Friday, January 30, 2015

HORMON KOLEOSISTOKININ

Dipembelajaran biologi kelas XI tentang Sistem Pencernaan Hormon ini disinggung sekilas tidak jelas dan terlihat tidak dipentingkan , namun ketika di ujian justru hormon ini sering ditanyakan atau lebih mudahnya keluar dalam ujian baik Test harian maupun test perguruan tinggi maka alangkah baiknya kalau diketahui lebih jelas hal hal yang disinggung di buku yang sekilas itu OK

Koleosistokinin merupakan hormon yang menyebabkan kontraksi kandung empedu sering disingat CCK.
Akibat terjadi kontraksi pada otot Vesica fellea ini isi kantong berupa cairan emepedu yang mengandung bilirubin dan biliverdin ini keluar ke usus 12 jari atau Duodenum melalui saluran pancreas untuk membantu pencernaan lemak dengan cara mengemulsikannya


Selain itu Koleosistokinin adalah hormon yang mendorong hormon Sekretin untuk ikut membantu pencernaan yaitu meningkatkan sekresi getah pankreas berupa enzim Tripsin , Lipase dan Amilase untuk disekresikan ke Duodenum . 
Koleosistokinin juga menguatkan kerja sekretin, menghambat pengosongan lambung, menimbulkan efek tropik (pertumbuhan mukosa) pada pankreas, meningkatkan sekresi enterokinase
Koleosistokinin dapat juga meningkatkan gerakan usus halus Dan kolon.

Koleosistokinin disekresi oleh sel-sel endokrin antara lain 
  1. Sel-sel di Usus bagian atas
  2. Saraf Ileum distales
  3. Sel di jejunum 
  4. Sel sel endokrin di Usus 12 Jari terutama CCK8 Dan CCK12
Sekresi Koleosistokinin meningkat bila hasil pencernaan berupa bollus ataupun chime dari lambung berkontak dengan mukosa usus 12 jari , khususnya Lemak yang akan dibentuk emulsi lemak oleh empedu .
Adanya empedu dan getah pankreas yang memasuki usus 12 jari yang tersekresi dan mencernakan lemak dengan mengemulsikannya dan lebih lanjut enzim TLA (Tripsin , Lipase dan Amilase ) menguraikan masing masing substratnya maka seterusnya merangsang hormon Koleosistokinin untuk Umpan balik mengakhiri sekresinya sehingga jumlahnya menjadi berkurang dengan hasil-hasil pencernaan bergerak ke bagian distales saluran cerna Yeynum OK 

Jadi Saluran Pencernaan Mukosa usus halus menghasilkan hormon Sekretin untuk mengaktifkan Pancreas mengeluarkan getahnya dan Kolesistokinin mengaktifkan Kantong empedu mensekresikan isinya 
Hormon sekretin disintesis dan disekresikan oleh mukosa usus halus (terutama jejunum) ke dalam sirkulasi darah ketika makanan yang sangat bersifat asam memasuki usus halus. Hormon sekretin apabila disuntikkan secara intravena akan meningkatkan sekresi bikarbonat oleh pankreas dan saluran empedu. 
Hormon kolesistokinin disintesis dan disekresikan oleh mukosa usus halus bagian depan (terutama duodenum) memiliki peran merangsang motilitas kantung empedu. 
Kolesistokinin dibebaskan ketika makanan yang mengandung lemak memasuki duodenum. Kolesistokinin berperan merangsang sel asinar pankreas untuk mengeluarkan enzim-enzim pencernaan dan kontraksi kantung empedu untuk mengeluarkan getah empedu ke lumen usus halus.

Peran Koleosistokinin dalam pencernaan

Ketika makanan mulai dicerna di dalam traktus gastrointestinal bagian atas, kandung empedu mulai dikosongkan, terutama sewaktu makanan berlemak masuk ke duodenum sekitar 30 menit setelah makan. Dasar yang menyebabkan pengosongan adalah kontraksi ritmik dinding kandung empedu, tetapi efektivitas pengosongan juga membutuhkan relaksasi yang bersamaan dari sfingter Oddi yang menjaga pintu keluar duktus biliaris komunis ke dalam duodenum.

