Sunday, November 21, 2010

ARCHAEBACTERY

  • Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana,
  • uniseluler
  • mikroskopik
  • dinding sel bukan peptidoglikan, dan secara biokimia berbeda dengan Eubacteria.
  • Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain adalah bersifat anaerob
  • dapat hidup di sampah
  • tempat-tempat kotor
  • saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram
  • thermofilik bisa berada pada suhu panas
  • acidofilik bisa hidup dilingkungan asam.

  • Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.
  • Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof.
  • Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
  1. Bakteri methanogenic.
  2. Halobakterium ( bisa bertahan di salinitas yang tinggi).
  3. Bakteri termo-asidofil.

Methanogenik
Bakteri ini merupakan kemoautotrof yang memperoleh keperluan metabolismenya dengan menghasilkan metana dari karbon dioksida dan hidrogen. Habitat di tepi rawa paya metana biasa dinamakan gas rawa, juga hidup di rumen sapi, terdapat pada hidrogen dan karbon dioksida yang dihasilkan mikroorganisme lain yang hidup di situ. Bakteri ini dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi karena struktur DNA, protein dan membran selnya telah beradaptasi. Bakteri methanogenik dapat tumbuh baik pada suhu 980C dan mati di bawah 840C.

Halofilik
Bakteri ini hidup pada habitat yang berkadar garam tinggi, seperti di laut mati dan danau air asin. Beberapa bakteri ini mampu melakukan fotosintesis. Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu.

Thermoasidofilik
Bakteri ini hidup dengan mengoksidasi sulfur. Bakteri thermoasidofilik terdapat di lubang vulkanik dan mata air bersulfur seperti yang terdapat di Yellowstone Amerika

Pereduksi sulfur
Bakteri pereduksi sulfuur menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya, mampu hidup pada suhu 850C reaksinya sebagai berikut:
H2 + S ---- H2S
6 H2S + 3 O2 ----- 6 S + 6 H2O
.

  • Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem
  • bersifat aerob, dan heterotrof.
  • Bakteri genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut.
  • Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif.
  • Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai 5 molar,
  • mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya.
Bakteri termo-asidofil.

Dalam kelompok ini, terhimpun Archaebacteri yang bersifat
  • non metanogen
  • mempunyai kemampuan hidup pada suhu tinggi ( Thermofil,
  • mempunyai kemampuan hidup si pH lingkungan yang rendah /sangat asam
  • bisa anaerob , bisa aerob
  • bisa heterotrop , bisa khemoautotrof

No comments:

Support web ini

BEST ARTIKEL