Sunday, November 11, 2012

VEGETATIF TANAMAN BIOLOGI SD

Begitu pentingnya tumbuhan di lingkungan membuat ia didudukan dalam produsen menyediakan semua kebutuhan organisme yang ada di alam , ia sebagai produsen (tingkat tropi 1) , Ia membuat oksigen sekaligus organik untuk penggunanya . Karena itu ia diberikan berkah bisa merepro dirinya dengan dua kemampuan . Kemampuan itu yaitu Ia bisa mereproduksi dirinya lagi dengan cara tak kawin ( vegetatif) dan kawin ( generatif).
Karena itulah ia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik mengisi alam , memberikan kontribusinya ke alam untuk dibutuhkan organisme lain yang memerlukannya
Cara reproduksi itu bisa secara alamiah maupun dikelola oleh manusia supaya cepat mengisi alamnya yang kemudian dikenal dengan cara vegetatif buatan  , berikut detail uraiannya

Reproduksi vegetatif alami
  1. Tunas, contoh: pisang, bambu, tebu.tunas adalah lembaga yang meristematis yang berada di ketiak batang di ruas batang di bonggol akar , Ujung batang yang jika dia melakukan Totipotensi akan menjadi individu baru 
  2. Tunas adventif, contoh: sukun, cemara, cocor bebek. Tunas adventif, yaitu tunas yang tumbuh tidak pada ketiak daun atau ujung ranting.
  3. Umbi lapis, contoh: bawang merah (Allium cepa). Umbi lapis merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah dengan pelepah daun yang mengalami modifikasi teramat rapat membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi untuk cadangan makanan.
  4. Umbi batang, contoh: kentang (Solanum tuberosum) Umbi batang merupakan batang yang berada di dalam tanah yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
  5. Rhizoma, contoh: jahe (Zingiber officinale) Rhizoma merupakan batang yang tumbuh horizontal menyerupai akar di dalam tanah.
  6. Stolon atau geragih, contoh: strawberry (Fragaria sp.) Stolon, yaitu batang yang menjalar di atas permukaan tanah.
DETAIL

TUNAS
Tunas adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah/media. Tunas dapat terdiri dari batang, ditambah dengan daun muda, calon bunga, atau calon buah. Dalam peristilahan fisiologi tumbuhan, tunas juga berarti semua bagian tumbuhan yang bukan akar, yaitu bagian tumbuhan yang berkecenderungan memiliki geotropisme negatif (atau heliotropisme positif).

TUNAS ADVENTIF
Cocor bebek atau suru bebek (Latin:Kalanchoe pinnata syn. Bryophyllum calycinum syn. Bryophyllum pinnatum) adalah tumbuhan sukulen (mengandung air) yang berasal dari Madagaskar. Tanaman ini terkenal karena metode reproduksinya melalui tunas daun (tunas/adventif).


AKAR TINGGAL ( RHIZOMA)

  • Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. 
  • Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit , dan temulawak dan lain-lain.

Ciri-ciri akar tinggal:

  1. mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;
  2. pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
  3. pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

Umbi lapis

  • Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. 
  • Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. 
  • Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. 
  • Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. 
  • Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.

Umbi akar

  • Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. 
  • Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. 
  • Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia

Umbi batang

  • Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. 
  • Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang.
  • Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. 
  • Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.

Geragih (stolon)

  • Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. 
  • Geragih tersusun atas ruas-ruas. 
  • Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. 
  • Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. 
  • Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki.

Tunas adventif

  • Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. 
  • Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. 
  • Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti suskun dan kesemek.

Spora

  • Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. 
  • Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. 
  • Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. 
  • Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. 
  • Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.


Reproduksi vegetatif buatan
  1.  Mencangkok
  2. Menyambung dan mengenten
  3. Stek
  4. Merunduk
  5. Okulasi
 DETAIL


Cangkok

  • Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. 
  • Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. 
  • Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. 
  • Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. 
  • Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. 
  • Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.

Berikut adalah cara  mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.

Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :


  1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
  2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
  3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
  4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. 
  5. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
  6. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
  7. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.






Stek

  • Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut.   
  • Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. 
  • Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. 
  • Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. 
  • Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. 
  • Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar. 


Sambung/Enten

  • Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. 
  • Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. 
  • Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. 
  • Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. 
  • Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. 
  • Contohnya, tomat dengan terung.

Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :

  • Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)
Cara menyambung tanaman :

  • Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
  • Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
  • Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
  • Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
  • Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
  • Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.




Tempel (Okulasi)

  • Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. 
  • Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. 
  • Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. 
  • Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat. 
  • Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. 
  • Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. 
  • Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. 
  • Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. 
  • Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. 
  • Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.

Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :
Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).

Langkah-langkah mengokulasi tanaman :

  • Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
  • Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
  • Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm. 
  • Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
  • Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
  • Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
  • Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi.

Merunduk (Layering)

  • Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan membenamkannya ke dalam tanah. 
  • Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati. 


Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :


  • Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
  • Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
  • Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
  • Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
  • Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
  • Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
  • Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.
 

TEKNIK BARU PENYUSUAN




Untuk sekedar Perbandingan ini contoh Vegetatif Hewan 


Membelah Diri (fragmentasi)
Amitosis /Membelah diri / Pembelahan Biner
  • Hewan yang bersel tunggal berkembang biak dengan cara membelah diri, tidak dengan cara kawin. 
  • Contohnya, amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. 
  • Pembelahan pertama kali tejadi pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah. 
  • Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang kembar. 

  • Tiap sel hasil pembelahan menjadi individu baru yang dapat tumbuh dan berkembang biak.
  • Selain amoeba, ada juga hewan yang berkembang biak dengan cara pemisahan bagian tubuh, contohnya bintang laut. 
  • Bila bintang laut dibelah menjadi dua bagian, maka tiap bagian tubuhnya itu dapat tumbuh menjadi individu baru. 
  • Cara perkembangbiakan dengan pemisahan bagian tubuh ini dinamakan fragmentasi.


Tunas.

  • Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. 
  • Hydra merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh 
  • Hydra dewasa akan muncul tonjolan. 
  • Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar.  
  • Kemudian, akan terbentuk mulut dan lengan (tentakel). 
  • Tunas yang belum dewasa ini mendapatkan makanan dari tubuh induknya. 
  • Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. 
  • Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. 

Pergiliran Keturunan  (Metagenesis)
  • Metagenesis adalah pergiliran keturunan dari fase gametofit ke fase sporofit. Peristiwa ini terjadi pada tumbuhan lumut dan paku-pakuan. 
  • Tumbuhan tersebut mengalami 2 fase yang berbeda dalam siklus hidupnya, yaitu sporofit dan gametofit. 
  • Dalam fase sporofit, spora dihasilkan. Sedangkan dalam fase gametofit, gametlah yang dihasilkan. Spora menghasilkan 2n atau kromosom diploid dan gamet menghasilkan n atau kromosom haploid. Pada tumbuhan paku, fase sporofit lebih dominan dibandingkan dengan fase gametofit. 
  • Karena pada fase sporofit ini, tumbuhan paku terlihat bertumbuh. Berkebalikan dengan lumut, fase gametofit lebih dominan daripada fase sporofitnya. Pada fase gametofit, tumbuhan lumut tumbuh, mengalami fertilisasi dan kemudian menghasilkan gamet.


Pada lumut dan tumbuhan paku. lumut dan tumbuhan paku dalam siklus hidupnya mengalami dua tahap perkembangan, yaitu tahap menghasilkan spora (generasi sporofit, aseksual) dan tahap menghasilkan gamet (generasi gametrofit, seksual). Pergiliran dari generasi sporofit ke gametofit atau sebaliknya disebut metagenesis





 LATIHAN SOAL



1. Pada saat bayi lahir tinggi tubuhnya 32 cm, setelah beberapa bulan kemudian tinggi badannya bertambah menjadi 40 cm, ini terjadi karena proses . . . .
a. pertumbuhan
b. perkembangbiakan
c. perkembangan
d. reproduksi

