pada jaringan
e. Semua pernyataan diatas benar
 
6. Reseptor sel T hanya mengenal dan akan mengikat antigen yang sudah membentuk kompleks dengan
a. CD4
b. MHC
c. NK sel
d. Antibodi
e. CD8
 
7. Molekul MHC hanya mengenali antigen dalam bentuk
a. Peptide
b. Lipid
c. Sakarida
d. Residu lipid
e. Carboksil
 
8. Yang termasuk APC (Antigen Presenting Cell) adalah
a. Hepatosit
b. Sel dendritik
c. Makrofag
d. Limfosit B
e. Semua benar
 
9. APC (Antigen presenting Cell) yang paling efektif dalam mengaktivasi CD4 dan CD8 sel T
a. Sel lemak
b. Sel endotel
c. Maskrofag
d. Limfosit B
e. Sel dendritik
 
10. Pernyataan yang benar mengenai MHC kelas 1 adalah
a. Dapat ditemukan pada semua sel berinti
b. Sel T yang responsif adalah CD4 sel T
c. Enzim yang bertugas menghasilkan peptide adalha lisosom
d. Enzim yang bertugas menghasilkan peptide adalah protease endosom (cathepsin)
e. Tempat pengikatan peptida pada MHC adalah kompartemen vesikuler khusus
 
11. Jalur aktivasi komplemen adalah:
a. Jalur Alternatif dan Jalur klasik
b. Jalur Alternatif, Jalur Klasik dan Jalur lectin
c. Jalur Alternatif dan jalur Lectin
d. Jalur klasik dan jalur lectin
e. Jalur klasik, lectin dan melalui sirkulasi
 
12. Sitokin yang dilepaskan oleh sel NK adalah
a. IFN α
b. IFN β
c. IFN ɤ
d. TNF α
e. TNF β
 
13. Pertahanan pertama yang melawan imunogen yang masuk melalui permukaan tubuh adalah
a. Sel dendritik
b. Epitel/mukosa
c. Sel Langerhans
d. Fagosit
e. MALT
 
14. Bagaimanakah sistem imun non spesifik menstimulasi limfosit T naive pada sistem imun spesifik
a. Ekspresi co-stimulator B7
b. Produksi sitokin
c. Ekspresi reseptor CD28 pada limfosit T
d. Ekspresi reseptor sitokin pada limfosit T
e. Semua penyataan diatas benar
 
15. Epitel menghambat masuknya mikroba/imunogen dengan cara:
a. Melepaskan sitokin
b. Melepaskan hormon
c. Memproduksi antibodi
d. Mengekspresikan MHC
e. Melepaskan substansi antimicrobial
 
16. Pada sistem imun adaptif, molekul yang berfungsi mengenali antigen adalah
a. Toll like reseptor
b. Dendritik reseptor
c. Mannosa reseptor
d. Sel B reseptor
e. Endotel reseptor
 
17. Imunoglobulin yang berfungsi sebagai reseptor sel B adalah
a. IgA dan IgE
b. IgE dan IgG
c. IgG dan IgA
d. IgE dan IgM
e. IgM dan IgD
 
18. Antibodi
a. Terdiri atas 2 rantai berat dan 4 rantai ringan
b. Rantai berat berikatan dengan satu sama lain oleh ikatan hidrogen
c. Constan region berfungsi mengikat sel seperti sel mast dan eosinofil
d. Rantai ringan tidak memiliki constant region
e. Variable region tertanam pada membran sel
 
19. Reseptor sel T
a. Terutama terdiri dari rantai αβ
b. Berfungsi mengenali MHC
c. Tidak terdapat pada sel T efektor
d. Terdiri atas Fc dan Fb
e. Bisa bersifat soluble
 
20. Reseptor sel B atau sel T
a. Terbentuk akbiat proses cloning
b. Variasinya lebih sedikit dari jumlah pathogen yang ada didalam
c. Proses yang terjadi meliputi seleksi-proliferasi-ekspresi reseptor
d. Semua jenis reseptor yang dibuat di bone marrow atau thymus diedarkan diperifer (limfonodus)
e. Terbentuk akibat rekombinasi dari segmen V(D)J
 
21. Sirkulasi dari sel T/sel B naive dari satu limfonodus ke limfonodus lainnya disebut
a. Homing
b. Migrasi
c. Lisensing
d. Aktifasi
e. Seleksi
 
22. Pasangan yang benar pada proses aktifasi sel T oleh APC
a. B7-TCR
b. TCR-MHC
c. CD4-peptida
d. CD8-MHC
e. iCAM1-CD28
 
23. Co-reseptor
a. B7
b. CD8
c. TCR
d. MHC
e. iCAM-1
 
24. Aktifasi sel T pada cellular mediated immunity dimulai dari pengenalan
a. Peptide oleh TCR
b. Kuman oleh Toll Like Reseptor
c. Glukosa oleh IgM
d. Kuman oleh sel dendritik
e. Protein oleh TCR
 
25. Salah satu reseptor complex pada sel T
a. B7
b. TCR
c. MHC
d. iCAM1
e. CD3

 

26. Merupakan komponen dari BCR kompleks
a. Molekul ζ dan Igµ
b. Igα dan Igβ
c. CD3 dan Igβ
d. Molekul ζ dan Igα
e. CD3 dan Molekul ζ
 
27. Naive CD8 setelah mengalamin aktifasi dapat menjadi efektor yaitu
a. CD8Th1
b. CD8Th2
c. CD8CTL
d. CD8CD3
e. CD8NK
 
28. Efektor CD4Th1 melakukan migrasi ke area infeksi
a. Melalui afferent limfonodus
b. Untuk menolong sel yang terinfeksi
c. Difasilitasi oleh molekul adhesi
d. Mengeluarkan IFN-ɤ
e. Untuk membunuh sel yang terinfeksi
 
29. Sitokin yang bekerja pada sel yang didekatnya disebut bersifat
a. Endocrine
b. Autocrine
c. Redundancy
d. Pleiotropism
e. Paracrine
 
