Friday, May 7, 2010

MELENGKAPI MATA


Bola Mata terdiri dari 3 Lapisan yakni



Lapisan itu adalah
    1. Sklera : Keruh semakin ke arah depan semakin tembus pandang berupa : Kornea mata
    2. Koroid : adalah lapisan pembuluh darah pada mata, yang terletak di antara Retina dan Sklera. Koroid berfungsi mengalirkan oksigen dan nutrisi ke retina. 
    Dari arah Depan 
    Struktur koroid secara umum dapat dibagi menjadi empat lapisan: 
    1. Lapisan Haller - Bagian terluar dari koroid, memiliki diameter pembuluh darah yang paling besar.
    2. Lapisan Sattler - Lapisan dengan pembuluh darah menengah.
    3. Koriokapilaris - Lapisan kapiler.
    4. Membran bruch - Bagian terdalam dari lapisan koroid.
    3. Retina : Gelap Terdapat Pula Lensa Kristalina, Aquous Humor, Vitrous Humor (Aquous Vitrous yang lebih kental

    Kerusakan Atau Gangguan Dari Salah Satu Di Atas, Kita Tidak Dapat Melihat

    Terdapat Pula Bintik Kuning (Fovea Nasalis = Makula Lutea = Fovea Sentralis = Fovea Medialis) À Tempat Peneri-Ma Benda Yg Dilihat Oleh Mata Karena Di Tempat Ini Tdpt Sel Kerucut (Dlm Fovea) &Amp; Sel Batang (Tersebar Di Retina) Sebagai Organ Yg Peka Terhadap Cahaya

    Selain Bintik Kuning Terdapat Bintik Buta (Blind Spot), Karena Daerah Ini Tdk Peka Terhadap Cahaya Krn Tdk Ada Sel Batang &Amp; Sel Kerucut

    Sel Batang Untuk Melihat Cahaya Redup (Remang-Remang), Sdgkan Sel Kerucut Untuk Siang Hari &Amp; Warna

    Pada Retina Terkenal Teori Duplisitas À Skotop À Mekanis Me Pengaturan Penglihatan Senja &Amp; Malam Hari Serta Photop Mekanisme Yg Mengatur Penglihatan Siang Hari &Amp; Warna

    Sel Batang &Amp; Sel Kerucut Dipersyarafi Oleh Syaraf Optik Secara Bipolar À Merupakan Syaraf Penglihatan Serta Syaraf Kranial Yang Ke Ii

    Selain Syaraf Optik (Ii), Ada Syaraf Kranial Lain Yang Membantu Dlm Pengoperasian &Amp; Gerakan Bola Mata, Yaitu Syaraf Okulumotor (Iii), Troklearis (Iv), Abdusens (Vi) &Amp; Trigeminal (V) À Selain Mempersyarafi Daerah Mata Sampai Ke Kepala Juga Mempersyarafi Daerah Rahang Atas &Amp; Rahang Bawah

    Bola Mata Dipegang Oleh 2 (Dua) Macam Otot Yaitu Otot Rectus (4 Otot) &Amp; Otot Oblique (2 Otot)

    Otot Rectus À Superior, Inferior, Lateralis, Medialis

    Otot Oblique À Superior &Amp; Inferior

    Untuk Dpt Melihat Benda Stimulus Berupa Cahaya Harus Jth Di Reseptor (Penerima) Yg Selanjutnya Di Teruskan Ke Pusat Penglihatan (Fovea Sentralis) &Amp; Diperlukan Ketajaman (Visus) Penglihatan

    Visus Sangat Dipengaruhi Sifat Fisis Mata (Aberasi Mata = Kegagalan Sinar Utk Berkonvergensi/Bertemu Id Titik Identik), Besarnya Pupil, Komposisi Cahaya, Mekanisme Akomodasi, Elastisitas Otot, Faktor Stimulus (Warna Yg Kontras, Besar Kecilnya Stimulus, Durasi, Intensitas Ca-Haya, Serta Faktor Retina (Semakin Kecil &Amp; Rapat Sel Kerucut), Maka Semakin Kecil Minimum Separabel (Separable Minimum)

    Rumus Visus: Dengan Menggunakan Optotype Snellen

    D D = Jarak Antara Alat Dgn Subyek Yang Diperiksa

    V = ------- V = Visus (Ketajaman Penglihatan)

    D D = Jarak Skala Huruf Yang Masih Dapat Dibaca Oleh

    Mata Normal
    Penglihatan Normal = Emetropi



    Bila Benda Yg Dilihat Jatuh Di Depan Fovea Sentralis À Disebut Rabun Jauh (Myopi) Dan Dpt Diatasi Dgn Lensa Cekung (Negatif)

