Wednesday, November 18, 2009

MUTASI TEORI

Saya postingkan materi Mutasi akhir pembelajaran kelas XII semester 1 yang biasanya Gurunya sudah tidak konsen lagi mengajar karena sudah harus latihan Review kelas X dan XI untuk persiapan UN kelas XII maka agar tidak merana tetap ini bisa digunakan untuk refrensi katakanlah sebagai assistensi Pembelajaran OK semoga berguna dan sukses selalu
  • Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf rutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
  • Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi.
  • Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
  • Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu.
  • Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir.
  • Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan.
  • Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type").


MUTASI ADA 2 YAITU

  1. Mutasi Gen (Mutasi Titik/ Point Mutation)                                                                                   Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di dalam Gen ( Materi didalam gen itu tidak lain adalah Nukleotida = Basa nitrogennya)
  2. Mutasi Kromosom ( Mutasi besar /Gross Mutation)                                                             Prinsipnya : Mutasi yang mengalami perubahan dimana yang berubah itu materi yang ada di dalam Kromosom ( Materi didalam kromosom itu tidak lain adalah Gen )

Mutasi titik (point mutation) terjadi akibat perubahan pada basa ADN suatu gen. Mutasi ini hanya terjadi di dalam gen.

Macam-macam mutasi gen antara lain:

  1. Substitusi
  2. Delesi
  3. Addisi /


Substitusi
Bagaimana Substitusi itu ?
  • Substitusi yaitu mutasi gen yang mengarah ke perubahan kode genetik, bisa terjadi pada Kodogen (DNA) / bisa juga pada kodon (triplet) pada RNA m dari urutan kode basa Nitrogennya, 
  • Efek yang myncul yaitu membawa kesalahan terbentuknya asam amino
  • Akibat kesalahan terbentuknya asam amino ini membawa dampak ke kesalahan terbentuknya protein 
  • Kesalahan terbentuknya protein menyebabkan kesalahan terbentuknya enzim karena komponen penyusunnya protein . 
  • Akibatnya ya dipastikan terjadi mutasi . 
  • Mutasi itu disebut mutasi Gen.
Substitusi ini dibagi 2 berdasarkan perubahannya :
  1. Transisi:
  2. Transversi
Transisi: 
  • Jika ada perubahan kode genetik basa purin diganti basa purin , basa pirimidin diganti pula basa pirimidin
  •  Mutasi transisi, yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain atau pergantian basa pirimidin dengan basa pirimidin lain; atau disebut juga pergantian suatu pasangan basa purin-pirimidin dengan pasangan purin-pirimidin lain.
  • Misalnya: seharusnya kan basa nirogen A berpasangan dengan T karena mutasi ternyata A dengan S begitu juga harusnya G berpasangan dengan S, ternyata G berpasangan dengan T.
  • Perhatikan gambar mutasi gen Substitusi Transisi dan Transversi
Mutasi transisi
Transisi yaitu suatu pergantian basa purin dengan basa purin , tau basa pirimidin diganti basa pirimidin.



  • TAGC berubah menjadi TGAC jadi yang berubah AG menjadi GA apa artinya itu ?
  •  basa purin A diganti basa purin G dan basa purin G diganti basa Purin A . OK udah jelas

Transversi                                                                                                                                                     Jika ada perubahan kode genetik pada nukleotida basa purin digantikan basa pirimidin atau sebaliknya
contoh

Addisi / Insersi
  • Insersi / Addisi : Basa Nitrogen mengisi / menyisip diantara urutasn basa sehingga frame mundur kebelakang dan otomatis asam amino yang terbentuk juga akan berubah
  • jadi Insersi itu terjasi penambahan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen yang berpengaruh pada urutan basa nitrogen sebelumnya .

Jelasnya demikian





Mutasi gen akibat pergantian pasangan basa nitrogen
Berdasarkan basa nitrogen yang digantikan, mutasi ini dibedakan menjadi 2, yaitu transversi dan transisi
Transversi
Transversi merupakan pergantian basa nitrogen oleh basa nitrogen yang tidak sejenis (basa nitrogen purin digantikan oleh basa nitrogen pirimidin atau sebaliknya)
Untuk jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !

Transisi
Transisi merupakan pergantian basa nitrogen oleh basa nitrogen yang sejenis (basa nitrogen A digantikan oleh G atau sebaliknya dan S digantikan oleh T atau sebaliknya)
Untuk jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !


Mutasi gen akibat penyisipan dan pengurangan basa nitrogen
Merupakan peristiwa menyisipnya suatu basa nitrogen dalam DNA atau peristiwa hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen dalam DNA
Mutasi ini meliputi insersi dan delesi.
Insersi
Insersi merupakan peristiwa penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA
Untuk jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !
Delesi
Delesi merupakan peristiwa pengurangan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada rantai DNA
Untuk jelasnya perhatikan gambar di bawah ini !

MUTASI KROMOSOM
 

Delesi                                                                                                                                                        
  •  yaitu pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida pada suatu gen.
  •  Kasusnya jelas terjadi penghapusan / kehilangan salah satu basa nitrogen /triplet basa nitrogen sehingga Frame /kerangka urutan basa nitrogen (Frameshift mutations) maju sesuai dengan hilangnya basa nitrogen tersebut , 
  • Ya jelas pasti arti pada kode triplet yang diterapkan berbeda

  • Hal lain yang juga sering terjadi adalah terjadi penambahan atau pengurangan atau substitusi namun ternyata nggak membawa dampak pada pembentukan asam amino yang kemudian dikenal dengan Non sense mutation
  •  Contoh terjadi substitusi A menjadi G dari AAA menjadi AAG maka translationya jadi UUC ini menjadi tidak mengakibatkan perubahan pembentukan protein.karena Kode : UUU (fenilalanin) diganti UUC tetap aja fenilalanin OK

  • Sekali lagi kasus mutasi gen kenapa bisa mengarah ke terjadinya variasi individu jawabnya karena terjadi suatu reaksi fusi antara mutagen kimia dengan basa nitrogen yang ada sehingga terbentuk senyawa yang berbeda membawa dampak pada perubahan proses translasinya , 
  • Sehingga berpengaruh pada asam amino yang terbentuk yang otomatis akan mempengaruhi terbentuknya protein yang berbeda sehingga akan berpengaruh pada ketersediaan enzim dan tentu akan mempengaruhi metabolisme jika enzim nya salah .OK
  • Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada Materi yang ada di dalam kromosom. 
  • Materi yang ada didalam kromosom itu adalah Gen 
  • Jadi Mutasi kromosom bisa terjadi jika ada Gen yang hilang , tambah , urutanya trbalik balik dll yang perubahan itu bisa secara spontan ataupun tidak spontan. 
  • Namun tentu bisa juga terjadi pada kromosomnya , bisa kromosomnya jadi bertambah atau berkurang .
Maka Mutasi kromosom dibagi lagi menjadi tiga

  1. Abrasi
  2. Aneusomi
  3. Euploidi

Abrasi
Abrasi ( Kerusakan kromosom) artinya kromosomnya tetap baik, namun isinya kromosom
(gen) porak poranda
Meliputi

  1. Delesi
  2. Duplikasi 
  3. Translokasi
  4. Insersi
  5. Katenasi


Delesi
  • Delesi ( hilang gennya / Terdelete)

Duplikasi
  • Duplikasi ( penambahan gen yang sealel /homolog)

Translokasi
  • Translokasi ( penambahan gen yang bukan homolognya

Inversi
  • inversi ( susunan gen yang berpindah kedudukan)

Katenasi
  • katenasi ( ujung gen bersatu membentuk lingkaran kemudian bertukar gennya)

2. Aneusomi /Aneuploidi
3. euploidi ( Eu = sejati artinya ploidinya berubah benar benar )

no 2 dan 3 mutasi kromosom yang ditentukann oleh perubahan jumlahnya kromosom , bukan jumlahnya gen seperti pada no 1

untuk lebih jelasnya baca novel mutasi ini

  • Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. 
  • Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi.
  • Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
  • Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya maupun radioaktif, serta loncatan energi listrik seperti petir.
  • Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat (individu tipe liar atau "wild type").

Macam-macam Mutasi Berdasarkan Sel yang Mengalami Mutasi

  1. Mutasi somatik
  2. Mutasi Gametik

  • Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel somatik. mutasi ini tidak akan diwariskan pada keturunannya. 
  • Mutasi Gametik adalah mutasi yang terjadi pada sel gamet. Karena terjadinya di sel gamet, maka akan diwariskan oleh keturunannya.Pada umumnya, mutasi itu merugikan, mutannya bersifat letal dan homozigot resesif. namun mutasi juga menguntungkan, diantaranya, melalui mutasi, dapat dibuat tumbuhan poliploid yang sifatnya unggul. 
  • Contohnya, semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji, buah stroberi yang besar,dll.
Terbentuknya tumbuhan poliploid ini menguntungkan bagi manusia, namun merugikan bagi tumbuhan yang mengalami mutasi, karena tumbuhan tersebut menjadi tidak bisa berkembang biak secara generatif.