30. Cytomegalo virus dapat menghindari respon imun dengan cara
a. Mengikat TAP
b. Menghambat pelepasan IFN-ɤ
c. Menghambat display MHC
d. Menghambat fusi fagosom-lisosom
e. Mengikat IFN-ɤ
31. NK sel membantu sel yang terinfeksi jika sel tersebut
a. Mendisplay peptida yang diikat MHC II
b. Mendsiplay peptida yang diikat MHC I
c. Melepaskan IL-12
d. Tidak mengeluarkan sitokin
e. Melepaskan IL-2
32. Reseptor sel B mengangkap pathogen yang berbentuk
a. Asam Amino
b. RNA
c. DNA
d. Peptida
e. Makromolekul
33. Setelah sel B melakukan konfirmasi dengan sel T yang terjadi adalah, sel B
a. Bergerak ke area sel T
b. Menuju germinal center
c. Keluar melalui afferent lymphonodus
d. Masuk ke sel dendritik
e. Melepaskan IFN
34. Heavy chain berganti isotype
a. Isotype switching
b. Affinitas maturasi
c. Netralisasi
d. Opsonisasi
e. Licensing
35. Efektor antibody terhadap patogen ekstraseluler dalam ukuran besar seperti cacing
a. Netralisasi
b. Opsonisasi
c. Fagositosis
d. ADCC
e. Aktifitas komplemen
36. Seorang pria berusia 17 tahun menderita infeksi bakteri pada traktus digestivus sejak 8 jari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya demam, ngilu pada otot betis, ikterus dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan titer IgM terhadap antigen spesifik Laptospira Icterohaemorrhagica. Mekanisme efektor dari sistem imun humoral yang terjadi sehingga meningkatnya titer IgM dapat melalui pathway:
a. Pembentukan memori sel B oleh TGF Beta
b. Adanya signal transuksi terhadap TLR-4 oleh LPS I, Icterohaemorrhagica
c. Adanya penekanan proliferasi CD8 oleh SOCS-3
d. Peningkatan aktifitas chitotriosidase dalam serum
e. Penekanan memori sel CD8 oleh SOCS-1
37. Proses awal fagositosis terhadap sel bakteri disebut:
a. Engulfment
b. Chemotaxis
c. Formasi fagosom
d. Fusion
e. Digestion
38. Sitokin yang berfungsi dalam menginduksi demam pada infeksi bakteri:
a. IL-12
b. IL-8
c. IL-1
d. IL-5
e. IL-9
39. Hal dibawah ini merupakan komponen utama yang bersifat antigenik kuat dari mikroorganisme Gram Negatif:
a. Peptidoglikan
b. Lipopolisakarida
c. Asam mikolik
d. Lipoprotein
e. Phenolic Glycolipid-1 (PGL-1)
40. Jenis sitokin yang berfungsi sebagai antiviral:
a. IL-10
b. INF –α
c. TGF beta
d. IL-1
e. TNF-α
41. Seorang laki-laki berusia 26 tahun yang didiagnosa suspek demam tifoid mengalami melena lidah kotor, subcomatous. Selain pemeriksaan kultur darah sebagai pemeriksaan konfirmasi labolatorium dapat dilakukan juga pemeriksaan erologis yang tepat dengan tes:
a. Haemogglutination test
b. Lateral flow
c. Microscopic Agglutination Test (MAT)
d. Floculation Test
e. Complement Fixation Test
42. Pemeriksaan serologis pada penderita demam tifoid untuk mendeteksi imunoglobulin
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgG
e. IgM
43. Seorang laki-laki umur 36 tahun Guru SD datang ke Poliklinik THT dengan riwayat sering bersin disertai ingus encer dan hidung tersumbat. Gejala ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan sangat mengganggu dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai guru. Riwayat asma pada waktu kecil (+) Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas adalah:
a. Rhinitis alergi intermitten sedang
b. Rhinitis alergi persisten berat
c. Rhinitis alergi persisten sedang
d. Rhinitis alergi persisten sedang-berat
e. Rhinitis alergi intermitten berat
44. Tes invivo yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kasus diatas adalah:
a. Pemeriksaan Foto Sinus Paranasalis
b. Skin Prict Test
c. Pemeriksaan kadar eosinofil darah
d. Nasal sitologi
e. Imunoterapis
45. Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus diatas adalah, KECUALI
a. Otitis media
b. Sinusitis
c. Ozaena
d. Polip nasi
e. Asma bronkhiale
46. Rinitis alergi merupakan problem kesehatan global sebab, kecuali
a. Mengenai 10-25% dari populasi dunia
b. Biaya pengobatan besar
c. Mortalitas tinggi
d. Dapat menyebabkan gangguan tidur
e. Dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup
47. Sel inflamasi yang sering ditemukan pada mukosa hidung pada Rinitis Alergi adalah
a. Sel Eosinofil
b. Sel Neutrofil
c. Sel Limfosit
d. Sel Eritrosit
e. Sel Trombosit
48. Setelah pemberian parasetamol, seorang penderita mengalami urtikaria. Dokter memberikan obat loratadine. Obat ini adalah
a. Antihistamin generasi I
b. Antihistamin generasi II
c. Antihistamin generasi III
d. Antihistamin generasi IV
e. Antihistamin generasi V
49. Setelah pemberian ampisilin, seorang penderita mengalami utrikaria. Penyakit ini adalah:
a. Reaksi alergi tipe I
b. Reaksi alergi tipe II
c. Reaksi alergi tipe III
d. Reaksi alergi tipe IV
e. Reaksi alergi tipe V
50. Setelah pemberian parasetamol, seorang penderita mengalami urtikaria. Dokter memberikan obat chlor pheniramine maleat. Efek samping obat ini adalah
a. Tidak bisa tidur
b. Hipertensi
c. Hipotensi
d. Mual-muntak
e. Mengantuk
51. Setelah pemberian parasetamol, seorang penderita mengalami urtikaria. Dokter memberikan loratadine. Cara pemberian obat ini adalah:
a. Intra muskular
b. Intra vena
c. Intra thecal
d. Per oral
e. Subkutan
52. Pada syok anafilaksi, obat yang terpilih adalah adrenalin. Efek samping obat ini adalah
a. Bronkhokonstriksi
b. Vasodilatasi kapiler
c. Takhikardi
d. Hipotensi
e. Mengantuk
53. Yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan imunisasi adalah
a. Status gizi
b. Kualitas vaksin
c. Kuantitas vaksin
d. Harga vaksin
e. Frekuensi pemberian
54. Yang benar mengenai imunisasi adalah
a. Respon imun pada anak kurang gizi buruk lebih baik daripada gizi baik
b. Pada penderita Leukemia lebih baik di imunisasi dengan vaksin hidup yang dilemahkan
c. Imunisasi termasuk dalam pencegahan sekunder
d. Imunisasi lebih ditujukan untuk merangsang innate immunity
e. Imunisasi ditujukan untuk menghilangkan suatu penyakit pada kelompok masyarakat.
55. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar
a. Vaksin polio sebaiknya diberikan bersamaan dengan ASI
b. Vaksinasi pada masa neonatus hasilnya lebih baik dari masa anak-anak
c. Jarak pemberian vaksinasi tidak berpengaruh terhadap hasil vaksinasi
d. Reaksi Arthus terjadi karena kontaminasi kuman saat vaksinasi
e. Ajuvan adalah zat yang secara non spesifik meningkatkan respon imun
56. Di bawah merupakan pernyataan yang benar tentang ajuvan
a. Zat yang spesifik
b. Tidak berpengaruh terhadap imunitas penjamu
c. Bisa mengaktivasi APC (Antigen Precenting Cell)
d. Berguna supaya vaksin tidak terlokalisir pada tempat pemberian
e. Menurunkan respon imun penjamu
57. Kelainan organ tubuh yang sering terlibat atau terkena pada penyakit PHS adalah:
a. Kulit
b. Ginjal
c. Sendi
d. Mata
e. Abdomen
58. Penyakit vaskulitis yang menyerang saluran respirasi adalah
a. PHS
b. Penyakit Kawasaki
c. Poliarteritis nodosa
d. Penyakit Takayasu
e. Wegener granulomatosis
59. Hasil pemeriksaan labolatorium berikut menunjang diagnosis penyakit poliarteritis nodosa (PAN) yaitu:
a. Anemia makrositik
b. Lekopenia
c. Sedimen urin selalu normal
d. Didapatkan faktor von willebrand

60. Pemeriksaan labolatorium yang menggunakan metode aglutinasi adalah:
a. Tes Widal
b. Tes anti TPO
c. Tes B-hCG urin
d. Tes B-hCG darah
e. Tes anti HIV
61. Pemeriksaan anti TPO menggunakan metode:
a. Aglutinasi
b. EIA
c. Elektroforesis
d. ELISA
e. Flow cytometry
62. Pemeriksaan B-hCG urin menggunakan metode:
a. Aglutinasi
b. EIA
c. Elektroforesis
d. Immunochromatography
e. Floc cytometry
63. Metode western blot, digunakan untuk konfirmasi pemeriksaan labolatorium
a. Tes anti TPO
b. Tes anti HIV
c. Tes B-hCG urin
d. Tes B-hCG darah
e. Tes Widal
64. Metode pemeriksaan elektoforesis adalah:
a. Gabungan imunodefisiensi ganda dan listrik
b. Imunodifusi aktif
c. Elektroimunodifusi, kuantitatif
d. Pemisahan protein pada medan listrik
e. Mengukur cahaya dengan medan listrik
65. Asam amino yang merupakan sumber energi limfosit dan mukosa saluran cerna sehingga mencegah atrofi mukosa dan translokasi bakteri:
a. Arginin
b. Glutamin
c. Triptofan
d. Tirosin
e. Metionin
66. Seorang laki-laki 26 tahun mengalami nyeri perut dan berak darah setelah mengkonsumsi roti. Dokter mendiagnosa pasien ini menderita penyakit celiac. Mekanisme imunologi yang mendasari penyakit ini adalah:
a. Hipersensitivitas tipe I
b. Hipersensitivitas tipe II
c. Hipersensitivitas tipe III
d. Hipersensitivitas tipe IV
e. Benar semua
67. Bentuk intoleransi makanan yang paling sering ditemukan di Asia
a. Penilketonuria
b. Intoleransi laktosa
c. Intoleransi biogenic amin
d. Intoleransi terhadap MSG
e. Intoleransi terhadap food additive


