Wednesday, June 2, 2010

PEREDARAN DARAH VERTEBRATA



PISCES


JANTUNG IKAN dengan sirkulasinya


  • Peredaran darah Ikan mempunyai sistem peredaran darah tunggal.
  • Jantung terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan bilik.
  • Peredaran darahnya terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung ikan terdiri ata dua ruangan, atrium dan ventrikel dan terletak di belakang insang. Sinus venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung. Diantara antrium dan ventrikel jantung terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah.
  • Jantung berisi darah yang miskin oksigen.
  • Darah yang berasal dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang.
  • Dalam insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah.
  • Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh tubuh
  • Jadi pertukaran darah pada ikan terjadi ketika ekspirasi

  • Peredaran darah ikan disebut peredaran darah tunggal karena darah dari insang langsung beredar ke seluruh tubuh kemudian masuk ke jantung. Jadi darah hanya beredar sekali melalui jantung dengan rute dari jantung ke insang lalu ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung.

Peredaran darah kadal

  • Peredaran darah pada reptil mempunyai sistem peredaran ganda .
  • Jantung kadal terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bili kiri dan bilik kanan.
  • Dari jantung keluar dua buah aorta aorta kanan dan aorta kiri.
  • Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
  • Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh
Perbandingan Peredaran darah antar anggota Vertebrata

Tuesday, June 1, 2010

CATATAN KIMIA TERCECER

Catatan ringkasan kimia

  1. Elektrolit kuat : daya hantar kuat , meskipun konsentrasi kecil , meskipun cairan sedikit punya setrum kuat . sebaliknya
  2. Air bias menghantarkan listrik karena mengandung : garam ( Na Cl ), asam kuat (HCl , H2SO4, CH3COOH) , mengandung basa kuat ( Na OH ) ,
  3. Non konduktor : tidak menghantarkan listrik , air menghantarkan listrik jika ditambah zat elektrolit maka bersifat konduktor
  4. Teori Arhenius : hantaran listrik melalui elktrolit dengan teori ionisasai ( ion bergerak bebas ) , disebut asam jika mengandung : ion H+ , basa mengandung OH- , garam : NaCl
  5. etanol dan urea tidak menghantarkan listrik karena tidak terurai menjadi ion ion
  6. contoh zat yang terurai menjadi ion : NaCl : Na + , Cl – ( + : kation , - : Anion)
  7. Muatan negative : kelebihan elektrolit
  8. muatan Positif : kekurangan elektrolit
  9. ion H+ pada baterai akan menuju katode mengambil elektron menjadi gas H2 ( hydrogen sedang ion Cl – bergerak menuju Anode melepaskan electron dan menjadi gas Cl 2(gas Cl)
  10. HCl ------ H2( gas ) dan Cl2 ( gas )

H+ dan Cl- elekteron dari H+ ke katode jadi gas H2 , electron dari Cl- ke anode

  1. Selalu muatan + mengambil electron , sedang yang negative selalu melepas elktron
  2. senyawa polar : senyawa bersifat polar : air , HCl , Cuka
  3. senyawa non polar : senyawa non polar : methan ( CH4) HCL dan Cuka jika dilarutkan ke air akan bersifat polar sehingga mengalami ionisasi dan dapat menghasilkan litrik
  4. Garam padat bersifat : non elektrolit , karena belum terlarut dalam air jika terlarut jadi bersifat polar terurai jadi Na+ dan Cl- , jadi air garam bersifat konduktor lelehan garam bersifat elektrolit
  5. Larutan HCl lebih baik dari pada larutan CH3 COOH dalam hal keelektrolitan karena HCL mengandung banyak Ion , HCL itu elektrolit kuat sedang asam cuka elektrolit lemah
  6. Bayak sedikitnya elektrolit yang mengion menentukan Alfa ( derajat disosiasi ) :
  7. Nilai Alfa (derajat disosiasi) ditentukan olh banyak sedikitnya elektrolit yang membentuk ion , nilai besar jika mampu membentuk ion ion lebih banyak
  8. Alfa = jumlah zat yang mengion / mula mula
  9. Nilai alfa besar jika elektrolit kuat ; mampu membentuk banyak ion atau mengion sempurna
  10. Jika semua zat yang dilarutkan mengion maka derajad ionisasinya 1, sebanlaiknya 0 jika tidak mengalami pengionan
  11. -------------------------------------------------

0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1

------- semakin besar semakin elektrolit bersifat kuat : NaCl, NaOH HCl, H2SO4 , HBr

  1. asam Cuka , Amoniak ( NH3 ), asam Formiat elektrolit lemah
  2. Selain nyala lampu untuk mengetahui elketrolit juga bias dilihat dengan timbulnya gelembung pada elektrodenya
  3. Senyawa kovalen polar = senyawa ion = senyawa yang bisa bersifat elktrolit
  4. elektrolit : Raksa ( Cair ) , Zn ( cair ) KOH ( cair)
  5. non elektrolit : Bromin , Zink ( padat ), air , asam cuka , KCL (padat) , Glukosa etanol dan urea dan tidak bersifat elektrolit
  6. Senyawa kovalen polar ditentukan derajad ionisasinya

Support web ini

BEST ARTIKEL