    Bila Benda Yg Dilihat Jatuh Di Belakang Fovea Sentralis À Disebut Rabun Dekat (Hypermetropi), Dpt Diatasi Dgn Lensa Cembung (Positif)

    Bila Seseorang Mengalami Rabun Jauh &Amp; Jg Rabun Dekat Secara Bersamaan À Astigmatisma Maka Dpt Diperbaiki Dengan Kacamata Jenis Silendris Yang Berfungsi Utk Mengatasi Ke2 Rabun Tersebut

    Tetapi Bila Elastisitas Lensa Kristalina Menurun Karena Usia &Amp; Pengapuran À Presbyopia À Pengapuran Ini Dapat Terjadi Buramnya/Kaburnya Penglihatan Yang Disebut Sebagai Katarak

    Bila Kita Melihat Satu Benda Dgn Kedua Belah Mata Maka Benda Tsb Dpt Terlihat Dgn Baik Karena Jatuh Di Titik Identik, Tetapi Bila Salah Satu Bola Mata Diganggu Maka Akan Terlihat Benda Rangkap (Diplopia) Karena Tdk Jth Di Titik Identik

    Kelainan Genetik Yg Bs Terjadi Adalah Blind Color (Buta Warna)


    Buta Warna Permanent (Total) À Tdk Dpt Melihat Warna Dsr À Merah, Hijau, Biru Krn Ketiga Warna Ini Terlihat Hitam Sementara Warna Kuning Terlihat Spt Warna Terang

    Buta Warna Temporer À Seseorang Tdk Dpt Membedakan Warna Merah Tua, Merah Darah, Merah Bit, Merah Tomat, Merah Cabe, Merah Muda Karena Mereka Hanya Dapat Menyebutkan Warna Dasar Saja Yaitu Merah

    Secara Grs Bsr Bbrp Variasi Butawarna Sejak Lahir:

    1. Akromatisme = Akromatopsia À Butawarna Total À Semua Warna Yg Di Lihat Abu-2 Atau Hitam

    2. Diakromatisme À Butawarna Tidak Sempurna À

    Deutrinophia À Kehilangan Sel Kerucut Hijau À Tdk Dpt Melihatwarna Hijau

    Protanophia À Kehilangan Sel Kerucut Merah À Tdk Dpt Melihat Warna Merah

    Tritanophia À Kehilangan Sel Kerucut Biru/Kuning À Tdk Dptmelihat Warna Biru/Kuning Yg Tdk Peka Thd Daerah Spektrum Visual

    Menurut Hering Ada 3 Macam Fotokhemis Yg Memiliki 6 Macam Kualitas Yg Memberikan 6 Sensasi À Substansi Putih-Hitam, Substansi Merah-Hijau &Amp; Substansi Biru-Ku-Ning

    Bila Terlihat Warna Putih, Berarti Semua Gelombang Sinar Dipantulkan, Sedangkan Bila Melihat Warna Hitam Semua Gelombang Diseraputk Membuktikan Seseorang Butawarna/Tidak Ada 2 Uji:

    Uji Holmgren À Kemampuan Membedakan Warna Sekumpulan Benang Wol Yg Dicampur, Kemudian Dapat Menyamakan Benang Satuan &Amp; Memisahkan Dari Campuran Benang Wol Serta Dpt Mengurutkan Dari Warna Muda Ke Warna Tua Atau Sebaliknya

    Uji Stiling (Jerman) Isihara (Jepang) À Merupakan Gambaran Angka-2 Atau Huruf Dengan Titik-2 Yg Tdd Berbagai Macam Warna (1 Warna, 2 Warna, 3 Warna, Lbh Dari 3 Warna) Pd Uji Stiling Isihara Terdapat Kartu Distorsi = Kartu Pengacau Yang Berfungsi Untuk Istirahat Mata Mata Manusia Dpt Mendeteksi Hampir Semua Gradasi Warna Bila Cahaya Monokromatik Merah, Hijau &Amp; Biru Dicampur Secara Tepat Dalam Berbagai Kombinasi, Tergantung Persentase Campuran Warna-2 Dasar Tsb

    Young &Amp; Helmholtz À Sel Kerucut Dpt Menerima Warna Hijau, Merah &Amp; Biru.

