Saturday, June 5, 2010

LEUKEMIA- KANKER DARAH

MASALAH
Leukemia merupakan jenis kanker yang dimulai di sumsum tulang, yang merupakan jaringan lunak di tulang yang bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih, dan platelets Sel pembeku darah (keping darah).
  • Beberapa sel dapat mengubah menjadi leukemia sel, yang selanjutnya berkembang .
  • Sebagai kanker tulang sumsum menciptakan lebih banyak sel-sel leukemia, sehingga sel-sel yang normal tergantikan mereka, akibatnya sulit untuk darah berfungsi dengan baik, dan ioni akan mengarah ke masalah medis serius.
  • Bagaimana leukemia berlangsung dan kita bisa mengetahui perbedaan antara normal dan abnormal sel.
TEORI
  • Leukemia atau kanker darah yang sangat berbahaya memiliki gejala umum seperti penyakit ringan ternyata dapat diketahui dengan cepat jika kita general check up”.
  • Leukemia terjadi karena penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow) sehingga sel darah putih memproduksi sel yang abnormal menjadi sel leukemia.
  • Berbahaya karena produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi.
  • Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.
  • Diperkirakan penderita leukemia, 25% di antaranya berumur di atas 50 tahun dan sisanya menyerang anak-anak dan orang dewasa.
  • Untuk mengenal dan mencegah leukemia atau kanker darah kita harus mengenal lebih jauh tentang leukemia, bagaimana gejala-gejalanya, dampak dari penyakit leukemia, cara diagnosa dan penyembuhannya.
Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cara penyebaran penyakit leukemia?
2. Bagaimana cara mengenali leukemia?
3. Apakah penyakit leukemia dapat menyebabkan kematian?