Sejauh ini rangsangan yang paling poten dalam menyebabkan kontraksi kandung empedu adalah hormone kolesistokinin. Hormone ini adalah hormone yang sama yang menyebabkan peningkatan sekresi enzim oleh sel-sel asinar pancreas. Rangsangan untuk melepaskan kolesistokinin ke dalam darah dari mukosa duodenum terutama adalah makanan berlemak yang masuk ke duodenum.

Selain kolesistokinin, kandung empedu juga dirangsang secara kurang kuat oleh serat-serat saraf yang menyekresi asetilkolin dari system syaraf fagus dan enteric. Keduanya adalah saraf yang sama yang meningkatkan motilitas dan sekresi dalam bagian lain traktus gastrointestinal bagian atas.

Bahkan dengan kontraksi kandung empedu yang relative kuat, pengosongan dapat berlangsung suli karena sfingter Oddi normalnya tetap berkontraksi secara tonik. Oleh karena itu, sebelum terjadi pengosongan kandung empedu, sfingter Oddi, juga harus direlaksasi. Paling sedikit ada tiga factor yang membantu hal ini : Pertama, kolesistokinin, bukannya merangsang sfingter Oddi, malah memiliki efek relaksasi. Tetapi efek ini saja biasanya tidak cukup untuk memungkinkan pengosongan yang bermakna. Kedua, kontraksi ritmik kandung empedu menghantarkan gelombang peristaltic melalui duktus biliaris biliaris komunis menuju sfingter Oddi, menyebabkan suatu gelombang awal relaksasi yang sebagian menghambat sfingter mendahului gelombang peristaltic. Tetapi ini, juga, biasanya tidak cukup untuk menghasilkan pengosongan dalam jumlah besar. Ketiga, ketika gelombang peristaltic usus berjalan pada dinding duodenum, fase relaksasi dari setiap gelombang dengan kuat merelaksasi otot dinding usus. Sejauh ini hal tersebut kelihatannya merupakan efek yang paling kuat dari semua relaksan pada sfingter Oddi. Akibatnya empedu biasanya masuk ke duodenum dalam bentuk pancaran yang sinkron dengan fase relaksasi gelombang peristaltic duodenum.


Sebagai ringkasan, kandung empedu mengosongkan simpanan empedu pekatnya ke dalam duodenum terutama sebagai respon terhadap perangsangan kolesistokinin. Saat lemak tidak terdapat dalam makanan, pengosongan kandung empedu berlangsung buruk. Tetapi apabila terdapat jumlah lemak yang banyak dalam makanan, normalnya kandung empedu akan kosong secara menyeluruh dalam waktu sekitar 1 jam.

Thursday, January 29, 2015

SIKLUS KIMIA OLEH MAHKLUK HIDUP KE DAN DARI LINGKUNGAN

Daur Biogeokimia : 

  • Pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. 
  • Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. 
  • Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. 
  • Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. 
  • Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) 
Fungsi Daur Biogeokimia  
  •  Sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua  yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di    bumi dapat terjaga.
Macam-macam daur biogeokimia yang akan kita pelajari:
  1. Daur Air/siklus hidrologi
  2. Daur Karbon
  3. Daur Nitrogen
  4. Daur Fosfor
  5. Daur sulfur/belerang
1.Daur Air/H2O (daur/siklus hidrologi)
    Merupakan hal yang penting dalam keberlangsungan daur air alami.    
  


Skema siklus hidrologi :
    

  • Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air 
  • Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap (Evaporasi) karena panas cahaya matahari dan karena penguapan oleh tumbuhan (Transpirasi)
  • Sebagian besar uap air di atmosfer berasal dari laut karena laut mencapai tiga perempat  luas permukaan bumi. 
  • Uap air di atmosfer terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan laut dalam bentuk         hujan (Presipitasi
  • Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung   jatuh yang kemudian diserap oleh tanaman sebelum mencapai tanah. 
  • Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus  bergerak secara terus menerus dalam tiga cara         yang berbeda :
   1.  evaporasi / transpirasi
  • Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman akan menguap  menjadi awan
  • Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju atau es.
    2.  infiltrasi/perlokasi 
  • Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. 
  • Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
      3.  Air Permukaan
  • Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. 
2.  Daur/siklus Karbon (C)
  • Siklus ini berkaitan dengan siklus oksigen
  • Siklus karbon berkaitan erat dengan peristiwa fotosintesis yang berlangsung pada organisme autotrof dan peristiwa respirasi yang berlangsung pada organisme heterotrof 
  • Carbon diambil/diserap oleh tumbuhan dari lingkungan untuk fotosintesis dalam bentuk CO2
  • CO2 dilepas ke lingkungan oleh semua organisme  baik heterotrof maupun autotrof yang merupakan hasil sampingan dari peristiwa respirasi
  • Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler berpengaruh  terhadap perubahan dan pergerakan utama karbon. 
  • Naik turunnya kadar CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman disebabkan oleh  aktivitas fotosintetik
  • Dalam skala global kadar CO2 dan O2 atsmosfer dapat diseimbangkan oleh keberlangsunag proses respirasi dan fotosintesis aktifitas manusia dan alam seperti penggunaanbahan bakar fosil untuk industrialisasi dan transportasi, kebakaran hutan, pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan illegal logging dapat meningkatkan kadar CO2 di atmosfer
  • Karbon dalam tanah ditemukan dalam bentuk fosil berupa minyak bumi (fosil hewan) dan batubara (fosil tumbuhan)
      Berikut adalah skema siklus Karbon :


