Habluminanas adalah keharusan karena 17 rokaat dalam sembahyang lima waktu selalu diakhiri dengan menoleh kekiri dan ke kanan ..... itu pasti ada artinya yaitu setelah Habluminallah
Habluminallah diartikan “personal communication” sujud dan minta ampun dengan Allah dalam munajat, dialog, berserah dengan ikhlas dan khusyuk kepada-Nya mudahnya “connect” dengan Allah.
Dalam Sholat itu Habluminanas dilakukan setelah Habluminallah dirampungkan. maka setelah itu giliran Habluminnanas yang pada gilirannya energi positif yang dirasakannya sudah bercakap cakap dengan Allah diaktualkan kepada sesama manusia yang berada di sebelah kanan maupun yang berada di sebelah kiri dalam bentuk perdamaian dan perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin.
Lebih dalam lagi agar kita tidak bersikap egois dalam menebar kedamaian hanya untuk Muslim, tetapi juga untuk BUKAN MUSLIM atau untuk sesama bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata ( Real Action)
Jika dinalar kita sebagai Kalifah di Bumi yang menginjak bumi ini dilakukan Habluminnanasnya dengan baik sepertinya kehidupan nyata dibumi ini itu dipastikan juga ibadah, itu dipastikan cerminan atau template nantinya menuju atmosfer luar bumi (baca Akherat kelak)
Sehingga apa saja yang dilakukan di bumi itu baik pasti akan sinergis dengan Atmosfer di luar bumi maksudnya Apa yang kita lakukan untuk sesama mahkluk dan lingkungan di bumi (Man for Others) berjalan dengan baik dipastikan kehidupan akheratnya akan tercapai juga.
Janganlah kamu hanya di Mesjid, Gereja, Vihara , Pura terus menyembahku, bagaimana dengan tetanggamu , anak istrimu, kerabatmu, saudaramu, lingkunganmu itu lebih penting dengan keterlibatanmu.
Begitulah imaginasi ku ketika 17 rokaat dalam sembahyang lima waktu dengan diakhiri salam Assalaamu'alaikum warohmatullahhiwabarokatuhu kemudian dilanjutkan salaman dengan kanan kirinya pasti itu ada perintah segera lakukan untuk berbuat baik dengan sesama
Untuk itu Apapun orang bicara ABCD untuk melarangku menyapa kerabat sesama Homo sapiens yang percaya dengan Tuhan bukan animisme . Larangan itu maaf saya abaikan atau hiraukan karena menyapa kerabat Hukumnya Wajib. Sehingga saya tetap menjalankan tetap menyongsong dengan menyapa antar manusia di Bumi.
Jangan menganggap sebagai manusia karena kepintarannya kemudian diluar anda yang tidak sepintar kamu dianggapnya itu bukan lagi manusia.
Lakukan keberhasilan manusia itu ditentukan bukan keberhasilannya merasa paling pintar tetapi keberhasilan yang dicapainya apakah sudah berguna bagi orang lain dan mahkluk yang ada lingkungannya
Selamat hari Natal dan Tahun Baru ....Sugeng Natal lan Warso Enggal
Bagi sedulur kabeh yang memperingati semoga sukses nggih , sehat selalu , akeh rejekine ayem tentrem uripe amin
Kalau ternyata agama itu soal prinsip, kenapa harus risih dengan segala yang berbeda?
Habluminallah diartikan “personal communication” sujud dan minta ampun dengan Allah dalam munajat, dialog, berserah dengan ikhlas dan khusyuk kepada-Nya mudahnya “connect” dengan Allah.
Dalam Sholat itu Habluminanas dilakukan setelah Habluminallah dirampungkan. maka setelah itu giliran Habluminnanas yang pada gilirannya energi positif yang dirasakannya sudah bercakap cakap dengan Allah diaktualkan kepada sesama manusia yang berada di sebelah kanan maupun yang berada di sebelah kiri dalam bentuk perdamaian dan perjuangan untuk mewujudkan kesejahteraan lahir batin.
Lebih dalam lagi agar kita tidak bersikap egois dalam menebar kedamaian hanya untuk Muslim, tetapi juga untuk BUKAN MUSLIM atau untuk sesama bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata ( Real Action)
Jika dinalar kita sebagai Kalifah di Bumi yang menginjak bumi ini dilakukan Habluminnanasnya dengan baik sepertinya kehidupan nyata dibumi ini itu dipastikan juga ibadah, itu dipastikan cerminan atau template nantinya menuju atmosfer luar bumi (baca Akherat kelak)
Sehingga apa saja yang dilakukan di bumi itu baik pasti akan sinergis dengan Atmosfer di luar bumi maksudnya Apa yang kita lakukan untuk sesama mahkluk dan lingkungan di bumi (Man for Others) berjalan dengan baik dipastikan kehidupan akheratnya akan tercapai juga.
Janganlah kamu hanya di Mesjid, Gereja, Vihara , Pura terus menyembahku, bagaimana dengan tetanggamu , anak istrimu, kerabatmu, saudaramu, lingkunganmu itu lebih penting dengan keterlibatanmu.
Begitulah imaginasi ku ketika 17 rokaat dalam sembahyang lima waktu dengan diakhiri salam Assalaamu'alaikum warohmatullahhiwabarokatuhu kemudian dilanjutkan salaman dengan kanan kirinya pasti itu ada perintah segera lakukan untuk berbuat baik dengan sesama
Untuk itu Apapun orang bicara ABCD untuk melarangku menyapa kerabat sesama Homo sapiens yang percaya dengan Tuhan bukan animisme . Larangan itu maaf saya abaikan atau hiraukan karena menyapa kerabat Hukumnya Wajib. Sehingga saya tetap menjalankan tetap menyongsong dengan menyapa antar manusia di Bumi.
Jangan menganggap sebagai manusia karena kepintarannya kemudian diluar anda yang tidak sepintar kamu dianggapnya itu bukan lagi manusia.
Lakukan keberhasilan manusia itu ditentukan bukan keberhasilannya merasa paling pintar tetapi keberhasilan yang dicapainya apakah sudah berguna bagi orang lain dan mahkluk yang ada lingkungannya
Selamat hari Natal dan Tahun Baru ....Sugeng Natal lan Warso Enggal
Bagi sedulur kabeh yang memperingati semoga sukses nggih , sehat selalu , akeh rejekine ayem tentrem uripe amin
Kalau ternyata agama itu soal prinsip, kenapa harus risih dengan segala yang berbeda?
No comments:
Post a Comment