Friday, June 25, 2010

GANGGUAN TULANG-OTOT DAN PERGELANGAN

GANGGUAN TULANG
  • Fraktur = patah tulang , Fraktura meliputi meliputi

  1. Fraktura sederhana: jika tulang yang retak tidak sampai melukai organ lain di sekitarnya, misalnya organ otot.
  2. Fraktura kompleks atau fraktura majemuk: jika tulang yang patah menyebabkan otot dan kulit terluka, bahkan ujung yang patah bisa mencuat keluar.
  3. Fraktura greenstick: jika retak atau patah tulang tidak sampai memisahkan tulang menjadi dua bagian.
  4. Fraktura comminuted atau remuk: jika tulang retak menjadi beberapa bagian tetapi masih tetap tertahan di dalam otot.
  5. Layuh semu = bayi yang terinfeksi kuman sifilis saat dalam kandungan sehingga cakra epifisis rusak
  6. Nekrosa = matinya sel tulang
  7. Gangguan Tulang Belakang

  • Skoliosis = tulang belakang melengkung ke kiri/ kanan, seperti huruf ”S”

  • Kifosis = tulang belakang bungkuk

  • Lordosis = tulang belakang busung
  1. subluksasi, yaitu gangguan ruas tulang leher yang disebabkan oleh kecelakaan ataupun gerakan tiba-tiba yang melebihi batas, akibatnya posisi kepala mengalami perubahan ke arah lain atau kearah kanan
  2. Rakitis = pertumbuhan tulang tidak wajar pada anak karena kekurangan vitamin D , ini bisa berakibat tulang kaki membengkok seperti huruf X atau O

GANGGUAN PERSENDIAN
  • Dislokasi = pergeseran sendi dari kedudukan semula , karena tulang ligamennya tertarik atau sobek.
  • Keseleo/terkilir = tertariknya ligamen sendi yang disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak bisa dilakukan, menimbulkan rasa sakit.
  • Ankilosis = persendian tidak dapat digerakkan lagi karena tulangnya menyatu.
  • Artritis atau infeksi sendi: gangguan sendi yang ditandai terjadinya peradangan sendi yang disertai timbulnya rasa sakit dan kadang-kadang tulang sendi mengalami perubahan.
  • Artritis eksudatif =peradangan pada rongga sendi
Artitis meliputi

  1. Artritis eksudatif: radang getah dalam sendi.
  2. Artritis sika: kekurangan cairan sinovial.
  3. Gout artritis: gangguan gerak karena kegagalan metabolisme asam urat. Asam urat yang berlebihan akan diangkut oleh darah dan disimpan di dalam sendi kecil, seperti sendi ruas jari-jari. Tanda sendi yang mengalami kelebihan asam urat adalah membesarkan sendi , pembengkakan sendi (artritis reumatoid)
  4. Rheumatik: penyakit kronis pada sendi sehingga sendi membengkak.
GANGGUAN OTOT
  • Atrofi otot = otot mengecil
  • Hipertrofi otot = perbesaran otot karena latihan, misalnya binaraga
  • Distrofi otot = kelainan genetic yang berakibat otot mengalami penurunan fungsi
  • Tetanus = kejang otot karena infeksi Clostridium tetani\
  • Miastenia grafis = penurunan imunitas gangguan pada kelenjar tiroid sehingga otot melemah dan akhirnya lumpuh
  • Stiff leher = kakunya otot trapezium leher
  • Kram = kejang otot karena kontraksi terus
-->
Gangguan Fisiologis
  1. Mikrosefalus: ukuran kepala lebih kecil dibanding ukuran normal. Disebabkan kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang-tulang tengkorak masa bayi.
  2. Osteoporosis: tulang-tulang kurang keras sehingga tulang manusia menjadi rapuh dan mudah patah disebabkan kekurangan hormon estrogen pada masa menopause.
  3. Kelainan lainnya antara lain karena penyakit TBC tulang, tumor yang mempengaruhi tekanan fisik dan fisiologik tulang serta peradangan pada jaringan pengikat dan tendon.
DETAIL RAKITIS
  • Rakitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor atau kalsium, berpotensi menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk.
  • Rakitis adalah salah satu penyakit anak yang paling sering di banyak negara berkembang.
  • Penyebab utama adalah kekurangan vitamin D, namun kekurangan kalsium yang memadai dalam diet juga dapat menyebabkan rakitis (kasus diare berat dan muntah dapat menjadi penyebab kekurangan).
  • Meskipun dapat terjadi pada orang dewasa, sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak menderita gizi buruk, biasanya akibat kelaparan atau kelaparan selama tahap awal masa kanak-kanak.
  • Osteomalacia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi serupa terjadi pada orang dewasa, umumnya karena kekurangan vitamin D.
PENYEBAB
  • Penyebab utama dari rakhitis adalah kekurangan vitamin D.
  • Vitamin D diperlukan untuk penyerapan kalsium dari usus.
  • Sinar matahari, sinar ultraviolet terutama, memungkinkan sel-sel kulit manusia mengkonversi vitamin D dari aktif ke keadaan aktif.
  • Dengan tidak adanya vitamin D, kalsium tidak benar diserap, mengakibatkan hipokalsemia, menyebabkan cacat tulang dan gigi dan neuromuskuler gejala, misalnya hyperexcitability.
PENCEGAHAN
  • Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
  • Makanan yang mengandung vitamin D termasuk mentega, telur, minyak hati ikan, margarin, susu dan jus, dan ikan berminyak seperti tuna, ikan herring, dan salmon dapat mencegah terjadinya penyakit rakhitis.
PENGOBATAN
  • Pengobatan dan pencegahan rakitis dikenal sebagai antirachitic.
  • Pengobatan melibatkan asupan makanan meningkatkan kalsium, fosfat dan vitamin D.
  • Paparan terhadap sinar ultraviolet B (sinar matahari ketika matahari tertinggi di langit), minyak ikan cod, halibut minyak hati, dan semua sumber vitamin D.
  • Sebuah jumlah yang cukup cahaya ultraviolet B di bawah sinar matahari setiap hari dan persediaan yang memadai kalsium dan fosfor dalam makanan dapat mencegah rakitis.
  • Darker bayi berkulit perlu lebih lama untuk terkena sinar ultraviolet.
  • Penggantian vitamin D telah terbukti benar rakitis menggunakan metode terapi sinar ultraviolet dan obat-obatan.
IDENTIFIKASI'
1. RONTGEN

