Showing posts sorted by date for query polusi. Sort by relevance Show all posts
Showing posts sorted by date for query polusi. Sort by relevance Show all posts

Wednesday, February 19, 2020

BIOTEKNOLOGI UNBK

PRODUK BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL & MODERN

Contoh produk bioteknologi konvensional antara lain :
  • Anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati khamir dari jenis Sacharomyces bisa juga Aspergillus oryzae.
  • Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari jenis Saccharomyces cerevisiae.
  • Keju, dari bahan dasar  susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam laktat ( dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium requefort .
  • Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari jenis  Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
  • Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis Streptococcus lactis dan Leuconostoc
  • Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).
  • Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat
  • Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati Acetobacter xyllinum.
  • Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus stoloniferus.
  • Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus wentii.
  • Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen hayati Saccharomyces cerevisiae.
Beberapa contoh bioteknologi modern antara lain :
capture-20141014-200136
  • Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik Kultur jaringan (Tissue Culture). Melalui teknik ini dapat dihasilkan / diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar, Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara lain : Papaver somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ). Explant - Kalus - Planlet - Plant (Agar jumlahnya banyak ketika kalus terbentuk di shaker sebelum melakukan Defrensiasi / Specialisasi (Totipotensi) kemudian lepasan kalus dipindahkan ke cairan antiseptic dengan kaya hormonal di klon lagi) OK 
  • Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma Prinsipnya mengupayakan Limposit membuat antibody cepat dengan di immunisasi antigen kenudian difusikan dengan sel kanker sehingga menjadi sel hibridoma kemudian sel hibridoma itu di Cloning sehingga banyak tentu antibody yang dahasilkan banyak dan sejenis OK
  • Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan. Ini bukan karya Bioteknologi karena tanpa Transplantasi gen
  • Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik dihasilkan DNA Rekombinan. Prinsopnya Memanfaatkan Plasmid bakteri di sisispi gen dengan menghasilkan produk membentuk DNA rekombunan , Plasmid digunting dengan menggunakan enzim Endonuklease Restriksi kemudian disidipi sebagian  gen mis gen sel pabcreas yang memproduksi Insulin dengan menyambungkannya pakai Enzim Ligase . Setelah nyambung Plasmid disebut DNA rekombinan diinjeksikan ke sel Bakteri lagi kemudian di CLon (dibiakkan agar hasilnya banyak) jika 1 bakteri menghasilkan 1 mili Insulin berapa hayo kalau sejuta bakteri hasil klon terbentuk
  • Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diaembil inti telurnya.
  • Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis sama seperti buat Insulin hanya DNA yang terbentuk diinjeksikan ke sel tanaman sehingga dengan kemampuan Totipotensi meristematisnya jadi tanaman yang diinginkan Setelah itu di Klon dengan Kultur jaringan OK
  • Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens. sama seperti buat Insulin hanya DNA yang terbentuk diinjeksikan ke sel tanaman sehingga dengan kemampuan Totipotensi meristematisnya jadi tanaman yang diinginkan Setelah itu di Klon dengan Kultur jaringan OK
  • Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya  menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti hemofili
  • Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetik
  • Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
  • antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetik
  • Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus
  • Hormon pertumbuhan manusia yang dihasilkan dari tehknik DNA rekombinan
  • Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan rekayasa genetik
  • Pelestarian species langka, jasa layanan pelestarian hewan / tumbuhan yang hampir punah menggunakan tehknik rekayasa genetik.
EKSPEKTASI DAN REALITA
  • Secara umum, bioteknologi diharapkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan umat manusia
  • Pertanian dan kesehatan adalah merupakan 2 bidang terbesar dalam penerapan bioteknologi; bidang lainnya adalah polusi kontrol, pertambangan, produksi energi, akuakultur, dan kehutanan
  • Sekitar 15 tahun lalu dengan munculnya bioteknologi, bidang ini diharapkan dapat diterapkan untuk memberikan manfaat pada berbagai segmen kehidupan
  • Kesehatan:
    • Pengobatan baru dan diperbaiki – untuk penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker dan diabetes
    • Antibiotika – yang lebih baik dan lebih murah
    • Vaksin – penyakit viral: hepatitis, influenza, rabies, dan penyakit parasitik: malaria dan sleeping sickness
    • Tes cepat – membantu dokter untuk diagnosa yang akurat untuk berbagai penyakit