Agar mudah mengenal maka perlu identifikasi masalah yang mencakup
  1. pengenalan leukemia
  2. tipe-tipe leukemia
  3. penyebab leukemia
  4. gejala dan tanda leukemia
  5. diagnosis serta pengobatannya.
1. Mengenal Leukemia
  • Leukemia (kanker darah) adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang (bone marrow).
  • Sumsum tulang atau bone marrow ini dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah diantaranya sel darah putih (berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi), sel darah merah (berfungsi membawa oxygen kedalam tubuh) dan platelet (bagian kecil sel darah yang membantu proses pembekuan darah).
  • Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya, Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal.
  • Dalam keadaan normal, sel darah putih mereproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau sel darah putih, berfungsi sebagai pertahanan tubuh, akan terus membelah dalam suatu kontrol yang teratur.
  • Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah sel darah diharapkan bereproduksi kembali.
  • Pada penderita leukemia, sumsum tulang memproduksi sel darah putih yang tidak normal yang disebut sel leukemia.
  • Sel leukemia yang terdapat dalam sumsum tulang akan terus membelah dan semakin mendesak sel normal, sehingga produksi sel darah normal akan mengalami penurunan,
  • Sel darah putih tidak merespon signal yang diberikan.
  • Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi.
  • Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu fungsi normal sel lainnya.
2. Tipe-tipe Leukemia
  • Leukemia dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat penyakit ini berkembang seperti :
  • Leukemia kronis, berkembang secara lambat, tidak menampilkan gejala yang spesifik (khas) : Gejala yang dapat juga menjadi gejala penyakit lain seperti demam tidak tinggi, letih, keringat dingin, perut sering merasa tidak enak dan terdapat juga pembesaran limpa, juga terjadi kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun.
  • Biasanya gejala-gejala ringan (demam tidak tinggi, letih dan keringat malam) itu berlangsung selama tiga sampai enam bulan.
  • Memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
  • Jenis leukemia akut, berkembang (ke arah keadaan yang lebih buruk) secara cepat dan agresif, demam tinggi yang berkaitan pula dengan ada infeksi.
  • Ada yang diikuti dengan perdarahan dan pada yang lebih parah, sel darah putih yang belum matang itu berkelompok membendung pembuluh darah
  • Pembendungan ini menyebabkan sesak nafas atau stroke.
  • Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.
Leukemia juga dikelompokkan berdasarkan jenis sel darah putih yang terkena. Penyakit, dapat berkembang ke dalam sel-sel myeloid atau sel-sel limfoid.
  1. Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
  2. Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia myelositik.
Jumlah leukosit dalam darah
  1. Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal.
  2. Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal.
  3. Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal.
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi di atas maka leukemia dapat dibagi menjadi maka ada empat kategori leukemia yaitu:
  1. Leukemia myelositik kronis (LMK), sering terjadi pada orang dewasa, dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit.
  2. Leukemia limfositik kronis (LLK), sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak.
  3. Leukemia myeloid akut (LMA), lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  4. Leukemia limfositik akut (LLA), merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun
3. Penyebab Leukemia
  • Penyebab leukemia belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dianggap sebagai resiko untuk terkena leukemia.
  • Faktor resiko itu antara lain terpapar pada bahan-bahan kimia tertentu, seperti
  1. khemoterapi atau radiasi
  2. pencemar udara tertentu.» Radiasi dosis tinggi : Radiasi dengan dosis sangat tinggi.
  • Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia,
  • Penderita dengan radioterapi juga lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, di Jepang
  • Pada masa perang dunia ke-2 menyebabkan peningkatan penyakit Leukemia
  • Pada radiasi untuk diagnostik (misalnya rontgen), dosisnya jauh lebih rendah dan tidak berhubungan dengan peningkatan kejadian leukemia.
Paparan terhadap zat kimia tertentu dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya
  1. racun lingkungan seperti benzena
  2. bahan kimia industri seperti insektisida
  3. obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
  • Kemoterapi : Pasien kanker jenis lain yang mendapat kemoterapi tertentu dapat menderita leukemia di kemudian hari.
  • Misalnya kemoterapi jenis alkylating agents. Namun pemberian kemoterapi jenis tersebut tetap boleh diberikan dengan pertimbangan rasio manfaat-risikonya.
Selain hal diatas Leukemia juga bisa cepat muncul dari
  • Sindrom Down : Sindrom Down dan berbagai kelainan genetik lainnya yang disebabkan oleh kelainan kromosom dapat meningkatkan risiko kanker.
  • Human T-Cell Leukemia Virus-1(HTLV-1) adalah Virus tersebut menyebabkan leukemia T-cell yang jarang ditemukan. Jenis virus lainnya yang dapat menimbulkan leukemia adalah retrovirus dan virus leukemia feline.
  • Sindroma mielodisplastik adalah suatu kelainan pembentukkan sel darah yang ditandai berkurangnya kepadatan sel (hiposelularitas) pada sumsum tulang.
  • Penyakit ini sering didefinisikan sebagai pre-leukemia.
  • Orang dengan kelainan ini berisiko tinggi untuk berkembang menjadi leukemia.
  • Merokok.
4. Gejala dan Tanda Leukemia
  • Gejala penderita leukemia bevariasi tergantung dari jumlah sel abnormal dan tempat berkumpulnya sel abnormal tersebut.
  • Gejala umum penderita leukemia yaitu :
  1. Demam atau keringat malam
  2. Sering mengalami infeksi, sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi.
  3. Pada penderita leukemia, sel darah putih yang terbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya, akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk
  4. Anemia, penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh)
  5. Pucat
  6. Sakit kepala
  7. Mudah berdarah atau memar.Misalnya gusi mudah berdarah saat sikat gigi, muda memar saat terbentur ringan)
  8. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit)
  9. Nyeri pada tulang dan/atau sendi, hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
  10. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
  11. Pembesaran kelenjar getah bening, terutama di leher dan ketiak
  12. Penurunan berat badan, di akibatkan oleh nyeri perut dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
  13. Penurunan konsentrasi
  14. Kehilangan kendali otot, dan kejang.
  15. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
  16. Sel leukemia juga dapat berkumpul di buah zakar dan menyebabkan pembengkakan.