68. Sifat-sifat reaksi hipersensitivitas pada makanan:
a. Paling banyak adalah reaksi hipersensitivitas tipe 2
b. Reaksi hipersensitivitas tipe 1 biasanya tidak multiorgan
c. Reaksi hipersensitivitas tipe 4 dimediasi oleh IgE
d. Reaksi hipersensitivitas tipe 2 biasanya berupa kelainan kulit
e. Reaksi alergi susu dapat melibatkan IgE dan non-IgE
69. Pernyataan yang benar tentang Reaksi Negatif terhadap makanan
a. Reaksi toksik hanya mengenai orang tertentu saja
b. Reaksi enzimatik akibat kelebihan enzim dalam tubuh
c. Reaksi farmakologik akibat konsumsi makanan dan obat secara bersamaan
d. Reaksi non-imunologik disebut intoleransi makanan
e. Reaksi imunologi dan non-imunologik gejalanya berbeda
70. Tes yang paling terpercaya untuk diagnosa alergi makanan
a. Skin test
b. IgE
c. RAST
d. Food challenge
e. IgG4
71. Yang termasuk ciri khas penyakit asma ialah:
a. Sesak waktu beraktifitas
b. Inflamasi saluran napas
c. Batuk dengan lendir banyak
d. Bunyi inspirasi lebih panjang dari pada bunyi ekspirasi
e. FEV1 naik lebih 15% setelah inhalasi agonis β2
72. ‘Hyperresponsiveness” saluran napas pada asma disebabkan oleh
a. Latihan yang mengeluarkan banyak keringat
b. Inflamasi eosinofilik pada saluran napas
c. Infeksi bakteri pada saluran napas
d. Spasme otot polos bronkus
e. Faktor psikis
73. Obat utama penyakit asma dalm serangan akut ialah
a. Sedativa
b. Antitusif
c. Antihistamin
d. Inhalasi “LABA”
e. Inhalasi “SABA” + Kortikosteroid
74. Obat yang bisa ditambahkan pada asma yang sering kumat dan kurang mampan dengan terapi biasa adalah
a. Salisilat
b. Mukolitik
c. Beta-Blocker
d. Antileukotrien
e. Antiinflamasi nonsteroid
75. Seorang ibu datang membawa anak laki-laki usia 7 bulan dengan keluhan gatal dan rewel. Sudah dialami 1 tahun kadang sembuh lalu kambuh lagi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan plak eritem, madidians dikedua pipi, krusta. Riwayat alergi makanan belum diketahui. Diagnosis penyakit anak tersebut:
a. Dermatitis Atopik
b. Dermatitis numuler
c. Dermatitis kontak alergi
d. Dermatitis kontak iritan
e. Dermatitis seborroik
76. Seorang pria berusia 15 tahun datang ke poli dengan keluhan gatal di lipatan lutut sejak 2 minggu yang lalu, sudah diderita sekitar 3 tahun, sering berulang biasanya dilipat sikunya juga terkena. Lesi kulit papul eritem dan likenifikasi. Pasien gemar makan telur. Apa diagnosis banding yang tepat pada pasien ini?
a. Psoriasis vulgaris
b. Dermatitis kontak
c. Dermatitis atopik
d. Dermatitis kutis
e. Dermatitis numular
77. Dasar penyakit Dermatitis Atopik jika ditinjau dari mekanisme dasar penyakit termasuk hipersensitivitas (menurut Comb & Gell)
a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IV
e. Tipe V
78. Laki-laki 7 bulan dengan keluhan gatal dan kemerahan dikedua pipi. Diagnosis penyakitnya Dermatitis atopik akut. Maka patomekanisme penyakitnya diperankan oleh?
a. Sel T helper 1
b. Sel T helper 2
c. Sel T regulator
d. Sel T sitotoksik
e. Sel T memori
79. Seorang wanita 40 tahun sejak 2 hari mengeluh gatal dan kemerahan seluruh badan seperti sarampah setelah demam 3 hari yang lalu dan minum obat demam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan bercak merah diseluruh badan, agak hangat pada perabaan. Diagnosis yang tepat adalah:
a. Erupsi obat alergik
b. Dermatitis seborroik
c. Pemfigus vulgaris
d. Psoriasis vulgaris
e. Varicella
80. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke UGD dengan keadaan lemah, bercak merah diseluruh tubuh, mata merah dan bibir pecah-pecah terkelupas sejak 5 hari yang lalu awalnya hanya bercak kemerahan dan gatal. Diagnosis yang mungkin adalah?
a. Sindrom Steven Johnson
b. Eritema multiforme minor
c. Nekrolisis epidermal toksik
d. Staphyloccal scald skin syndrome
e. Pemfigus vulgaris
81. Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal diwajah dan badan, pada pemeriksaan fisik tampak papul polimorf. Dikedua lengan dan tungkai terdapat tatto. Keluhan lain berat badan menurun drastis dalam 1 bulan terakhir. Penderita sudah berobat ke puskesmas tapi tidak ada perubahan hasil pemeriksaan dokter ada TB (Tuberkulosis Paru). Apa penyebab yang paling mungkin untuk kasus diatas?
a. Human Immunodeficiency Virus
b. Human Papilloma Virus
c. Varicella Zoster Virus
d. Hepatitis Virus
e. Herpes Simpleks Virus
82. Yang tidak bisa menularkan Human Immunodeficiency Virus adalah:
a. Air susu Ibu
b. Air liur
c. Hubungan sexual
d. Darah yang sudah terkontaminasi
e. Jarum suntik
83. Seorang wanita usia 26 tahun menderita HIV/AIDS, virus ini masuk menembus CD4 menggunakan?
a. Gp120 dan Gp41
b. Gp160 dan Gp41
c. P17 dan P24
d. P 7 dan P 9
e. CXCR4 dan CCR5
84. Proses Clonal Deletion limfosit dalam maturasi adalah
a. Apoptosis Clone Limfosit yang berespon kuat terhadap antigen self
b. Apoptosis Clone Limfosit yang bereaksi lemah terhadap antigen self
c. Inaktipasi Clone Limfosit yang berespon terhadap antigen self
d. Inaktipasi Clone Limfosit yang bereaksi trerhadap antigen asing
e. Apoptosis Clone Limfosit yang bereaksi terhadap antigen asing
85. Reseptor editing yang terjadi pada central tolerance terjadi pada
a. Reseptor sel T yang autoreaktif diperbaiki menjadi tidak autoreaktif aktif
b. Reseptor sel B yang autoreaktif diperbaiki menjadi tidak autoreaktif lagi
c. Reseptor sel T diedit agar bisa menangkap lebih dari satu jenis antigen
d. Reseptor sel B diedit agar bisa menangkap lebih dari satu jenis antigen
e. Reseptor sel B diedit untuk bisa bereaksi dengan antigen self
86. Penyakit autoimun bisa muncul dari limfosit autoreaktif yang mengalami:
a. Clonal deletion
b. Clonal anergy
c. Reseptor editing
d. Menjadi regulatory T cells
e. Positif selection
87. Jenis imun yang paling diandalkan melawan sel tumor adalah:
a. Makrofag
b. Antibodi
c. Limfosit T
d. NK cell
e. Neutrofil
88. Tumor antigen dapat muncul akibat dari, KECUALI
a. Mutasi gen yang memang berkaitan dengan proses terjadinya tumor
b. Mutasi gen yang tidak ada kaitannya dengan proses terjadinya tumor
c. Adanya gen virus yang diselipkan virus dalam DNA sel
d. Aktifnya kembali gen yang sebenarnya hanya aktif waktu foetus (antigen onkofetal)
e. Ekspresi Glycoprotein dan Glycolipid antigens
89. Penyakit yang masuk autoimun, kecuali
a. Rheumatic fever
b. Diabetes Tipe I
c. Dengue fever
d. Scleroderma
e. Systemic Lupus Erythematous
90. Seorang pria 51 tahun telah menjalani transplantasi ginjal. Selama menjalani perawatan pasca operasi, pasien tersebut mengalami penurunan fungsi ginjal, graft rejection yang terjadi adalah:
a. Hyperacute rejection
b. Acute rejection oleh telah terbentuknya antibodi terhadap sel endotel ginjal
c. Acute rejection oleh telah terbentuknya sel Tc (CTL) yang membentuk sel endotel ginjal
d. Chronic rejection oleh karena terbentuknya sel Tc (CTL) yang membunuh sel endotel ginjal
e. Chronic rejection oleh karena terbentuknya sel CD4 yang memicu terbentuknya arteriosclerosis pada pembuluh darah ginjal (DTH)
91. Penolakan jaringan transplantasi/allograft rejection, terjadi karena sistem imun recepient melihat allograft sebagai sesuatu asing, ini disebabkan karena:
a. Adanya perbedaan struktur histology dengan jaringan penerima
b. Adanya perbedaan molekul MHC dengan jaringan penerima
c. Adanya perbedaan molekul membran sel dengan jaringan penerima
d. Adanya perbedaan golongan darah antara penerima dan donor
e. Adanya perbedaan antigen asing yang dikenal oleh recepient
92. Hal-hal dibawah ini terjadi pada “Chronic Rejection” terhadap transplantasi, KECUALI
a. Aktifasi sel Th (CD4) oleh alloantigen dari graft
b. Terjadi Delayed Type Hypersensitivity
c. Arterisclerosis pembuluh darah penerima
d. Oklusi pembuluh darah arteri graft
e. Nekrosis graft
93. Untuk mengetahui kecocokan atau memprediksi derajat penolakan terhadap jaringan transplantasi dilakukan pemeriksaan kompartibilitas donor dan penerima dengan cara memeriksa:
a. Human Leukocyte Antigens (HLA)
b. T Cell Receptor (TCR)
c. CD4 dan CD8
d. Imunoglobulin
e. Strain donor recepient
94. Pada Ibu hamil akan didapatkan kondisi, KECUALI:
a. CMI melemah
b. Imunitas humoral tidak berubah
c. Lebih gampang terjadi infeksi
d. Innate Immunity bertambah hebat
e. Sel CD8 berkurang
95. CMI/ Cell Mediated Immunity melemah pada ibu hamil disebabkan beberapa hal, KECUALI:
a. Plasenta mengekspresikan HLA A bukan klasik HLA klasik Class I dan II
b. NK cell melemah di organ reproduksi
c. Th2 dominan dari Th1
d. Sel T yang banyak di organ reproduksi adalah yang memiliki reseptor ɤδ
e. Steroid hormon menekan CMI
96. Molekul yang kita deteksi pada pemeriksaan immunohistokimia adalah:
a. DNA
b. RNA
c. Protein
d. Karbohidrat
e. Semua benar
97. Pada metode “direct” immunohistokimia, yang dilabel dengan kromogen atau enzym adalah
a. Secondary antibody
b. Primary antibody
c. Avidin biotin complex
d. Bridging antibody
e. Complex antibody
98. Yang benar mengenai Syndrome DiGeorge di bawah ini adalah kecuali:
a. Penyebab adalah delesi 22q11
b. Hipoplasia thymus
c. Aplasia parathyroid
d. Peninggian kadar IgM
e. Sel T prekursor tidak berkembang
99. “Inflammatory like reaction” dengan IL-1β sebagai center piece, ditemukan pada peristiwa:
a. Fertilisasi
b. Ovulasi
c. Ejakulasi
d. Menstruasi
e. Kehamilah trimester pertama
100. Metode hybridoma lebih tepatnya dilakukan untuk mendapatkan
a. Polyclonal antibody
b. Monoclonal antibody
c. Primary antibody
d. Secondary antibody
e. Tertiary complex