      Metoda yang diperbaiki – untuk kecocokan organ dalam transplantasi
    • Teknik-teknik – untuk mengoreksi kimia tubuh untuk mengobati penyakit turunan, seperti hemophilia
  • Pertanian dan produksi pangan
    • Penciptaan tanaman baru yang dapat menghasilkan pupuk sendiri
    • Tanaman yang tahan kekeringan, kebekuan, salinitas tinggi dan tekanan-tekanan lingkungan lainnya
    • Substans yang dapat mempercepat pertumbuhan ternak
    • Vaksin untuk ternak
    • Makanan ternak dengan harga yang lebih murah
  • Produksi energi
    • Renewable fuels termasuk gas methane dan hidrogen dan bahan bakar alkohol untuk penggunaan domestik dan industri
    • Substans yang dihasilkan oleh mikroba yang akan membantu ekstraksi minyak dari perut bumi
  • Industri
    • Sumber-sumber baru bagi bahan dasar untuk produksi plastik, cat, serat sintetis dan perekat
    • Mikroba yang bisa mengekstraksi metal dari batuan padat
    • Sistem-sistem baru untuk mengontrol polusi
  • Secara umum ekspektasi ditingkat nasional nampaknya tidaklah berbeda jauh dengan ekspektasi secara global, apabila dilihat dari amanat GBHN dan Program PELITA VI
  • Sesuai dengan amanat GBHN 1993 khususnya sasaran Bidang Pembangunan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam PELITA VI, maka bioteknologi termasuk dalam Kebijaksanaan Nasional sebagai suatu bidang Iptek yang perlu dikembangkan-Dalam PELITA VI telah ditetapkan tiga bidang bioteknologi yang dijadikan prioritas untuk dikembangkan yaitu:
    • Bioteknologi pertanian yang mencakup bioteknologi tanaman, ternak dan bioteknologi perikanan
    • Bioteknologi industri, menitikberatkan pemanfaatan teknologi fermentasi sebagai dasar teknologinya serta pemanfaatan bioteknologi lainnya untuk menunjang pertumbuhan bioindustri
    • Bioteknologi kesehatan, yang menitikberatkan pada penemuan teknologi vaksin dan pemanfaatan biologi molekuler untuk pencegahan dan pengobatan penyakit
REALITA
  • Pemanfaatan bioteknologi di Indonesia pada PELITA VI dapat dilihat dalam tabel yang disusun oleh BPPT
  • Menurut BPPT, penerapan dan pemanfaatan bioteknologi di Indonesia, secara rata-rata masih tertinggal dari negara-negara maju
  • Realita secara umum :
    • Produk-produk bioteknologi telah mencapai pasaran terutama di negara-negara maju
    • Disamping itu beberapa produk non-pangan juga telah mencapai pasaran seperti biopestisidan, ensim, tanaman herbisida resistan, dll
    • Yang belum terlihat sesuai ekspektasi adalah tanaman tahan kekeringan, kebekuan, salinitas toleran, dll
    • Dalam bidang kesehatan kemajuan pesat terjadi seperti pemanfaatan biotek untuk mendiagnosa dan pengobatan, walaupun penaklukan penyakit masih jauh dari komplit kalau memang mungkin
KENDALA
  • BPPT berkesimpulan bahwa pengembangan bioteknologi untuk memacu pertumbuhan bioindustri oleh industri saat ini baru mulai memasuki taraf “tertarik” atau walaupun ada industri yang mencoba untuk melalukan R&D jumlahnya masih sangat terbatas
  • Lebih lanjut dikatakan bahwa kendala dalam penerapan bioteknologi dapat ditemui dalam kelembagaan terkait, kurangnya SDM baik secara kuantitas maupun kualita, sarana dan prasaran serta program yang tidak terfokus ataupun tumpang tindih
  • Kendala ini dilihat dari segi penerapan, sedangkan secara umum yang terlihat di negara-negara maju adalah kendala yang dihadapi pada saat komersialisasi dari produk-produk bioteknologi seperti:
    • Teknis
    • Regulasi
    • Penerimaan konsumen
    • Pemilikan intelektual
STRATEGI PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DI INDONESIA
       Perkembangan bioteknologi secara umum sejalan dengan perrkembangan di bidang biologi molecular, peran bioteknologi selama satu dasa warsa kebelakang dan ke depan telah dan akan tetap memberikan dampak yang sangat besar pada bidang pertanian, kesehatan, lingkungan dan ekonomi pada umumnya. Innovasi dibidang pangan dan farmasi telah menunjukan potensi yang besar bioteknologi untuk mengembangkan berbagai macam produk, rekayasa tanaman tahan penyakit dan tahan perubahan iklim, pestisida alami, teknologi bioremediasi untuk lingkungan, bahan- bahan farmasi terapitik, bahan kimia lain dan enzyme yang dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Indonesia mempunyai posisi strategis dalam memanfaatkan kekayaan alam, namun hingga kini peran bioteknologi masih jauh dari harapan. Oleh karena itu diperlukan suatu kesamaan presepsi dalam mengembangkan bioteknologi di Indonesia. Rencana Umum (RENUM) Pengembangan Bioteknologi di Indonesia disusun berdasarkan diskusi selama 3 tahun telah membuah suatu analisis dan strategi kedepan tentang pengembangan bioteknologi. Oleh karena bioteknologi sebagai ilmu multidisiplin berkembang sangat pesat maka diperlukan penyesuaian kondisi (update) baik yang berkaitan dengan perkembangan ilmu itu sendiri maupun dengan kondisi umum yang berkaitan dengan pengembangan bioteknologi itu sendiri, dengan melihat kondisi aktual di Indonesia. Untuk pengembangan bioteknologi di Indonesia telah disusun visi dan misi sebagai berikut. Visi Renum Pengembangan Bioteknologi Indonesia”

Bioindustri untuk Kesejahteraan sedangkan misinya disusun sebagai berikut:
  1. Meningkatkan pengungkapan, nilai tambah,dan upaya penyelamatan sumber daya alam.
  2. Meningkatkan kerjasama dan jejaring kerja antara peneliti dan industri.
  3. Meningkatkan penyebaran informasi dan akses pengetahuan kepada masyarakat, akademisi & usahawan.
  4. Meningkatkan kemampuan, keahlian dan profesionalistas SDM dalam bidang Bioteknologi.
  5. Memberikan rekomendasi tentang kebijakan yang terkait pengembangan bioteknologi.
Pengembangan di masa mendatang focus bioteknologi dapat dikelompokan ke dalam 5 bidang utama yaiitu:

Pertama bioteknologi pertanian. Sebagai negara tropis dan sebagian penduduk mempunyai mata pencaharian pertanian, maka peran bioteknologi sangat diharapkan untuk meningkatkan produktifitas, mutu, dan mengurangi biaya produksi serta menciptakan produk, arana produksi yang ramah lingkungan. Di samping itu bioteknologi pertanian harus mampu merespon pemanasan global yang ditandai dengan musim kering dan banjir yang sudah semakin terjadi namun sulit diprediksi. Prioritas dalam bidang ini adalah:
  1. Pemetaan, eksplorasi gen -gen penting dan sekuen genom hewan, tanaman dan mikroba yang. berguna dalam perakitan genetik;
  2. Pengungkapan biokimia dan molekuler serta struktur biologi yang menjadi dasar pertumbuhan tanaman dan hewan;
  3. Penciptaan galur-galur unggul yang dapat merespon kondisi lingkungan ekstrim (cekaman abiotik dan biotik) seperti kekeringan, lahan asam, salinitas tinggi dan lain-lain;
  4. Penciptaan bibit dan benih unggul yang mempunyai produktifitas tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit (meningkatkan produktivitas lahan), komposisi gizi yang lebih baik dan diminati pasar;
  5. Penentuan biokimia dan mekanisme genetic control dalam metabolisme pada hewan, tanaman dan mikroba potensi untuk pengembangan produk bahan pangan baru ataupun bahan kimia untuk keperluan industri dan farmasi. 
  6. Pengembangan teknik dan metode untuk pengujian keamanan pangan.
Kedua Bioteknologi lingkungan. Dengan banyaknya aktifitas industri dan kerusakan lingkungan selama lebih 20 tahun terakhir ini. Pengembangan bioteknologi ke depan mempunyai tugas untuk merehabiliasi kerusakan alam, membersihkan segala jenis pencemaran dan mengurangi dampak kerusakan.
Prioritas program antara lain:
  1. Pengungkapan mikroorganisme dalam habitat alam dan dinamikanya dalam merespon dinamika lingkungan akibat secara alamiah maupun sebagai akibat tekanan aktifitas manusia;
  2. Pengungkapan mekanisme biokimia dalam degradasi polutan secara aerobik dan anaerobik
  3. Pengungkapan dan pemanfaatan genetik mikkroorganime yang mampu mendegradasi polutan
  4. Pengembangan infrastuktur pengamanan plasma nutfah (Specimen Bank, Culture Collection)
  5. Pengembangan teknik yang cost- efective dalam penanganan limbah;
  6. Pengembangan metode, teknik pengujian dan evaluasi termasuk biocontrol dan m biosensor untuk monitoring kerusakan dan penanganan lingkungan Ketiga Bioteknologi industri (bioproses).
Ketiga Pengembangan biteknologi industri, terutama ditujukan untuk pengembangan proses lebih bersih, pengurangan biaya proses produksi dan penciptaan produk baru. Prioritas program antara lain:
  1. Pengembangan galur unggul yang potensial untuk industri, pengembangan metoda dan teknik untuk meningkatkan produktivitas dalam peningkatan skala produksi, dan mencegah biopiracy;
  2. Pengembangan rekayasa proses hilir untuk proses separasi dan pemurnian dalam industri pengolahan;
  3. Pemeliharaan dan pengembangan kearifan lokal yang mempunyai nilai tambah;
  4. Peningkatan industri manufaktur yang kompetitif yang mendukung bioproses;
  5. Pengembangan produk dan proses baru yang effisien yang dapat mengurangi biaya produksi dan menurunkan tingkat percemaran;
  6. Pengembangan metoda untuk monitoring dan kontrol bioproses di industri salah satu contoh adalah pengembangan biosensor dan aplikasinya;