    Ke 3 Macam Sel Kerucut Mengandung Fotokhemis Yg Dpt Diurai Oleh Sinar Matahari, Bila Ke 3 Macam Sel Kerucut Itu Mendapat Stimulus Yg Bersamaan Maka Akan Terlihat Warna Putih. Warna-2 Lain Merupakan Kombinasi Dari Ke 3 Macam Warna Dasar



    Penglihatan 3 Dimensi (Paralaksis Binokuler) Merupakan Persepsi Ke Dalaman Pada Alat Visual Yang Dpt Berfungsi Untuk Menentukan Jarak Dgn Memerlukan Penglihatan Binokuler (Penglihatan Optimal Bila Bisa Diterima Oleh Ke 2 Fovea Sentralis) À Dikirim Ke Ssp Utk Diolah Menjadi Sensasi Berupa Bayangan Yg Tunggal

    Thursday, May 6, 2010

    UJI MAKANAN

    Tujuan

    Untuk menguji adanya kandungan karbohidrat,lemak dan protein dalam bahan makanan yang belum diketahui

    • uji makanan ini biasanya berupa uji cairan (X, Y ,Z) yang tidak jelas bentuknya
    • karena kalau itu telur , ya pasti mengandung protein , kalau itu nasi ya jelas tidak ada protein namun hanya amilum dll OK

    Dasar Teori
    • Tubuh manusia membutuhkan makanan yang berbeda.
    • Makanan bisa mengandung bahan organik maupun anorganik/mineral
    • Ada yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), yaitu berupa bahan organik dan ada yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu bahan anorganik mineral dan vitamin
    • bahan organik yang diperlukan meliputi karbohidrat; protein; dan lemak
    • Berikut pentingnya makanan makan tersebut
    Karbohidrat

    • Karbohidrat tersusun atas unsur-unsur Carbon, Hydrogen , dan Oksigen (CHO)
    • Satu satunya senyawa organik Karbohidrat ini dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun.
    • Klasifikasi karbohidrat didasarkan atas gugus gula meliputi
    1. Polysacharida : Karbohydrta dengan banyak gugus gula antara lain : amylum , tepung, dan selulosa. dan glikogen.
    2. Disakarida, meliputi sukrosa, maltosa, dan laktosa
    3. Monosakarida, meliputi glukosa, fruktosa, dan galaktosa, triosa
    • Keperluan Karbohidrat di tubuh adalah untuk sumber energi pokok untuk aktivitas harian kita
    • Karbohidrat yang bisa digunakan sel untuk aktivitas harus berupa Glukosa maka apapun bentuk karbohidrat entah itu dari singkong , jagung , ketela , nasi aking dll bagi sel itu tidak masalah di hadapan sel asal semua itu bisa jadi glukosa tidak masalah OK
    • maka Tuhan memberikan system pencernaan itu untuk mengubahnya Poly - Di - Monosacharida sehingga darah bisa menyerap dan bisa dibawa ke sel untuk dioksidasi menjadi tenaga
    • Setiap molekul glukosa jika dioksidasi sempurna menghasilkan 38 ATP (adenosine trifosfat).
    • Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin untuk pembentukan faeces yang mudah di defekasikan
    • Metabolisme karbohidrat dipengaruhi oleh enzim-enzim dan hormon-hormon tertentu. OK
    • Perlu diketahui fungsi karbohidrat selain sebahai penghasil kalori pokok (1 gram = 4,1 kalori ) KH / glukosa di darah yang diberikan ke sel itu oleh hati bisa juga di jadikan Glikogen dan Pembentuk senyawa-senyawa organic yang lain seperti lemak ( orang jadi gendut) dan protein ( pada sapi yang hanya makan rumput ternyata dagingnya (protein) tambah membesar dan tentu menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
    • Jadi Karbohidrat itu penting kita konsumsi OK
    Lemak
    • Lemak tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O yang sama dengan karbohidrat
    • Lemak terdiri atas asam lemak dan gliserol.
    • Pada satu molekul lemak terdapat satu molekul gliserol dan tiga buah molekul asam lemak.
    • Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam eter, benzene, dan kloroform.
    • Sumber lemak dibagi menjadi dua macam, yaitu hewani dan nabati
    • Lemak terdiri atas 2 komponen, yaitu asam lemak dan gliserol. Setiap 3 molekul asam lemak berikatan dengan molekul gliserol membentuk trigliserida. Asam lemak yang dibuat oleh tubuh disebut asam lemak nonesensial, sedangkan asam lemak yang diperoleh dari makanan disebut asam lemak esensial
    • Adapun fungsi lemak sebagai berikut :
    1. Sebagai penghasil energi ( 1 gram = 9,3 kalori )
    2. Pembangun bagian-bagian sel tertentu
    3. Pelarut beberapa vitamin, yaitu vitamin A, D, E, dan K
    4. Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah
    Protein