Bahan-bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi disebut MUTAGEN. Mutagen dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Mutagen bahan Kimia, contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan dapat menghambat pembelahan sel pada anafase.
  2. Mutagen bahan fisika, contohnya sinar ultraviolet, sinar radioaktif,dll. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit.
  3. Mutagen bahan biologi, diduga virus dan bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNA-nya.


Macam-macam mutasi berdasarkan bagian yang mengalami mutasi

  1. Mutasi Gen atau mutasi titik (Point Mutation)
  2. Mutasi Kromosom atau Gross mutation /Aberasi
Mutasi titik (Mutasi Gen)
  • Mutasi titik merupakan perubahan pada basa N dari DNA atau RNA. 
  • Mutasi titik relatif sering terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh mekanisme pemulihan gen. 
  • Mutasi titik dapat berakibat berubahnya urutan asam amino pada protein, dan dapat mengakibatkan berkurangnya, berubahnya atau hilangnya fungsi enzim. 
  • Teknologi saat ini menggunakan mutasi titik sebagai marker (disebut SNP) untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada gen dan dikaitkan dengan perubahan fenotipe yang terjadi.
  • Contoh mutasi gen adalah reaksi asam nitrit dengan adenin menjadi zat hipoxanthine. 
  • Zat ini akan menempati tempat adenin asli dan berpasangan dengan sitosin, bukan lagi dengan timin.
Mutasi Kromosom
  • Mutasi kromosom sering juga disebut dengan mutasi besar/gross mutation 
  • Dibagi menjadi 2 atas dasar perubahan jumlah kromosom atau jumlah dan susunan atau urutan gen dalam kromosom.
  1. Perubahan susunan dan jumlah serta letak gen pada kromosom yang sering disebut Aberasi 
  2. Perubahan Jumlah kromosom meliputi : Aneuploidi / Aneusomi dan Euploidi 
Perubahan  susunan gen pada kromosom (Aberasi) dibagi menjadi
  1. Delesi
  2. Duplikasi
  3. Translokasi
  4. Inversi
  5. Katenasi
 Perubahan Jumlah kromosom Aneuploidi / Aneusomi Akibat dari kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis.sehingga Salah satu set kromosomnya ada yang berkurang atau bertambah jumlahnya meliputi
  1. Nullisomi
  2. Monosomi
  3. Trisomi
  4. Tetrasomi
Perubahan Jumlah kromosom Euploidi bisa terjadi karen jumlah set kromosomnya menjadi bertambah atau berkurang pada semua setnyameliputi
  1. Monoploid
  2. Triploid
  3. Tetraploid (Polyploidi) 
Euploidi adalah perubahan jumlah n-nya. Aneuploidi dibagi menjadi 2, yaitu:
  1. Allopoliploidi, yaitu n-nya mengganda sendiri karena kesalahan meiosis.
  2. Autopoliploidi, yaitu perkawinan atau hibrid antara spesies yang berbeda jumlah set kromosomnya.
Note
Aneusomi adalah perubahan jumlah kromosom. Penyebabnya adalah anafase lag (peristiwa tidak melekatnya beneng-benang spindel ke sentromer) dan non disjunction (gagal berpisah).

Aneusomi pada manusia dapat menyebabkan:
  1. Sindrom Turner, dengan kariotipe (22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis).
  2. Sindrom Klinefelter, kariotipe (22 AA+XXY), mengalami trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh.
  3. Sindrom Jacobs, kariotipe (22AA+XYY), trisomik pada kromosom gonosom. Penderita sindrom ini umumnya berwajah kriminal, suka menusuk-nusuk mata dengan benda tajam, seperti pensil,dll dan juga sering berbuat kriminal. Penelitian di luar negeri mengatakan bahwa sebagian besar orang-orang yang masuk penjara adalah orang-orang yang menderita Sindrom Jacobs.
  4. Sindrom Patau, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada kromosom autosom. kromosom autosomnya mengalami kelainan pada kromosom nomor 13, 14, atau 15.
  5. Sindrom Edward, kariotipe (45A+XX/XY), trisomik pada autosom. Autosom mengalami kelainan pada kromosom nomor 16,17, atau 18. Penderita sindrom ini mempunyai tengkorak lonjong, bahu lebar pendek, telinga agak ke bawah dan tidak wajar. (http://id.wikipedia.org)
  6. Sindrom Down, kariotipe (45A+XX/45A+XY pada kromosom 21), trisomik pada autosom. Ciri anatominya: badan dan kaki pendek, jalan agak lambat, kepala bunder, bibir bawah tebal dan menjorok ke depan, mulut menganga, leher pendek dan besar, telinga kecil, tapak tangan seperti tangan monyet, keterbelakangan mental/idiot.

Salah satu penyebab mutasi kromosom misalnya adalah radiasi pada kromosom. Akibat dari mutasi kromosom misalnya adalah berbagai kelainan genetik seperti sindrom Wolf-Hirschhorn, sindrom Turner, sindrom Klinefelter, dan lainnya.

ABERASI KROMOSOM

Delesi
  • Delesi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom menghilang. 
  • Delesi bisa terjadi akibat kegagalan ketika bertranslokasi ataupun tidak kembali menyambungnya bagian kromosom setelah kromosom putus. 
  • Salah satu kelainan genetik akibat delesi adalah sindrom Wolf-Hirscchorn di mana terjadi delesi pada lengan-p kromosom 4.
Duplikasi
  • Duplikasi adalah mutasi kromosom di mana sebagian dari kromosom mengalami penggandaan (duplikasi). 
  • Duplikasi menyebabkan adanya materi genetik tambahan.
Translokasi
  • Translokasi adalah tersusun kembalinya kromosom dari susunan sebelumnya. Ada dua macam translokasi yaitu translokasi resiprok dan translokasi Robertsonian. 
  • Pada translokasi resiprok, ada dua kromosom yang bertukar materi genetik. 
  • Sementara pada translokasi Robertsonian, kedua lengan pendek kromosom hilang dan lengan panjangnya membentuk kromosom baru. 
  • Translokasi Robertsonian biasanya terjadi pada kromosom dengan bentuk akrosentrik (kromosom yang letak sentromernya berada mendekati ujung, salah satu lengan pendeknya sangat pendek sehingga seperti tidak terlihat). 
  • Translokasi Robertsonian pada manusia terjadi pada kromosom 13, 14, 15, 21, dan 22.
Inversi
Inversi adalah penyusunan kembali materi genetik kromosom tetapi terbalik dari susunan sebelumnya.

Formasi cincin
  • Pada formasi cincin, kedua ujung lengan kromosom berfusi membentuk bulatan seperti cincin. 
  • Ada tiga kemungkinan, kedua ujung lengan kromosom akan menghilang kemudian kedua lengan berfusi, hanya salah satu ujung lengan kromosom yang menghilang kemudian kedua lengan berfusi, atau pada kasus yang lebih langka kedua lengan berfusi tanpa adanya penghilangan bagian ujung lengan kromosom.
Isokromosom
  • Isokromosom terjadi pada kromosom yang kehilangan salah satu lengannya, kemudian mengkopi lengannya yang tidak hilang. 
  • Hasil kopian lengan yang tersisa ini merupakan pencerminan dari lengan kromosom yang tidak hilang.