2. Bayi secara perlahan akan memiliki kemampuan mengisap, menelan, dan memegang, hal ini menunjukkan peristiwa . . . .
a. berkembang biak
b. pertumbuhan
c. reproduksi
d. perkembangan

3. Anak perempuan mengalami perubahan tubuh pada masa pubertasnya, antara lain . . . .
a. tumbuh jakun
b. suara membesar
c. tumbuh payudara
d. rambut menjadi panjang

4. Anak laki-laki mengalami perubahan tubuh pada masa pubertasnya, antara lain . . . .
a. rambut menjadi panjang
b. tumbuhnya jakun
c. pinggulnya membesar
d. kaki membesar

5. Andi bahunya menjadi bidang, suaranya mulai membesar, tumbuh kumis. Hal ini menunjukkan ciri-ciri . . . .
a. anak-anak b. remaja c. dewasa d. tua

6. Contoh hewan yang berkembang biak dengan melahirkan adalah . . . .
a. ikan b. katak c. cecak d. kucing

7. Contoh hewan yang berkembang biak dengan bertelur adalah . . . .
a. anjing 
b. burung dara
c. kucing 
d. gajah

8. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan adalah . . . .
a. kadal 
b. cecak
c. ayam 
d. katak


9. Perhatikan penampang bunga di bawah ini . 


Bagian yang menunjukkan alat kelamin jantan adalah . . . .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

9. Perhatikan gambar berikut ini. 


Ini merupakan contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara . . . .
a. okulasi
b. cangkok
c. menyambung
d. stek

10. Perhatikan gambar berikut ini. 
Urutan yang benar untuk mencangkok tumbuhan adalah . . . .
a. 1,2,3,4 
b. 2,4,3,1 
c. 2,1,3,4 
d. 1,3,4,2

11. Kunyit berkembang biak dengan menggunakan . . . .
a. rhizoma 
b. biji
c. tunas 
d. daun

12. Tumbuhan yang berkembang biak secara generatif menggunakan . . . .
a. spora 
b. rhizoma
c. biji 
d. tunas

13. Jika sel telur dibuahi oleh sperma, maka akan terbentuk . . . .
a. janin 
b. bayi
c. embrio 
d. zigot

15. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, contohnya . . . .
a. wortel 
b. cocor bebek
c. suplir 
d. lengkuas


ISIAN

  1. Manusia berkembangbiak dengan cara . . . .
  2. Ikan berkembang biak dengan cara . . . .
  3. Tanaman pisang berkembang biak dengan . . . .
  4. Alat kelamin jantan pada bunga adalah . . . .
  5. Ciri hewan yang melahirkan pada tubuhnya memiliki kelenjar . . . .
  6. Bersatunya serbuk sari dengan bakal biji disebut . . . .
  7. Menempelnya serbuk sari pada kepala putik disebut . . . .
  8. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif ada dua macam, yaitu vegetatif … dan vegetatif
  9. Mencangkok termasuk cara berkembang biak secara …………….
  10.  Penyerbukan dapat dibantu oleh …….., ……….., ……….. dan ……………

ESSAY


  1. Tuliskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
  2. Berikan contoh ciri pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
  3. Tuliskan tiga macam perubahan yang terjadi pada perempuan dan laki-laki di masa pubertas.
  4. Tuliskan cara-cara memelihara kebersihan alat reproduksi pada manusia.
  5. Jelaskan 3 contoh cara berkembang biak tumbuhan secara vegetatif buatan.


Tugas

  1. Carilah data tinggi badan dan berat badan dari 5 orang balita yang ada di pos yandu di sekitarmu.
  2. Buatlah laporan dari hasil pengamatan tersebut.
  3. Tampilkan di kelas dan diskusikan dengan teman-temanmu. Apakah terjadi penambahan tinggi badan dan berat badan? Mengapa?