JAWAB

1.      Di bawah ini yang termasuk organ limfoid primer adalah
a.      MALT
b.      Limfonodus
c.       Timus
d.      Epitel
e.      Lien

2.      Tempat pematangan limfosit B:
a.      Limfonodus
b.      Timus
c.       Epitel
d.      Bone marrow
e.      Bukan salah satu diatas

3.      Berdasarkan respon tubuh dalm menghasilkan imunitas maka antibodi yang diperoleh bayi dari ibunya dikenal dengan:
a.      Imunisasi aktif
b.      Imunisasi pasif
c.       Imunisasi alamiah
d.      Imunisasi didapat
e.      Vaksinasi

4.      Proliferasi dan diferensiasi limfosit menghasilkan limfosit yang lebih spesifik yang disebut
a.      Naive
b.      Imun
c.       Limfosit sel T
d.      Sel efektor
e.      Sel sitolitik dan sitotoksik

5.      Pernyataan yang benar mengenai sel dendritik yaitu
a.      Berfungsi untuk menangkap antigen asing
b.      Merupakan APC
c.       Memiliki berbagai reseptor permukaan seperti TLR
d.      Ditemukan pada jaringan
e.      Semua pernyataan diatas benar

6.      Reseptor sel T hanya mengenal dan akan mengikat antigen yang sudah membentuk kompleks dengan
a.      CD4
b.      MHC
c.       NK sel
d.      Antibodi
e.      CD8

7.      Molekul MHC hanya mengenali antigen dalam bentuk
a.      Peptide
b.      Lipid
c.       Sakarida
d.      Residu lipid
e.      Carboksil

8.      Yang termasuk APC (Antigen Presenting Cell) adalah
a.      Hepatosit
b.      Sel dendritik
c.       Makrofag
d.      Limfosit B
e.      Semua benar

9.      APC (Antigen presenting Cell) yang paling efektif dalam mengaktivasi CD4 dan CD8 sel T
a.      Sel lemak
b.      Sel endotel
c.       Maskrofag
d.      Limfosit B
e.      Sel dendritik

10.  Pernyataan yang benar mengenai MHC kelas 1 adalah
a.      Dapat ditemukan pada semua sel berinti
b.      Sel T yang responsif adalah CD4 sel T
c.       Enzim yang bertugas menghasilkan peptide adalha lisosom
d.      Enzim yang bertugas menghasilkan peptide adalah protease endosom (cathepsin)
e.      Tempat pengikatan peptida pada MHC adalah kompartemen vesikuler khusus

11.  Jalur aktivasi komplemen adalah:
a.      Jalur Alternatif dan Jalur klasik
b.       Jalur Alternatif, Jalur Klasik dan Jalur lectin
c.       Jalur Alternatif dan jalur Lectin
d.      Jalur klasik dan jalur lectin
e.      Jalur klasik, lectin dan melalui sirkulasi

