Saturday, January 4, 2014

REPRODUKSI SEXUAL BACTERI - TRANSDUKSI





Transduksi  adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan  perantaraan  virus.  Dalam  hal  ini,  protein  virus  yang  berfungsi  sebagai  selubung digunakan  untuk  membungkus  dan  membawa  DNA  bakteri  pemberi  menuju  sel penerima. 
Cara  ini  dikemukakan  oleh  Norton  Zinder  dan  Jashua  Lederberg  pada tahun 1952.
Beberapa  jenis virus berkembang biak  di  dalam sel  bakteri.  Virus yang menyerang bakteri seringkali  disebut  bakteriofage  atau  fage. 
Pada  waktu  fage  menginfeksi bakteri,  fage  memasukkan  DNA-nya  ke  dalam  sel  bakteri  tersebut. 
DNA  fage  ini kemudian  bereplikasi  di  dalam  sel  bakteri  atau  berintegrasi  dengan  kromosom bakteri. 
Inilah  yang  dikenal  dengan  transduksi.  Jadi,  transduksi  adalah  proses perpindahan  gen  dari  suatu  bakteri  ke  bakteri  lain  oleh  bakteriofage  lalu  oleh bakteriofage tersebut plasmid ditransfer ke populasi bakteri.
Transduksi ditemukan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Pada waktu DNA fage dikemas di dalam pembungkusnya untuk membentuk bakteri-  fage baru, DNA fage tersebut dapat membawa sebagian dari DNA bakteri yang telah menjadi inangnya.
Selanjutnya,  bila  fage  menginfeksi  bakteri  lainnya,  maka  fage  akan  memasukkan DNA-nya yang  mengandung sebagian  dari  DNA bakteri  inang sebelumnya.

Dengan demikian, fage tidak hanya memasukkan DNA-nya sendiri ke dalam sel bakteri yang diinfeksinya, tetapi juga memasukkan DNA dari bakteri lain yang ikut terbawa pada DNA fage.
Jadi, secara alami fage memindahkan DNA dari satu sel bakteri ke bakteri lainnya.


REPRODUKSI SEXUAL BACTERI - KONJUGASI




Konjugasi  adalah  penggabungan  antara  DNA  pemberi  dan  DNA  penerima melalui  kontak  langsung. 
Jadi,  untuk  memasukkan  DNA  dari  sel  pemberi  ke  sel penerima, harus terjadi hubungan langsung,  atau disebut juga pemindahan secara langsung  materi  genetik  di  antara  dua  sel  bakteri  melalui  jembatan  sitoplasma.
Bakteri  yang  memberikan  DNA  nya  disebut  bakteri  donor.  Bakteri  donor  memiliki
tonjolan  yang  disebut  pili  seks,  yang  berguna  untuk  menempel  pada  bakteri
recipient/penerima DNA.
Konjugasi bakteri pertama kali ditemukan oleh Lederberg  dan Tatum pada tahun  1946. Mereka menggabungkan dua galur mutan  Escherichia coli  yang  berbeda  dan  tidak  mampu  mensintesis  satu  atau  lebih  faktor  tumbuh esensiil  serta  memberinya  kesempatan  untuk  kawin. 
Jika  suatu  sel  E.  coli  mengandung faktor F yang berupa badan terpisah dari  kromosom utama, maka ia dinyatakan  berkelamin  jantan. 
Namun,  jika  tidak  mengandung  faktor  F  pada  sel  tersebut, maka dinyatakan berkelamin betina. Transfer materi genetik dari sel  E. Coli jantan  ke  sel  E.  coli  betina  didahului  terbentuknya saluran konjugasi  antara  kedua sel. 
Saluran  konjugasi  ini  terbentuk  melalui  perlekatan  suatu  pilus  kelamin  jantan menuju  permukaan  sel  kelamin  betina.  



Menurut  Watson  (1987),  pilus  yang berlekatan  di  atas,  merangsang  terjadinya  replikasi  DNA  faktor  F  yang  akan ditransfer  ke  sel  penerima  yang  tidak  punya  faktor  F  (sel  F-).  Hanya  DNA  faktor  F (hasil  replikasi)  yang  ditransfer.   Transfer  materi  genetik  faktor  F  mengakibatkan
seluruh  sel  kelamin  betina  (F-)  di  sekitarnya  segera  berubah  menjadi  sel  kelamin jantan (F+).

Note :
Pemahaman F positif dan F negatif untuk menggambarkan jenis berbeda pada organisme uniselluler seperti jantan betina (multiseluler) maka sebutan untuk uniselluler yang menyatukan substansi genetik dalam reproduksi sel secara kawin kita sebut Konjugasi , sedang yang multicelluler Kawin biasa 
Konjugasi pada bacteri agar mudah pemahamannya kawin jarak dekat , karena Transformasi dan Transduksi kedua bakteri tidak berdekatan saya menyebutnya kawin jarak jauh perlu media perantara , Jadi Konjugasi datang berduaan jadi dah.  

Support web ini

BEST ARTIKEL