  7. Pengembangan biomaterial, biomimetik, biomembran, bioplastik dan lain lain yang berbasis biodiversitas Indonesia. 
Keempat bioteknologi farmasi dan kesehatan. Sebagai negara yang kaya akan plasma nuftah, maka sejauh ini telah menunjukan peluang yang besar. Prioritas yang dikembangkan disini adalah:
  1. Bioprospeksi plasma nutfah untuk memproduksi bahan-bahan farmasi;
  2. Pengembangan bahan obat berdasarkan terapi protein (anti-cancer, anti-anemia, anti virus seperti flu burung dan aids);
  3. Pengembangan teknik downstream untuk produksi obat berbasis protein;
  4. Pengembangan teknologi produksi obat berbasis DNA rekombinan dengan menggunakan keunggulan komparatif Indonesia seperti molecular farming dan molecular pharming;
  5. Mengembangkan kit diagnosa untuk kesehatan. 
Kelima Bioteknologi Kelautan dan Perikanan.Indonesia memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang besar mengingat bahwa sekitar 2/3 wilayah Indonesia terdiri dari perairan, terutama laut. Sumberdaya tersebut hingga saat ini belum secara skematis digali. Peran bioteknologi dalam eksplorasi, inventariasasi, karakterisasi dan pemanfaatannya dalam 15 tahun mendatang perlu diupayakan. Arah pengembangan bioteknologi kelautan dan perikanan di Indonesia perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah :
  1. Mencegah punahnya biota laut akibat eksplorasi berlebih;
  2. Menghasilkan berbagai produk baru yang mempunyai nilai tambah,
  3. Mengurangi ketergantungan impor dengan memproduksi berbagai produk substitusi impor seperti enzim, nutrasetikal, farmasi, pangan dll. ,
  4. Mengembangkan teknologi zero-waste pada setiap industri pengolahan perikanan, dan
  5. Mengembangkan sistem pengelolaan sumberdaya laut secara berkesinambungan. 
Penelitian dilakukan dengan prioritas:
  1. Pengungkapan fisiologi, genetika, biokimia dan ekologi sumber daya kelautan dan perairan sebagai dasar pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya laut secara berkelanjutan;
  2. Pengungkapan dan pemanfaatan produk metabolit primer dan sekunder dari organisma laut sebagai dasar pengembangan industri bioteknologi berbasis kelautan ;
  3. Penapisan, identifikasi, dan rekayasa genetika produksi bahan bioaktif dalam mendukung industri farmasi, kosmetik, pangan dan non-pangan lain;
  4. Pengembangan teknik bioremediasi di daerah perairan yang tercemar termasuk tambak-tambak budidaya;
  5. Penyiapan produk ornamental laut melalui teknik budidaya berbasis bioteknologi;
  6. Penyiapan produk bernilai tambah dari limbah industri perikanan;
  7. Penyiapan teknologi budidaya berbasis bioteknologi dengan pendekatan multidisiplin yang meliputi penyiapan induk sehat, benih unggul, pengembangan vaksin, probiotik, pengembangan pakan lokal dll.;
  8. Pengungkapan respon sumberdaya kelautan dalam menghadapi perubahan iklim global dan strategi yang diperlukan.
DAMPAK NEGATIF BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi juga menimbulkan dampak negatif diantaranya dampak di lingkungan , sosial , kesehatan , serta etika/moral . Mari kita bahas satu per satu !
Dampak terhadap kesehatan
Produk-produk hasil rekayasa genetika memiliki resiko potensial sebagai berikut:
  1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat menjadi racun dan atau imunogenik untuk manusia dan hewan.
  2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti, genom bermutasi dan bergabung, adanya kelainan bentuk generasi karena racun atau imunogenik, yang disebabkan tidak stabilnya DNA rekayasa genetik.
  3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit mungkin diaktifkan oleh rekayasa genetik.
  4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer gen horizontal, membuat tidak menghilangkan infeksi.
  5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi, jalur utama penyebab penyakit.
  6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom dan kekuatan sebagai promoter sintetik yang dapat mengakibatkan kanker dengan pengaktifan oncogen (materi dasar sel-sel kanker).
  7. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan herbisida dan meningkatkan residu herbisida sehingga meracuni manusia dan binatang seperti pada tanaman.
Dampak terhadap lingkungan
Saat ini, umat manusia mampu memasukkan gen ke dalam organisme lain dan membentuk “makhluk hidup baru” yang belum pernah ada. Pengklonan, transplantasi inti, dan rekombinasi DNA dapat memunculkan sifat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pelepasan organisme-organisme transgenik ke alam telah menimbulkan dampak berupa pencemaran biologis di lingkungan kita. Setelah 30 tahun Organisme Hasil Rekayasa Genetik (OHRG) atau Genetically Modified Organism (GMO), lebih dari cukup kerusakan yang ditimbulkannya terdokumentasikan dalam laporan International Specialty Products. Di antaranya:
  1. Tidak ada perluasan lahan, sebaliknya lahan kedelai rekayasa genetik menurun sampai 20 persen dibandingkan dengan kedelai non-rekayasa genetik. Bahkan kapas Bt di India gagal sampai 100 persen.
  2. Tidak ada pengurangan pengunaan pestisida, sebaliknya penggunaan pestisida tanaman rekayasa genetik meningkat 50 juta pound dari 1996 sampai 2003 di Amerika Serikat.