    • Protein merupakan senyawa majemuk yang terdiri atas unsure-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang terdapat unsure P dan S.
    • Molekul protein tersusun dari sejumlah asam amino sebagai bahan dari dasar.
    • Sifat-sifat suatu protein ditentukan oleh :
    1. Macam asam amino yang terdapat dalam molekul protein
    2. Jumlah tiap macam asam amino
    3. Susunan asam amino dalam molekul protein
    • Ada beberapa asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh kita, sehingga harus didapat dari makanan kita sehari-hari. Asam amino tersebut disebut asam amino esensial yang berjumlah 8, yaitu : lisineleusin, isoleusin, treonin, metionin, valin, fenilalanin, dan triptofan.
    • Protein dicerna secara kimia menjadi asam-asam amino yang kemudian diserap pada dinding-dinding ahlus. Asam-asam amino tersebut masuk ke pembuluh darah dan diangkut menuju ke sel-sel tubuh.
    • Adapun fungsi protein, yaitu :
    1. Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
    2. Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
    3. Pembuat enzim dan hormone
    4. Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
    5. Pembentuk antibodi
    Alat dan Bahan
    • Tabung reaksi
    • Rak tabung
    • Gelas kimia
    • Kassa
    • Pembakar spiritus
    • Pipet
    • Korek api
    • Larutan A
    • Larutan B
    • Larutan C
    • Larutan D
    • Biuret
    • Lugol
    • Benedict (Fehling A+B)
    Cara Kerja
    Ujilah masing-masing Larutan A, B, C, dan D dengan reagent :
    • Biuret
    • Lugol
    • Benedict (Fehling A+B)
    Keterangan:
    • Penggunaan larutan A-D, ±1 cm darei dasar tabung reaksi
    • Penggunaan reagent antara 3-6 tetes
    • Penggunaan dengan Benedict (Fehling A+B) harus dipanaskan
    • Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel
    Hasil Pengamatan
    Larutan
    Reagent
    Biuret
    Lugol
    Benedict
    (Fehling A+B )
    A
    biru
    biru kehitaman
    ungu ® ungu
    B
    biru
    biru
    merah bata
    C
    ungu
    bening
    ungu ® kuning
    D
    ungu
    kuning
    ungu ® jingga








    Pertanyaan

    1. Sebutkan bahan apa saj yang dapat diuji dengan reagent biuret, lugol, dan fehling A+B?
    Jawab:
    • Biuret untuk menguji adanya protein
    • Lugol / reagen jodium untuk amilum
    • Fehling A+B disebut dengan Benedict untuk uji glukosa
    2. Sebutkan indicator perubahan warna yang timbul dalam percobaan uji bahan makanan/ bahan organic tertentu?
    Jawab:
    • Biuret: ungu
    • Lugol: biru kehitaman
    • Benedict (Fehling A+B) hijau jika di panaskan menjadi merah bata
    UJI BIURET +

    UJI GLOCOSA BENEDICT


    Benedict's reagent (also called Benedict's solution or Benedict's test) is a chemical reagent named after an American chemist, Stanley Rossiter Benedict.


    Benedict's reagent is used as a test for the presence of all monosaccharides, and generally also reducing sugars. These include glucose, galactose, mannose, lactose and maltose. Even more generally, Benedict's test will detect the presence of aldehydes (except aromatic ones), and alpha-hydroxy-ketones, including those that occur in certain ketoses. Thus, although the ketose fructose is not strictly a reducing sugar, it is an alpha-hydroxy-ketone, and gives a positive test because it is converted to the aldoses glucose and mannose by the base in the reagent.


    Benedict's reagent can be prepared from sodium carbonate, sodium citrate and copper(II) sulfate. It is often used in place of Fehling's solution.


    Benedict's reagent contains blue copper(II) ions (Cu2+) which are reduced to copper(I) (Cu+). These are precipitated as red copper(I) oxide which is insoluble in water.



    Bahan organic/bahan makanan apa saja yang terdapat dalam larutan A-D?
    Jawab:
    • Larutan A : amilum
    • Larutan B : amilum, glukosa
    • Larutan C : protein
    • Larutan D : protein, glukosa
    Kesimpulan
    Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.
    Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
    Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
    Dari percobaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
    • Larutan A mengandung amilum
    • Larutan B mengandung amilum dan glukosa
    • Larutan C mengandung protein
    • Larutan D mengandung Protein dan glukosa

    Support web ini

    BEST ARTIKEL