ANEUSOMI / ANEUPLOIDI
  • Aneuploidi adalah kondisi abnormalitas pada jumlah kromosom, baik kelebihan maupun kekurangan. Misalnya jika seorang manusia memiliki jumlah kromosom 45 maka manusia ini mengalami kondisi aneuploidi.
Ada beberapa istilah yang digunakan dalam aneuploidi atau Aneusomi yaitu:

Monosomi
  • Monosomi adalah keadaan di mana hanya terdapat satu kromosom. 
  • Monosomi kromosom X pada manusia menyebabkan seorang wanita terkena sindrom Turner.
Disomi
  • Disomi adalah keadaan di mana terdapat dua kromosom. 
  • Pada manusia yang merupakan organisme diploid, kondisi disomi adalah keadaan normal. 
  • Tetapi bagi organisme yang seharusnya memiliki tiga kromosom tetapi hanya memiliki dua kromosom, maka organisme tersebut mengalami aneuploidi.
Trisomi
  • Trisomi adalah keadaan di mana terdapat tiga kromosom. Trisomi kromosom menyebabkan berbagai sindrom pada manusia. 
  • Salah satunya yang paling sering adalah trisomi kromosom 21 yang menyebabkan sindrom Down. Trisomi yang juga sering terjadi adalah trisomi kromosom 18 (menyebabkan sindrom Edwards) dan trisomi kromosom 13 (menyebabkan sindrom Patau).
Tetrasomi
  • Tetrasomi adalah keadaan di mana terdapat empat kromosom. Tetrasomi terjadi misalnya pada kromosom seks (XXXX. XXXY, XXYY, dan XYYY).
Pentasomi
  • Pentasomi adalah keadaan di mana terdapat lima kromosom. Pentasomi juga terjadi pada kromosom seks (XXXXX, XXXXY, XXXYY, XXYYY, dan XYYYY).
TRY AGAIN  (15 pertanyaan)

0. Mutan itu apa dan bagaiman bisa jadi mutan?
Jawab 
Di atas beberapa pertanyaan terkait mutasi, tapi berikut ini akan lebih khusus dibahas tentang mutasi genetika , bukan tentang x-man, hehe

1. Apa pengertian mutasi?
Jawab:

  • Mutasi merupakan perubahan yang terjadi pada materi genetik, perubahan ini dapat diwariskan maupun tidak dan perubahan ini dapat dideteksi. 
  • Ada beberapa pendapat para ahli tentang mutasi, di antaranya sebagai berikut: 
  • Menurut Ayala dkk (1989), mutasi diartikan sebagai suatu proses yang dapat menyebabkan suatu perubahan pada sesuatu gen. 
  • Sumber lain menyebutkan mutasi sebagai perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan tiba-tiba (Gardner, dkk, 1991)
  • Sesuatu perubahan materi genetik yang dapat diwariskan dan yang dapat dideteksi yang bukan disebabkan oleh rekombinasi genetik (Russel, 1992). 
  • Adapula yang menyatakan mutasi sebagai proses yang menghasilkan perubahan struktur DNA atau kromosom (Klug dan Cummings, 1994).


2. Kapan mutasi terjadi?

  • Jawab: Mutasi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja dan sel apa saja 


3. Apa yang dimaksud mutasi spontan dan mutasi terinduksi?
Jawab:

  • Mutasi spontan adalah mutasi (perubahan materi genetik) yang terjadi akibat adanya sesuatu pengaruh yang tidak jelas, baik dari lingkungan luar maupun dari internal organisme itu sendiri.
  • Mutasi terinduksi adalah mutasi yang terjadi akibat paparan dari sesuatu yang jelas, misalnya paparan sinar UV.


4. Jelaskan 2 faktor utama penyebab mutasi!
Jawab:
Faktor utama penyebab mutasi adalah

  1. faktor internal: kesalahan metabolisme, kesalahan replikasi DNA akibat tautomeri, penggelembungan.
  2. faktor eksternal: perubahan lingkungan, radiasi sinar UV, radiasi ion, dll.


5. Mengapa tautomer dapat menyebabkan mutasi?

  • Jawab: Karena tautomer dapat mengakibatkan perubahan posisi proton. 
  • Perubahan posisi proton ini mengakibatkan perubahan sifat ikatan nukleotida. 
  • Pada purin, ikatan H yang berubah adalah ikatan 3-6 sedangkan pada pirimidin terletak pada ikatan 3-4.
  • Apabila jumlah atom H yang nantinya akan mengakibatkan ikatan antar basa nitrogen berubah maka kemungkinan besar basa nitrogen-basa nitrogen tersebut tidak akan berikatan dengan pasangannya sehingga terjadilah mutasi.


6a. Mengapa penggelembungan unting juga dapat menyebabkan terjadinya mutasi spontan?
Jawab:

  • Penggelembungan unting bila terjadi pada unting lama (template) akan menyebabkan delesi pada unting yang baru. 
  • Sementara jika penggelembungan terjadi pada unting baru maka unting baru tersebut akan mengalami adisi.

6b. jelaskan mekanisme terjadinya adisi dan delesi!
Jawab:

  • Hal ini dapat terjadi karena jika unting lama mengalami penggelembungan, urutan basa nitrogen yang akan melakukan replikasi akan berkurang sesuai dengan jumlah basa nitrogen yang mengalami penggelembungan. 
  • Akibatnya, unting baru yang terbentuk akan mengalami delesi (pengurangan basa nitrogen). 
  • Sebaliknya, jika yang mengalami penggelembungan adalah unting baru, unting lama (DNA template) akan tetap melakukan replikasi untuk mengganti basa nitrogen yang menggelembung. 
  • Akibatnya, unting baru akan mengalami penambahan basa nitrogen.


7. Jelaskan peristiwa-peristiwa kimia apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi spontan.
Jawab:

  • Peristiwa kimia yang paling umum yang dapat menyebabkan mutasi spontan adalah depurinasi dan deaminasi basa-basa tertentu. 
  • Pada peristiwa depurinasi, adenin dan guanin tersingkir dari DNA karena terputusnya ikatan kimia antara purin dan deoksiribose. 
  • Pada peristiwa depurinasi, jika tersingkirnya purin itu tidak segera diperbaiki maka pada saat replikasi tidak terbentuk pasangan basa komplementer yang lazim. 
  • Yang terjadi adalah secara random basa apapun dapat diadakan. 
  • Pada replikasi berikutnya, keadaan tersebut dapat menyebkan mutasi jika basa baru yang diadakan secara acak tersebut tidak sama dengan basa mula-mula.
  • Sementara pada proses deaminasi, peristiwa yang terjadi adalah tersingkirnya gugus amino dari basa. 
  • Contoh dari deaminasi adalah deaminasi sitosin menjadi urasil. 
  • Oleh karena urasil merupakan basa nitrogen yang tidak lazim bagi DNA maka sebagian besar urasil tersebut harus segera disingkirkan dan diadakan proses perbaikan untuk mengembalikan sitosin. 
  • Apabila urasil tidak segera diperbaiki maka hal itu akan menyebabkan pengadaan adenin pada unting DNA baru hasil replikasi berikutnya, dan sebagai hasilnya adalah terjadinya mutasi berupa perubahan pasangan bsa S-G menjadi T-A.


8. Mengapa transposisi dari transposable element dapat menyebabkan terjadinya mutasi? Berikan bukti hal ini!

  • Jawab:
  • Karena transposable elemen merupakan gen yang dapat berpindah-pindah dari satu gen ke gen yang lain atau dari satu kromosom ke kromosom yang lain. 
  • Mutasi gen akibat transposisi tersebut terjadi karena adanya insersi ke dalam sesuatu gen. 
  • Transposisi tersebut juga dapat mempengaruhi ekspresi gen dengan cara insersi ke dalam urut-urutan pengatur gen. 
  • Bukti yang yang paling baik tentang pengaruh transposisi transposable elemen terhadap mutasi adalah terlihat pada Drosophilla yang mengalami mutasi akibat insersi transposable elemen. 
  • Contoh alela mutan pada genom Drosophilla antara lain wsp, wa, wbf, whd. 
  • Kekempat alela mutan tersebut merupakan alela ganda yang terletak pada lokus W kromosom X. Alela tersebut mengatur ekspresi warna mata. 
  • Akibat terjadinya mutasi, ekspresi warna mata pada Drosophilla menjadi berubah tergantung pasangan alela yang baru.


9. Apa yang dimaksud dengan gen mutator?
Jawab:

  • Gen mutator adalah gen yang ekspresinya mempengaruhi frekuensi mutasi gen-gen lain. 
  • Contoh gen mutator adalah mutan mut S pada E. Coli yang menyebabkan terjadinya pergantian purin dengan purin atau pirimidin dengan pirimidin, maupun pergantain purin dengan pirimidin dan sebaliknya.


10. Jelaskan penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik, kimiawi dan biologis!
Jawab:

  • Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan suhu. 
  • Radiasi sebagai penyebab mutasi dibedakan menjadi radiasi pengion dan radiasi bukan pengion. 
  • Radiasi pengion adalah radiasi berenergi tinggi sedangkan radiasi bukan pengion adalah radiasi berenergi rendah. 
  • Contoh radiasi pengion adalah radiasi sinar X, sinar gamma, radiasi sinar kosmik. 
  • Contoh radiasi bukan pengion adalah radiasi sinar UV. 
  • Radiasi pengion mampu menembus jaringan atau tubuh makhluk hidup karena berenergi tinggi. 
  • Sementara radiasi bukan pengion hanya daat menembus lapisan sel-sel permukaan karena berenergi rendah. 
  • Radiasi sinar tersebut akan menyebabkan perpindahan elektron-elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi. 
  • Atom-ataom yang memiliki elektron-elektron sedemikian dinyatakan tereksitasi atau tergiatkan. 
  • Molekul-molekul yang mengandung atom yang berada dalam keadaan tereksitasi maupun terionisasi secara kimiawi lebih reaktif daripada molekul yang memiliki atom-atom yang berada dalam kondisi stabil. 
  • Raktivitas yang meningkat tersebut mengundang terjadinya sejumlah reaksi kimia, terutama mutasi. 
  • Radiasi pengion dapat menyebabkan terjadinya mutasi gen dan pemutusan kromosom yang berakibat delesi, duplikasi, insersi, translokasi serta fragmentasi kromosom umumnya.