  3. Tanaman rekayasa genetik merusak hidupan liar, sebagaimana hasil evaluasi pertanian Kerajaan Inggris.
  4. Bt tahan pestisida dan roundup tahan herbisida yang merupakan dua tanaman rekayasa genetik terbesar praktis tidak bermanfaat.
  5. Area hutan yang luas hilang menjadi kedelai rekayasa genetik di Amerika Latin, sekitar 15 hektar di Argentina sendiri, mungkin memperburuk kondisi karena adanya permintaan untuk biofuel. Meluasnya kasus bunuh diri di daerah India, meliputi 100.000 petani antara 1993-2003 dan selanjutnya 16.000 petani telah meninggal dalam waktu setahun.
  6. Pangan dan pakan rekayasa genetik berkaitan dengan adanya kematian dan penyakit di lapangan dan di dalam tes laboratorium.
  7. Herbisida roundup mematikan katak, meracuni plasenta manusia dan sel embrio. Roundup digunakan lebih dari 80 persen semua tanaman rekayasa genetik yang ditanam di seluruh dunia.
  8. Kontaminasi transgen tidak dapat dihindarkan. Ilmuwan menemukan penyerbukan tanaman rekayasa genetik pada non-rekayasa genetik sejauh 21 kilometer.
Dampak terhadap etika moral
Penyisipan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap telah melanggar hukum alam dan kurang dapat diterima oleh masyarakat. Pemindahan gen manusia ke dalam tubuh hewan dan sebaliknya sudah mendapatkan reaksi keras dari berbagai kalangan. Permasalahan produk-produk transgenik tidak berlabel, membawa konskuensi bagi kalangan agama tertentu. Terlebih lagi teknologi kloning yang akan dilakukan pada manusia. Bioteknologi yang berkaitan dengan reproduksi manusia sering membawa masalah baru, karena masyarakat belum menerimanya. berikut ini beberapa contoh mengenai masalah ini:
  1. seorang nenek melahirkan cucunya dari embrio cucu yang dibekukan dalam tabung pembeku karena ibunya tidak mampu hamil karena penyakit tertentu. Kemudian di masyarakat timbul sebuah pertanyaan “anak siapa bayi tersebut?”
  2. pasangan suami istri menunda kehamilan. sperma suami dititipkan di bank sperma. beberapa tahun setelah suami meninggal, sang janda ingin mengandung anak dari almarhum suaminya. Dia mengambil sperma yang dititipkan di bank sperma. bagaimanakah staus dari anak tersebut ?, bolehkah wanita tersebut mengandung anak dari suami yang telah meninggal ?.
  3. meminta sperma oranng lain di bank sperma untuk difertilisasi di dalam rahim wanita merupakan pelanggaran atau bukan ?
Dampak ekonomi
Terdapat suatu kecenderungan bahwa bioteknologi tidak terlepas dari muatan ekonomi. Muatan ekonomi tersebut terlihat dari adanya hak paten bagi produk-produk hasil rekayasa genetik, sehingga penguasaan bioteknologi hanya pada lembaga-lembaga tertentu saja. Hal ini memaksa petani-petani kecil untuk membeli bibit kepada perusahaan perusahaan yang memiliki hak paten. Produk Bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus penggunaan hormon pertubuhan sapi hingga naik sebesar 20%. hormon tersebut hanya mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal besar. Hal tersebut menimbulkan suatu kesenjangan ekonomi. Menyikapi adanya dampak negatif bioteknologi, perlu adanya tindakan-tindakan untuk menanggulangi meluasnya dampak tersebut, antara lain sebagai berikut: Sejak Stanley Cohen melakukan rekombinasi DNA tahun 1972, telah dikeluarkan peraturan agar ada ijin atau rekomendasi sebelum para pakar melakukan rekombinasi. Ini dilakukan agar rekombinasi DNA yang dilakukan tidak digunakan untuk tujuan yang negatif.
  1. Pemerintah Amerika Serikat melarang cloning manusia apapun alasannya. Namun tidak semua negara mempunyai peraturan seperti Amerika Serikat. Seperti Singapura, tidak melarang cloning tersebut.
  2. Undang-undang yang melarang pembuatan senjata biologis yang berlaku untuk semua negara di dunia.
  3. Selain undang-undang dan peraturan, prosedur kerja di laboratorium telah membatasi kemungkinan terjadinya dampak negatif. Misalnya kondisi laboratorium harus suci hama (aseptik), limbah yang keluar dari laboratorium diolah terlebih dahulu.
  4. Pengawasan dan pemberian sertifikasi bahwa produk-produk yang berlabel bioteknologi tidak menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia.
  5. Penerapan bioteknologi harus tetap berdasarkan nilai-nilai moral dan etika karena semua makhluk hidup mempunyai kepentingan yang sama dalam menjaga “ekosistem manusia”
  6. Penegakkan di bidang hukum dengan jalan menaati UU No.12 tahun 1992 tentang sistem budidaya pertanian, dan UU No.4 tahhun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai keanekaragaman hayati. Bagian penjelasan umum, sub bab Manfaat Konvensi butir 6 menyatakan bahwa “pengembangan dan penaanganan bioteknologi agar Indonesia tidak dijadikan ajang ujicoba pelepasan GMO oleh negara lain.
