1. Bagian
sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah....
A. selaput
mielin
B. sel
schwann
C. nodus
ranvier
D. Inti
sel Schwann
2. Bagian
sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel adalah....
A. neurit
B. dendrit
C. inti
badan sel
D. sinaps
3. Letak
indra pembau adalah di....
A. langit-langit
rongga hidung
B. dalam
rongga hidung
C. bagian
depan rongga hidung
D. bagian
belakang rongga hidung
4. Sistem
saraf pusat terdiri atas...
A. otak
dan serabut saraf
B. otak
dan sumsum tulang belakang
C. serabut
saraf dan sumsum tulang belakang
D. otak
besar, otak kecil, dan sumsum tulang belakang
5. Indra
yang juga berfungsi sebagai alat keseimbangan adalah....
A. mata
B. telinga
C. otak
kecil
D. hidung
6. Jalan
impuls pada gerak refleks...
A. reseptor-saraf
sensorik-sumsum tulang belakang-saraf motorik-efektor
B. interneuron-araf
pusat-saraf motorik
C. efektor-saraf
pusat-reseptor
D. saraf
sensorik-interneuron-saraf pusat
7.
Berikut iniadalah fungsi dari sistem saraf
simpatik, kecuali....
A. menurunkan
sekresi ludah
B. mempercepat
denyut jantung
C. memperbesar
pupil
D. meningkatkan
sekresi empedu
8.
Gangguan mata yang tidak bisa melihat benda
dekat dengan jelas adalah...
A. miopi
B. hipermiopi
C. presbiopi
D. hipermetropi
9.
Protein yang diperlukan oleh sel batang supaya
bisa berfungsi adalah . . . .
A. iodopsin
B. rodopsin
C. keratinin
D. retinin
10. Komponen
yang memengaruhi reaksi sistem saraf adalah
. . . .
A. alat
indra, otak, dan autonom
B. reseptor,
saraf, dan efektor
C. rangsangan,
otak, dan sumsum tulang belakang
D. reseptor,
penghantar impuls, dan efektor
11. Pernyataan
yang benar mengenai akson adalah . . . .
A. berfungsi
menjalarkan impuls saraf menjauhi badan sel saraf
B. jumlahnya
lebih dari satu
C. berfungsi
menjalarkan impuls saraf menuju badan sel saraf
D. merupakan
tonjolan sitoplasma yang tidak terlalu panjang
12. Lekukan
diantara segmen-segmen mielin mempunyai fungsi . . . .
A. menghasilkan
neurotransmitter
B. memungkinkan
makanan masuk ke akson
C. mempercepat
transmisi impuls saraf
D. memperlambat
transmisi impuls saraf
13. Saraf
sensoris mempunyai fungsi . . . .
A. meneruskan
impuls dari sel saraf yanag satu ke sel saraf yang lain
B. membawa
impuls saraf dari otak ke kelenjar
C. membawa
impuls saraf dari otak ke otot
D. meneruskan
rangsang dari reseptor ke saraf pusat
14. Saraf
yang ukuran aksonnya selalu lebih panjang daripada dendritnya adalah saraf . .
. .
A. penghubung
B. indra
C. penggerak
D. sensoris
15. Membran
timpani yang yang menangkap getaran suara terdapat di bagian . . . .
A. telinga
luar
B. telinga
tengah
C. telinga
dalam
D. saluran
eustachius
16. Perhatikan
pernyataan berikut
1. Pengendali
kegiatan yang disadari
2. Pusat
pengatur suhu tubuh
3. Pengatur
keseimbangan tubuh
4. Pusat
pengatur pernafasan
5. Pusat
gerak refleks
Fungsi sumsum lanjutan
ditunjukkan oleh nomor. . . .
A. 1
dan 2
B. 2
dan 4
C. 3
dan 5
D. 4
dan 5
17. Urat
saraf otak dan urat saraf sumsum spinal merupakan bagian dari . . . .
A. saraf
otonom
B. saraf
tepi
C. saraf
sadar
D. saraf
pusat
18. Gerak
refleks merupakan . . . .
A. gerak
yang disadari sebelumnya
B. gerak
yang disadari setelah terjadi
C. gerak
yang berpusat di otak
D. gerak
yang tidak disebabkan kan oleh rangsang
19. Lapisan
bola mata yang berwarna putih dan keras disebut. . . .
A. sklera
B. retina
C. lensa
D. pupil
20. Ada
orang yang kurang mampu membedakan warna. Ketidakmampuan mata dalam membedakan
warna disebut . . . .
A. astigmatisma
B. katarak
C. colour
blind
D. miopi
DETAIL
DETAIL
Apakah yang akan kalian lakukan bila tiba-tiba ada
cahaya matahari yang memantul
melalui kaca spion dan mengenai mata kalian? Tentu
kalian akan memberikan reaksi, ada yang memalingkan muka, ada yang menyempitkan
kelopak mata, ada yang berusaha menghalangi cahaya dengan telapak tangan.