Penyebab mutasi dalam lingkungan yang bersifat kimiawi disebut juga mutagen kimiawi.

  • Mutagen-mutagen kimiawi tersebut dapat dipilah menjadi 3 kelompok, yaitu analog basa, agen pengubah basa dan agen penyela. 
  • Senyawa yang merupakan contoh analog basa adalah 5-Bromourasil (5 BU). 5-BU adalah analog timin. 
  • Dalam hubungan ini posisi karbon ke-5 ditempati oleh gugus brom padahal posisi itu sebelumnya ditempati oleh gugus metil. 
  • Keberadaan gugus brom mengubah distribusi muatan serta meningkatkan peluang terjadinya tautomerik. 
  • Senyawa yang tergolong agen pengubah basa adalah mutagen yang secara langsung mengubah struktur maupun sifat kimia dari basa, yang termasuk kelompok ini adalah agen deaminasi, agen hidroksilasi serta agen alkilasi. 
  • Perlakuan dengan asam nitrit, misalnya, terhadap sitosin akan menghasilkan urasil yang berpasangan dengan adenin sehingga terjadi mutasi dari pasangan basa S-G menjadi T-A. 
  • Agen hidroksilasi adalah mutagen hydroxammin yang bereaksi khusus dengan sitosin dan menguabhnya sehingga sitosisn hanya dapat berpasangan dengan adenin. 
  • Sebagai akibatnya terjadi mutasi dari SG menjadi TA.agen alkilasi mengintroduksi gugus alkil ke dalam basa pada sejumlah posisi sehingga menyebabkan perubahan basa yang akibatnya akan terbentuk pasangan basa yang tidak lazim. 
  • Senyawa yang tergolong agen interkalasi akan melakukan insersi antara basa-basa yang berdekatan pada sati atau kedua unting DNA. 
  • Contoh agen interkalasi adalah proflavin, aeridine, ethidium bromide, dioxin dan ICR-70,

Penyebab mutasi gen yang disebabkan oleh faktor biologis adalah fag.

  • Efek mutagenik yang ditimbulkan oleh fag terutama berkaitan dengan integrasi DNA fag, pemutusan dan delesi DNA inang. 
  • Mutagenesis fag dapat terjadi karena kerusakan DNA akibat pemutusan dan delesi yang mungkin timbul oleh efek nuklease atau karena gangguan perbaikan DNA.

11. Berdasarkan macam sel yang mengalami mutasi. Dibedakan mutasi somatik dan mutasi germinal. Apa perbedaan kedua jenis mutasi tersebut dilihat dari proses dan akibat yang ditimbulkan juga berikan contoh-contohnya!

  • Jawab:
  • Mutasi somatik adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik sedangkan mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel-sel kelamin. 
  • Baik mutasi somatik maupun mutasi germinal dapat diturunkan dan dapat pula tidak diturunkan. 
  • Mutasi somatik yang diturunkan apabila mutasi tersebut terjadi pada sel-sel tunas. 
  • Labih lanjut, sel-sel tunas tersebut akan berkembang menjadi batang, bunga dan juga biji. 
  • Sebagai akibatnya, sel-sel ovum atau sperma yang terbentuk di dalam bunga juga akan menerima efek mutasi tersebut sehingga keturunannya nanti juga akan mengandung gen mutan. 
  • Sebaliknya, mutasi somatik yang tidak diwariskan adalah mutasi yang mengenai sel-sel tubuh. Pada mutasi kali ini, gen mutan tidak akan diwariskan pada keturunannya. 
  • Sel-sel germinal yang mengalami mutasi, secara otomatis susunan gen sel kelamin akan berubah sehingga berakibat perubahan gen pada keturunannya.
  • Contoh mutasi somati: mutasi pada sel-sel kulit
  • Contoh mutasi germinal: mutasi pada gonad

12. Apa yang dimaksud mutasi gen dan mutasi kromosom?
Jawab:

  • Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen sedangkan mutasi kromosom adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup koromosom. 
  • Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen dapat perubahan urut-urutan DNA. 
  • Mutasi kromosom terdiri dari perubahan struktur kromosom dan perubahan jumlah kromosom.


13. Jelaskan macam-macam mutasi gen yang spesifik dan jelaskan mekanisme masing-masing!

  • Jawab:

  1. Mutasi pergantian pasangan basa  Perubahan yang terjadi pada suatu gen berupa pergantian suatu pasangan basa oleh pasangan basa lainnya.misalnya pasangan AT diganti oleh GS
  2. Mutasi transisi : Suatu pergantian basa purin dengan basa purin lain atau pergantian basa pirimidin dengan basa pirimidin lain; atau disebut juga sebagai pergantian suatu pasangan basa purin-pirimidin dengan pasangan purin-pirimidin lain. Misalnya: AT→GS, GS→AT, SG→TA.
  3. Mutasi tranversi : Suatu pergantian antara purin diganti dengan pirimidin pada posisi (tapak0 yang sama.
  4. Mutasi misens : Perubahan suatu kode genetik sehinggaa menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida) berubah.
  5. Mutasi netral : Pergantian suat pasangan basa yang terkait dengan perubahan suatu kode genetik dan menimbulkan perubahan asam amino terkait tapi tidak sampai mengakibatkan perubahan fungsi protein.
  6. Mutasi diam : Perubahan suatu pasangan basa dalam gen yang menimbulkan perubahan satu kode genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino yang dikode.
  7. Mutasi perubahan rangka : Mutasi yang terjadi karena delesi atau adisi saat atau lebih pasang basa alam satu gen.
  8. Mutasi titik : Foward mtation : mengubah wild type Reverse mutation : memulihkan polipeptida , Non fungsonal → fungsional penuh atau sebagian


14. Jelaskan mutasi kromosom dan contoh-contohnya!
Jawab:

  • Mutasi kromosom yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau perubahan jumlah kromosom


15. Jelaskan 3 makna tentang mutasi berlangsung secara acak!
Jawab:

  • Mutasi adalah kejadian kebetulan karena merupakan perkecualian yang jarang terhadap keteraturan proses replikasi DNA
  • Mutasi adalah kejadian kebetulan atau acak, karena tidak ada cara untuk mengetahui apakah suatu gen tertentu akan bermutasi pada suatu sel tertentu atau pada suatu generasi tertentu.
  • Mutasi adalah kejadian kebetulan, tidak terarah atau acak karena tidak diarahkan untuk kepentingan adaptasi.
TRY AGAIN

1. Berikut ini yang merupakan defenisi dari mutasi adalah suatu perubahan pada....
A. Gen saja
B. Gen dalam kromosom
C. Jumlah autosom
D. Sel dan jaringan
E. Sifat tampak
Pembahasan :
Mutasi merupakan suatu proses perubahan gen pembawa sifat yang menyebabkan berubahnya sifat individu pembawanya dan diturunkan. .
Secara sederhana, mutasi dapat diartikan sebagai perubahan gen dalam kromosom.
Jawaban : B

2. Salah satu akibat yang dialami individu jika terjadi mutasi gen adalah ....
A. Perubahan genotif dan fenotif individu
B. Perubahan sifat tampak saja
C. Terjadi perubahan genotif
D. Pertukaran genotif sedangkan fenotif tetap
E. Perubahan fenotif tapi genotif tidak berubah
Pembahasan :
Ketika suatu individu mengalami mutasi gen atau mutasi titik, maka tidak hanya genotif yang berubah, tetapi fenotif atau sifat tampaknya juga berubah.
Jawaban : A

3. Peristiwa mutasi yang terjadi pada suatu individu dapat diwariskan pada keturunannya jika mutasi tersebut terjadi di dalam .....
A. Sel somatik   
B. Sel alveolus
C. Sel darah       
D. Sel plasenta
E. Sel kelamin   
Pembahasan :
Ketika suatu individu mengalami peristiwa mutasi sehingga terjadi perubahan genotif dan fenotif, maka perubahan sifat yang dialaminya akan diwariskan kepada keturunannya jika peristiwa mutasi tersebut terjadi di dalam sel kelamin (gonad).
Jawaban : C