  7. Pada tingkat nasional, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan bersama (SKB) Nomor 998.I/Kpts/OT.210/9/99;790.a/KptsXI/1999;1145A/MENKES/SKB/IX/1999;015A/Meneg PHOR/09/1999 tentang Keamanan Hayati dan Keamanan Pangan Produk Pertanian Hasil Rekayasa Genetika Tanaman. Surat Keputusan bersama tersebut melibatkan Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan dan Perkebunan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Dalam keputusan tersebut mengharuskan adanya pengujian tanaman pangan hasil rekayasa genetika sebelum dikomersialkan sesuai standar protokol WHO. Standar protokol WHO tersebut meliputi uji toksisitas, alergenitas, dan kandungan nutrisi.
  8. Pada tingkat internasional, pemerintah Amerika Serikat misalnya telah membentuk badan khusus yang bernama FDA (Food and Drugs Administration). FDA bertugas menangani keamanan pangan, termasuk produk rekayasa genetika. Badan ini telah membuat pedoman keamanan pangan yang bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk baru termasuk hasil rekayasa genetika, harus aman untuk dikonsumsi sebelum dikomersialkan.
Badan Internasional Food and Agriculture Organization (FAO) juga telah mengeluarkan beberapa petunjuk rekomendasi mengenai bioteknologi dan keamanan pangan. Beberapa rekomendasi yang dikeluarkan FAO adalah sebagai berikut :
  1. Pengaturan keamanan pangan yang komprehensif sehingga dapat melindungi kesehatan konsumen. Setiap negara harus dapat menempatkan peraturan tersebut seimbang dengan perkembangan teknologi.
  2. Pemindahan gen dari pangan yang menyebabkan alerg hendaknya dihindari kecuali telah terbukti bahwa gen yang dipindahkan tidak menunjukkan alergi.
  3. Pemindahan gen dari bahan pangan yang mengandung alergen tidak boleh dikomersialkan.
  4. Senyawa alergen pangan dan sifat dari alergen yang menetapkan kekebalan tubuh dianjurkan untuk diidentifikasi.
  5. Negara berkembang harus dibantu dalam pendidikan dan pelatihan tentang keamanan pangan yang ditimbulkan oleh modifikasi genetika
Thanks 

Saturday, December 7, 2019

PENCERAHAN GURU BIOLOGI TEST UKG 2019

Pagi ini memberikan pencerahan Guru biologi yang mau TEST UKG karena bisa profesional ya harus pendekayannya Profesional Test ......... Ini mau test atau mau sekolah S10 ...kaya Samsung aja

KISARAN SOAL BIOLOGI




1.       Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
2.       Menjelaskan proses fotosintesis
3.       Menjelaskan tahapan proses respirasi sampai menghasilkan energi
4.       Mendeskrispikan tahapan proses fermentasi
5.       Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi pada daun tumbuhan
6.       Menjelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder pada tumbuan
7.       Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan epitel pada hewan atau manusia
8.       Menjelaskan keterkaitan antara struktur jaringan penunjang dan fungsinya pada hewan
9.       Mengaitkan proses katabolisme lemak, protein dan karbohidrat
10.      Menjelaskan struktur dan fungsi membran sel berkaitan dengan transportasi seluler
11.      Mendeskripsikan jenis-jenis bioteknologi
12.      Menganalisis proses-proses dalam teknologi bioproses
13.      Menganalisis proses-proses dalam teknologi rekayasa genetika
14.      Menjelaskan proses sintesis protein
15.      Menjelaskan mekanisme gerak pada sistem gerak manusia
16.      Menjelaskan proses respirasi yang terjadi pada manusia
17.      Menjelaskan pola hereditas pada manusia
18.      Mengenali tempat kedudukan alat dan kelenjar pencernaan serta fungsinya
19.      Menjelaskan struktur sel penyusun jaringan pada berbagai organ ekskresi pada manusia dan mengaitkan dengan fungsinya.