Short Cut :

  • Pada siklus carbon ini mudah sekali dipahami bila ada tanda panah kebawah dari udara pasti menuju ketumbuhan karena ia yang bisa menyerapnya maka tanda panah kebawah pasti Fotosintesis 
  • Jika tanda panahnya keatas pasti dari semua organisme karea semua melakukan oksidisasi atau respirasi untuk bisa mendapatkan energi untuk aktivitas
  • Jika tanda panah di bawah tanah bisa penguraian kalau organisme itu mati ( dekomposisi) dan diuraikan dekomposer 
  • Hasil urainnya Carbon atau abunya diserap oleh akar tumbuhan dalam bentuk abu anorganik
  • Jika ke udara dalam bentuk asap gas yang terdapat partikulat padat misalnya pembakaran sampah /hutan disebut pembakaran 
  • Begitu juga dari hasil pembakaran bahan bakar fosil misalnya minyak bumi atau batubara OK  

3. daur/siklus nitrogen

  • Nitrogen di udara sekitar 78 % dalam bentuk nitrogen bebas
  • Organisme membutuhkan nitrogen dalam bentuk senyawa
  • Organisme tingkat tinggi tidak dapat dengan mudah mengikat (memfiksasi) nitrogen bebas
  • Mikroorganisme berperan dalam fiksasi nitrogen ke tubuh organisme tingkat tinggi (terutama tumbuhan)
  • Bagaimana senyawa nitrogen dapat berada di daratan/tanah, dalam bentuk larutan, di udara dan pada tubuh makhluk hidup, 
Perhatikan Skema siklus nitrogen berikut !

Lebih jelasnya demikian

Keterangan

  1.  Nitrifikasi
  2.  Nitrafikasi
  3.  Assimilasi
  4.  Denitrifikasi : apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen 
  5. Fiksasi
  6. Amonifikasi
Skema nitrifikasi dan nitrasi

Nitritasi : penguraian amonia menjadi nitrit dengan  bantuan  Nitrosomonas  dan Nitrosococcus  (amonia dan nitrit bersifat toksik pada organisme


Nitrasi : perubahan senyawa nitrit menjadi nitrat (tidak bersifat toksik) oleh Nitrobacter.




