Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin
capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter
5-10 μm,
yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan
pertukaran air,
oksigen,
karbon
dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan
di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung
ke arteri,
yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi
menjadi kapiler. Setelah
terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan
darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis
sehingga gas
dan molekul
seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh
gradien osmotik dan hidrostatik.
Dinamika Kapiler
Oksigen, karbondioksida, dan sebagian besar nutrien serta
sisa metabolit bergerak dari darah menuju cairan interstitial melalui difusi.
Terdapat empat rute yang berbeda untuk molekul yang
berbeda. Molekul larut lemak mengalami difusi melalui lipid bilayer dari
membran plasma endothel. Zat terlarut air yang kecil seperti asam amino dan
gula melewati fenestra. Molekul yang lebih besar seperti protein ditransport
melalui proses pinositosi atau melalui caveolae.
Pergerakan cairan: Bulk flow
Cairan didorong keluar dari kapiler melalui celah di
ujung kapiler, akan tetapi sebagian besar akan kembali menuju pembuluh darah di
ujung bavian vena. Sekalipun tidak terlalu penting dalam proses pertukaran di
kapiler, bulk flow merupakan faktor penting dalam menentukan volume cairan
relatif di aliran darah dan rongga ekstrase. Arah dan jumlah cairan yang
bergerak melalui dinding kapiler dipengaruhi oleh dua gaya yaitu tekanan
hidrostatik dan osmotik.
Tekanan hidrostatik, merupakan daya yang dikeluarkan oleh
cairan yang ditekan terhadap dinding. Di kapiler, tekanan hidrostatik sama
dengan tekanan darah kapiler. Tekanan hidrostatik kapiler (HPc) cenderung
mendorong cairan keluar dinding kapiler. Tekanan hidrostatik lebih tinggi di
ujung kapiler arteri dibandingkan diujung vena kapiler. Tekanan hidrostatik
insterstitial tidak ditemukan karena cairan interstitial secara terus menerus
dikeringkan oleh pembuluh limfe. Sehingga tekanan hidrostatik net yang
ditemukan adalah sama dengan tekanan darah kapiler.