4. Salah satu karakter virus yang membuatnya mampu menimbulkan mutasi makhluk hidup adalah ....
A. Dapat mengendalikan transkripsi dan translasi sel inang
B. Dapat hidup pada jaringan hidup
C. Tidak dapat hidup pada jaringan mati
D. Mampu bertahan pada suhu ekstrim
E. Dapat membentuk kristal
Pembahasan :
Virus merupakan organisme yang dapat menjadi mutagen (penyebab mutasi) karena DNA/RNA virus mampu mengendalikan peristiwa transkripsi dan translasi pada sel inangnya. Hal tersebut mempengaruhi metabolisme sel inang dan menyebabkan krusakan kromosom.
Jawaban : A

5. Berikut adalah penyebab terjadinya mutasi spontan, kecuali ....
A. Radiasi sinar radioaktif             
B. Ionisasi internal
C. Sinar kosmis 
D. Polusi udara
E. Sinar ultraviolet           
Pembahasan :
Mutasi spontan atau mutasi alami dapat terjadi karena pengaruh beberapa faktor diantaranya radiasi sinar kosmis, ultraviolet, bahan-bahan radioaktif, radiasi dan ionisasi internal, mikroorganisme, dan salah pasangan basa yang terjadi secara kebetulan pada saat replikasi DNA akibat panas yang tidak sesuai.
Jawaban : E

6. Berdasarkan faktor penyebabnya, mutasi dibagi menjadi ....
A. Mutasi gen dan mutasi kromosom
B. Mutasi alami dan mutasi spontan
C. Mutasi alami dan mutasi buatan
D. Mutasi buatan dan mutasi induksi
E. Mutasi kimia, mutasi fisika, dan mutasi biologi.
Pembahasan :
Berdasarkan faktor penyebabnya, mutasi dibagi menjadi dua jenis yaitu : mutasi alami (spontan) dan mutasi buatan (induksi).
Jawaban : C

7. Bahan yang menyebabkan mutasi disebut ....
A. Mutan            
B. Mutagen       
C. Polutan          
D. Genotif
E. Hereditas
Pembahasan :
Faktor-faktor penyebab mutasi disebut mutagen atau mutagenic agent.
Jawaban : B

8. Meski terjadi secara spontan dan sulit dipastikan penyebabnya, tetapi salah satu penyebab terjadinya mutasi spontan adalah ....
A. Kesalahan dalam replikasi DNA
B. Kesalahan transkripsi
C. Terhambatnya sintesis protein
D. Kegagalan transisi
E. Kesalahan metabolisme tubuh
Pembahasan :
Salah satu penyebab mutasi spontan adalah terjadinya kesalahan dalam replikasi DNA yaitu terjadi salah pasangan basa.
Jawaban : A

9. Istilah biologi untuk organisme yang kehilangan satu pasang kromosomnya karena mutasi adalah ....
A. Monosomi    
B. Tetrasomi
C. Nulliosomi     
D. Aneusomi
E. Trisomi            
Pembahasan :
Aneusomi merupakan salah satu dari perubahan jumlah kromosom.
Aneusemi atau perubahan penggandaan dibedakan menjadi 4 bagian yaitu :
Trisomi Salah satu kromosomnya ada tiga (2n + 1).
Tetrasomi Salah satu kromosomnya ada empat (2n + 2).
Monosomi Salah satu kromosomnya hanya ada satu (2n - 1).
Nulisomi Ada dua macam kromosom yang masing-masing hanya satu sehingga organisme tersebut kekurangan satu pasang kromosom (2n - 2).
Jawaban : B

10. Peristiwa penambahan satu atau beberapa basa nitrogen pada peristiwa mutasi gen disebut ....
A. Transisi           
B. Addisi
C. Transversi     
D. Inversi
E. Delesi              
Pembahasan :  Perubahan basa nitrogen pada peristiwa mutasi gen dapat dibedakan menjadi : Transisi : pergantian basa nitogen sejenis.
Transversi : pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis.
Addisi / Insersi  : penambahan satu atau beberapa basa nitrogen.
Delesi : pengurangan satu atau beberapa basa nitrogen.
Jawaban : D

Tuesday, November 17, 2009

THEORY SISTEM RESPIRASI



RESPIRASI

Sistem pernapasan pada manusia mencakup tiga hal pokok
  1. Saluran pernapasan yang dilalui udara
  2. Mekanisme pernapasan bisa terjadi inspirasi dan ekspirasi
  3. Gangguan yang muncul pada sistem ini

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut:
  • Rongga hidung - Pharing - Laryng - Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus (Pulmo).
Bisa terjadi aliran karena
  1. Ada perbedaan tekanan partial O2 dan CO2 pada bagian bagian organ respirasi
  2. Tekanan partial PO2 udara 160 mmHg - Alveolus = 105 mmHg Tekanan partial PCO2 Alveolus 40 mmHg - Udara = 0,3mmHg
  3. Maka dipastikan akan terjadi difusi gas gas tersebut dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah begitu juga adanya perbedaan tekanan pada pembuluh darah dan sel /jaringannya . OK jadi ndak mungkin kita membuang Oksigen karena kita lupa hehehe
Sistem Respirasi Pada Manusia



Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Ada 3 karakter di hidung
  1. Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
  2. Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara.
  3. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk (sebagai heatter)


Faring (pangkal tenggorokan)

  1. Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings (udara) pada bagian depan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang.
  2. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
  3. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar dan terdengar sebagai suara.
berikut agar jelas perjalanan udara dan makan di faring .


Catatan
  • Jika makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

Laring
  • Laring ini terdapat di antara faring dan trakea. 
  • Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.
  • Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara . 
  • Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup, jadi, kita ga keselek. 
  • epiglotis ditutup agar malanan  bisa diarahkan ke kerongkongan

Tenggorokan (Trakea)
  1. Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak).
  2. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan,
  3. Pada bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)
  1. Merupakan cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri ya karena paru 2 nya dua.
  2. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
  3. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Paru-paru (Pulmo)


  • Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan
  • di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. 
  • Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
  • Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2 lobus.
  • Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
  • Sistem vaskularisasi :
    1. Arteria pulmonalis :Fungsi pernafasan
    2. Arteria Brachialis  : Fungsi nutrisi
  • Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. 
  • Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
  • Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. 
  • Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus)
  • Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. 
  • Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
  •  Paru paru disusun oleh Otot otot pernafasan
  •  Otot - otot pernafasan:
    1. Otot utama :M.Intercostalis, M.Diafragmatika.
    2. Otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis minor, M. Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.
Pleura
Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :
  1. Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
  2. Pleura Parietale : melapisi dinding dada
  3. Pleura Costalis    : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
  4. Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma
  5. Pleura Servicalis : terletak di leher
  • Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru
  • Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

Untuk jelasnya dapat pula dilihat ini



MEKANISME PERNAFASAN
  • Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.

Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
  1. Pernapasan luar (Ekspirasi) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler
  2. Pernapasan dalam (Inspirasi) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.

  • Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
  • Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu
  1. Pernapasan dada
  2. Pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

A.Fase inspirasi.
  1. Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae)
  2. Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat
  3. Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar
  4. Karena rongga dada membesar tekanan udara di rongga kevil
  5. Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
(Expirasi ) Begitu sebaliknya

2.Fase ekspirasi.
  • Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
  • Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan Perut
  • Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.
  1. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.



MEKANISME PERTUKARAN UDARA O2 DAN CO2
  • Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
  • Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding pekerja ringan.
  • Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak.
  • Selanjutnya, seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian.
  • Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.
  • Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.
  • Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
  • Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.
  • Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.
2.Fase Ekspirasi.
  • Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.


  • Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihat-kan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini :
  • Hb4 + O2 ----- 4 Hb O2 (oksihemoglobin) berwarna merah jernih

  • Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara.
  • Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi.

  • Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg.
  • Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg.
  • Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.

  • Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung.
  • Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg.
  • Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung.
  • Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg.
  • Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg.
  • Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.

  • Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah. OK

Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut:

  • C02 + H20 ----- (karbonat anhidrase) H2CO3

  • Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.

Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni sebagai berikut.

  1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
  2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
  3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah sebagai berikut.

  • CO2 + H2O Þ H2CO3 Þ H+ + HCO-3

  • Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah.
  • Hal tersebut dapat disebabkan karena keadaan Pneumoni.
  • Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah maka muncul gejala alkalosis.
Volume udara pernafasan

  • Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.
  • Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.
  • Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa.
  • Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.

  • Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).
  • Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal.
  • Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).
Lihatlah skema udara pernapasan berikut ini!