Reaksi yang kalian lakukan tersebut merupakan suatu kegiatan yang dikendalikan
oleh suatu pengendali atau pengontrol di dalam tubuh, yang disebut sistem
koordinasi. Kalian akan dikenalkan dengan sistem koordinasi sehingga nantinya
kalian akan dapat mendeskripsikan sistem koordinasi, alat indra pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan. Tugas koordinasi tersebut dilakukan oleh
hormon, saraf dan indra. Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar
fungsi koordinasi tersebut dapat berlangsung yaitu reseptor, konduktor, dan
efektor.
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar
fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut
adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang
membentuk sistem saraf. Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan
ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi
rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar endokrin dan kelenjar
eksokrin).
B. SISTEM SARAF
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai
fungsi:
1. Pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja
serasi.
2. Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di
luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam
tubuh.
3. Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk
melaksanakan fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ,
jaringan dan juga komponen terkecil yaitu sel.
1. Sel Saraf
Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen terkecil
yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam
menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama
yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
a. Badan sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di
dalam sitoplasma terdapat
mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi
untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan
penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan
ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut-serabut yang
merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu
akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf
lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri
atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan
pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron
berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang
sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron
lain tersebut dinamakan sinapsis.
Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut
neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari
ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan
menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari
reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari
pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari
neuron sensorik ke neuron motorik.
2. Jalan yang Dilalui Impuls
Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena
kemauan kita atau atas perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil
makanan atau berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak
semacam ini disebut gerak sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh
dikoordinasi oleh otak.
Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra)
disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan
dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke
efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah
otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat skema
sebagai berikut.
Rangsangan→ neuron sensorik→ otak→ neuron motorik
gerak
Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu
gerakan yang terjadinya secara tiba-tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut
kita diketuk/ dipukul pada bagian tendon. Akibatnya secara tidak sadar, kaki
kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara
tiba-tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak
refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai
berikut.
Rangsangan→ neuron sensorik→ sumsum tulang
belakang→ neuron motorik →gerak
Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak
refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks
cranialis.Lintasan refleks spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui
sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat
lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak
refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa
kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah
gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang.
3. Susunan Saraf Manusia
Jutaan sel-sel saraf bergabung membentuk suatu sistem
yang dinamakan sistem saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf
pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang sedangkan susunan saraf tepi tersusun atas serabut-serabut
saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan dari susunan saraf pusat ke
seluruh tubuh.
4. Sistem Saraf Pusat
Seluruh kegiatan tubuh manusia diatur oleh pusat
susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
a. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh
tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di
antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi
untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput
ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus.
Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak
besar (cerebrum), otak kecil
(cerebellum) dan batang otak.
1) Otak besar (cerebrum)
Otak besar manusia terletak di dalam tulang tengkorak.
Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan.
Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani
tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna
kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna
putih berisi serabut-serabut saraf. Otak besar berfungsi sebagai pusat
kegiatankegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat,
mendengar, dan bergerak.
2) Otak kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian
belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan
kiri serta terbagi menjadi dua lapis. Lapisan luar berwarna kelabu dan bagian
dalam berwarna putih. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh
jembatan Varol. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasi kerja otototot ketika kita bergerak.
3) Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak
serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang
belakang berfungsi sebagai:
- pusat pengendali pernapasan,
- menyempitkan pembuluh darah,
- mengatur denyut jantung,
- mengatur suhu tubuh.
b. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam
rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang
pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput meninges.
Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang
bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang
berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian
yang berwarna putih banyak mengandung akson (neurit) yang diselimuti myelin.
Bagian ini untuk menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor.
Bagian yang berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya.
Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral
atau akar anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral
mengandung neuron motorik. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,
b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
5. Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi tersusun atas serabut serabut saraf
dari dan ke pusat susunan saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut
saraf dari otak dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf otak (saraf cranial)
Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar
dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf
ini berjumlah 12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telinga, hidung,
lidah dan kulit.
Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan
menjadi 3 macam yaitu:
- saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
- saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
- saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas
yaitu saraf nomor X (saraf vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat
kerja saraf vagus seperti saraf parasimpatik.
Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang
keluar dari:
- Ruas-ruas tulang leher : 8 pasang
- Ruas-ruas tulang punggung : 12 pasang
- Ruas-ruas tulang pinggang : 5 pasang
- Ruas-ruas tulang kelangkang : 5 pasang
- Ruas-ruas tulang ekor : 1 pasang
Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran
artinya saraf ini untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat
juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.
Semua neuron sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan
neuron motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral.
6. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan
saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis.
Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot
perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.
Menurut fungsinya,
saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion
yang berasal dari:
- Ruas tulang belakang : 3 pasang
- Ruas tulang punggung : 11 pasang
- Ruas tulang pinggang : 4 pasang
- Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
- Ruas tulang ekor : 3 pasang
Dari ganglion-ganglion tersebut keluar serabut saraf yang
mengendalikan kerja organ seperti jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat
dan semua alat dalam. Serabut saraf dari sistem saraf parasimpatik juga menuju
organ-organ yang dikendalikan oleh saraf simpatik. Sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam
mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh
sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian
ganda. Apabila suatu organ menjadi aktif karena rangsangan saraf simpatik, maka
di lain pihak akan dilambatkan atau dihentikan oleh saraf parasimpatik.
GANGGUAN
GANGGUAN
1.
Amnesia
Amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk
mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalam suatu periode
dimasa lampau akibat goncangan batin atau cedera otak.
2.
Stroke
Stroke adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya
atau pecahnya pembuluh
darah di otak.
3.
Cutter
Penderita cutter diduga ratusan sampai ribuan.
Penderita selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi,stres,atau bingung.
4.
Neuritis
Neuritis adalah radang saraf yang disebab kan
oleh pengaruh fisik seperti tekanan pukulan dan
patah tulang.
5. Transeksi
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh
segmen tertentu dari medula spinalis.
6. Parkinson
Parkinson adalah penyakit yang
disebabkan oleh berkurangnya neorotransmitter dopamin pada dasar ganglion.
7.
Epilepsi
Epilepsi adalah suatu penyakit
yang terjadi karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (impuls)neuron-neuron
di otak.
8.
Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit
yang disebabkan oleh inveksi virus yang menyerang neuron motor sistem saraf pusat
(otak dan medula spinalis)
9. Neurastonia (lemah saraf)
Penderita lemah saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga. Penyakit lemah saraf ada yang terjadi akibat pembawaan dari lahir ada juga yang terjadi akibat keracunan
Penderita lemah saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga. Penyakit lemah saraf ada yang terjadi akibat pembawaan dari lahir ada juga yang terjadi akibat keracunan
C. SISTEM INDRA
Di bagian awal pokok bahasan ini sudah disinggung
bahwa indra berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indra yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan yaitu:
- Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).
- Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
- Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
- Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
- Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor) dan suhu (temperatur).
Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1. Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak
bekerja baik.
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
Bila salah satu dari bagian tersebut rusak atau
terganggu, maka hubungan dengan dunia luar akan terganggu juga.
1. Mata
Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya,
karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.
Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang-tulang
tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh:
- Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
- Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
- Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
- Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah
kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan
yaitu:
a. Lapisan sklera atau selaput putih
Merupakan lapisan paling luar, sangat kuat. Lapisan
ini berwarna putih sehingga sering disebut lapisan putih mata. Di bagian depan
lapisan ini membentuk kornea yang bening, untuk menerima cahaya masuk ke dalam
mata. Kornea ini selalu basah oleh air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air
mata.
b. Lapisan koroid atau selaput hitam
Merupakan lapisan di bawah sklera dan lapisan tengah
bola mata. Bagian ini banyak mengandung melanin dan pembuluh darah. Berfungsi
untuk menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di dalam mata. Di bagian
depan mata, koroid membentuk iris. Iris ini mengandung pigmen hitam, biru,
hijau atau coklat, sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di bagian tengah
iris terdapat pupil yang merupakan celah (bukaan), untuk mengatur intensitas
cahaya yang masuk mata. Di belakang iris terdapat lensa mata berbentuk cembung
di kedua sisi yang diikat oleh ligamen
suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa
menyebabkan mata berakomodasi.
c. Retina atau selaput pelangi
Retina adalah lapisan mata paling dalam. Pada lapisan
ini terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya yaitu bintik kuning
(fovea). Selain itu pada retina juga terdapat bintik buta, yaitu tempat
keluarnya saraf mata. Pada retina tersusun kurang lebih 125 juta selsel batang
(sel basilus) yang mampu menerima rangsang cahaya tidak berwarna dan untuk melihat
pada keadaan cahaya redup. Selain sel batang, pada retina juga terdapat kurang
lebih 7 juta sel kerucut (sel konus) yang berfungsi menerima rangsang cahaya
kuat dan berwarna. Sel kerucut lebih banyak terdapat pada bagian bintik kuning
(fovea centralis). Jadi bila ingin melihat suatu benda dengan jelas, maka
bayangan harus jatuh di bagian ini.
Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak
mengandung sel batang ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila
cahaya jatuh di daerah ini, kita tidak bisa melihat apa-apa.