20.      Menggunakan kunci determinasi sederhana
21.      Membedakan arkaebakteria dengan bakteria
22.      Membedakan Bakteri Gram positif dan Gram negatif melalui kegiatan praktikum
23.      Menjelaskan siklus hidup tumbuhan lumut
24.      Menjelaskan teknik pengolahan dan pemanfaatan limbah
25.      Menjelaskan proses daur biogeokimia (daur air, daur nitrogen, daur karbon, daur oksigen, daur sulfur, dan daur fosfor)
26.      Menidentifikasi kerja jantung
27.      Menjelaskan proses terjadinya denyut jantung pada manusia
28.      Mengidentifikasi organ-organ peredaran darah
29.      Menjelaskan pengaruh psikotropika terhadap sistem saraf
30.      Mengidentifikasi komponen dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya kekebalan
31.      Menentukan kelainan-kelainan yang berhubungan dengan sistem immun
32.      Menerapkan hukum Mendel I dan II secara teoritis dalam persilangan tumbuhan
33.      Menjelaskan konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, hewan dan manusia
34.      Menjelaskan reproduksi sel secara seksual dan aseksual
35.      Menjelaskan tahapan siklus reproduksi pada tumbuhan
36.      Mendeskrispikan siklus reproduksi hewan dan manusia
37.      Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin jantan (spermatogenesis)
38.      Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin pada wanita (oogenesis)