ENERGI PERNAFASAN
  • Energi yang digunakan dalam kegiatan respirasi bersumber dari ATP (Adenosin Tri Fosfat) yang ada pada masing-masing sel.
  • ATP berasal dari bahan-bahan karbohidrat yang diubah menjadi fosfat melalui tiga tahapan.
  • Mula-mula proses glikolisis oleh enzim glukokinase membentuk piruvat pada siklus Glukosa (Tahap I) kemudian tahap II, yakni siklus krebs (TCA = Tri Caboxylic Acid Cycle) kemudian tahap III, yakni tahap transfer elektron.
  • Glikolisis terjadi di sitoplasma, siklus krebs terjadi di mitokondria.

GANGGUAN PERNAFASAN

Gangguan pada sistem pernapasan adalah terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh; disebut asfiksi.
Asfiksi ada bermacam-macam misalnya
  1. terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus yang menyebabkan penyakit pneumonia.
  2. Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari saluran pernapasannya dan melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dan menggunakan metode Silvester dan Hilger Neelsen.
  3. Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
  4. Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan disebut sinusitis, peradangan pada bronkus disebut bronkitis, serta radang pada pleura disebut pleuritis.
  5. Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi Mycobacterium tuber culosis penyebab penyakit TBC.
  6. Pengangkutan O2 dapat pula terhambat karena tingginya kadar karbon monoksida dalam alveolus sedangkan daya ikat (afinitas) hemoglobin jauh lebih besar terhadap CO daripada O2 dan CO2.
  7. Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan terganggunya pengikatan O2 oleh hemoglobin dalam pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap racun dibanding terhadap O2.
  8. Gejala alergi terutama asma dapat pula menghinggapi sistem pernapasan begitu juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama para perokok berat.
  9. Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal.

LATIHAN SOAL ESSAY
SISTEM RESPIRASI

1. Jelaskan perbedaan respirasi dengan pernapasan!
2. Jelaskan perbedaan respirasi eksternal dengan respirasi internal!
3. Sebutkan alat-alat pernapasan manusia dan fungsinya!
4. Jelaskan mekanisme ekspirasi dan inspirasi pernapsan dada dan perut!
5. Jelaskan macam-macam udara pernapasan!
6. Jelaskan mekanisme pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida alveolus!
7. Jelaskan mekanisme pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida pada sel/jaringan!
8. Jelaskan macam-macam gangguan sistem respirasi!


JAWABAN

  1. Pernapasan adalah proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida sedangkan Respirasi adalah proses penggunaan oksigen dalam pembakaran makanan untuk menghasilkan energi.
  2. Respirasi eksternal meliputi pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida) antara cairan interstisial tubuh dengan lingkungan luar. Tujuan dari respirasi eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan respirasi sel sedangkan Respirasi internal adalah proses absorpsi oksigen dan pelepasan karbon dioksida dari sel. Proses respirasi internal ini disebut juga respirasi selular, terjadinya di mitokondria.
  3. Rongga Hidung (Cavum Nasalis) Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Faring (Tenggorokan) Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Tenggorokan (Trakea) Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki) Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus. Paru-paru (Pulmo) Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
  • Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
  • Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
  • Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
  • Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
  • Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.
4. Pernapasan Dada
  1. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
  2. Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan Perut
  1. Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
  2. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.

5. Udara pernapasan
  • Udara cadangan inspirasi1500
  • Udara pernapasan biasa500
  • Udara cadangan ekspirasi1500
  • Udara sisa (residu)1000
  • Dengan demikian, udara yang digunakan dalam proses pernapasan memiliki volume antara 500 cc hingga sekitar 3500 cc.
  • Dari 500 cc udara inspirasi/ekspirasi biasa, hanya sekitar 350 cc udara yang mencapai alveolus, sedangkan sisanya mengisi saluran pernapasan.

6. Mekanisme pertukatan oksigen di alveolus :
  • Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Skema pertukaran oksigen di alveolus dapat dilihat pada gamba di bawah ini.








7. Pertukaran karbondioksida dalam jaringan
  • sesuai dengan reaksi kimia : Hb4 + O2 4 Hb O2 (oksihemoglobin)berwarna merah jernih
  • Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi.
  • Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.
  • Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mm hg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mm hg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mm hg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mm Hg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mm hg. Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.
  • Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.
  • Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut:
  • C02 + H20 ->(karbonat anhidrase) H2CO3
  • Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui 3 Cara yakni sebagai berikut.
  1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase (7% dari seluruh CO2).
  2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (23% dari seluruh CO2).
  3. Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat (HCO3) melalui proses berantai pertukaran klorida (70% dari seluruh CO2). Reaksinya adalah sebagai berikut.
  • CO2 + H2O -> H2CO3 -> H+ + HCO-3
  • Gangguan terhadap pengangkutan CO2 dapat mengakibatkan munculnya gejala asidosis karena turunnya kadar basa dalam darah. Hal tersebut dapat disebabkan karena keadaan Pneumoni. Sebaliknya apabila terjadi akumulasi garam basa dalam darah maka muncul gejala alkalosis.










8. Gangguan pada sistem pernapasan adalah terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh; disebut asfiksi.
  • Asfiksi ada bermacam-macam misalnya terisinya alveolus dengan cairan limfa karena infeksi Diplokokus pneumonia atau Pneumokokus yang menyebabkan penyakit pneumonia.
  • Pada orang yang tenggelam, alveolusnya terisi air sehingga difusi oksigen sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali sehingga mengakibatkan orang tersebut shock dan pernapasannya dapat terhenti. Orang seperti itu dapat ditolong dengan mengeluarkan air dari saluran pernapasannya dan melakukan pernapasan buatan tanpa alat dengan cara dari mulut ke mulut dengan irama tertentu dan menggunakan metode Silvester dan Hilger Neelsen.
  • Asfiksi dapat pula disebabkan karena penyumbatan saluran pernapasan oleh kelenjar limfa, misalnya polip, amandel, dan adenoid.
  • Peradangan dapat terjadi pada rongga hidung bagian atas dan disebut sinusitis, peradangan pada bronkus disebut bronkitis, serta radang pada pleura disebut pleuritis.
  • Paru-paru juga dapat mengalami kerusakan karena terinfeksi Mycobacterium tuber culosis penyebab penyakit TBC.
  • Pengangkutan O2 dapat pula terhambat karena tingginya kadar karbon monoksida dalam alveolus sedangkan daya ikat (afinitas) hemoglobin jauh lebih besar terhadap CO daripada O2 dan CO2.
  • Keracunan asam sianida, debu, batu bara dan racun lain dapat pula menyebabkan terganggunya pengikatan O2 oleh hemoglobin dalam pembuluh darah, karena daya afinitas hemoglobin juga lebih besar terhadap racun dibanding terhadap O2.
  • Gejala alergi terutama asma dapat pula menghinggapi sistem pernapasan begitu juga kanker dapat menyerang paru-paru terutama para perokok berat.
  • Penyakit pernapasan yang sering terjadi adalah emfisema berupa penyakit yang terjadi karena susunan dan fungsi alveolus yang abnormal. 
9. Apa sih yang kamu ketahui tentang adenoid ?

    19716
    anak-anak dari serangan penyakit.
  • Adenoids adalah suatu kelenjar yang sejenis dengan amandel yang melindungi  
  • Adenoid merupakan organ tubuh yang satu paket dengan amandel sehingga dalam penyebutannya seringkali disebut sebagai tonsil adenoid, kalau amandel letaknya di ujung mulut
  • Adenoid berada di ujung terdalam dari hidung, yang merupakan titik pertemuan antara mulut dengan hidung. 
  • Terletak dibelakang hidung dan di langit-langit mulut. 
  • Untuk melihatnya tidak semudah kita melihat amandel, seorang dokter membutuhkan cermin kecil atau sekup kecil khusus untuk mengintip adenoid.
  • Adenoid merupakan suatu bagian sistem kekebalan tubuh pada anak, berfungsi untuk menangkap penyebab infeksi seperti virus dan bakteri. 
  • Adenoid ini memproduksi antibodi sebagai benteng yang melindungi tubuh dari penyakit terutama yang berasal dari udara yang masuk melalui hidung.
adenoids 