5. Diagnosa Penyakit Leukemia (Kanker Darah)

Penyakit Leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan, diantaranya adalah ;

  1. Biopsy, Pemeriksaan darah {complete blood count (CBC)},
  2. CT or CAT scan,
  3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  4. X-ray
  5. Ultrasound
  6. Spinal tap/lumbar puncture.
Alat diagnosa Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti:
  1. → Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang→ Pewarnaan sitokimia
  2. → Immunofenotipe
  3. → Sitogenetika
  4. → Diagnostis molekuler
  • Perlu diketahui Adakalanya leukemia ditemukan secara kebetulan ketika pasien melakukan ”general check up”.
  • Jika hitung sel darah menunjukkan adanya tanda-tanda leukemia, pemeriksaan dilanjutkan dengan memeriksa sumsum tulang melalui biopsi.
  • Pemeriksaan sumsum tulang ini sangat berguna karena dapat memeriksa langsung pada tempat sel darah putih itu dibuat, yang pada leukemia nampak ada perubahan-perubahan (kelainan) pada sel yang baru dibentuk.
  • Jika perlu akan dilakukan pemeriksaan analisis sitogenetik untuk mengetahui apakah ada mutasi pada sel-sel tersebut yang menandai adanya leukemia.
  • Dari pemeriksaan darah, dapat ditemukan kadar sel darah putih yang meningkat atau berkurang dan adanya sel leukemia. Saat ini terdapat 2 jenis pengambilan sampel dari sumsum tulang, yaitu aspirasi sumsum tulang dan biopsi sumsum tulang.
6. Pengobatan dan Terapi Leukemia
  • Pengobatan leukemia tergantung kepada jenis leukemianya, dari hanya diobati secara simtomatik (mengurangi gejala-gejalanya) sampai ke penggantian sumsum tulang yang meskipun agresif sering dapat menyembuhkan beberapa jenis leukemia.
  • Selain itu ada juga yang menggunakan obat yang diarahkan ke sel yang tumbuh secara tidak normal itu.
  • Leukemia akut diterapi dengan menggunakan obat khemoterapi dan/atau penggantian sumsum tulang.
  • Untuk Leukemia limfositik kronis (LLK) cukup dengan melakukan pengamatan selama beberapa waktu karena leukemia ini berkembang sangat lambat.
  • Tetapi ketika pertumbuhannya menjadi makin buruk, LLK diobati dengan obat kemoterapi.
  • Untuk Leukemia myelositik kronis (LMK), terapi standard yang sekarang dipakai adalah menggunakan obat yang bernama imatinib.
  • Untuk pasien usia muda, transplantasi/penggantian sumsum tulang juga dilakukan untuk menyembuhkan LMK.
  • Sistem terapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara Chemotherapy (kemoterapi) dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow.
Pilihan terapi untuk leukemia adalah :
  1. kemoterapi
  2. terapi biologi
  3. terapi radiasi,
  4. transplantasi sel stem.
Jika terdapat pembesaran limpa, mungkin dibutuhkan pembedahan untuk mengatasi limpa yang membesar tersebut.

Terapi biologi
  • Tujuan terapi ini adalah untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap kanker
  • Terapi biologi diberikan melalui injeksi.
  • Untuk beberapa pasien dengan leukemia limfositik kronik, jenis terapi biologi yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan berikatan dengan sel leukemia sehingga memungkinkan sel kekebalan tubuh membunuh sel leukemia tersebut.
  • Untuk beberapa penderita dengan leukemia mieloid kronik, terapi biologi yang dapat digunakan adalah interferon.
Terapi radiasi

  • Terapi radiasi / radioterapi menggunakan sinar x dosis tinggi untuk membunuh sel leukemia.
  • Umumnya mesin radioterapi diarahkan ke limpa, otak, atau bagian tubuh lainnya di mana sel leukemia berkumpul.
  • Pada beberapa pasien mungkin dilakukan radiasi seluruh tubuh (umumnya sebelum dilakukan transplantasi sumsum tulang)
Transplantasi sel stem
  • Transplantasi sel stem memungkinkan untuk dilakukan terapi dengan dosis obat, radiasi, atau keduanya yang tinggi.
  • Terdapat beberapa macam transplantasi sel stem, yaitu transplantasi sumsum tulang, transplantasi sel stem perifer, dan transplantasi darah umbilikal.
  • Terapi awal bertujuan untuk menghilangkan gejala dan tanda / remisi.
  • Kemudian, setelah gejala dan tanda menghilang, diberikan terapi lanjutan untuk mencegah kekambuhan / relaps (disebut terapi maintenance)
Saat ini, satu-satunya terapi yang dapat menyembuhkan leukemia mieloid kronik adalah transplantasi sel induk alogenik.
  • Selain terapi untuk mengatasi leukemianya, mungkin juga dibutuhkan terapi untuk mengurangi nyeri dan gejala lainnya, yang disebut terapi paliatif.
Perkembangan Terapi
  • Saat ini terus dilakukan uji klinis di berbagai negara di dunia untuk mencari metode dan terapi terbaru yang lebih efektif.
  • Penelitian-penelitian dilakukan untuk mencari terapi biologi dan kemoterapi terbaru, dosis, dan regimen terapi baru.
  • Selain itu juga diteliti berbagai kombinasi obat, terapi biologi, terapi radiasi, dan transplantasi sel stem.
Jadi dari Uraian diatas
Leukemia Akut

