Wednesday, July 11, 2012

BIOLOGI CERDAS

Ini sumber sumber yang bisa memberikan penjelasan secara animasi sehingga materi semakin lengkap dan diharapkan semakin Mudah , dan saya nerharap semoga bisa berguna Selamat Download 
  1. Animasi Biologi Endositosis
  2. Media Animasi Biologi Struktur dan Anatomi Jantung
  3. Media Animasi Biologi Lisosom
  4. Animasi Biologi Virus HIV
  5. Animasi Biologi Antibiotik
  6. Animasi Sistem Transport Elektron 
  7. Animasi Informasi Genetik 
  8. Latihan Soal SNMPTN Biologi SMA Interaktif
  9. Media ANimasi Transkripsi Gen

Ini juga bisa sebagai sumber hehe
  • Soal dan Pembahasan Olimpiade Biologi SMA
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tk. Provinsi 2008 
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tk. Provinsi 2009 
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011 Tipe 01
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011 Tipe 02
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2011 Tipe 03
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2010
  • Kunci Jawaban Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2010
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2009
  • Kunci Jawaban Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2009
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2006
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2005 Bagian A
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Provinsi Tahun 2005 Bagian B
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Propinsi Tahun 2004 Bagian A
  • Soal Olimpiade Biologi SMA Tingkat Propinsi Tahun 2004 Bagian B
  • Bank Soal Biologi-SMA
  • Latihan Biologi SMA

  • BIOLOGI G - H

    Gamet (gamete) : sel kelamin atau inti yang terbentuk dalam gametangium; inti sel atau sitoplasma gamet dapat berfusi dengan inti sel atau sitoplasma gamet lain untuk membentuk sel zigot yang berkembang menjadi individu baru

    Gametangium (gametangium) : organ tubuh jamur yang di dalamnya terbentuk gamet, bila gamet yang dibentuk, seluruh isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet

    Gametofit (gametophyte) : fase daur hidup tumbuhan yang mempunyai inti sel haploid; berasal dari spora yang haploid yang dihasilkan oleh sporofit (diploid) dengan cara (pembelahan) meiosis; selama fase gametofit dihasilkan sel-sel kelamin

    Gametogenesis (gametogenesis) : proses pembentukan gamet atau sel-sel kelamin

    Gametosit (gametocyte) : sel tertentu yang mengalami meiosis, membentuk gamet

    Gamofase (gamophase) : fase gamet atau fase haploid dalam daur hidup makhluk hidup

    Gamogenesis (gamogenesis) : perkembangbiakan dengan cara pembuahan seksual

    Gamogoni (gamogony) : perkembangbiakan dengan cara mneghasilkan gamet-gamet yang berbeda (gamet jantan dan gamet betina)

    Gamopetal (gamopetalous) : sifat mahkota bunga yang daun-daunnya berfusi menjadi satu satuan; juga disebut simpetal

    Gamosepal (gamosepalous) : sifat kelopak yang daun-daunnya berfusi menjadi satu satuan

    Ganggang (algae) : kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filamen; umumnya merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds)

    Ganglion (ganglion) : massa badan-badan sel saraf yang merupakan asal serabut-serabut saraf; pada kebanyakan invertebrata sistem pusat saraf terdiri atas banyak ganglion yang saling dihubungkan oleh serabut-serabut saraf

    Gasoplankton (gasoplankton) : plankton yang mengapung dengan bantuan kantung udara atau pneumatofor

    Gastrosel (gastrocoel) : rongga gastrulasi atau rongga endodermis

    Gastrovaskular (gastrovascular) : saluran pencernaan makanan pada hewan

    Gastrulasi (gastrulation) : pembentukan endodermis dalam sel-sel blastodermis

    Geitonogami (geitonogamy) : proses penyerbukan sendiri pada bunga, tetapi tepung sarinya berasal dari bunga lain pada tumbuhan yang sama

    Gejala (symptom) : keabnormalan yang terlihat pada makhluk yang timbul karena penyakit

    Gel (gel) : larutan koloid setengah padat, terbentuk dari zat polimer yang tak larut dalam air, misalnya larutan pati dalam air yang menyerupai lem


    Gelatin (gelatin) : 1. Albumin yang diperoleh dengan cara mendidihkan jaringan hewan di bawah tekanan; 2. Substansi lendir dari tulang dan jaringan hewan lainnya; kadang-kadang gelatin dipakai sebagai bahan baku medium biakan untuk menumbuhkan jasad renik

    Gen (gene) : bagian dari kromosom, berfungsi sebagai pembawa faktor keturunan, terbentuk dari sejumlah asam nukleat yang tersusun dalam makromolekul yang disebut DNA

    Gena (gena) : bagian samping kepala di bawah mata pada serangga

    Gendang telinga (ear drum) : gendang yang terdapat pada bagian tengah telinga berfungsi untuk memperbesar suara

    Genekologi (genecology) : cabang ekologi yang berkaitan dengan jenis dan takson di bawahnya terutama mengenai hubungan antar faktor/ sifat genetika dan faktor ekologi

    Generasi gametofit (gametophytic generation) : tahap dari daur tumbuhan yang berfungsi untuk melangsungkan pembiakan secara kawin; tahap lainnya adalah yang menghasilkan pembiakan vegetatif, misalnya melalui spora; kedua tahap ini terlihat jelas pada daur hidup paku

    Generasi R2 (R2 generation) : keturunan yang dihasilkan dari kawin silang balik (persilangan antara suatu hybrid dengan salah satu induknya)

    Generatif (generative) : tahap pertumbuhan atau bagian dari daur kehidupan pada tumbuhan yang ditandai dengan pembentukan sel kawin (gamet) dalam proses perkawinan secara seksual. Contoh: masa berbunga pada tumbuhan tingkat tinggi, tahap gametofit pada jamur

    Genitalia (genitalia) : organ-organ reproduksi, terutama mengacu pada bagian luarnya

    Genom (genome) : sejumlah kromosom yang membentuk satu perangkat yang lengkap, merupakan perangkat yang terdapat pada sel-sel kelamin (gamet), dengan jumlah kromosom yang tetap sebanyak (n), yaitu separuh dari jumlah kromosom pada sel autosom (2n)

    Geotropisme (geotropism) : gerak tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi

    Geragih (runner) : stolon yang bagian ujungnya membentuk perakaran dan kelak akan tumbuh menjadi individu baru. Individu muda tersebut lama kelamaan akan terpisah dari induknya setelah bagian stolon yang menghubungkannya membusuk

    Geraham bungsu (wisdom teeth) : gigi molar keempat yang melengkapi susunan gigi tetap dan tumbuh terakhir

    Gerak Brown (Brownian movement) : gerak tak teratur yang terjadi pada partikel koloid, disebabkan pertumbuhan antara molekul partikel dan molekul cairan pelarut. Contoh: gerakan tepung sari bila ditaburkan di atas di permukaan air

    Gerak nasti (nastic movement) : gerakan pada tumbuhan sebagai reaksi terhadap rangsangan yang tidak tergantung pada arah datangnya rangsangan itu sendiri. Reaksi ini dapat berupa menutupnya atau membukanya bunga sebagai reaksi atas perubahan intensitas cahaya. Perubahan cepat posisi organ tertentu dari tumbuhan, seperti menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena adanya sentuhan