Saturday, November 10, 2012

DERAJAD KEASAMAN


Pernahkah kamu makan jeruk yang rasanya masam? Bagaimanakah kamu dapat mengidentifikasi sifat asam dan basa? Nah, simak penjelasan berikut!



SIFAT ASAM, BASA, DAN GARAM
I n d i k a t o r
• Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat asam, basa, dan garam dengan menggunakan indikator yang sesuai.

1. Asam
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam. Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan dalam tabel 2.1 berikut ini.




2. Basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat basa.
Perhatikan tabel 2.2 berikut ini!


Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat asam dan basa dapat kamu lihat pada tabel 2.3 berikut ini.


3. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Tahukah kamu dari mana garam dapur tersebut diperoleh? Garam dapur dapat diperoleh dari air laut. Petani garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa. Mengapa demikian? Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.
HCl + NaOH NaCl + H2O
Asam Basa Garam dapur Air

Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:
• Asam + basa menghasilkan garam + air
• Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
• Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
• Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
• Logam + asam menghasilkan garam + H2


Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2. Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.
B IDENTIFIKASI ASAM, BASA, DAN GARAM INDIKATOR
• Peserta didik mampu mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan sekitar berdasarkan konsep asam, basa, dan garam serta mempresentasikannya.

Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam, basa, dan netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami. Misal, lakmus merah dan biru. Berikut pengelompokkan jenis indikator asam–basa dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral. Lihat tabel 2.5 di bawah ini.


Lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
1. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa.
2. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.
3. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak.
Selain menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna. Ekstrak bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.

Perhatikan tabel 2.6 warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral.


Sifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator alami menjadi warna kemerahan, sedangkan sifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator alami menjadi warna kebiruan atau kehijauan.
C PENENTUAN SKALA KEASAMAN DAN KEBASAAN
I n d i k a t o r
· Peserta didik mampu menentukan derajat keasaman dan kebasaan suatu larutan dengan menggunakan alat sederhana.

Pada umumnya semua asam dan basa mempunyai sifat tertentu. Misal, terdapat beberapa asam yang aman digunakan untuk obat tetes mata atau diminum, tetapi terdapat juga asam yang dapat merusak jaringan kulit dan logam. Semua basa juga memiliki sifat tertentu, misal kita menggunakan pasta gigi untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut, sebaliknya natrium hidroksida digunakan untuk pembersih saluran dan berbahaya jika terkena kulitmu. Jumlah ion H+ dalam air digunakan untuk menentukan sifat derajat keasaman atau kebasaan suatu zat. Semakin zat tersebut memiliki keasaman tinggi, semakin banyak ion H+ di dalam air. Sedangkan semakin tinggi kebasaan zat tersebut, semakin banyak ion OH– dalam air. Untuk menentukan harga pH dan pOH biasa digunakan indikator universal yang dapat memperlihatkan warna bermacam-macam untuk tiap pH. Indikator universal dilengkapi dengan cakram warna, sehingga warna dan hasil reaksi dapat ditentukan pHnya dengan mencocokkan warna tersebut. Selain itu, pH meter juga dapat dipergunakan untuk menentukan tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat.


Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator asam dan basa yang dapat berubah warna setiap satuan pH. Terdapat dua macam indikator universal yang digunakan, yaitu berupa larutan dan kertas. Jenis indikator universal larutan, jika dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, basa atau garam yang memiliki pH berbeda-beda akan memberikan warna-warna yang berbeda pula. Perhatikan tabel 2.7 di bawah ini!

Sedangkan jika menggunakan indikator universal bentuk kertas untuk mengetahui sifat asam, basa atau garam adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut ke dalam larutan yang hendak kita ketahui pHnya. Kemudian warna yang muncul dicocokkan dengan cakram warna standar yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Larutan bersifat netral jika pH = 7, larutan bersifat asam jika pH < 7, dan larutan bersifat basa jika pH > 7.

Support web ini

BEST ARTIKEL