Akut Myelogenous leukemia (AML) merupakan kanker yang menyebar dengan cepat di dalam darah dan sumsum tulang. Karena yang asli leukemic sel, sumsum tulang yang memproduksi berbagai blasts, atau belum, nonfunctional sel. Di bawah keadaan sehat, sel-sel ini akan berkembang menjadi sel-sel darah putih yang memerangi infeksi, sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuhi uraian diatas, atau platelets untuk membantu clotting. Namun, pada orang yang AML, blasts ini tidak mengalami perkembangan normal dan menghambat produksi sel-sel baru.

Akut Lymphocytic leukemia (ALL) adalah kanker yang mirip dengan leukemia akut myelogenous kecuali, daripada mempengaruhi semua jenis sel, dimulai di lymphocytes. Lymphocytes adalah sel darah putih yang mempertahankan tubuh terhadap infeksi. Sumsum tulang yang membuat sel belum banyak dikenal sebagai blasts, yang pada orang yang sehat akan menjadi lymphocytes. Dalam orang yang SEMUA Namun, ini tidak blasts mengembangkan biasanya menjadi sel darah putih. Sel-sel yang abnormal kemudian mengambil tempat di benak biasanya dikhususkan untuk sehat sel, dan menghambat penciptaan sel-sel baru. Proses ini dapat mengakibatkan pengurangan sel darah merah dan perkembangan anemia, serta pengurangan sel darah putih yang mengarah ke sistem kekebalan lemah.

Leukemia Kronis
Kronis Lymphocytic leukemia (CLL), seperti jenis leukemia, berkembang di dalam darah dan sumsum tulang. Leukemia kronis berlangsung pada lambat menilai dari akut leukemia, namun tetap mempengaruhi lymphocytes, yang biasanya memerangi infeksi. CLL membuat terlalu banyak nonfunctional lymphocytes yang mengambil tempat sel sehat. Sebagai sel kanker terus bertambah banyak, mereka menghambat efektivitas fungsional lymphocytes, yang mengarah ke sistem kekebalan lemah. Anemia penyembuhan lambat dan juga dapat terjadi dalam CLL pasien sebagai sel-sel darah merah dan platelets akan diganti dengan yang abnormal lymphocytes.

Kronis Myeloid leukemia (CML) adalah lambat tumbuh-jenis leukemia yang membuat sumsum hampir-fungsional-sel darah merah, putih, dan di disproporsional platelets-angka. Banyak sel darah putih dan platelets yang dibuat, sementara jumlah sel darah merah yang dibentuk. Aliran darah dimulai untuk memperlambat sebagai jumlah sel darah putih meningkat dan pasien mungkin mengalami anemia parah karena penurunan dalam sel-sel darah merah.

Gejala-gejala untuk setiap jenis leukemia bervariasi, namun umum termasuk gejala demam dan panas dingin, kelelahan, sering infeksi, kehilangan nafsu makan dan berat, bengkak Kelenjar getah bening, mudah bruising atau pendarahan, sesak nafas, sakit tulang, malam sweats, dan perdarahan masuk ke kulit.

Hitung darah lengkap, atau CBC, adalah tes darah yang mengukur hitungan sel darah merah, sel darah putih dihitung, tingkat hemoglobin, dan platelet count, antara lain. Hal ini umumnya digunakan untuk mendiagnosa leukemia. Metode lain yang digunakan untuk diagnosing leukemia termasuk sumsum biopsies, cairan tulang belakang tes, ujian fisik, kromosom screenings, dan sinar-X dada.

Pengobatan untuk leukemia mungkin termasuk kemoterapi, radiasi, terapi biologi, terapi bertarget seperti kinase inhibitors, dan sumsum tulang dan sel batang-transplantations.