  • Meski sepertinya berbeda, tonsil dan adenoid sebenarnya satu yaitu amandel. 
  • Sejak bayi, dalam keadaan normal, amandel terus membesar hingga anak berumur 5-6 tahun. 
  • Tonsil bisa dengan mudah terlihat bila anak membuka mulutnya lebar-lebar. 
  • Sementara adenoid terletak pada dinding belakang tengah nasofaring yang di kanan dan kirinya. 
  • Adenoid terus membesar hingga anak berumur 3-4 tahun. 
  • Setelah itu ia akan mengecil dan akhirnya hilang sama sekali ketika anak berumur 12-13 tahun.
  • Seperti halnya amandel, adenoid akan membantu menjaga kesehatan tubuh kita dengan cara menangkap bakteri-bakteri dan virus-virus berbahaya yang masuk melalui udara. 
  • Adenoid juga mengandung sel-sel yang membuat antibody untuk melawan infeksi. 
  • Adenoid berperan penting sebagai pelawan infeksi pada bayi dan anak-anak. 
  • Tapi kemudian menjadi berkurang perannya pada saat anak-anak tersebut bertumbuh besar dan tubuhnya mulai membentuk antibodi untuk melawan bibit-bibit penyakit.
  •  Adenoid tidaklah begitu penting setelah anak-anak mencapai usia 3 tahun. 
  • Kenyataannya adenoid akan mulai mengecil diusia 5 tahun bahkan bisa hilang sama sekali.
Pembengkakan pada “adenoid” dan amandel.
  • Sehingga menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan. 
  • Pada perkembangannya ternyata pembengkakan adenoid ini merupakan penyebab dari penyakit – penyakit lainnya pada putri kami, yaitu sinusitis dan infeksi pada gendang telinga.
HumanEar
Pengaruh Adenoid pada Telinga

  • Parahnya, pada saat terserang flu, penderitaan si kecil akan bertambah hebat, yang di akibatkan oleh lendir yang dihasilkan oleh tubuhnya untuk melawan virus influenza tersebut tidak bisa keluar melalui hidung atau mulut karena terhambat oleh besarnya ukuran adenoid dan amandel akibat radang, sehingga lendir tersebut akan mengalir ke bagian gendang telinga yang bisa menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat sehingga sepanjang malam putri kami tidak bisa tidur, dan ternyata juga menurunkan kualitas pendengarannya.
posisi adenoid
  • Pembesaran adenoid dapat menyumbat parsial atau total respirasi hidung sehingga terjadi ngorok, percakapan hiponasal, dan membuat anak akan terus bernapas melalui mulut.
lokasi adenoid
bernafas ala adenoid
  • Anak akan mengalami gangguan konsentrasi akibat kekurangan oksigen, mudah mengantuk akibat tidur yang terganggu pada malam hari sehingga juga akan mengganggu prestasi belajarnya. 
  • Pembesaran adenoid dan tonsil yang menyebabkan terjadinya korpulmonal serta penyakit jantung kongestif.
PENYEBAB  :
  • Sebetulnya, apa penyebab radang tonsil-adenoid itu? 
  • Tak lain dan tak bukan ia sejenis bakteri berbentuk kokus. Ini terjadi lebih pada 50% dari kasus radang tonsil-adenoid akut.
pic_tonsil
  • Adapun cara penularan radang tonsil-adenoid akut melalui air ludah orang yang sedang menderita radang tonsil yang banyak mengandung bakteri. 
  • Pada anak-anak, lantaran imunitas tubuhnya belumlah sempurna, maka jika ia sekali saja pernah tertular radang tonsil, maka penyakit ini cenderung akan kambuh. 
  • Bahkan jadi kronis.
Sementara yang menyebabkan radang tonsil-adenoid kronis adalah
  1. bakteri golongan gram negatif 
  2. bakteri berbentuk kokus.
GEJALA :
Gejala Radang Tonsil Adenoid Akut:

Rasa nyeri saat menelan, bahkan nyerinya hingga ke telinga
  1. Rewel
  2. Tak mau makan
  3. Kelenjar getah bening yang terletak diantara dagu dan leher membengkak
  4. Lesu
  5. Nyeri sendi
  6. Panas tinggi hingga 40 derajad celcius
Gejala Radang Tonsil Adenoid Kronis:
  1. Timbul rasa mengganjal dan kering di tenggorok
  2. Saat tidur mendengkur
  3. Sulit bernafas
  4. Bau mulut tak segar
Bila Anak Terserang Radang Tonsil Adenoid
  1. Istirahat cukup
  2. Tak banyak beraktifitas, selain memulihkan kondisi juga mencegah penularan ke anak atau saudara lain.
  3. Beri antibiotik (sesuai saran dokter)
  4. Beri penurun panas.
  5. Kompres hangat pada leher dan dada anak 2 kali sehari.
  6. Berkumur dengan air garam hangat 3-4 kali sehari.
  7. Minum sari buah
KAPAN ADENOID PERLU DIPERHATIKAN?
  • Adenoid yang membesar adalah hal yang biasa. 
  • Ketika hal ini terjadi, amandel juga biasanya membesar. 
Adenoid yang membesar atau terinfeksi dapat membuat anak-anak susah bernafas dan menyebabkan hal-hal sebagai berikut:
  1. Hidung tersumbat, sehingga anak-anak hanya bisa bernapas lewat mulut.
  2. Mengorok saat tidur
  3. Tenggorokan sakit
  4. Kelenjar di leher membengkak
  5. Berkurangnya pendengaran
LANGKAH YANG PERLU DIAMBIL ?
  • ke Dokter THT :
  • Dicek bagian leher, amandel dan sekitarnya. 
  • Begitu dia melihat ukuran tonsil(amandel) dan adenoid yang tidak normal, beliaunya mengecek telinga dengan alat seperti ini :
  • Ternyata gendang telinganya sudah membengkak.
ear tool

lihat telinga 2

  • Adenoidnya membesar menutup saluran pernafasan sementara amandelnya malahan normal aja.
  • Sehingga tidak bisa bernafas melalui hidung tapi melalui mulut
  • Jika Agenoid lagi kena flu dan pilek sehingga ada cairan yang menumpuk ke bagian dalam telinga yang tertahan oleh gendang telinga menyebabkan telinga terasa sakit dan mengalami penurunan fungsi pendengaran. 
Apa yang Harus dilakukan :
  • Langkah pertama adalah pemberian obat”an untuk mengurasi rasa sakit di telinga, mengurangi pembesaran adenoid dan menyembuhkan flu n pileknya.
  • Setelah itu, kontrol lagi untuk melihat kondisi adenoidnya, apakah cukup pengobatan rutin aja atokah bisa untuk persiapan operasi.
  • Tentang operasi ini, informasinya adalah untuk pengambilan adenoidnya yang sebetulnya adalah adenoid dikerok agar saluran pernafasan tidak terganggu, pada proses ini, amandel bisa sekalian dipantau (apabila memang  mengganggu maka diambil juga), 
  • Istilah medisnya yaitu ADENOIDEKTOMI yang prosesnya sekitar 10-15 menit saja dan pemulihannya sekitar 3 hari.
Gambar adenoidektomi suatu alat yang digunakan operasi Adenoid :
disposable adenoid currettes 
CERITA ADENOID
  1. Sinusitis maksillaris ethmoidalis bilateral, adenoid hypertrophy.., doktrnya bilang, belum prlu operasi.., karena hnya alergi dingin(es), gmpang pilek n ngorok….
  2. Setelah dioperasi adenoidnya, nafasnya lancar.. sampe sebulan belakangan kok kambuh lagi apakah adenoid yg sudah dioperasi masih bisa membesar lagi ....nanti sesuai dengan pertumbuhan badan, umumnya akan normal sendiri
  3. Pembengkakan adenoid membuat merasa pusing. pusingnya itu ternyata bukan karena radang tenggorokan yg dideritanya , tidak bisa tidur karena tidurnya yang terganggu akibat pernafasannya sering sekali terhenti saat ia tidur. Sehingga, meskipun ia tidur, namun sering sekali terbangun karena dengkurannya.
  4. Adenoidektomi normal, beraktivitas seperti biasa, masih harus minum obat untuk pengobatan jalan terkait alergi-nya sewaktu sebelum operasi, saat adenoidnya bengkak, sudah pasti kena gendang telinga, kenanya gendang telinga akibat efek langsung dari tersumbatnya saluran pernafasan. Adenoid gejalanya sama : sakit sewaktu menelan / mengunyah makanan, susah bernafas , kalo malam untuk mengantisipasi sleep apnea (tersedak akibat penggunaan mulut untuk bernafas).
  5. Seeorang ibu yang anakanya Adenoid yang tetap berusaha ...Dengan serius Operasi ATE itu katanya , tetapi masih bisa di tunda, tunggu sampai usianya 6-7 thn, lagi-lagi hati ini sedikit lega.. Sejak itu makanan ekstra ketat, makan ini tidak boleh, itu tidak boleh, terutama gorengan & es, mungkin sangat menderita dgn larangan2 itu, tapi apa boleh buat, ini untuk kebaikannya. Hingga akhirnya 10 bulan radangnya tidak kambuh..meskipun tidurnya masih mendengkur & bernafas dengan mulut, hidungnya sdh tidak berfungsi lagi untuk bernafas. panas tinggi dan radang tenggorokan lagi Pada kondisi ini, amandelnya sdh pada tingkat pembesaran T4 untuk org normal amandel besarnya T1, lalu diperiksa telinganya dgn alat, sudah ada cairannya.. Akhirnya saat itu juga menyerah, operasi ATE adalah jalan terakhir. Saat selesai operasi, dia sudah bermain spt biasa, minum banyak es krim, dan yg membuat saya menangis bahagia, anaknya bisa tidur nyenyak, nafasnya ringan, full bernafas dgn hidung, dan mulutnya bisa tertutup seperti anak-anak normal.. Operasinya berjalan 1 jam saja, Di rumah sakit hanya 2 malam. Masuk hari senin sore, operasi selasa pagi, rabu siang udah pulang. Demikianlah, sedikit pengalam, semoga bermanfaat…




