Kiropterokori adalah penyebaran alat perkembang biakan berupa spora atau biji tanaman untuk memperluas penyebaran atau agihan tanaman agar bisa dijumpai dimana saja sehingga menjadi tidak punah . Penyebaran alat perkembangbiakan itu bisa sendiri namun bisa juga diperlukan bantuan faktor luar . Misalnya angin , air , manusia ataupun apa saja yang membantu penyebarannya ... yang membantu dituliskan didepan ditambahi Kori ... misalnya angin jadi Anemokori bukan Anginokori OK
Karena penyebaran itu dibantu oleh kelompok Chiroptera salah satu ordo dari kelas Mamalia yang bisa terbang maka disebut demikian. Contoh pada gambar adalah penyebaran biji jambu karena Chiroptera dengan contoh yang menyebarkan adalah Codot. Namanya tentu bukan Codotokori.
Saya nggak ngerti kenapa pendukung Prabowo kok disebut Codot sedangkan pendukung Joko Wi dikenal dengan sebutan Kecebong silahkan anda bertanya bukan dengan saya namun dengan politikus
Karena penyebaran itu dibantu oleh kelompok Chiroptera salah satu ordo dari kelas Mamalia yang bisa terbang maka disebut demikian. Contoh pada gambar adalah penyebaran biji jambu karena Chiroptera dengan contoh yang menyebarkan adalah Codot. Namanya tentu bukan Codotokori.
Saya nggak ngerti kenapa pendukung Prabowo kok disebut Codot sedangkan pendukung Joko Wi dikenal dengan sebutan Kecebong silahkan anda bertanya bukan dengan saya namun dengan politikus
Codot adalah nama umum bagi jenis-jenis kelelawar pemakan
buah. Codot, bersama dengan kalong, nyap, paniki dan sebangsanya, membentuk
suku Pteropodidae, subordo Megachiroptera (kelelawar besar). Dalam bahasa
Inggris, kelompok ini diistilahkan sebagai fruit bats atau old world fruit
bats.
Kebanyakan bangsa codot memiliki mata yang besar, yang
memungkinkan hewan tersebut melihat dalam suasana kurang cahaya di hutan, pada
saat senja atau dini hari. Indra penciumannya pun bekerja dengan sempurna,
membantunya menemukan buah-buah yang telah masak di kejauhan. Dan, berlawanan
dengan kelelawar pemakan serangga (Microchiroptera), kelelawar buah tidak
menggunakan ekholokasi untuk memandu gerakannya, kecuali anggota marga
Rousettus.
Walaupun kelelawar secara umum dapat ditemukan di seluruh
dunia, codot hanya ditemukan di daerah-daerah tropis di Asia, Afrika dan
Oceania.
Bangsa codot umumnya memakan bagian tumbuh-tumbuhan:
buah-buahan, bunga, nektar, serbuk sari, dan juga dedaunan. Ada yang
berspesialisasi memakan nektar dan serbuk sari (nektarivora, misalnya
Eonycteris, Macroglossus, Syconycteris), namun kebanyakan memakan kombinasi
dari buah-buahan dengan bunga, nektar, atau dedaunan (frugivora).[1]
Meskipun kadang-kadang dianggap sebagai hama, codot berperan
penting sebagai pemencar biji aneka tetumbuhan, terutama di hutan hujan
tropika. Kelelawar ini hanya memakan daging buah yang dikunyah-kunyah untuk
diambil cairannya, sementara serabut buah dan bijinya dibuang. Codot biasanya
tidak memakan buah di pohonnya, melainkan dibawanya ke pohon lain atau
tenggeran yang lain yang dianggap aman dan memakannya di situ. Tenggeran ini
bisa berjarak hingga 100–200 m dari pohon buahnya, sehingga secara tidak
sengaja codot telah memencarkan biji buah-buahan makanannya itu.[1] Tenggeran
semacam itu, yang ditandai oleh banyaknya kotoran kelelawar dan sampah serabut
dan biji buah-buahan di bawahnya, acap kali dijumpai pula di bawah atap selasar
gedung atau emperan rumah yang agak terasing.
Gambar diatas adalah penyebaran biiji jambu yang dilakukabn
Codot dimana hubungan yang terjadi adalah secara Mutualistis. Codot dapat
endosperm daging buah dan Jambu nya biji bisa termakan dan keluar dalam
beraknya atau jatuh di tanah hingga bisa tumbuh;
Tumbuhan Jambu adalah tumbuhan yang mengandalkan biji
sebagai alat perkembangbiakannya ini dapat cukup mudah dikenali dengan
kekhasannya yakni adanya alat kelamin (biji) yang jelas terlihat sehingga
disebut Phanerogamae. Pada biji terdapat calon individu atau biasa disebut
dengan embrio yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Oleh karena
dalam proses berkembang biaknya Spermatophyta menghasilkan embrio melalui suatu
pembuluh, maka tumbuhan ini disebut juga dengan Embriophyta Siphonogamae
Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara
kelelawar dan tetumbuhan ini tergolong ke dalam simbiosis mutualisma, yang
disebut kiropterofili (chiropterophi
DTSTRD
DTSTRD
No comments:
Post a Comment