    Getah (latex) : koloid yang dihasilkan beberapa jenis tumbuhan yang molekulnya larut dalam air

    Giberelin (gibberellins) : hormon yang mula-mula diisolasi dari jamur parasit Gibberela ujikoroi, yang menyebabkan pemanjangan tak normal pada semai padi. Giberelin dapat dibuat secara sintesis. Banyak dipakai holtikultura karena mampu merangsang pertumbuhan buah, biji atau munculnya bunga

    Gigi (tooth) : bagian mulut vertebrata, berupa struktur keras berkapur terutama dipakai untuk memotong dan melumatkan makanan

    Ginesium (gynoecium) : nama kelompok untuk karpel pada bunga

    Ginjal (ren) : sepasang organ di dalam organ perut atau tubuh animalia yang berfungsi menghasilkan dan mengeluarkan urine

    Ginogenesis (gynogenesis) : pembuahan palsu yang terjadi karena gamet jantan yang memasuki bakal telur atau ovum tidak membuahinya sehingga akan terjadi parthenogenesis

    Glikogen (glycogen) : polisakarida yang terbentuk dari glukosa, bersifat larut dalam air, banyak terdapat pada hewan dan jamur sebagai cadangan glukosa. Pada hewan biasanya disimpan pada hati

    Glikolisis (glycolysis) : perombakan glukosa dalam keadaan anaerob menjadi asam laktat (pada sel-sel hewan, beberapa jenis jamur dan bakteri) atau asam piruvat (pada sel-sel tumbuh-tumbuhan, khamir, beberapa jenis jamur dan bakteri)

    Globigerina (globigerina) : protozoa laut yang termasuk bangsa Foraminifera; binatang ini apabila mati, cangkangnya jatuh sampai ke dasar lautan dan membentuk lumpur yang disebut lumpur globigerina

    Globulin (globulin) : protein sederhana, membeku karena panas, tak larut dalam air, larut dalam larutan garam yang encer; terdapat pada sel-sel tumbuhan dan hewan

    Glomerulus (glomerulus) : jala pembuluh-pembuluh darah kapiler; bagian kapsul Bowman pada ginjal, berfungsi untuk menyalurkan air tubuh ke dalam ginjal menjadi air seni

    Glottis (glottis) : lubang antara mulut dan tenggorokan pada vertebrata, dilengkapi dengan otot yang dapat menutup lubang bila makanan secara refleks hendak dimuntahkan

    Glukosa (glucose) : senyawa gula beratom karbon enam (heksosa), merupakan senyawa gula utama dan paling umum pada hewan atau tumbuhan; terdapat sebagai sumber energi, misalnya glukosa dalam darah, atau sebagai cadangan; lihat glikogen, glukosida

    Glukosida (glucocide) : senyawa turunan glukosa yang satu atom hidrogennya diganti dengan satu gugusan organik; terdapat pada berbagai jenis tumbuhan, misalnya sinigrin, digitalin, dan strofantin

    Gluten (gluten) : protein yang terdapat pada biji padi-padian (serealia), seperti padi, gandum, dan jagung; gluten menyebabkan sifat keras pada adonan dari biji serealia

    Golongan darah (blood group) : tipe darah bergantung pada ada tidaknya dua aglutinogen dan agglutinin dalam serum plasma

    Gonad (gonad) : organ reproduksi pada hewan, berfungsi menghasilkan gamet atau sel kelamin; contoh: ovari dan testis

    Gonoblas (gonoblast) : sel reproduktif pada binatang; sel-sel ini kelak berkembang menjadi gamet

    Gonogenesis (gonogenesis) : proses pembentukan gamet

    Gonosit (gonocyte) : sel yang nantinya akan menghasilkan gamet

    Granulosit (granulocyte) : sel-sel darah putih yang dalam sitoplasmanya mengandung butir-butir menyerupai lisosom, yang dalam pewarnaan berwarna kuat dengan pewarna asam (eosinofil), sebagian lainnya berwarna kuat dengan pewarna basa (basofil), dan sebagian lagi berwarna kuat baik dengan pewarna asam maupun pewarna basa (neutrofil)

    Gulma (weed) : tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak diinginkan, misalnya alang-alang yang tumbuh di antara tanaman jagung atau jagung yang tumbuh liar di halaman yang rumputnya dipelihara

    Gutasi (guttation) : pembentukan tetes air pada permukaan tumbuh-tumbuhan, baik yang berasal dari dalam tumbuhan maupun dari lingkungannya

    BIOLOGI D - E - F


    Daerah absisi (abscission zone) : daerah antara dua organ yang terisi dengan jaringan khusus yang berfungsi unutk memisahkan kedua organ tersebut; daerah semacam ini antara lainterdapat pada pangkal tangkai daun dan pangkal gagang bunga sehingga bila tiba waktunya daun dan bunga mudah rontok

    Daerah antarberkas (interfascicular region) : bagian jaringan yang terletak di antara jaringan pembuluh; disebut juga jari-jari empulur

    Daerah pindah-silang (crossing-over region) : bagian atau segmen kromosom yang terletak di antara dua lokus tertentu

    Dahan (branch) : cabang-cabang utama yang tumbuh dari batang pokok tumbuhan, terutama yang berbentuk pohon

    Dakriokista (dacryocyst) : kantung air mata

    Darah (blood) : cairan yang mengalir dalam sistem oembuluh pada hewan dan manusia, berfungsi mengangkut zat makanan, zat asam (oksigen), dan zat asam arang (karbondioksida)

    Berdarah dingin (cold-blooded) : mempunyai suhu badan yang sama dengan lingkungan di sekelilingnya

    Berdarah panas (warm-blooded) : istilah yang dipakai untuk binatang yang dapat mengatur suhu badannya supaya tetap

    Darwinisme (darwinism) : teori evolusi pada makhluk yang menerangkan terjadinya bermacam-macam makhluk oleh adanya seleksi alam; teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Charles Robert Darwin

    Dasar bunga (receptacle) : poros bunga tempat mahkota bunga, putik dan benang sari berdiri; bentuknya bermacam-macam dari runjung sampai cekung

    Daun (leaf) : bagian tumbuhan yang melebar, pipih, dan tipis, tumbuh dari batang ataupada ujung-ujung batang, berfungsi untuk fotosintesis dan respirasi

    Daun berseling (alternate leaf) : daun yang kedudukannya berseling-seling, silih berganti pada sisi-sisi yang berlawanan (daun pertama pada sisi kiri, yang kedua pada sisi kanan, yang ketiga pada sisi kiri, yang keempat pada sisi kanan, dan seterusnya)

    Daun buah  (carpel) : struktur yang menyusun lingkaran bagian-bagian bunga paling dalam; struktur ini berfungsi sebagai megasporofil yang menyusun ginesium

    Daun gagang (bract) : daun yang amat tereduksi sehingga sering hanya berupa sisik pada gagang perbungaan dan berfungsi sebagai pelindung bunga, terutama waktu masih kuncup