LATIHAN SOAL PILIHAN GANDA ...OK

1. Alat penyusun sistem pernapasan manusia yang merupakan daerah persilangan saluran makanan dan saluran napas adalah ...
a. laring
b. faring
c. trakhea
d. bronkus
e. alveolus

2. Jaringan penutup yang mampu mencegah makanan masuk ke dalam saluran pernapasan adalah ....
a. glotis
b. jakun
c. pita suara
d. epiglotis
e. pleura

3. Bagian paru-paru yang secara fungsional melaksanakan fungsi pertukaran gas adalah ...
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveolus
d. Pleura
e. Gelambir

4. Urutan organ pernapasan yang benar dari luar ke dalam adalah ....
a. Hidung, Laring, Faring, Trakea, Bronkus, Paru-Paru
b. Mulut, Faring,Trakea, Laring, Bronkus, Paru-Paru
c. Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Paru-Paru
d. Mulut, Trakea, Faring, Laring,Bronkus, Paru-Paru
e. Hidung, mulut, laring, faring, bronkus, paru-paru

5. Struktur organ pernapasan yang merupakan percabangan saluran menuju paru-paru kanan dan kiri adalah ….
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveoli
d. Trakea
e. Faring

6. Sistem pernapasan pada manusia disusun oleh beberapa organ, bagian yang paling efektif untuk terjadi difusi oksigen dan karbon dioksida adalah ….
a. Rongga hidung
b. Laring
c. Pleura
d. Alveolus
e. Trakeolus

7. Tujuan respirasi adalah sebagai berikut, kecuali ....
a. memperoleh dan mengabsorbsi O2 dari lingkungan
b. transpor oksigen terhadap sel tubuh
c. pemanfaatan ATP
d. menghasilkan ATP
e. menghasilkan energi dengan mengoksidasi makanan

8. Pada proses pernapasan, oksigen dapat masuk ke dalam darah karena ...
a. dihisap oleh alveolus paru-paru
b. perbedaan tekanan O2 pada alveolus dan darah
c. diikat oleh hemoglobin
d. menggantikan kedudukan CO2 yang keluar
e. konsentrasi CO2 di alveolus

9. Pertukaran gas O2 dengan CO2 di dalam jaringan tubuh disebut dengan pernapasan ...
a. Internal
b. Eksternal
c. Perut
d. Dada
e. Aerob

10. Oksigen yang dihirup oleh manusia akan digunakan dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi, yaitu proses ....
a. siklus Krebs
b. ekspirasi
c. transpirasi
d. Glikolisis
e. Inspirasi

11. Perbedaan antara pernapasan eksternal dengan pernapasan internal adalah
a. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di sel-sel tubuh
b. pernapasan eksternal terjadi pada sel tubuh, pernapasan internal terjadi di paru-paru.
c. pernapasan eksternal ialah pertukaran O2 dan CO2 di arteri, pernapasan Internal pertukaran O2 dan CO2 di vena.
d. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di dalam pembuluh darah, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.
e. pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut, pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru.

12. Proses inspirasi dan ekspirasi pernapasan yang dibedakan menjadi dua berdasarkan oto-otot yang berkonsentrasi yaitu…
a. Pernapasan aktif dan pasif
b. Pernapasan aerob dan anaerob
c. Pernapasan dada dan perut
d. Pernapsan mekanik
e. Pernapsan eksternal dan internal

13. Jika otot antartulang rusuk mengalami kontraksi maka yang terjadi adalah ....
a. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, terjadi inspirasi
b. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, terjadi ekspirasi
c. tulang rusuk mengendur, rongga dada membesar, terjadi inspirasi
d. tulang rusuk mengendur, rongga dada mengecil, terjadi inspirasi
e. tulang rusuk mengendur, rongga dada membesarl, terjadi ekpirasi

14. Jika otot diafragma relaksasi maka yang terjadi adalah ...
a. diafragma mendatar, rongga dada membesar, terjadi inspirasi
b. diafragma melengkung, rongga dada mengecil, terjadi ekspirasi
c. diafragma mendatar, rongga dada mengecil , terjadi inspirasi
d. diafragma melengkung, rongga dada mengecil, terjadi inspirasi
e. diafragma melengkung, rongga dada membesar, terjadi inspirasi

15. Sewaktu mengeluarkan napas, otot tulang rusuk berelaksasi, tulang dada turun sehingga rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar dan udara keluar dari paru-paru. Pernapasan ini disebut ….
a. pernapasan dalam
b. pernapasan luar dan dalam
c. pernapasan seluler
d. pernapasan perut
e. pernapasan dada

16. . Pada pernapasan dada otot yang berperan adalah ....
a. otot diafragma
b. otot perut
c. otot lengan
d. otot antar tulang rusuk
e. otot dada

17. Pernyataan berikut ini merupakan hal-hal yang terjadi saat ekspirasi pernapasan dada, kecuali ....
a. rongga dada membesar
b. tekanan udara dalam paru-paru besar
c. otot interkostalkis relaksasi
d. paru-paru mengecil
e. tulang rusuk turun

18. Pada manusia terdapat dua proses pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pada pernapasan dada, otot yang berkontraksi adalah…
a. pengangkat tulang rusuk dan otot diafragma
b. diafragma dan otot antar tulang rusuk
c. otot antar tulang rusuk dan pengangkat tulang rusuk
d. diafragma, tulang pengangkat rusuk, dan otot antar tulang rusuk
e. diafragma saja

19. Penyakit yang disebabkan adanya peradangan/infeksi pada pleura (selaput yang menyelubungi paru-paru) disebut…..
a. Inflluenza/flu
b. Tuberkolusis (TBC)
c. Pleuritis
d. Rhinitis
e. bronkitis

20. Jika seseorang mengalami gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, maka kadar H2CO3 darah akan naik dan darah menjadi asam. Hal demikian dikenal dengan ....
a. asfiksia
b. emfisema
c. pneumonia
d. asidosis
e. ISPA

21. Asfiksi adalah salah satu contoh gangguan pernafasan pada manusia. Gangguan ini disebabkan karena ….
a. Alveolus kemasukan air
b. Gangguan pengangkutan O2 ke jaringan
c. Terjadinya gangguan pada difusi O2 di alveolus
d. Radang pada selaput pembungkus paru-paru
e. Melebarnya trakea karena otot polosnya berkontraksi terus menerus

22. Peradangan atau pembekakan terjadi karena berbagai hal diantaranya terinfeksi oleh mikroorganisme atau tubuh merespon terhadap benda asing yang masuk kedalam tubuh. Peradangan pada lapisan pelindung pembungkus paru-paru adalah….
a. Sinusitis
b. Laryngitis
c. Bronchitis
d. “Pleuritis”
e. Faringitis

23. Bagian yang terlalu sering menerima bahan-bahan karsinogenik (penyebab kanker) yang banyak terkandung dalam rokok yang dihisap penderita adalah….
a. Mucus
b. “Epitel bronkial”
c. Alveolus
d. Diafragma
e. Mitokondria

24. Kematian jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang berisi sel-sel mati atau cairan akibat infeksi bakteri juga berhubungan dengan karies gigi, epilepsy tak terkontrol sreta penyalah gunaan alcohol merupakan….
a. “Abses paru”
b. Empyema
c. Fluid
d. Septik emboli
e. Likuifikasi nikrosis

25. Pada sistem Respirasi organ yang digunakan untuk proses respirasi secara eksternal adalah
a. Hidung
b. Trachea
c. Alveolus
d. Bronchus
e. Bronchiolus
KUNCI JAWABAN
1. B
2. D
3. C
4. C
5. A
6. D
7. E
8. C
9. A
10. A
11. A
12. C
13. A
14. B
15. E
16. D
17. A
18. C
19. C
20. D
21. C
22. D
23. B
24. A
25. C

Support web ini

BEST ARTIKEL