Urutan Proses daur Nitrogen 
  • Ketika petir terbentuk di atmosfer terjadi penyerapan nitrogen  menjadi senyawa nitrat.  
  • Nitrat yang terbentuk di atmosfer tentu akan terbawa hujan sehingga terjadi perpindahan nitrat dari udara ke daratan yang menjadikan nitrogen dalam bentuk nitrat itu menjadi berguna
  • Tumbuhan menyerap nitrat dari tanah untuk dijadikan protein  
  • Nitrogen dalam bentuk protein diserap  oleh Kosumen, senyawa nitrogen pindah ke tubuh hewan dan manusia  
  • Urin dan feces sebagai Ekresta 
  • Bangkai hewan,tumbuhan mati , sisa kehidupan (ranting, daun tua) yang disebut Egesta akan diuraikan oleh pengurai jadi ammonium dan ammoniak (amonifikasi)  
  • Amoniak hasil pembusukan itu oleh bakteri  Nitrifikan akan dirombak jadi Nitrit melalui 
  • Nitrifikasi (Nitrifikasi adala proses biokimia yang tergolong anabolisme mengubah senyawa sederhana anorganik berupa amoniak NH3 menjadi senyawa anorganik nitrat HNO3 dengan menghasilkan energi 
  • Energi itulah yang kemudian digunakan oleh bakteri nitrifikans (energi berasal dari energi hasil reaksi kimia /khemosintesis oleh  bakteri) yang akan digunakan untuk membentuk glukosa sebagai bahan organik dari karbon dioksida (anorganik ) OK
  • Nitrat sebagai bahan anorgai akan diserap kembali oleh  tumbuhan jadi nitrat bukan organik karena tumbuhan tidak memerlukan organik langsung dari lingkungan .  
  • Selain melalui petir juga penyerapan nitrogen dapat melalui fiksasi (pengikatan langsung Nitrogen di udara oleh mikroorganisme Fiksasi
Mikroorganisme yang mampu Memfiksasi Nitrogen adalah  (Note Fiksasi beda dengan Nitrifikasi OK)
  • Rhizobium leguminosarum
  • Azotobacter
  • Clostridium  pasteurianum
  • Nostoc cummune, 
  • Anabaena azzolae) 

Detail 

  • Rhizobium leguminosarum bersimbiosis dengan kacang kacangan membentuk bintil akar
  • Anabaena azzolae  : bersimbiosis dengan paku air (Azolla pinata)  dan pakis haji (Cycas rumpii)
  • Azotobacter, Clostridium pasteurianum dan Nostoc commune hidup soliter 
  • Nitrogen juga bisa larut bersama air hujan, hujan asam ( acid rain) yang mengandung HNO3,  dari pupuk buatan Urea yang dilepaskan ke tanah 
4.  Daur/siklus Fosfor

  • Fosfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup   membutuhkan fosfor/ phosphat untuk pembentukan senyawa ATP  (adenosin triphosphat), ADP (adenosin diphosphat), dan AMP (adenosin monophosphat) untuk proses metabolisme tubuh.  
  • Pada Hewan tingkat tinggi fosfor digunakan untuk penusun tulang yang ditulang bergabung dengan Calsium membeentuk CaPO4 (Calsium Phosphat
  • Fosfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO4)/fosfat anorganik 
  • Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan. 
  • Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut membentuk sedimen. 
  • Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul ke permukaan. 
  • Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air tanah sehingga terjadi perpindahan materi dari geo ke bio dari alam ke tubuh organisme 
  • Fosfat itulah kemudian dikenal dengan fosfat organik 
  • Herbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. 
  • Seluruh hewan mengeluarkan fosfat melalui urine dan feses. 
  • Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan.


e. Daur Belerang/Sulfur (S)

  • Sulfur merupakan unsur non logam 
  • Bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristal 
  • Mineral Sulfur ini berwarna kuning
  • Sulfur di alam  ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat
  • Sulfur teradapat di udara karena adanya aktifitas gunung berapi dan penggunaan dari bahan bakar fosil (menghasilkan SO2) 
  • Unsur penting untuk kehidupan Sulfur ditemukan  dalam bentuk senyawa asam amino (CHONSP) 
  • Tumbuhan mendapat sulfur dari dalam tanah dalam bentuk sulfat organik (SO4 ). 
  • Sulfur berpindah ke organisme heterotrof dalam proses rantai makanan 
  • Penguraian organisme yang mati mengasilkan gas H2S atau menjadi sulfat lagi. 
  • Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. 
  • Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain  Desulfomaculum  dan Desulfibrio yang  akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). 
  • Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof  anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur dan oksigen. 
  • Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.


Hal yang penting yang perlu dipahami dalam siklus biogeokimia :

  1. Unsur/materi/senyawa (kimia) akan terdapat di  bumi (geo) dan dalam tubuh organisme
  2. Perpindahan dari geo ke geo terjadi misalnya dari udara diserap oleh tanah atau lautan dengan perantara hujan, pelapukan (perubahan batuan menjadi tanah), erosi (pengikisan) dan pengendapan
  3. Unsur/senyawa kimia dari bumi (geo) ke organisme (bio) digunakan untuk berbagai proses metabolisme
  4. Penyerapan/perpindahan unsur/senyawa melibatkan berbagai jenis mikroorganisme yang berperan sebagai dekomposer

Support web ini

BEST ARTIKEL