- Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi adalah konstan,
- Arti konstan yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut.
- Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, ada mutasi, ada seleksi, ada migrasi , ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen.
- Adalah penting untuk dimengerti bahwa di luar laboratorium, satu atau lebih pengaruh ini akan selalu ada.
- Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik. OK
Jadi Syarat berlakunya asas Hardy-Weinberg ketika memenuhi ketentuan
- Setiap gen mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
- Perkawinan terjadi secara acak
- Tidak terjadi mutasi gen atau frekuensi terjadinya mutasi, sama besar.
- Tidak terjadi migrasi
- Jumlah individu dari suatu populasi selalu besar
- Jika syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan konstan dan evolusi pun tidak akan terjadi.
- Tetapi dalam kehidupan, syarat-syarat tersebut tidak mungkin terpenuhi sehingga evolusi dapat terjadi.
- Misal alel yang dominan ditandai A dan yang resesif ditandai a.
- Kedua frekuensi alel tersebut ditandai p dan q secara berurutan; freq(A) = p; freq(a) = q; p + q = 1.
- Apabila populasi berada dalam kesetimbangan, maka
- freq(AA) = p2 untuk homozigot AA dalam populasi,
- freq(aa) = q2 untuk homozigot aa,
- dan freq(Aa) = 2pq untuk heterozigot.
sehingga kita bisa tentukan si pembawa ( heterozygote) itu dengan 2 pq , si normal homozygot dengan p2 dan si sakit dengan q 2 , begitu seterusnya jika komponen variablenya naik terus diakali dengan penambahan variable seperti pada golongan darah ABO , yang tidak bisa lagi dengan rumus (p+ q )2 tetapi menggunakan rumus ( p+q+r)2 OK
Konsep ini juga dikenal dalam berbagai nama: Kesetimbangan Hardy-Weinberg, Teorema Hardy-Weinberg, ataupun Hukum Hardy-Weinberg.
Jadi sekali lagi bila frekuensi gen yang satu dinyatakan dengan simbol p dan alelnya dengan simbol q, maka secara matematis hukum tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Contoh penggunaan hukum ini adalah sebagai berikut:
1. Bila dalam suatu populasi masyarakat terdapat perasa kertas PTC 64% sedangkan bukan perasa PTC (tt) 36%, maka
a. Berapa frekuensi gen perasa (T) dan gen bukan perasa (t) dalam populasi tersebut?
b. Berapakah rasio genotifnya?
Jawab:
misal p = frekuensi untuk alel LM, q= frekuensi untuk alel LN , maka menurut Hukum Hardy-Weinberg:
q2 = 40/1000 = 0.04 q = 0,04 = 0.2
p + q = 1 p = 1- 0.2 = 0.8
Jadi : frekuensi alel LM = p = 0.8
frekuensi alel LN = q = 0.2