REPTILIA - KADAL

Maboya multifasciata ( Kadal)
KLASIFIKASI

  • Regnum = Animalia
  • Phylum = Chordata
  • Classis = Reptilia
  • Ordo = Squamata
  • Subordo = Sauria
  • Familia = Scincidae
  • Genus = Mabuya
  • Species = Maboya multifasciataKuhl
Mabuya multifasciata ( Kadal) merujuk pada garis-garis samar memanjang tubuhnya.
  • Sisi atas tubuh berwarna coklat tembaga keemasan, kerap dengan bercak-bercak kehitaman di tepi sisik yang membentuk pola garis memanjang yang kabur terputus-putus
  • Sisi lateral tubuh dengan warna gelap kehitaman atau kecoklatan berbintik-bintik putih (pada yang betina atau hewan muda), atau keputihan dengan saputan warna kuning terang hingga jingga kemerahan (pada kadal jantan). 
  • Sisi bawah tubuh abu-abu keputihan atau kekuningan
-->
  • Sisik sisik di tengah tubuh tersusun dalam 30-34 deret. 
  • Sisik-sisik dorsal (punggung), dan jarang-jarang juga sisik lateral (di sisi tubuh), pada hewan dewasa memiliki 3 lunas halus sampai kuat 
  • Sisik-sisik kepala di sebelah posterior (belakang) halus alias tak berlunas; sisik-sisik prefrontal (di atas moncong) saling bersentuhan.
  • Terjadi ekskuvikasi pergantian kulit 


Description

  • :"See Snake scales for terminology"Snout moderate,obtuse. 
  • Lower eyelid scaly. 
  • Nostril behind vertical of the suture between rostral and first labial; a postnasal; anterior loreal not deeper than the second, in contact with the first labial; supranasals frequently in contact behind rostral; frontonasal broader than long; prefrontals constantly forming a median suture; frontal as long as or shorter than the frontoparietals and interparietal together, in contact with the second (rarely also with the first) supraocular: 4 supraoculars, second largest; 6 supraciliaries, first largest; fronto-parietals distinct, larger than the interparietal, which entirely separates the parietals; a pair of nuchals, 4 labials anterior to the subocular, which is large and not narrower below. 
  • Ear-opening roundish or oval, as large as a lateral scale, or a little smaller, with or without a few very small lobules anteriorly. 
  • Dorsal scales more or less distinctly tri-(rarely quinque-) carinate: nuchals and laterals usually very feebly keeled, sometimes smooth; 30 to 34 scales round the middle of the body, subequal or dorsals largest. 
  • The hind limb reaches the wrist or the elbow of the adpressed fore limb. 
  • Subdigital lamellae smooth. Scales on upper surface of tibia mostly tricarinate. Tail 1.3 to 1.6 times length of head and body. 
  • Brown or olive above ; some specimens uniform, or with a large whitish (red) patch on each side; back frequently with small black spots, sometimes confluent into longitudinal lines; sides frequently dark brown, with whitish, black-edged ocelli; a well-defined light dorso-lateral band seldom present; lower surfaces yellowish or greenish white. [Boulenger, G. A. 1890. Fauna of British India. Reptilia and Batrachia.]
Distribution
  • From India (Assam) to S China,  
  • China (Taiwan, Hainan, Yunnan)  Thailand (incl. Phuket),  Myanmar (= Burma), Laos, Cambodia, Vietnam, Malaysian Peninsula, Pulau Tioman, Johor: Pulau Besar, Pulau Sibu, Singapore
  • Indonesia (Borneo, Sumatra, Java, Bali), New Guinea, Philippine Islands (Negros, Panay, Palawan: Calamian Islands, Luzon)
ANOMALIA
JADI 
  • Kadal adalah salah satu dari keluarga reptilian yang telah bertahan selama jutaan tahun, di masa itu pula mereka berjuang untuk bertahan dengan cara bertahan dari serangan predator lainnya atau berburu mangsanya, 
  • Beberapa memiliki bisa atau racun dan beberapa lagi memiliki bentuk yang mengerikan, ini bertujuan untuk menakut-nakuti musuhnya agar segera pergi dan menjauh darinya. 
  • Inilah 7 Kadal yang memiliki bentuk paling mengerikan.

