Monday, June 13, 2011

HANYA PASRAH


Sebelum ufuk menjelang.
Pada siang hari, terik atau teduh.
Menjelang sore, saat senja hari.
Melewati senja kala malam hari.
Lima waktu hari harus dibagi.
Harus menghadap ke satu arah.
Tanpa batas sudut arah melihat.
Tanpa banyak waktu melakukannya.
Cukup pusatkan hati pada satu persoalan.
Hapuskan asa pada segala persoalan lain.
Gagal atau hasil bukanlah pilihan nyata.
Hanya pasrah dengan usaha jiwa semata.
Yang pasti tiada jawaban yang nyata, satu pun juga.
Seperti hal manusia berbicara dan menghadapi kenyataan.
Segala pun hal tidak perlu lah diucap, namun dimaknai.
Berdiri tegak, menatap ke satu arah, cukup lah sudah.
Mengucap kata tanpa bahasa terucap, akidah mungkin sudah.
Bilamana semesta seperti bola raksasa gelap gulita.
Berdiri dan bersujud akan tepat pada pusat pusarnya.
Semua itu diamini dengan seribu asa, namun satu keyakinan.
Bisu belaka menjadi sia-sia. Penuh makna berbunga pahala.
Bercakap seolah-olah kepada pemilik semesta yang maha.
Tempat dimana manusia hanyalah titik debu belaka.

PERLU DIAM DI SERBA GELAP


Tak lagi kusapa Tuhan.
Bukannya aku sombong, tapi aku segan.
Kurasa Dia bosan dengan basa-basiku,
do’a-do’a latah yang terhambur tanpa penghayatan.
Aku hanya bisa terdiam;
kehadiranNya telah menyita kata…



Ada kalanya kita harus menarik rem dari kesibukan kita, baik pekerjaan ataupun pelayanan.
Ada saatnya kita harus berhenti berkeluh kesah dan meminta tolong atas segala permasalahan kita.
Ada waktunya kita harus diam konsentrasi untuk melupakan bumi
Dan pergunakanlah waktu tersebut untuk duduk diam  bernafas pelan dan memberikan waktu total untuk Nya
Mencoba  merasakan kasihNya yang begitu damai,
Memasang coclea kita untuk  mendengar suaraNya
Dan mencoba merasakan persekutuan pribadi yang indah dengan Nya
Inilah bagian yang terbaik, yang harusnya kita lakukan untuknya diam diam diam memalimgkan bumi berganti total untuk menghadapnya
Rindu tidak hanya untuk keluarga materi dan isi bumi namun juga sebaiknya dengan Nya
Kok yakin rasanya Tuhan  juga rindu menikmati saat-saat teduh bersama  produk manusia yang dibuatnya
 Tuhan rindu memeluk hasil karyanya dan itu tidak akan terjadi jika kita tidak tahu kapan saatnya menghentikan ritme kesibukan kita
 Kita memang tidak dilarang untuk memohon bantuan dari Tuhan lewat doa-doa kita, tapi ada waktu dimana kita diminta untuk diam dan mengetahui bahwa Allah berkuasa di atas segalanya.
Ketahuilah bahwa Tuhan tidak pernah terlelap, tidak pernah lengah menjaga kita, dan Dia lah sumber pertolongan yang selalu mendengar.
Saatnya bagi kita untuk duduk diam dan ganti mendengar apa yang hendak Ia nyatakan dalam hidup kita lakukan ini secara rutin tahajud ilahi untuk Nya maka tentu kita menjadi tidak biasa karena kita selalu dengannya yang luar biasa
 

Support web ini

BEST ARTIKEL