    Daun gantilan (bracteole) : daun pelindung kecil yang tumbuh pada gagang bunga

    Daun kelopak (sepal) : salah satu daun yang berubah bentuk dan yang menyusun kelopak bunga

    Daun mahkota (petal) : bagian mahkota polipetal yang terbagi-bagi

    Daun majemuk (compound leaf) : daun yang terbagi atas dua sampai banyak anak daun, misalnya daun turi, asam, kacang, kelapa, dan palem

    Daun pembalut (involucre) : sekelompok daun pelindung yang bersama-sama menyangga perbungaan, misalnya pada gerbera, bunga matahari, dan kenikir

    Daun pemikat (decoy leaf) : metamorfosis daun pelindung Bougainvillea spectabilis atau kelopak Mussaenda philippica menjadi bagian bunga yang mencolok warnanya

    Daun tenda (tepal) : salah satu daun yang membentuk hiasan bunga bila daun mahkota dan daun kelopak tidak dapat dibedakan

    Daur (cycle) : rangkaian peristiwa yang berlangsung secara teratur demikian rupa sehingga peristiwa yang terakhir selalu diikuti kembali oleh peristiwa pertama

    Daur hidup (life cycle) : urutan perubahan makhluk hidup dalam masa antara terjadinya pembuahan sel telur sampai individu yang dihasilkan dari pembuahan tersebut menghasilkan pembuahan berikutnya untuk memulai kembali peristiwa kehidupan seperti induknya

    Daur Krebs (Krebs cycle) : disebut juga siklus asam sitrat; daur reaksi-reaksi yang kompleks yang dikontrol oleh enzim-enzim; dengan adanya dua asam piruvat diubah menjadi CO2 dan ATP (suatu sumber energi); daur ini melengkapi tingkat terakhir oksidasi karbohidrat; glikogen atau glukosa diubah selama glikolisis menjadi asam piruvat; daur ini juga berhubungan dengan fase-fase terakhir oksidasi lemak dan juga sintesis beberapa asam amino; di samping itu, daur ini juga ada hubungannya dengan mitokondria yang mengandung sistem enzim tersebut

    Daya dukung (carrying capacity) : kemampuan menampung oleh suatu habitat yang diukur berdasarkan jumlah maksimum individu yang dapat hidup normal dalam habitat tersebut

    Dedaunan (foliage) : keadaan atau sifat daun suatu tumbuhan secara keseluruhan

    Degenerasi (degeneration) : keadaan bila individu atau jenis kehilangan seluruh atau sebagian dari salah satu atau dari beberapa organnya selama proses daur hidup atau perjalanan evolusinya

    Dekonjugasi (deconjugation) : terpisahnya kromosom-kromosom homolog yang terlalu cepat (abnormal), yaitu terjadi sebelum akhir profase; dekonjugasi terjadi pada pembelahan meiosis

    Dendrogram (dendrogram) : diagram berbentuk pohon yang menunjukkan derajat persamaan di antara anggota-anggota suatu kelompok makhluk hidup

    Denitrifikasi (denitrification) : rangkaian proses mikrobiologi dalam tanah yang mencakup proses reduksi senyawa nitrat menjadi nitrit dan tereduksinya nitrit lebih lanjut menjadi nitrogen bebas (N2)

    Dens (dens) : gigi, bintil, atau tonjolan yang berbentuk seperti gigi

    Dentin (dentine) : unsur penyusun utama gigi yang berupa bahan berkapur mirip tulang, tetapi lebih keras dan lebih padat

    Denyut (pulse) : gerak berulang secara teratur; contoh: denyut jantung dan denyut nadi

    Dermatofit (dermatophyte) : jamur yang hidup sebagai parasit pada jaringan berkeratin, seperti rambut, kulit dan kuku; contoh: jamur kurap dan panu

    Dermatologi (dermatology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kulit dan penyakit-penyakit kulit

    Dermatomikosis (dermatomycosis) : penyakit kulit pada manusia atau binatang yang disebabkan oleh jamur

    Dermis (dermis) : lapisan luar talus (thallus) pada lumut kerak atau pada tubuh buah Basidiomycetes

    Determinasi (determination) : penentuan identitas suatu takson dengan menggunakan takson lain yang identitasnya sudah diketahui sebagai pembanding; apabila ciri-ciri kedua takson itu sama, identitasnya dianggap sama; hasil determinasi biasanya berupa nama ilmiah

    Devon (Devonian) : periode keempat era Paleozoikum, berlangsung antara 350-300juta tahun yang lalu, ditandai oleh merajalelanya bangsa ikan dan munculnya binatang amfibi, serta mulai banyaknya tumbuhan darat berupa paku pohon

    De Vriesianisme (de Vriesianism) : teori yang mengatakan bahwa evolusi makhluk pada umumnya dan pembentukan jenis pada khususnya merupakan hasil mutasi radikal

    Diabetes insipidus (diabetes insipidus) : penyakit pada manusia yang disebabkan oleh kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik (ADH) akibat gangguan pada kelenjar pituitari (hipotalamus), ditandai dengan pembentukan air kencing yang berlebihan

    Diabetes melitus (diabetes mellitus) : penyakit kronis pada manusia yang disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat sebagai akibat kurangnya hormon insulin yang dibentuk oleh kelenjar insulin, ditandai dengan kadar glukosa yang tinggi di dalam darah serta adanya glukosa di dalam air kencing

    Diafragma (diaphragm) : dinding atau selaput pemisah; (1) jaringan yang memisahkan rongga dada dari rongga perut pada binatang menyusui (mamalia); (2) membran (selaput tipis) yang memisahkan jantung dari bagian-bagian lain tubuh serangga

    Diagnosis (diagnosis) : upaya untuk menentukan macam penyakit dan penyebabnya berdasarkan tanda-tanda atau gejala-gejala yang ditimbulkannya

    Diapause (diapause) : masa penangguhan pertumbuhan (dormansi) secara spontan pada serangga yang sama sekali tidak dipengaruhi /disebabkan oleh perubahan keadaan iklim; diapause dapat menyangkut perkembangan embrio, larva, atau pupa, atau terhentinya kegiatan seksual serangga dewasa

    Diaspora (diaspore) : setiap satuan (spora, benih) yang dipakai untuk penyebarluasan suatu jenis dan karena itu harus mampu berkembang menjadi makhluk baru

    Diastol (diastole) : gerakan pengembangan ruangan-ruangan jantung secara teratur untuk menyerap/menyedot darah ke dalam jantung; irama denyut jantung merupakan rangkaian gerakan mengembang (diastol) dan mengempisnya jantung (sistol) secara silih berganti

    Diatom (diatom) : kelas ganggang yang selnya dikelilingi oleh suatu cangkang yang menyerupai kotak, yang mengandung silika

    Diferensiasi (differentiation) : proses pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi yang terjadi dalam suatu sel, jaringan, atau organ-organ yang dimulai dari bagian-bagian yang bersifat meristem menjadi bagian-bagian dewasa dan yang dilanjutkan dengan spesialisasi bagian-bagian tersebut sehingga khas bentuk dan fungsinya

    Difiletik (diphyletic) : sifat takson makhluk yang mempunyai dua garis asal usul

    Difiodon (diphyodont) : makhluk yang memiliki dua macam perangkat gigi, yaitu gigi susu dan gigi tetap seperti pada manusia dan kebanyakan mamalia lainnya