12.  Sitokin yang dilepaskan oleh sel NK adalah
a.      IFN α
b.      IFN β
c.       IFN ɤ
d.      TNF α
e.      TNF β

13.  Pertahanan pertama yang melawan imunogen yang masuk melalui permukaan tubuh adalah
a.      Sel dendritik
b.      Epitel/mukosa
c.       Sel Langerhans
d.      Fagosit
e.      MALT

14.  Bagaimanakah sistem imun non spesifik menstimulasi limfosit T naive pada sistem imun spesifik
a.      Ekspresi co-stimulator B7
b.      Produksi sitokin
c.       Ekspresi reseptor CD28 pada limfosit T
d.      Ekspresi reseptor sitokin pada limfosit T
e.      Semua penyataan diatas benar

15.  Epitel menghambat masuknya mikroba/imunogen dengan cara:
a.      Melepaskan sitokin
b.      Melepaskan hormon
c.       Memproduksi antibodi
d.      Mengekspresikan MHC
e.      Melepaskan substansi antimicrobial

16.  Pada sistem imun adaptif, molekul yang berfungsi mengenali antigen adalah
a.      Toll like reseptor
b.      Dendritik reseptor
c.       Mannosa reseptor
d.      Sel B reseptor
e.      Endotel reseptor

17.  Imunoglobulin yang berfungsi sebagai reseptor sel B adalah
a.      IgA dan IgE
b.      IgE dan IgG
c.       IgG dan IgA
d.      IgE dan IgM
e.      IgM dan IgD

18.  Antibodi
a.      Terdiri atas 2 rantai berat dan 4 rantai ringan
b.      Rantai berat berikatan dengan satu sama lain oleh ikatan hidrogen
c.       Constan region berfungsi mengikat sel seperti sel mast dan eosinofil
d.      Rantai ringan tidak memiliki constant region
e.      Variable region tertanam pada membran sel

19.  Reseptor sel T
a.      Terutama terdiri dari rantai αβ
b.      Berfungsi mengenali MHC
c.       Tidak terdapat pada sel T efektor
d.      Terdiri atas Fc dan Fb
e.      Bisa bersifat soluble

20.  Reseptor sel B atau sel T
a.      Terbentuk akbiat proses cloning
b.      Variasinya lebih sedikit dari jumlah pathogen yang ada didalam
c.       Proses yang terjadi meliputi seleksi-proliferasi-ekspresi reseptor
d.      Semua jenis reseptor yang dibuat di bone marrow atau thymus diedarkan diperifer (limfonodus)
e.      Terbentuk akibat rekombinasi dari segmen V(D)J

21.  Sirkulasi dari sel T/sel B naive dari satu limfonodus ke limfonodus lainnya disebut
a.      Homing
b.      Migrasi
c.       Lisensing
d.      Aktifasi
e.      Seleksi

22.  Pasangan yang benar pada proses aktifasi sel T oleh APC
a.      B7-TCR
b.      TCR-MHC
c.       CD4-peptida
d.      CD8-MHC
e.      iCAM1-CD28

23.  Co-reseptor
a.      B7
b.      CD8
c.       TCR
d.      MHC
e.      iCAM-1

24.  Aktifasi sel T pada cellular mediated immunity dimulai dari pengenalan
a.      Peptide oleh TCR
b.      Kuman oleh Toll Like Reseptor
c.       Glukosa oleh IgM
d.      Kuman oleh sel dendritik
e.      Protein oleh TCR

25.  Salah satu reseptor complex pada sel T
a.      B7
b.      TCR
c.       MHC
d.      iCAM1
e.      CD3

26.  Merupakan komponen dari BCR kompleks
a.      Molekul ζ dan Igµ
b.      Igα dan Igβ
c.       CD3 dan Igβ
d.      Molekul ζ dan Igα
e.      CD3 dan Molekul ζ

27.  Naive CD8 setelah mengalamin aktifasi dapat menjadi efektor yaitu
a.      CD8Th1
b.      CD8Th2
c.       CD8CTL
d.      CD8CD3
e.      CD8NK

28.  Efektor CD4Th1 melakukan migrasi ke area infeksi
a.      Melalui afferent limfonodus
b.      Untuk menolong sel yang terinfeksi
c.       Difasilitasi oleh molekul adhesi
d.      Mengeluarkan IFN-ɤ
e.      Untuk membunuh sel yang terinfeksi

29.  Sitokin yang bekerja pada sel yang didekatnya disebut bersifat
a.      Endocrine
b.      Autocrine
c.       Redundancy
d.      Pleiotropism
e.      Paracrine

30.  Cytomegalo virus dapat menghindari respon imun dengan cara
a.      Mengikat TAP
b.      Menghambat pelepasan IFN-ɤ
c.       Menghambat display MHC
d.      Menghambat fusi fagosom-lisosom
e.      Mengikat IFN-ɤ

31.  NK sel membantu sel yang terinfeksi jika sel tersebut
a.      Mendisplay peptida yang diikat MHC II
b.      Mendsiplay peptida yang diikat MHC I
c.       Melepaskan IL-12
d.      Tidak mengeluarkan sitokin
e.      Melepaskan IL-2

32.  Reseptor sel B mengangkap pathogen yang berbentuk
a.      Asam Amino
b.      RNA
c.       DNA
d.      Peptida
e.      Makromolekul

33.  Setelah sel B melakukan konfirmasi dengan sel T yang terjadi adalah, sel B
a.      Bergerak ke area sel T
b.      Menuju germinal center
c.       Keluar melalui afferent lymphonodus
d.      Masuk ke sel dendritik
e.      Melepaskan IFN

34.  Heavy chain berganti isotype
a.      Isotype switching
b.      Affinitas maturasi
c.       Netralisasi
d.      Opsonisasi
e.      Licensing

35.  Efektor antibody terhadap patogen ekstraseluler dalam ukuran besar seperti cacing
a.      Netralisasi
b.      Opsonisasi
c.       Fagositosis
d.      ADCC
e.      Aktifitas komplemen

36.  Seorang pria berusia 17 tahun menderita infeksi bakteri pada traktus digestivus sejak 8 jari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya demam, ngilu pada otot betis, ikterus dan pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan titer IgM terhadap antigen spesifik Laptospira Icterohaemorrhagica. Mekanisme efektor dari sistem imun humoral yang terjadi sehingga meningkatnya titer IgM dapat melalui pathway:
a.      Pembentukan memori sel B oleh TGF Beta
b.      Adanya signal transuksi terhadap TLR-4 oleh LPS I, Icterohaemorrhagica
c.       Adanya penekanan proliferasi CD8 oleh SOCS-3
d.      Peningkatan aktifitas chitotriosidase dalam serum
e.      Penekanan memori sel CD8 oleh SOCS-1

37.  Proses awal fagositosis terhadap sel bakteri disebut:
a.      Engulfment
b.      Chemotaxis
c.       Formasi fagosom
d.      Fusion
e.      Digestion

38.  Sitokin yang berfungsi dalam menginduksi demam pada infeksi bakteri:
a.      IL-12
b.      IL-8
c.       IL-1
d.      IL-5
e.      IL-9

39.  Hal dibawah ini merupakan komponen utama yang bersifat antigenik kuat dari mikroorganisme Gram Negatif:
a.      Peptidoglikan
b.      Lipopolisakarida
c.       Asam mikolik
d.      Lipoprotein
e.      Phenolic Glycolipid-1 (PGL-1)

40.  Jenis sitokin yang berfungsi sebagai antiviral:
a.      IL-10
b.      INF –α
c.       TGF beta
d.      IL-1
e.      TNF-α

41.  Seorang laki-laki berusia 26 tahun yang didiagnosa suspek demam tifoid mengalami melena lidah kotor, subcomatous. Selain pemeriksaan kultur darah sebagai pemeriksaan konfirmasi labolatorium dapat dilakukan juga pemeriksaan erologis yang tepat dengan tes:
a.      Haemogglutination test
b.      Lateral flow
c.       Microscopic Agglutination Test (MAT)
d.      Floculation Test
e.      Complement Fixation Test