1. Phrynocephalus

  • Disebuy juga Toadhead Agama, kadal kecil yang tinggal di gurun ini menunjukkan beberapa perilaku anehnya. 
  • Mereka berkomunikasi satu sama lain dengan menurunkan dan menaikkan ekor mereka
  • Tubuh mereka bergetar saat mengubur dirinya sendiri dengan cepat di pasir dan akan menakut-nakuti predator dengan tampangnya yang aneh sekaligus sangar, mulut yang berwarna-warni, terlihat di sini.

2. Phrynosoma

  • Kadal ini berjuluk "kodok bertanduk", tubuh gemuk meliputi tanduk pelindung yang tebal dan duri. 
  • Mendiami lahan kering, lingkungan berpasir, mereka makan semut dan yang mengagumkan membanggakan salah satu mekanisme yang paling mengerikan pada perthanan alam. 
  • Ketika ketakutan, beberapa spesies dapat mengalirkan tekanan darah di kepala mereka sampai pembuluh kecil di sekitar mata mereka pecah, menyemprotkan aliran darah kepada si penyerang.
  • Kemungkinan sejenis darah yang asam ini diambil dari asam pada semut, memungkinkan mamalia predator tahu bahwa menyerang kadal gemuk ini hanya membuang-buang waktu mereka. namun Sayangnya, burung tidak terlalu perduli dengan semprotan kecut ini
3. Moloch horridus





Meskipun sama sekali tidak berhubungan dengan kodok bertanduk, atau kadal "setan berduri" ,"moloch" telah mengembangkan banyak karakteristik yang sama dalam menanggapi lingkungan padang pasir, termasuk badan berduri, kamuflase berpasir dan diet dengan mengkonsumsi semut. Duri mereka membuat kadal ini agak sulit untuk ditelan oleh sang predator.

4. Hydrosaurus pustulatus




Melihat seperti merangkak langsung dari zaman Permian, kadal sailfin Filipina adalah omnivora amfibi pemakan buah-buahan, kacang-kacangan dan mangsa serangga kecil lainnya di dekat sungai tropis.

Jari-jari kaki mereka diratakan memungkinkan spesimen kecil untuk melarikan diri predator dengan berjalan di atas air, suatu sifat yang juga dimiliki dengan kadal "Basilisk" atau kadal "JEsus".jantan dewasa yang dikenal mempunyai warna biru yang indah, merah atau bahkan pola warna ungu, yang dapat Anda lihat di sini:

5. Amblyrhynchus cristatus




Iguana laut kepulauan Galapagos ini membanggakan gaya hidup yang tidak dimiliki oleh reptil lain; seperti penguin atau singa laut, mereka menghabiskan seluruh hidup mereka di garis pantai, menyelam ke dalam air untuk makanan mereka. Charles Darwin dikenal jijik oleh hewan-hewan ini ketika ia pertama kali menemukannya, dan menyebut kadal ini dengan julukan "“imps of darkness.”

6. Heloderma suspectum




Hampir mirip dengan "kadal manik-manik," Gila Monster pernah diakui sebagai salah satu kadal di dunia dengan gigitan berbisa, memberikan neurotoksin yang menyakitkan melalui alur gigi tajam ang kecil, Kita sekarang tahu bahwa kadal lain ada juga yang memiliki bisa,meski dengan racun ringan, dan kadal "GIla Monster" masih yang paling beracun.


7. Varanus komodoensis




Komodo adalah kadal karnivora terbesar yang masih hidup saat ini , kadang-kadang mencapai hampir sepuluh meter panjangnya. Meskipun banyak dari makanan mereka bangkai busuk, mereka juga akan mengejar mangsa hidup yang besar seperti rusa untuk memberikan satu gigitan, setelah itu mereka hanya perlu menunggu saat korban mulai kehilangan darah dan terkena infeksi.





Berkat pola makan bangkai , air liur mereka cukup kaya dengan bakteri serius yang bisa melemahkan mangsa, dan studi terbaru menunjukkan bahwa mereka juga memiliki racun. Selain itu, naga asli Indonesia ini dapat mengendurkan rahang mereka, meregangkan leher mereka dan mengeluarkan pelumas lendir berwarna merahuntuk menelan mayat secara utuh.

Support web ini

BEST ARTIKEL