    Difusi (diffusion) : proses perpindahan partikel-partikel (molekul atau ion) suatu zat dari larutan yang konsentrasinya lebih tinggi ke dalam larutan yang konsentrasinya lebih rendah, untuk mencapai keseimbangan (homogen)

    Digen (digenic) : sifat yang dikendalikan oleh dua gen yang saling melengkapi pengaruhnya

    Digenesis (digenesis) : 1. pergantian generasi, yang cara berkembangbiaknya bergantian antara bentuk seksual dan aseksual, misalnya pada lumut dan paku-pakuan; 2. dalam sitologi berarti pergiliran antara bentuk haploid dan diploid

    Dikarion (dicaryon) : keadaan hifa yang sel-selnya masing-masing mengandung dua inti, sebagai hasil proses plasmogami; dalam proses selanjutnya kedua inti itu akan bergabung menjadi satu (kariogami)

    Dikariotik (dicaryotic) : keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami

    Dikogami (dichogamy) : sifat bunga yang kepala putik dan serbuk sarinya tidak bersamaan waktu masaknya sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan silang; contoh: jeruk besar, jeruk purut, jeruk siem

    Dikotil (dicotyledon) : tumbuhan yang bijinya berkeping dua; contoh: kacang-kacangan, nangka, durian, mangga dan rambutan; keping biji akan terlihat jelas ketika sedang berkecambah; dua keping biji ini berpasangan di bawah pasangan daun pertama

    Dikotomi (dichotomy) : sistem percabangan yang pada setiap titik percabangannya selalu membentuk dua cabang

    Diktiosom (dictyosome) : unsur dari aparat Golgi

    Dimonesis (dimonoecious) : sifat tumbuhan yang mempunyai tiga macam bunga, yaitu bunga banci, betina, dan bunga jantan; contoh: bunga bangkai (Amorphophallus titanium) dan kerabatnya

    Dimorfisme (dimorphism) : terdapatnya dua macam bentuk daun atau bunga pada satu tumbuhan

    Dinding sel (cell wall) : dinding yang mengelilingi protoplasma sel pada tumbuhan; sreingkali seluruh dinding tampak tebal

    Dinding spora (spore wall) : dinding yang membungkus spora; tebal dan hiasan permukaannya bermacam-macam tergantung pada jenisnya

    Diesis (dioecious) : sifat tumbuhan yang bunga jantan dan bunga betinanya terdapat pada dua individu (terpisah); contoh: pala

    Diplobasilus (diplobacillus) : bakteri yang berbentuk batang, aerob, dan gram negatif; hidup secara parasit pada selaput lendir

    Diplobion (diplobiont) : tumbuhan yang mempunyai musim bunga dua kali dalam satu tahun

    Diploid (diploid) : sifat atau keadaan yang ditandai dengan dua perangkat kromosom; dalam penulisan sifat ini biasanya dituliskan dengan tanda 2n = 2x; contoh: temu mangga (Curcuma mangga Val.) 2n = 2x = 42, artinya kromosomnya 2 perangkat @21, jadi 2 x 21 = 42

    Diplokokus (diplococcus) : sepasang kokus yang berdempetan

    Diplon (diplont) : makhluk yang mempunyai jmlah kromosom dua pasang pada tiap intisel somantiknya

    Diplonema (diplonema) : benang kromosom berganda yang terlihat pada fase diploten pada pembelahan meiosis

    Diptera (Diptera) : salah satu bangsa serangga yang hanya mempunyai sepasang sayap. meliputi nyamuk, agas, dan lalat; pasangan sayap yang belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. adapula Diptera yang tidak mempunyai pasangan sayap.

    Disakarida (disaccharide) : senyawa sakaradia/ gula yang bila mengalami hidrolisis menghasilkan dua molekul monosakarida; contoh : laktosa dan maltosa

    Disimilasi (dissimilation) : proses perombakan substansi dalam tubuh makhluk menjadi komponen-komponen lain yang lebih sederhana; pada proses ini juga dilepaskan/dihasilkan energi; proses ini disebut katabolisme

    Disinfektan (disinfectant) bahan kimia yang mampu membunuh atau memusnahkan jasad renik yang merugikan; disinfektan bakteri; istilah ini digunakan khusus untuk bahan kimia yang diaplikasikan pada benda-benda (objek) mati (lantai kamar kecil, kamar mandi, dan lain-lain); bandingkan dengan antiseptik

    Disom (disomic) : sifat mempunyai dua kromosom atau gen yang homolog

    Distal (distal) : jauh dari titik asal atau titik melekatnya ; lawannya proksimal

    Diurnal (diurnal) : sifat atau kebiasaan makhluk untuk aktif terutama pada waktu siang hari

    Divisi (division) salah satu takson (satuan taksonomi) yang tertinggi tingkatnya, yang membawahi kelas-kelas yang berkerabat

    Dominan (dominant) : 1. keunggulan dalam suatu faktor keturunan pada individu terhadap individu yang lain sehingga pada keturunan hasil perkawinan kedua individu muncul sifat dari faktor yang unggul; contoh : rambut hitam dominan terhadap rambut putih atau pirang; 2. jumlah individu yang besar dari suatu jenis dalam suatu populasi; contoh : pohon kelapa di daerah pantai

    Dorman (dormant) : keadaan atau sifat terhambatnya pertumbuhan atau perkembangan untuk sementara waktu (dapat sampai berbulan-bulan) meskipun keadaan lingkungan sebenarnya bersifat menunjang (air cukup, cahaya, suhu baik, dll); biji yang dalam keadaan dorman tidak akan berkecambah meskipun semua persyaratan untuk berkecambah biji tersebut dipenuhi; bila masa dorman telah dilampaui, barulah terjadi perkecambahan

    Dorsal (dorsal) : bagian atas / belakang atau permukaan atas

    Dosis (dose;dosage) takaran obat, pupuk, pestisida, dsb; menyatakan banyaknya bahan (dalam gram) persatuan bobot badan atau satuan luas lahan, yang  akan menghasilkan efek yang optimal

    Duodenum (duodenum) : bagian usus yang terletak antara lambung (perut besar) dan usus halus; pada orang dewasa panjangnya + 25 cm; saluran empedu dan pankreas bermuara pada bagian usus ini

    Duplikasi Kromosom (chromosome duplication) : penggandaan jumlah kromosom menjadi dua kali jumlah semula yang dihasilkan pada setiap pembelahan  sel mitosis, yang berakhir  dengan dua buah sel yang memiliki jumlah kromosom yang sama

    Duri (spine) : organ kuat berkayu, langsing, kaku, dan berujung tajam serta umumnya berasal dari jaringan kayu.
    Ectoprocta (Ectoprocta) : kelompok koloni hewan akuatik kecil yang dianggap sebagai kelas Plyzoa

    Edafit (edaphytes) : jenis-jenis tumbuhan yang daerah penyebarannya ditentukan oleh faktor-faktor tanah