39.      Menjelaskan proses ovulasi dan menstruasi
40.      Menentukan kelainan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi
41.      Menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keselamatan
42.      Merencanakan eksperiment biologi dengan cara yang benar
43.      Menerapkan konsep Sel dan organel-organelnya
44.      Menerapkan oragnel sel beserta fungsinya
45.      Menerapkan konsep pembagian sel
46.      Mendeskripsikan jaringan tumbuhan
47.      Mendeskripsikan fungsi jaringan tumbuhan
48.      Mendeskripsikan jaringan hewan
49.      Mendeskripsikan fungsi jaringan hewan
50.      Mendeskripsikan proses transportasi zat di membran sel
51.      Menerapkan konsep hukum mendel
52.      Mengklasifikasikan komponen ekosistem
53.      Mengklasifikasikan komponen biotik dalam ekosistem
54.      Mengklasifikasikan komponen abiotik dalam ekosistem
55.      Menjelaskan interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungan
56.      Mengklasifikasikan fungsi organisme dalam ekosistem
57.      Mengklasifikasi tingkatan-tingkatan organisme dalam ekosistem
58.      Mendeskripsikan proses fotosintesis reaksi terang
59.      Mendeskripsikan proses fotosintesis reaksi gelap
60.      Mendeskripsikan proses respirasi aerob
61.      Mendeskripsikan proses respirasi anaerob
62.      Menjelaskan macam-macam pembelahan sel secara meiosis
63.      Menjelaskan macam-macam pembelahan sel secara mitosis
64.      Menerapkan konsep alat reproduksi pada laki-laki
65.      Menerapkan fungsi dari alat-alat reproduksi pada laki-laki
66.      Menerapkan konsep alat reproduksi pada wanita
67.      Menerapkan fungsi dari alat-alat reproduksi pada wanita
68.      Mendeskripsikan cara kerja enzim secara teori look and key
69.      Mendeskripsikan cara kerja enzim secara teori induksi
70.      Menggunakan perhitungan hukum mendel secara dihibrid
71.      Menggunakan perhitungan hukum mendel secara monohibrid
72.      Mendeskripsikan ciri – ciri perkembangan pada hewan
73.      Mengklasifikasikan pembentukan rantai makanan
74.      Mengklasifikasikan pembentukan jaring-jaring makanan
75.      Menerapkan konsep anabolisme
76.      Menerapkan konsep katabolisme
77.      Menjelaskan proses kultur jaringan tumbuhan
78.      Menjelaskan manfaat kultur jaringan tumbuhan bagi manusia
79.      Menjelaskam kelemahan kultur jaringan tumbuhan bagi kehidupan manusia
80.      Menjelaskan konsep bayi tabung
81.      Menjelaskan kelemahan pada proses bayi tabung
82.      Menjelaskan kelebihan pada proses bayi tabung
83.      Menjabarkan ciri-ciri tumbuhan berbiji (spermatophyta)
84.      Menjabarkan ciri-ciri tumbuhan lumut (Bryophyta)
85.      Menjabarkan ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)
86.      Mengklasifikasikan hewan vertebrata
87.      Mengklasifikasikan hewan avertebrata
88.      Menerapkan pengembangan bidang ilmu kesehatan yang terkait dengan mata pelajaran biologi
89.      Menerapkan bidang ilmu obat yang terkait dengan mata pelajaran biologi
90.      Menerangkan gangguan-gangguan pada sistem pencernaan
91.      Menerangkan gangguan-gangguan pada sistem ekskresi
92.      Menerangkan gangguan-gangguan pada sistem sirkulasi
93.      Menjelaskan prinsip-prinsip pengelolaan kerja/belajar di laboratorium biologi sekolah
94.      Menjelaskan teori-teori pengelolaan kerja di laboratorium biologi sekolah
95.      Menjelaskan prinsip-prinsip keselamatan kerja/belajar di laboratorium biologi sekolah
96.      Menjelaskan teori-teori keselamatan kerja/belajar di laboratorium biologi sekolah
97.      Mengukur kandungan amilum dalam daun
98.      Menggunakan mikroskop untuk melihat komponen sel
99.      Merancang eksperimen untuk membuat proses perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan
100.    Merancang eksperimen untuk membuat proses petumbuhan tanaman
101.    Merancang eksperimen untuk mengetahui proses fotosintesis
102.    Merancang eksperimen untuk mengetahui proses pertumbuhan jamur (mikologi)
103.    Mengevaluasi hasil dari eksperimen pertumbuhan jamur (fungi)
104.    Merancang eksperiment proses respirasi anaerob
105.    Mengevaluasi hasil eksperimen respirasi anaerob
106.    Merancang eksperiment untuk mengetahui sifat-sifat enzim
107.    Mengevaluasi hasil eksperimen sifat-sifat enzim
108.    Merancang eksperiment proses penghambatan pertumbuhan bakteri
109.    Mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
110.    Mengemukakan sejarah perkembangan ilmu biologi
111.    Menjelaskan cabang-cabang ilmu biologi
112.    Menjelaskan manfaat ilmu biologi dalam bidang kesehatan
115.    Membedakan konsep, hukum, dan teori biologi
116.    Memberikan contoh konsep, hukum, dan teori biologi
117.    Mengidentifi kasi proses biologi pada gejala alam sekitar
118.    Menganalisis grafik dan tabel dalam proses biologi
119.    Menganalisis gambar jaringan pada tumbuhan
120.    Mengidentifikasi hubungan konsep ilmu biologi dan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari
121.    Menjelaskan salah satu hukum biologi secara kualitatif
122.    Menerapkan salah satu hukum biologi secara kuantitatif
123.    Mendeskripsikan fenomena biologi dikaitkan dengan hukum fisika
124.    Mendeskripsikan fenomena biologi dikaitkan dengan prinsip kimia
125.    Menerapakan prinsip biologi dalam teknologi pengolahan bahan makanan.
126.    Menerapakan prinsip biologi dalam teknologi pengolahan limbah
127.    Menerapkan proses berpikir ilmiah dalam menjelaskan suatu permasalahan biologi
128.         Menjelaskan kedudukan dan keterkaitan biologi dengan ilmu lain
129.         Mengidentifikasi perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan
130.         Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel dalam sel
131.         Menjelaskan metabolisme yang terjadi dalam sel
132.         Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
133.         Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan hewan
134.         Mengidentifikasi proses gejala alamiah pada tumbuhan dikaitkan dengan fungsi jaringan organ tumbuhan
135.         Menerapkan fungsi organ dalam kehidupan sehari-hari
136.         Mengidentifikasi struktur dan fungsi enzim
137.         Mengidentifikasi faktor-faktor penghambat kerja enzim
138.         Mengidentifikasi ciri jamur (khamir dan kapang)
139.         Menganalisis peranan jamur dalam kehidupan sehari-hari
140.         Mengidentifikasi ciri virus dan protista
141.         Mengidentifikasi struktur virus dan protista
142.         Mengidentifikasi daur reproduksi virus dan protista
143.         Memberikan contoh virus yang merugikan
144.         Memberikan contoh protista yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
145.         Mengidentifikasi ciri-ciri bakteri
146.         Mengidentifikasi struktur sel bakteri
147.         Mengidentifikasi cara reproduksi bakteri
148.         Memberikan contoh bakteri yang berperan dalam kehidupan sehari-hari
149.         Menganalisis hasil percobaan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
150.         Mengidentifikasi fungsi hormon dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman
151.         Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman berdasarkan responnya terhadap lingkungan
152.         Mengidentifikasi struktur reproduksi pada tumbuhan dan hewan
153.         Mengidentifikasi proses reproduksi pada tumbuhan
154.         Mengidentifikasi proses reproduksi pada hewan
155.         Mengidentifikasi sumber bahan pencemaran secara fisik, kimia, dan biologi
156.         Menganalisis proses penanganan limbah
157.         Menganalisis dampak pencemaran pada lingkungan sekitar
158.         Menganalisis pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan
159.         Mengidentifikasi komponen-komponen yang menyusun ekosistem
160.         Mengidentifikasi jenis-jenis ekosistem
161.         Manganalisis perpindahan energi pada suatu ekosistem
162.         Menganalisis ciri dan contoh dalam suatu ekosistem
163.         Menganalisis penyebab perubahan lingkungan
164.         Mengidentifikasi jenis-jenis polutan
165.         Mengidentifikasi dampak polusi terhadap kesehatan manusia
166.         Menganalisis dampak polusi terhadap perubahan lingkungan
167.         Mengidentifikasi ciri-ciri berbagai macam tumbuhan alga dan lumut
168.         Mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan
169.         Mengidentifikasi basa-basa nitrogen penyusun DNA
170.         Menjelaskan jenis-jenis sintesis protein
171.         Mengidentifikasi jenis-jenis mutasi gen
172.         Menjelaskan prinsip bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi (3)
173.         Menganalisis produk bioteknologi pada hasil pertanian
174.         Menganalisis dampak bioteknologi dalam berbagai bidang
175.         Menganalisis aspek-aspek biologi dalam penerapan dan pengembagan teknologi
176.         Menerapkan sistem keselamatan kerja dalam praktikum biologi
177.         Menerapkan sistem keamanan bahan dalam laboratorium biologi
178.         Menerapkan sistem pengelolaan fisik/ruangan laboratorium biologi
179.         Menggunakan salah satu alat ukur biologi
180.         Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada salah satu eksperimen biologi
181.         Mengambil data pada salah satu eksperimen biologi
182.         Contoh sejarah perkembangan bioteknologi
 




 

Support web ini

BEST ARTIKEL