2.. Tes darah
  • Kalsium serum dapat menunjukkan tingkat yang rendah kalsium, fosfor serum mungkin rendah, dan fosfatase alkali serum dapat menjadi tinggi.
  • Gas darah arteri dapat mengungkapkan asidosis metabolik
3. X-ray tulang

  • Yang terkena bisa menunjukkan hilangnya kalsium dari tulang atau perubahan bentuk atau struktur tulang.
4. Biopsi tulang

  • Jarang dilakukan tetapi akan mengkonfirmasi rakitis.
PENYEMBUHAN FRAKTURA



Inflamasi

  • Dengan adanya patah tulang, tubuh mengalami respon yang sama  bila ada cedera di tempat lain dalam tubuh. 
  • Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cedera dan terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. 
  • Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. 
  • Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag (sel darah putih besar) yang akan membersihkan daerah tersebut.
  •  Terjadi inflamasi, pembengkakan, dan nyeri. 
  • Tahap inflmasi berlangsung beberapa hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri.

Proliferasi sel

  • Dalam sekitar 5 hari, hematoma akan mengalami organisasi. 
  • Terbentuk benang-benang fibrin, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast.
  • Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel endostel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. 
  • Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid). 
  • Dari periosteum tampak pertumbuhan melingkar. 
  • Kalus tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah tulang. 
  • Tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak struktur kalus. 
  • Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan potensial elektronegatif.

Pembentukan kalus

  • Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. 
  • Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan dan tulang serat imatur. 
  • Bentuk kalus dan volume yang dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang.   
  • Perlu waktu 3-4 minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus.   
  • Secara klinis, fragmen tulang tidak bisa lagi digerakkan.

Osifikasi ( penulangan kalus )

  • Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2-3 minggu setelah patah tulang melalui proses penulangan endokondral. 
  • Mineral terus-menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatu dengan  keras. 
  • Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif. 
  • Pada patah tulang panjang orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu 3-4 bulan.

Remodelling

  • Tahap akhir perbaikan patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. 
  • Remodelling memerlukan waktu berbulan-bulan samapai bertahun-tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan kanselus , stress fungsional pada tulang. 
  • Tulang kanselus mengalami penyembuhan dan remodeling lebih cepat dari pada tulang kortikal kompak, khususnya pada titik kontak langsung. 
  • Ketika remodeling telah sempurna, muatan permukaan patah tulang tidak lagi bermuatan negatif.    

1 comment:

Support web ini

BEST ARTIKEL