    -Edar
    peredaran darah (blood circulation) : perputaran darah dalam tubuh binatang melalui jaringan pembuluh, yang dilengkapi dengan alat pemompa (jantung) dan alat untuk mengisikan oksigen (paru-paru atau insang)

    peredaran paru-paru (pulmonary circuation) : rangkaian sistem aliran darah antara jantung dan paru-paru, yaitu dari bilik kanan melalui arteri ke paru-paru, dan dari paru-paru ke jantung (serambi kiri) melalui pembuluh balik; terdapat pada manusia dan vertebarata lainnya

    Edema (oedema) : pembengkakan jaringan karena rongga antarsel terisi oleh cairan tubuh secara tidak normal; contoh: pembengkakan pada kaki karena penyakit beri-beri

    Efira (ephyra) : bentuk peralihan pada ubur-ubur, antara bentuk polip (tidak bergerak) sifistoma dan bentuk medusa (bergerak) sifozoa

    Ekologi (ecology) : cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya; termasuk di dalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi

    Ekoprototandri (ecoprototandry) : peristiwa masaknya bunga jantan lebih dulu daripada masaknya bunga betina

    Ekoprotogeni (ecoprotogeny) : peristiwa masaknya bunga betina lebih dulu daripada masaknya bunga jantan

    Ekor (cauda) : bagian tubuh yang terletak setelah (di belakang) abdomen atau penjuluran yang menyerupai ekor (dalam pengertian umum); pada vertebrata ekor dapat dengan tegas dibedakan dari bagian tubuh lainnya karena bagian ini merupakan bangunan khusus; contoh: ekor kadal, ekor burung, ekor sapi, dan ekor monyet

    Ekosistem (ecosystem) : satuan komunitas ekologi yang merupakan suatu sistem, terdiri atas komponen hayati (makhluk hidup) dan nonhayati (tanah, air, bangunan dll); dalam suatu ekosistem tercermin adanya hubungan timbal balik antara unsur-unsur penyusunnya yang telah menunjukkan kemantapan dan keswasembadaan

    Ekotipe (ecotype) : bagian populasi jenis yang menunjukkan ciri-ciri morfologi kimia atau fisiologi yang mantap dan diatur oleh faktor-faktor genetika yang berkaitan dengan keadaan-keadaan ekologi tertentu, tetapi yang dianggap kurang berarti dari sudut taksonomi


    Eksikati (exsiccati) : sekumpulan spesimen jamur yang dikeringkan dan berlabel tercetak serta disebarluaskan kepada semua herbarium utama dan umumnya diacu dalam penelitian-penelitian taksonomi

    Eksin (exine) : dinding paling luar serbuk sari, biasanya mempunyai pola permukaan yang khas untuk tiap jenis tumbuhan dan tahan terhadap pelapukan; karena adanya lapisan keras yang berpola khas ini, serbuk sari yang berumur ribuan tahun masih bisa diidentifikasi

    Ekskresi (excretion) : pembuangan cairan (berisi bahan-bahan sisa metabolisme) dari dalam tubuh hewan atau tumbuhan melalui saluran atau jaringan khusus; contoh: keringat

    Ekskreta (excreta) : zat-zat (umumnya padat) yang dikeluarkan dari tubuh binatang

    Eksodermis (exodermis) : 1. lapisan sel yang bergabus, terletak di bawah lapisan epidermis pada akar berbagai jenis anggrek; 2. lapisan di luar sel korteks (cortical cell) yang setelah mengalami proses penebalan dengan suberin atau kutin, akan menggantikan epidermis pada akar

    Eksogami (exogamy) : perkawinan individu gamet-gamet yang tidak mempunyai hubungan kekerabatan

    Eksogen (exogenous) : berasal dari luar atau disebabkan oleh faktor luar

    Eksokarp (exocarp) : lapisan terluar dari kulit buah; disebut juga epikarp

    Eksokrin (exocrine) : kelenjar yang sekresinya dialirkan melalui saluran khusus; lawannya adalah endokrin

    Eksospora (exospore) : spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; spora semacam ini dijumpai pada Phycomycetes

    Eksterior (exterior) : terdapat di luar bagian tubuh tertentu, misalnya tali pusar terhadap bagian perut fetus; lawannya interior (di bagian dalam)

    Ekstrinsik (extrinsic) : sifat yang menerangkan bahwa asalnya dari luar dan bukan dari dalam badan

    Eksudat (exudate) : zat-zat yang diekskresikan melalui lubang pori-pori, misalnya keringat

    Eksuvia (exsuviae) : 1. fosil sisa-sisa hewan; 2. bagian kutikula yang ditinggalkan pada proses pergantian kulit; contoh: pada ular

    Ektoamoeba (ectoamoeba) : amoeba yang hidup di luar makhluk lain

    Ektoderma (ectoderm) : lapisan nutfah yang paling luar pada embrio binatang, yang pada perkembangan selanjutnya akan membentuk lapisan epidermis dan jaringan saraf

    Ektofagus (ectophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan pada permukaan tubuh inangnya

    Ektogenesis (ectogenesis) : pertumbuhan embrio secara buatan (di luar tubuh individunya); cara pertumbuhan semacam ini dinamakan pembiakan in vitro

    Ektoparasit (ectoparasite) : parasit yang hidup di bagian luar (pada permukaan) tubuh inangnya

    Ektoplas (ectoplast) : lapisan tipis protoplasma yang terdapat di sepanjang sisi (bagian) dalam dinding sel

    Ektoplasma (ectoplasm) : lapisan paling luar, protoplasma sel, yaitu bagian yang langsung berbatasan dengan dinding sel

    Ektosom (ectosome) : butir-butir sitoplasma khusus yang merupakan kekhasan sel-sel induk nutfah dan sel-sel tangkai pada bangsa Copepoda

    Ektospora (ectospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak di sebelah luar perispora, umumnya hanya terlihat dengan pembesaran yang kuat

    Ektotrof (ectotrophic) : pertumbuhan mikoriza yang menutupi permukaan atas tumbuhan inangnya

    Ekuinoktial (equinoctial) : saat matahari (secara khayal) melewati garis khatulistiwa; pada saat itu panjang hari siang adalah panjang hari malam di daerah khatulistiwa; hal ini terjadi pada tanggal 21 Maret dan 23 September

    Elaioplankton (elaioplankton) : plankton yang menghasilkan dan menyimpan butiran-butiran minyak sehingga tubuhnya terapung di air

    Elastin (elastin) : protein pembentuk serat pada jaringan pengikat antara dua tulang pada vertebrata, bersifat lentur (elastis) sehingga dapat menggerakkan tulang

    Elektosom (electosome) : kondriosom yang dianggap sebagai pusat kegiatan reaksi-reaksi kimia dalam protoplasma

    Elevator (elevator) : otot yang berfungsi untuk mengangkat bagian tubuh tertentu

    Elitra (elytra) : sayap muka kumbang Coleoptera yang sudah termodifikasi; sayap ini tebal dan kuat, yang juga berfungsi untuk melindungi sayap tipis yang berada di bawahnya/di belakangnya

    Email (enamel) : bahan keras yang mengandung lebih dari 90 persen kalsium dan magnesium yang membentuk suatu lapisan yang menyelubungi dentin pada gigi; email juga membentuk mantel pada sisik