42.  Pemeriksaan serologis pada penderita demam tifoid untuk mendeteksi imunoglobulin
a.      IgA
b.      IgD
c.       IgE
d.      IgG
e.      IgM

43.  Seorang laki-laki umur 36 tahun Guru SD datang ke Poliklinik THT dengan riwayat sering bersin disertai ingus encer dan hidung tersumbat. Gejala ini dirasakan sejak 1 tahun yang lalu dan sangat mengganggu dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai guru. Riwayat asma pada waktu kecil (+)
Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas adalah:
a.      Rhinitis alergi intermitten sedang
b.      Rhinitis alergi persisten berat
c.       Rhinitis alergi persisten sedang
d.      Rhinitis alergi persisten sedang-berat
e.      Rhinitis alergi intermitten berat

44.  Tes invivo yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kasus diatas adalah:
a.      Pemeriksaan Foto Sinus Paranasalis
b.      Skin Prict Test
c.       Pemeriksaan kadar eosinofil darah
d.      Nasal sitologi
e.      Imunoterapis

45.  Komplikasi yang dapat terjadi pada kasus diatas adalah, KECUALI
a.      Otitis media
b.      Sinusitis
c.       Ozaena
d.      Polip nasi
e.      Asma bronkhiale

46.  Rinitis alergi merupakan problem kesehatan global sebab, kecuali
a.      Mengenai 10-25% dari populasi dunia
b.      Biaya pengobatan besar
c.       Mortalitas tinggi
d.      Dapat menyebabkan gangguan tidur
e.      Dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup

47.  Sel inflamasi yang sering ditemukan pada mukosa hidung pada Rinitis Alergi adalah
a.      Sel Eosinofil
b.      Sel Neutrofil
c.       Sel Limfosit
d.      Sel Eritrosit
e.      Sel Trombosit

48.  Setelah pemberian parasetamol, seorang penderita mengalami urtikaria. Dokter memberikan obat loratadine. Obat ini adalah
a.      Antihistamin generasi I
b.      Antihistamin generasi II
c.       Antihistamin generasi III
d.      Antihistamin generasi IV
e.      Antihistamin generasi V

49.  Setelah pemberian ampisilin, seorang penderita mengalami utrikaria. Penyakit ini adalah:
a.      Reaksi alergi tipe I
b.      Reaksi alergi tipe II
c.       Reaksi alergi tipe III
d.      Reaksi alergi tipe IV
e.      Reaksi alergi tipe V

50.  Setelah pemberian parasetamol, seorang penderita mengalami urtikaria. Dokter memberikan obat chlor pheniramine maleat. Efek samping obat ini adalah
a.      Tidak bisa tidur
b.      Hipertensi
c.       Hipotensi
d.      Mual-muntak
e.      Mengantuk

51.  Setelah pemberian parasetamol, seorang penderita mengalami urtikaria. Dokter memberikan loratadine. Cara pemberian obat ini adalah:
a.      Intra muskular
b.      Intra vena
c.       Intra thecal
d.      Per oral
e.      Subkutan

52.  Pada syok anafilaksi, obat yang terpilih adalah adrenalin. Efek samping obat ini adalah
a.   Bronkhokonstriksi
b.   Vasodilatasi kapiler
c.       Takhikardi
d.      Hipotensi
e.      Mengantuk

53.  Yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan imunisasi adalah
a.      Status gizi
b.      Kualitas vaksin
c.       Kuantitas vaksin
d.      Harga vaksin
e.      Frekuensi pemberian

54.  Yang benar mengenai imunisasi adalah
a.      Respon imun pada anak kurang gizi buruk lebih baik daripada gizi baik
b.      Pada penderita Leukemia lebih baik di imunisasi dengan vaksin hidup yang dilemahkan
c.       Imunisasi termasuk dalam pencegahan sekunder
d.      Imunisasi lebih ditujukan untuk merangsang innate immunity
e.      Imunisasi ditujukan untuk menghilangkan suatu penyakit pada kelompok masyarakat.

55.  Manakah pernyataan dibawah ini yang benar
a.      Vaksin polio sebaiknya diberikan bersamaan dengan ASI
b.      Vaksinasi pada masa neonatus hasilnya lebih baik dari masa anak-anak
c.       Jarak pemberian vaksinasi tidak berpengaruh terhadap hasil vaksinasi
d.      Reaksi Arthus terjadi karena kontaminasi kuman saat vaksinasi
e.      Ajuvan adalah zat yang secara non spesifik meningkatkan respon imun

56.  Di bawah merupakan pernyataan yang benar tentang ajuvan
a.      Zat yang spesifik
b.      Tidak berpengaruh terhadap imunitas penjamu
c.       Bisa mengaktivasi APC (Antigen Precenting Cell)
d.      Berguna supaya vaksin tidak terlokalisir pada tempat pemberian
e.      Menurunkan respon imun penjamu

57.  Kelainan organ tubuh yang sering terlibat atau terkena pada penyakit PHS adalah:
a.      Kulit
b.      Ginjal
c.       Sendi
d.      Mata
e.      Abdomen

58.  Penyakit vaskulitis yang menyerang saluran respirasi adalah
a.      PHS
b.      Penyakit Kawasaki
c.       Poliarteritis nodosa
d.      Penyakit Takayasu
e.      Wegener granulomatosis

59.  Hasil pemeriksaan labolatorium berikut menunjang diagnosis penyakit poliarteritis nodosa (PAN) yaitu:
a.      Anemia makrositik
b.      Lekopenia
c.       Sedimen urin selalu normal
d.      Didapatkan faktor von willebrand

60.  Pemeriksaan labolatorium yang menggunakan metode aglutinasi adalah:
a.      Tes Widal
b.      Tes anti TPO
c.       Tes B-hCG urin
d.      Tes B-hCG darah
e.      Tes anti HIV

61.  Pemeriksaan anti TPO menggunakan metode:
a.      Aglutinasi
b.      EIA
c.       Elektroforesis
d.      ELISA
e.      Flow cytometry

62.  Pemeriksaan B-hCG urin menggunakan metode:
a.      Aglutinasi
b.      EIA
c.       Elektroforesis
d.      Immunochromatography
e.      Floc cytometry

63.  Metode western blot, digunakan untuk konfirmasi pemeriksaan labolatorium
a.      Tes anti TPO
b.      Tes anti HIV
c.       Tes B-hCG urin
d.      Tes B-hCG darah
e.      Tes Widal

64.  Metode pemeriksaan elektoforesis adalah:
a.      Gabungan imunodefisiensi ganda dan listrik
b.      Imunodifusi aktif
c.       Elektroimunodifusi, kuantitatif
d.      Pemisahan protein pada medan listrik
e.      Mengukur cahaya dengan medan listrik

65.  Asam amino yang merupakan sumber energi limfosit dan mukosa saluran cerna sehingga mencegah atrofi mukosa dan translokasi bakteri:
a.      Arginin
b.      Glutamin
c.       Triptofan
d.      Tirosin
e.      Metionin

66.  Seorang laki-laki 26 tahun mengalami nyeri perut dan berak darah setelah mengkonsumsi roti. Dokter mendiagnosa pasien ini menderita penyakit celiac. Mekanisme imunologi yang mendasari penyakit ini adalah:
a.      Hipersensitivitas tipe I
b.      Hipersensitivitas tipe II
c.       Hipersensitivitas tipe III
d.      Hipersensitivitas tipe IV
e.      Benar semua

67.  Bentuk intoleransi makanan yang paling sering ditemukan di Asia
a.      Penilketonuria
b.      Intoleransi laktosa
c.       Intoleransi biogenic amin
d.      Intoleransi terhadap MSG
e.      Intoleransi terhadap food additive