Suatu benda dapat dilihat oleh mata, bila benda
tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata
melalui kornea dan diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh lensa, cahaya
tersebut dibiaskan dan difokuskan di retina sehingga membentuk bayangan kecil
dan terbalik pada retina. Tetapi oleh otak bayangan tersebut diartikan seperti
gambar yang kita lihat.
Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut.
Cahaya dipantulkan oleh benda →ditangkap oleh
kornea →melewati pupil → lensa
→aqueos humor →retina →bayangan →otak →kesan
melihat
Bayangan benda yang jatuh pada bintik buta tidak akan
terlihat.
2. Telinga
Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran
dan keseimbangan. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar,
telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
1) Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau
mengumpulkan gelombang bunyi. 2) Liang telinga (saluran auditori), berfungsi
untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Liang telinga
panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang telinga
terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi
menghalangi debu dan air yang masuk.
3) Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang
membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
b. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
- Tulang-tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.
- Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
1) Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran
yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong
merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi.
Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap
berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai
penyeimbang getaran.
2) Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran
berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam kokhlea ( di bagian tengah)
terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka
terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan
oleh saraf auditori ke otak.
3) Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi
sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang
lain membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan
(menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan utrikulus dan
sakulus. Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi? Kita dapat mendengar
suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagai berikut.
- Gelombang bunyi diterima daun telinga.
- Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
- Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
- Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang. pendengaran (osikel).
- Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
- Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
- Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar. Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 20 000 getaran/detik (Hz).
Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai
indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan
oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga
organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1) Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi
(keseimbangan statis) yang dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
2) Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan
oleh tiga saluran setengah lingkaran. Pada ujung setiap saluran setengah
lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya terdapat reseptor
menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel-sel yang
menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli. Dengan
adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah
lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh
sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan
otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan
sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang
dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan
dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.
3. Hidung
Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya
reseptor pembau (khemoreseptor). Maka dengan organ ini kita dapat mengetahui
berbagai macam bau. Bahkan hanya dengan mambau saja kita dapat mengetahui nama
benda tanpa harus melihatnya. Sel-sel reseptor yang berfungsi untuk menerima
rangsangan zat kimia berupa uap terletak di rongga hidung bagian atas. Daerah
ini memiliki ukuran sekitar 250 mm2. Sel-sel reseptor ini mempunyai
rambut-rambut halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang
berfungsi sebagai pelembap. Dari sel-sel reseptor ini rangsang dibawa oleh
serabut saraf menuju pusat pembau di otak.
Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap
tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan
dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel-sel reseptor, kemudian dibawa
oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
Proses membau dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bau di udara pernapasan →masuk rongga hidung →larut
dalam selaput lendir →diterima saraf pembau →menuju otak →terjadi kesan bau.
4. Lidah
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap
(khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zatzat kimia berupa larutan.
Pada saat kita mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan
antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra
pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir
yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah
terasa halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di cermin, maka akan
tampak tonjolan-tonjolan kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut
papila.
Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu:
- Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
- Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur. Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
- Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut. Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila ini lebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan daripada pengecap.
Pada papila-papila inilah terdapat kuncuppengecap yang
merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut-serabut saraf
dihubungkan dengan otak. Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat tersebut
berupa larutan. Larutan tersebut kemudian memenuhi parit-parit di sekitar
papila-papila. Karena pada papila tersebut terdapat kuncup-kuncup pengecap,
maka zat yang mengisi parit tersebut merangsang kuncup pengecap. Rangsangan ini
diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak untuk diartikan.
Kuncup-kuncup pengecap dapat membedakan empat rasa
pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin. Namun terkadang kita juga dapat
merasakan lebihdari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan
faktor-faktor lain yaitu:
a. Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan
rasa baru.
b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan
sentuhan.
Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan oleh
kuncup-kuncup pengecap yang berbeda dan kuncupkuncup tersebut berkumpul pada
bagian tertentu di permukaan lidah. Namun tiap orang mempunyai variasi keluasan
daerah penyebaran rasa tersebut.
5. Kulit
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai indra perasa dan peraba. Reseptor-reseptor yang terdapat pada kulit
adalah:
- Korpus meissner, yang terletak di dekat permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki paling banyak reseptor peraba.
- Korpus pacini, yang berfungsi menerima rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
- Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
- Korpus krause, befungsi untuk menerima rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
- Ujung saraf tanpa selaput, yang peka terhadap rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Saraf ini sangat penting untuk keselamatan tubuh. Jika terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, saraf ini cepat bereaksi, antara lain dengan adanya gerak refleks.
KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM INDRA
Beberapa kelainan atau penyakit pada alat indra yang
biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Miopi (Rabun Jauh) Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
- Hypermetropi (Rabun Dekat) Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
- Presbiopi Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negatif.
- Rabun Senja Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.
- Katarak Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga faktor usia.
No comments:
Post a Comment