    Emaskulasi (emasculation) : perlakuan terhadap bunga berkelamin ganda dengan cara membuang benang sari sebelum serbuk sarinya terlepas dari kotaknya agar tidak terjadi penyerbukan sendiri, kemudian dilakukan penyerbukan dengan serbuk sari dari bunga lain

    Embrio (embryo) : 1. binatang muda sebelum meninggalkan badan induknya (sebelum dilahirkan) atau sebelum menetas (masih dalam telur); pada manusia pengertian embrio mencakup sejak menempelnya zigot pada dinding rahim, sampai masa delapan minggu setelah terjadinya konsepsi; 2. sporofit muda tumbuhan berbiji setelah berlangsungnya proses pembuahan; dalam perkembangan terakhir umumnya embrio terdiri atas plumula, radikula, dan keping biji; pada anggrek embrio terdiri atas kumpulan sejumlah sel saja

    Embryophyta (Embryophyta; Embryophyte) : semua tumbuhan yang mempunyai alat kelamin bersel banyak dan membentuk embrio, mencakup semua tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dan tumbuhan lumut (mempunyai arkegonium); bandingkan dengan Mycophyta dan Thallophyta

    Embriogeni (embryogeny) : proses pertumbuhan dan perkembangan embrio

    Embun berbulu (downy mildew) : nama umum penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jenis-jenis jamur suku Peronosporaceae; gejala serangan terlihat pada permukaan daun yang dipenuhi embun berbulu-bulu; bulu-bulu tersebut sebenarnya adalah konidiofor yang bermunculan dari celah-celah mulut daun

    Empedu (bile) : organ berupa kantung yang menempel pada hati; di dalamnya terdapat cairan basa berwarna kehijauan yang disalurkan melalui suatu pembuluh yang bermuara pada usus; cairan tersebut berfungsi untuk membantu pencernaan lemak dan penyerapannya setelah dicerna; cairan empedu memberikan warna kuning pada feces

    Empulur (pith) : jaringan dasar di tengah-tengah (daerah pusat) batang atau akar

    Emulsi (emulsion) : campuran dua macam cairan yang tidak bercampur sempurna; cairan yang satu membentuk butir-butir kecil di dalam cairan yang lain, misalnya minyak di dalam air

    Endemik (endemic) : 1. makhluk hidup yang penyebarannya terbatas pada daerah tertentu saja; 2 penyakit yang penyebarannya terbatas (satu tempat)

    Endoderma (endoderm) : epitel organ pencernaan dan pernapasan serta kelenjar yang terdapat dalam saluran pencernaan

    Endodermis (endodermis) : lapisan korteks paling dalam yang menyelubungi stele, khas terdapat pada akar dan batang paku-pakuan (Pteridophyta) dan beberapa Dikotiledon

    Endofagus (endophagous) : sifat makhluk hidup (parasit) yang hidup, berkembang, dan memperoleh makanan di dalam tubuh inangnya

    Endofit (endophyte) : tumbuhan yang hidup di dalam tumbuhan lainnya atau di dalam tubuh hewan, biasanya sebagai parasit

    Endogami (endogamy) : proses reproduksi secara kawin antara individu yang sangat dekat kekerabatannya

    Endogen (endogenous) : sifat atau keadaan sesuatu yang terbenam, hidup, tumbuh, atau mengalami perkembangan dalam organ atau substrat

    Endokarp (endocarp) : lapisan dinding buah (perikarp) yang paling dalam

    Endokrin (endocrine) : kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya; sekresinya dirembeskan ke dalam sistem sirkulasi yang ada di dalam tubuh; contoh: kelenjar endokrin, kelenjar hormon

    Endokrinologi (endocrynology) : ilmu tentang kelenjar endokrin pada manusia dan vertebrata lainnya, khususnya mengenai hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap proses dalam tubuh

    Endomiksis (endomixis) : peristiwa penyusunan kembali inti sel tanpa adanya konjugasi terlebih dahulu, seperti terjadi pada Protozoa

    Endomitosis (endomitosis) : proses pembelahan sel yang proses penggandaan kromosomnya tidak diikuti pembelahan inti sel; akibatnya, setelah berlangsungnya proses ini inti sel atau sel mengandung jumlah kromosom dua kali lipat jumlah kromosom semula

    Endoparasit (endoparasite) : parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya

    Endoplasma (endoplasm) : bagian dalam protoplasma sel

    Endosperma (endosperm) : jaringan yang mengandung persediaan makanan yang terbentuk dalam kantung embrio tumbuhan berbiji; pada waktu biji berkecambah, persediaan makanan ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan kecambah

    Endospora (endospore) : lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis

    Endostrakum (endostracum) : lapisan bagian dalam cangkang kerang yang umumnya berwarna putih bersih

    Endotelium (endothelium) : lapisan tunggal yang terdiri atas sel-sel pipih yang melapisi jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfa pada vertebrata

    Endotesta (endotesta) : lapisan testa yang terdalam, biasanya tipis dan lunak seperti selaput

    Endozoik (endozoic) : penyebaran biji tumbuhan oleh hewan dengan cara menelannya dan mengeluarkannya bersama-sama kotoran; contoh: penyebaran oleh burung, musang

    Energi (energy) : tenaga atau daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan; energi dapat merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan; contoh: sinar matahari

    Energid (energid) : unit protoplasma; sel dengan atau tanpa dinding sel

    Ensefalon (encephalon) : otak atau bagian kepala yang berisi otak

    Ental (frond) : 1. organ serupa daun, pada palem atau tumbuhan paku; 2. organ serupa daun dengan sifat morfologi yang tidak jelas

    -Enten
    mengenten (grafting) : menyambung sepotong ranting (skion, batang atas) ke batang tanaman lain yang disebut batang bawah

    Enteron (enteron) : saluran pencernaan secara keseluruhan (mulai dari mulut sampai anus)

    Entoderma (entoderm) : lapisan paling dalam dari tiga lapisan sel embrio pada hewan, yang kemudian berkembang menjadi lapisan selaput dalam saluran pencernaan, saluran tenggorokan, paru-paru, hati, dan pankreas

    Entomofil (entomophily) : penyerbukan bunga dengan bantuan/perantaraan serangga

    Entomologi (entomology) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk kehidupan serangga

    Entoparasit (entoparasite) : parasit yang hidup dan makan di dalam tubuh inangnya; contoh: cacing dalam tubuh manusia atau hewan lainnya

    Enzim (enzyme) : substansi organik yang dihasilkan oleh sel-sel makhluk hidup, berupa protein yang sangat kompleks, yang penting peranannya sebagai katalisator dalam berbagai proses kimia di dalam tubuh makhluk hidup; biasanya untuk dapat melaksanakan fungsinya, enzim memerlukan kehadiran koenzim atau aktivator; tiap jenis enzim mempunyai tugas khusus; contoh: enzim amilase, lipase, pepsin, dan tripsin

    Eofil (eophyl) : daun-daun pertama yang dihasilkan pada semai dengan helaian yang berwarna hijau; daun-daun ini kelak akan digantikan fungsinya oleh daun-daun yang berbentuk normal (daun tumbuhan dewasa) yang disebut metafil