68.  Sifat-sifat reaksi hipersensitivitas pada makanan:
a.      Paling banyak adalah reaksi hipersensitivitas tipe 2
b.      Reaksi hipersensitivitas tipe 1 biasanya tidak multiorgan
c.       Reaksi hipersensitivitas tipe 4 dimediasi oleh IgE
d.      Reaksi hipersensitivitas tipe 2 biasanya berupa kelainan kulit
e.      Reaksi alergi susu dapat melibatkan IgE dan non-IgE

69.  Pernyataan yang benar tentang Reaksi Negatif terhadap makanan
a.      Reaksi toksik hanya mengenai orang tertentu saja
b.      Reaksi enzimatik akibat kelebihan enzim dalam tubuh
c.       Reaksi farmakologik akibat konsumsi makanan dan obat secara bersamaan
d.      Reaksi non-imunologik disebut intoleransi makanan
e.      Reaksi imunologi dan non-imunologik gejalanya berbeda

70.  Tes yang paling terpercaya untuk diagnosa alergi makanan
a.      Skin test
b.      IgE
c.       RAST
d.      Food challenge
e.      IgG4

71.  Yang termasuk ciri khas penyakit asma ialah:
a.      Sesak waktu beraktifitas
b.      Inflamasi saluran napas
c.       Batuk dengan lendir banyak
d.      Bunyi inspirasi lebih panjang dari pada bunyi ekspirasi
e.      FEV1 naik lebih 15% setelah inhalasi agonis β2

72.  ‘Hyperresponsiveness” saluran napas pada asma disebabkan oleh
a.      Latihan yang mengeluarkan banyak keringat
b.      Inflamasi eosinofilik pada saluran napas
c.       Infeksi bakteri pada saluran napas
d.      Spasme otot polos bronkus
e.      Faktor psikis

73.  Obat utama penyakit asma dalm serangan akut ialah
a.      Sedativa
b.      Antitusif
c.       Antihistamin
d.      Inhalasi “LABA”
e.      Inhalasi “SABA” + Kortikosteroid

74.  Obat yang bisa ditambahkan pada asma yang sering kumat dan kurang mampan dengan terapi biasa adalah
a.      Salisilat
b.      Mukolitik
c.       Beta-Blocker
d.      Antileukotrien
e.      Antiinflamasi nonsteroid

75.  Seorang ibu  datang membawa anak laki-laki usia 7 bulan dengan keluhan gatal dan rewel. Sudah dialami 1 tahun kadang sembuh lalu kambuh lagi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan plak eritem, madidians dikedua pipi, krusta. Riwayat alergi makanan belum diketahui. Diagnosis penyakit anak tersebut:
a.      Dermatitis Atopik
b.      Dermatitis numuler
c.       Dermatitis kontak alergi
d.      Dermatitis kontak iritan
e.      Dermatitis seborroik

76.  Seorang pria berusia 15 tahun datang ke poli dengan keluhan gatal di lipatan lutut sejak 2 minggu yang lalu, sudah diderita sekitar 3 tahun, sering berulang biasanya dilipat sikunya juga terkena. Lesi kulit papul eritem dan likenifikasi. Pasien gemar makan telur. Apa diagnosis banding yang tepat pada pasien ini?
a.      Psoriasis vulgaris
b.      Dermatitis kontak
c.       Dermatitis atopik
d.      Dermatitis kutis
e.      Dermatitis numular

77.  Dasar penyakit Dermatitis Atopik jika ditinjau dari mekanisme dasar penyakit termasuk hipersensitivitas (menurut Comb & Gell)
a.      Tipe I
b.      Tipe II
c.       Tipe III
d.      Tipe IV
e.      Tipe V

78.  Laki-laki 7 bulan dengan keluhan gatal dan kemerahan dikedua pipi. Diagnosis penyakitnya Dermatitis atopik akut. Maka patomekanisme penyakitnya diperankan oleh?
a.      Sel T helper 1
b.      Sel T helper 2
c.       Sel T regulator
d.      Sel T sitotoksik
e.      Sel T memori

79.  Seorang wanita 40 tahun sejak 2 hari mengeluh gatal dan kemerahan seluruh badan seperti sarampah setelah demam 3 hari yang lalu dan minum obat demam. Pada pemeriksaan fisik ditemukan bercak merah diseluruh badan, agak hangat pada perabaan. Diagnosis yang tepat adalah:
a.      Erupsi obat alergik
b.      Dermatitis seborroik
c.       Pemfigus vulgaris
d.      Psoriasis vulgaris
e.      Varicella

80.  Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke UGD dengan keadaan lemah, bercak merah diseluruh tubuh, mata merah dan bibir pecah-pecah terkelupas sejak 5 hari yang lalu awalnya hanya bercak kemerahan dan gatal. Diagnosis yang mungkin adalah?
a.      Sindrom Steven Johnson
b.      Eritema multiforme minor
c.       Nekrolisis epidermal toksik
d.      Staphyloccal scald skin syndrome
e.      Pemfigus vulgaris

81.  Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke dokter dengan keluhan gatal diwajah dan badan, pada pemeriksaan fisik tampak papul polimorf. Dikedua lengan dan tungkai terdapat tatto. Keluhan lain berat badan menurun drastis dalam 1 bulan terakhir. Penderita sudah berobat ke puskesmas tapi tidak ada perubahan hasil pemeriksaan dokter ada TB (Tuberkulosis Paru). Apa penyebab yang paling mungkin untuk kasus diatas?
a.      Human Immunodeficiency Virus
b.      Human Papilloma Virus
c.       Varicella Zoster Virus
d.      Hepatitis Virus
e.      Herpes Simpleks Virus

82.  Yang tidak bisa menularkan Human Immunodeficiency Virus adalah:
a.      Air susu Ibu
b.      Air liur
c.       Hubungan sexual
d.      Darah yang sudah terkontaminasi
e.      Jarum suntik

83.  Seorang wanita usia 26 tahun menderita HIV/AIDS, virus ini masuk menembus CD4 menggunakan?
a.      Gp120 dan Gp41
b.      Gp160 dan Gp41
c.       P17 dan P24
d.      P 7 dan P 9
e.      CXCR4 dan CCR5

84.  Proses Clonal Deletion limfosit dalam maturasi adalah
a.      Apoptosis Clone Limfosit yang berespon kuat terhadap antigen self
b.      Apoptosis Clone Limfosit yang bereaksi lemah terhadap antigen self
c.       Inaktipasi Clone Limfosit yang berespon terhadap antigen self
d.      Inaktipasi Clone Limfosit yang bereaksi trerhadap antigen asing
e.      Apoptosis Clone Limfosit yang bereaksi terhadap antigen asing

85.  Reseptor editing yang terjadi pada central tolerance terjadi pada
a.      Reseptor sel T yang autoreaktif diperbaiki menjadi tidak autoreaktif aktif
b.      Reseptor sel B yang autoreaktif diperbaiki menjadi tidak autoreaktif lagi
c.       Reseptor sel T diedit agar bisa menangkap lebih dari satu jenis antigen
d.      Reseptor sel B diedit agar bisa menangkap lebih dari satu jenis antigen
e.      Reseptor sel B diedit untuk bisa bereaksi dengan antigen self

86.  Penyakit autoimun bisa muncul dari limfosit autoreaktif yang mengalami:
a.      Clonal deletion
b.      Clonal anergy
c.       Reseptor editing
d.      Menjadi regulatory T cells
e.      Positif selection

87.  Jenis imun yang paling diandalkan melawan sel tumor adalah:
a.      Makrofag
b.      Antibodi
c.       Limfosit T
d.      NK cell
e.      Neutrofil

88.  Tumor antigen dapat muncul akibat dari, KECUALI
a.      Mutasi gen yang memang berkaitan dengan proses terjadinya tumor
b.      Mutasi gen yang tidak ada kaitannya dengan proses terjadinya tumor
c.       Adanya gen virus yang diselipkan virus dalam DNA sel
d.      Aktifnya kembali gen yang sebenarnya hanya aktif waktu foetus (antigen onkofetal)
e.      Ekspresi Glycoprotein dan Glycolipid antigens

89.  Penyakit yang masuk autoimun, kecuali
a.      Rheumatic fever
b.      Diabetes Tipe I
c.       Dengue fever
d.      Scleroderma
e.      Systemic Lupus Erythematous

90.  Seorang pria 51 tahun telah menjalani transplantasi ginjal. Selama menjalani perawatan pasca operasi, pasien tersebut mengalami penurunan fungsi ginjal, graft rejection yang terjadi adalah:
a.      Hyperacute rejection
b.      Acute rejection oleh telah terbentuknya antibodi terhadap sel endotel ginjal
c.       Acute rejection oleh telah terbentuknya sel Tc (CTL) yang membentuk sel endotel ginjal
d.      Chronic rejection oleh karena terbentuknya sel Tc (CTL) yang membunuh sel endotel ginjal
e.      Chronic rejection oleh karena terbentuknya sel CD4 yang memicu terbentuknya arteriosclerosis pada pembuluh darah ginjal (DTH)

91.  Penolakan jaringan transplantasi/allograft rejection, terjadi karena sistem imun recepient melihat allograft sebagai sesuatu asing, ini disebabkan karena:
a.      Adanya perbedaan struktur histology dengan jaringan penerima
b.      Adanya perbedaan molekul MHC dengan jaringan penerima
c.       Adanya perbedaan molekul membran sel dengan jaringan penerima
d.      Adanya perbedaan golongan darah antara penerima dan donor
e.      Adanya perbedaan antigen asing yang dikenal oleh recepient

92.  Hal-hal dibawah ini terjadi pada “Chronic Rejection” terhadap transplantasi, KECUALI
a.      Aktifasi sel Th (CD4) oleh alloantigen dari graft
b.      Terjadi Delayed Type Hypersensitivity
c.       Arterisclerosis pembuluh darah penerima
d.      Oklusi pembuluh darah arteri graft
e.      Nekrosis graft

93.  Untuk mengetahui kecocokan atau memprediksi derajat penolakan terhadap jaringan transplantasi dilakukan pemeriksaan kompartibilitas donor dan penerima dengan cara memeriksa:
a.      Human Leukocyte Antigens (HLA)
b.      T Cell Receptor (TCR)
c.       CD4 dan CD8
d.      Imunoglobulin
e.      Strain donor recepient

94.  Pada Ibu hamil akan didapatkan kondisi, KECUALI:
a.      CMI melemah
b.      Imunitas humoral tidak berubah
c.       Lebih gampang terjadi infeksi
d.      Innate Immunity bertambah hebat
e.      Sel CD8 berkurang

95.  CMI/ Cell Mediated Immunity melemah pada ibu hamil disebabkan beberapa hal, KECUALI:
a.      Plasenta mengekspresikan HLA A bukan klasik HLA klasik Class I dan II
b.      NK cell melemah di organ reproduksi
c.       Th2 dominan dari Th1
d.      Sel T yang banyak di organ reproduksi adalah yang memiliki reseptor ɤδ
e.      Steroid hormon menekan CMI

96.  Molekul yang kita deteksi pada pemeriksaan immunohistokimia adalah:
a.      DNA
b.      RNA
c.       Protein
d.      Karbohidrat
e.      Semua benar

97.  Pada metode “direct” immunohistokimia, yang dilabel dengan kromogen atau enzym adalah
a.      Secondary antibody
b.      Primary antibody
c.       Avidin biotin complex
d.      Bridging antibody
e.      Complex antibody

98.  Yang benar mengenai Syndrome DiGeorge di bawah ini adalah kecuali:
a.      Penyebab adalah delesi 22q11
b.      Hipoplasia thymus
c.       Aplasia parathyroid
d.      Peninggian kadar IgM
e.      Sel T prekursor tidak berkembang

99.  “Inflammatory like reaction” dengan IL-1β sebagai center piece, ditemukan pada peristiwa:
a.      Fertilisasi
b.      Ovulasi
c.       Ejakulasi
d.      Menstruasi
e.      Kehamilah trimester pertama

100.                      Metode hybridoma lebih tepatnya dilakukan untuk mendapatkan
a.      Polyclonal antibody
b.      Monoclonal antibody
c.       Primary antibody
d.      Secondary antibody
e.      Tertiary complex

BODOH VS JAHAT

Ketika lagi surfing ke google searching  terlihat Blog cukup berbobot dari Jawa Barat yang dikelola oleh seorang santun cerdas dan rajin disiplin bernama Budi Raharjo Alumni ITB .....dari tulisan tulisan yang membumi apa adanya namun sangat rasional, ilmiah dan Litrate Blog itu berjudul



Padepokan Budi Rahardjo

~ belajar untuk menjadi manusia …

Saya mencuplik satu tulisan lugu dan sangat tajam untuk seorang akademisi yang jangkauan pikirnya panjang dengan judul Bodoh VS Jahat 

Posted by Budi Rahardjo in Curhat, Islam

Sedang ribut-ribut soal Ahok, ini adalah pandangan dari sudut yang non-mainstream.
Pertama, Ahok kurang informasi (not well informed) tentang Islam atau orang Islam. Ini kalimat “santun”nya. ha ha ha. Kalau kalimat yang langung to-the-point, Ahok bodoh (tentang Islam / orang Islam). Pasalnya, kalau dia tidak bodoh tentunya dia tidak akan mengeluarkan kata-kata seperti yang dipermasalahkan itu. Atau mungkin juga bodohnya hanya ada di mulutnya. hi hi hi. Bahkan ada pandangan lain, bahwa kalau Ahok lebih tahu tentang Islam mungkin dia sudah jadi muslim. ha ha ha. Tapi ini pandangan lain saja lho.

Kedua, di sisi lain, Ahok itu tidak jahat. Tidak evil. Tidak malicious. Bahkan kalau dilihat dari aksinya, Ahok cenderung baik terhadap Islam. Misalnya masjid di balai kota dijadikan. Orang-orang Islampun ada yang dikirimnya untuk umroh / naik haji. Banyak contoh-contoh lainnya.
Jadi saya simpulkan Ahok itu bodoh (tentang Islam), tetapi tidak jahat (terhadap Islam).
Lantas bagaimana kita menyikapi hal ini?

Penanganan terhadap orang bodoh tentunya berbeda dengan penanganan terhadap orang jahat. Adalah lucu kalau orang-orang bodoh ini kita laporkan ke Polisi, misalnya. Bisa kurang penjara kita karena saking banyaknya orang bodoh (di berbagai bidang) di Indonesia ini. Didemo juga sama saja. Bisa demo tiap hari. Lantas kapan kerjanya? hi hi hi. Bodoh itu kan biasa.

Penanganan orang bodoh adalah dengan diajari. Diberi pencerahan. Disekolahkan. Tujuannya adalah supaya dia tidak bodoh lagi. Maka dari itu untuk kasus Ahok, sebaiknya sih dia diundang ke berbagai pesantren / masjid / surau / … untuk diberi pencerahan tentang apa itu Islam, kenapa Islam mengajarkan begini dan begitu sehingga dia lebih terdidik lagi. Adem. Atau kalau untuk Ahok ini mungkin hanya mulutnya saja yang perlu diberi sekolahan. Selebihnya sih dia sudah ok. ha ha ha.
Eh, pendekatan seperti ini banyak juga contohnya kok. Bahkan di kasus-kasus ini orangnya awalnya lebih galak lagi.
LEBIH MENEP

Support web ini

BEST ARTIKEL