    Eosen (eocene) : kurun waktu dalam geologi, merupakan subdivisi zaman tersier, berlangsung sejak dari 54 sampai 38 juta tahun yang lalu

    Epidemi (epidemic) :  1. penyakit yang menyerang sejumlah besar orang pada daerah tertentu pada waktu yang sama, dan menular dari satu orang ke orang lain, misalnya suatu penyakit yang tidak terdapat secara tetap pada dareah itu; 2. pengaruh yang hebat dari suatu penyakit yang bersifat sementara

    Epidemiologi (epidemiology) : bagian ilmu penyakit yang khusus mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan penjangkitan suatu penyakit menular; lihat epidemi

    Epidermis (epidermis) : lapisan sel-sel paling luar pada tubuh hewan atau tumbuhan; pada tumbuhan tebalnya hanya satu lapis dan pada bagian tumbuhan di atas tanah biasanya tertutup oleh lapisan gabus; pada binatang tebalnya beberapa lapis, kecuali pada invertebrata

    Epifit (epiphyte) : tumbuhan yang tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, tetapi tidak mengambil unsur hara secara langsung dari tumbuhan yang ditumpanginya; jadi, epifit tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya; jenis-jenis tumbuhan ini kadang-kadang juga dijumpai tumbuh secara alami pada atap-atap bangunan; contoh: anggrek dan pakis

    Epifitotik (epiphytotic) : penyakit menular pada suatu jenis tanaman tertentu yang tiba-tiba berjangkit secara luas pada suatu daerah

    Epigean (epigean) : 1. keadaan tumbuhan di atas tanah, terutama tumbuhan yang bijinya terangkat di atas tanah pada waktu berkecambah; keadaan serangga yang hidup di dekat atau pada permukaan tanah

    Epikarp (epicarp) : lihat Eksokarp

    Epikotil (epicotyl) : bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon (keping biji)

    Epinasti (epinasty) : keadaan pertumbuhan permukaan atas daun yang lebih cepat daripada permukaan bawah hingga daun tersebut melekuk ke bawah

    Epipetal (epipetalous) : keadaan bunga yang bagian pangkal benang sarinya melekat menjadi satu dengan daun mahkota bunga

    Epistasis (epistasis) : pengaruh yang disebabkan oleh suatu gen terhadap gen lainnya (bukan alel) sehingga sifat yang berasal dari gen tersebut tidak muncul (tersembunyi)

    Epiteka (epitheca) : cangkang diatom yang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam)

    Epitelium (epithelium) : 1. jaringan sekuler binatang yang melapisi permukaan rongga atau pembuluh, terdiri atas satu lapis sel atau lebih membentuk selaput pembungkus; 2. jaringan penutup rongga-rongga paling luar pada tumbuhan, yang terdiri atas satu lapis sel parenkima atau lebih yang cukup tebal

    Epizoik (epizoic) : bersifat menempel pada bagian luar tubuh binatang

    Epizootik (epizootic) : wabah penyakit yang menyerang banyak hewan dari jenis yang sama pada waktu yang sama

    Eradikasi (eradication) : pemusnahan total tanaman yang terserang penyakit ataupun seluruh tumbuhan inang untuk membasmi suatu penyakit

    Erepsin (erepsin) : enzim pemecah protein (proteolitik) yang diperoleh dari cairan usus yang sebenarnya merupakan campuran beberapa macam peptidase

    Eritrosit (erythrocyte) : sel darah merah

    Esofagus (oesophagus) : bagian saluran pencernaan antara tenggorokan dan lambung

    Esterase (esterase) : enzim yang berperan sebagai pemacu reaksi hidrolisis atau sintesis senyawa-senyawa ester

    Estrogen (estrogen; oestrogen) : hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh ovari dan berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita atau binatang betina

    Estrus (estrous; oestrous) : masa birahi pada hewan mamalia betina

    Etiolasi (etiolation) : gejala pertumbuhan yang tidak normal (antara lain ditandai oleh batang memanjang dan daun yang berwarna pucat) karena keadaan kurang cahaya

    Etiolin (etiolin) : pigmen kuning yang terdapat dalam klorofil tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap

    Etnobotani (etnobotany) : cabang ilmu botani yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan kehidupan sehari-hari dan adat suatu suku bangsa; contoh: tikar pandan, tempat nasi dari bambu, daun sirih dalam upacara adat perkawinan

    Etologi (ethology) : ilmu atau cabang ilmu yang mempelajari perilaku binatang dalam keadaan lingkungan yang alami

    Eugenika (eugenics) : ilmu yang mempelajari peningkatan bangsa manusia dengan cara menerapkan hukum-hukum kebakaan

    Euhermafrodit (euhermaphrodite) : sifat hermafrodit normal pada tumbuhan berbunga, ditandai dengan adanya putik dan benang sari yang lengkap pada satu kuntum bunga

    Euploid (euploid) : memiliki jumlah kromosom yang besarnya merupakan kelipatan jumlah pada monoploid atau haploid

    Evolusi (evolution) : proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru

    Ex situ (ex situ) : keadaan suatu makhluk di luar tempat alamiahnya yang asli atau posisi normalnya; dipergunakan untuk usaha pelestarian jenis di luar habitatnya

    F1, F2, F3, dst (F1, F2, F3, etc) : simbol yang umum digunakan untuk menunjukkan keturunan hasil persilangan, baik pada tanaman maupun pada hewan; F1 merupakan hasil persilangan antar-induk; F2 merupakan hasil persilangan antara sesama anggota F1; F3 merupakan hasil persilangan antara sesama anggota F2, dst

    Fag (phage) : virus yang menyerang jasad renik tertentu dan menyebabkan hancurnya (lisis) dinding sel jasad renik tersebut

    Fagosit (phagocyte) : sel yang berfungsi sebagai pemakan benda-benda asing di dalam tubuh; contoh: sel-sel darah putih

    Faktor biotik (biotics factors) : pengaruh lingkungan yang timbul dari kegiatan makhluk hidup

    Faktor edafik (edaphic factors) : keadaan tanah yang berpengaruh terhadap tumbuhan, ditentukan oleh faktor-faktor fisik, kimiawi, tumbuhan, dan hewan tanah

    Faktor iklim (climatic factors) : pengaruh cuaca terhadap makhluk hidup di suatu daerah, terutama yang disebabkan oleh suhu, curah hujan dan angin

    Faktor lingkungan (external factors) : keadaan sekeliling yang berpengaruh terhadap kehidupan suatu jenis makhluk hidup, terutama pengaruh tanah, iklim, dan makhluk hidup lainnya

    Falang (phalange) : tulang ruas-ruas jari kaki vertebrata

    Falenofili (phalaeonophily) : penyerbukan bunga dengan perantaraan kupu-kupu malam

    Fanerokotil (phanerocotylar; epigeous) : keadaan bila kotiledon semai terletak di atas permukaan tanah

    Faring (pharynx) : bagian belakang mulut yang sekaligus merupakan bagian atas tenggorokan

    Faset (facet) : permukaan luar kornea pada mata majemuk serangga

    Fekunditas (fecundity) : kemampuan makhluk hidup menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak

    Femur (femur) : 1. tulang paha atau tulang proksimal anggota badan bagian belakang pada vertebrata; 2. ruas ketiga pada kaki serangga dan laba-laba dihitung dari ujung proksimal

    Fenologi (phenology) : ilmu yang mempelajari fenomena atau gejala biologi yang berkala dalam hubungannya dengan iklim (misalnya migrasi burung, musim perkawinan burung, waktu berbunga atau berbuah tumbuhan tertentu)

    Fertil (fertile) : mampu menghasilkan keturunan

    Fertilisasi (fertilization) : bersatunya gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan zigot

    Fetus (foetus) : embrio vertebrata yang masih berada dalam telur atau dalam kandungan induknya

    Fibrin (fibrin) : protein berbentuk serat yang terbentuk pada proses penggumpalan/pembekuan darah; fibrin berasal dari fibrinogen yang berubah karena aktivitas trombin; fibrin tidak larut dalam pelarut protein umumnya, tetapi dapat dilarutkan dengan enzim tertentu seperti plasmin dan pepsin

    Fibrinogen (fibrinogen) : globulin (sejenis protein) dalam darah yang dapat berubah menjadi fibrin karena pengaruh aktivitas trombin pada proses pembekuan darah; fibrinogen dihasilkan oleh hati

    Fibrosit (fibrocyte) : sel jaringan pengikat, mengandung zat kolagen

    Fikosianin (phycocyanin) : kelompok zat warna, yang terdiri atas warna merah dan biru yang bersama-sama klorofil terdapat pada ganggang merah dan ganggang hijau biru; fungsinya serupa dengan karoten dalam fotosintesis dengan menyerap energi cahaya untuk membentuk klorofil

    Filariasis (filariasis) : penyakit pada manusia disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti, menyebabkan kaki mengembang (seperti kaki gajah) akibat gangguan pada getah bening; juga disebut elefantiasis

    Filodium (phyllodium) : tangkai daun yang pipih menyerupai daun dan berfungsi seperti daun, misalnya pada Acacia

    Filogeni (phylogeny) : hubungan asal-usul suatu makhluk, terutama mengenai tumbuhan, yang menyatakan perkembangan evolusinya dari suatu makhluk/ tumbuhan yang terbentuk lebih dahulu

    Filokladia (phylloclade) : batang atau cabang yang mempunyai bentuk dan warna menyerupai daun

    Filotaksis (phyllotaxis) : kedudukan daun terhadap batang dan urutannya satu sama lain, dapat berhadapan, bergantian, spiral, atau roset

    Filum (phylum) : salah satu kategori utama dalam taksonomi hewan yang terdiri atas satu atau beberapa kelas yang mempunyai persamaan sifat-sifat dasar tertentu; contoh: filum Chordata

    Fisiologi (physiology) : ilmu tentang perilaku, proses-proses di dalam tubuh makhluk hidup

    Fitoaleksin (phytoalexin) : senyawa yang dihasilkan tumbuhan tingkat tinggi untuk melawan serangan jasad renik

    Fitogeografi (plant geography; phytogeography) : ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan-tumbuhan di muka bumi, susunannya, produktivitasnya, dan sebab-sebab yang menentukannya

    Fitokimia (phytochemistry) : ilmu yang mempelajari seluk-beluk senyawa kimia dalam tubuh tumbuh-tumbuhan

    Fitopatologi (phytophatology, plant pathology) : ilmu tentang seluk-beluk penyakit tanaman karena serangan jamur, bakteri, mikoplasma, virus nematoda, dll; juga disebut ilmu penyakit tanaman

    Fitoplankton (phytoplankton) : tumbuhan kecil yang mengapung atau hanyut pada permukaan air atau dekat permukaan air

    Fitotoksin (phytotoxin) : zat berasal dari tumbuhan yang bersifat racun terhadap hewan

    Fitotron (phytotron) : ruangan tertutup yang kondisinya (suhu, cahaya, kelembaban, dll) dapat diatur secara ketat dan digunakan sebagai tempat menumbuhkan tanaman

    Flagela (flagella) : alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara

    berflagela ganda (biflagellate) : keadaan yang dicirikan dengan dimilikinya dua flagela; bentuk dan ukuran flagela dapat sama dan dapat berbeda

    Floem (phloem) : jaringan pembuluh tapis yang berfungsi mengangkut zat makanan dari daun ke bagian tumbuhan lainnya

    Flora (flora) : 1. semua populasi tumbuhan yang ada di suatu daerah tertentu; 2. tulisan yang mempertelakan semua tumbuhan yang ada di suatu daerah tertentu

    Floret (floret) : bunga berukuran kecil, merupakan bagian yang membentuk kepala bunga majemuk atau bagian tengah bunga Compositae, seperti kenikir, bunga matahari, dan anyelir

    Folikel (follicle) : rongga kecil atau tabung yang sempit dan dalam seperti pada rongga rambut; kelenjar yang kecil dan sedikit bercabang

    Foresis (phoresis) : bentuk simbiosis yang simbionnya menempel dan dibawa kemana-mana oleh hewan inangnya seperti halnya ikan paus membawa ikan-ikan kecil

    Formasi (formation) : satuan terbesar masyarakat tumbuhan yang telah mencapai klimaks dalam suatu daerah yang luas dan mempunyai iklim yang seragam; contoh: tundra dan hutan basah tropik

    Fosfatase (phosphatase) : enzim yang melepas fosfat dari ikatan senyawa-senyawa organik

    Fotoautrotof (photoautotrophic) : sifat makhluk yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi dan CO2 sebagai sumber untuk membentuk cadangan pangan

    Fotofobia (photophobia) : tidak dapat menyesuaikan diri pada cahaya; menunjukkan pertumbuhan yang paling baik di bawah cahaya yang sangat kurang

    Fotolisis (photolysis) : perombakan senyawa-senyawa kimia di bawah pengaruh cahaya matahari

    Fotonasti (photonasty) : tanggapan tumbuhan terhadap pengaruh sinar yang membaur

    Fotoperiodisme (photoperiodism) : kesanggupan tumbuhan/hewan untuk menanggapi panjang relatif pergantian siang dan malam sehingga mampu tumbuh atau berkembangbiak pada waktu-waktu yang tepat

    Fotosintesis (photosynthesis) : peristiwa penggabungan karbondioksida dan air secara kimiawi dalam klorofil untuk membentuk karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari sebagai sumber energi

    Fototropisme (phototropism) : gerakan makhluk hidup karena rangsangan cahaya, misalnya tangkai daun membengkok ke arah cahaya matahari

    Fragmoplas (phragmoplast) : gelendong plasma yang terlihat pada pembelahan mitosis yang menyatu ke arah kutub-kutub sel

    Freatofit (phreatophyte) : tumbuh-tumbuhan yang tedapat (tumbuh) pada waduk air, misalnya eceng gondok

    Fungi imperfecti (fungi imperfecti) : kelompok jamur yang mempunyai bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes

    Funikulus (funiculus; umbilical cord) : 1. "tali" yang menghubungkan embrio dengan plasenta; 2. tangkai yang mendukung dan menghubungkan bakal biji pada papan biji atau dinding bakal buah

    Support web ini

    BEST ARTIKEL