KARAKTERISTIK pertama pendidikan
Jesuit adalah hasrat dan kehendak yang besar untuk berkualitas. Keunggulan
akademis sangatlah penting.
Unggul di bidang ilmu
Ini tidak berarti bahwa institusi pendidikan Jesuit
tidak memiliki kelemahan dalam program-program pendidikannya.Namun, lebih
berarti bahwa setiap institusi pendidikan Jesuit selalu memiliki arah untuk
mengusahakan pendidikan yang baik dan disegani oleh pelaku di dunia pendidikan.
Keunggulan akademis berarti juga adalah pelayanan yang berorientasi pada
kualitas, karena dengan demikian institusi pendidikan Jesuit menerapkan standar
yang tinggi baik untuk siswa dan para guru.
Karakter kedua dari pendidikan Jesuit
adalah dikembangkannya ilmu-ilmu humaniora dan ilmu pengetahuan (sains) di
dalam setiap bidang dan spesialisasi.
Insititusi pendidikan Jesuit ingin agar setiap peserta
didiknya bisa berpikir, berbicara dan menulis; memahami sejarah, sastra dan
juga seni budaya; membantu agar cakrawala berpikir mereka diperkaya dengan
pemahaman yang diinspirasikan dari filsafat dan teologi; dan di satu sisi
memahami matematika dan ilmu pengetahuan. Institusi pendidikan Jesuit mau agar
para peserta didik dapat dipersiapkan dan siap untuk hidup mandiri dan bekerja.
Pendidikan yang demikian semakin penting dewasa ini di tengah-tengah
tuntutan yang tinggi dalam penguasaan teknologi. Institusi Pendidikan
Jesuit membutuhkan sarjana teknik yang bisa mengapresiasi karya sastra dan ahli
komputer yang memahami sejarah dan akar-akar peradaban dunia dan manusia.
Karakter ketiga dalam pendidikan
Jesuit adalah dorongan terus menerus untuk mencari jawab atas problem-problem
etika dan sistem nilai hidup baik dalam level personal maupun dalam konteks
dunia kerja para lulusannya.
Nilai-nilai keluarga, integritas pribadi, dan etika
bisnis selalu menjadi pokok yang penting bagi institusi pendidikan Jesuit.
Institusi Jesuit haruslah mengajak peserta didiknya untuk memahami dan mencari
jawab atas problem-problem ekonomi, rasisme, perdamaian dan peperangan,
kemiskinan dan penindasan serta problem-problem ketidakadilan.
Karakter keempat dari pendidikan
Jesuit adalah pentingnya untuk mengembangkan pengalaman iman dan hidup rohani
terlebih bagi peserta didik katolik. Namun demikian di era ekumenisme zaman
ini, pengembangan iman dan hidup rohani tentunya terbuka untuk siapa saja.
Pengalaman iman dan hidup rohani sangatlah penting dalam pengembangan pribadi
yang integral. Oleh sebab itu perlu diintegrasikan dalam proses pendidikan agar
peserta didik memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang baik dalam
pengetahuan dan iman.
Pembentukan karakter
Karakteristik kelima dari pendidikan
Jesuit adalah perhatian kepada pribadi.
Bagaimanapun besar dan kompleksnya permasalahan dalam
sebuah institusi pendidikan Jesuit, perhatian dan pendampingan pribadi peserta
didik adalah hal yang sangat penting. Peserta didik perlu mendapat perhatian
dan sapaan yang manusiawi dalam konteks pengembangan dirinya secara integral
baik di dalam maupun di luar kelas, secara akademis maupun non-akademis.
Pendampingan dan perhatian macam ini, yang dilakukan oleh pendidik, karyawan,
maupun pimpinan sekolah merupakan sesuatu yang diyakini lebih dari sekedar
tugas, bahkan lebih dari sebuah profesi. Perhatian dan pendampingan terhadap
pribadi peserta didik adalah sebuah panggilan.
Panggilan sebagai pendidik dalam institusi pendidikan
Jesuit mendapatkan identitasnya secara nyata pada sejauh mana para pendidik memiliki
semangat pantang menyerah, passion atau hasrat untuk menyapa,
memperhatikan tumbuhnya pribadi peserta didik secara integral dalam berbagai
aspek kegiatan dan juga tantangan-tantangan dinamika anak didik jaman ini,
bukan sekedar datang, mengajar, menilai, dapat duit dan pulang.
Menjadi pendidik di Kolese Jesuit tidaklah sama
seperti menjadi guru les atau karyawan kantor/perusahaan. Panggilan menjadi
pendidik tentunya didasari akan adanya kecintaan terhadap peserta didik,
kecintaan terhadap kaum muda yang didampingi dengan harapan dan optimisme besar
supaya mereka bisa tumbuh mengembangkan potensi dirinya menjadi pribadi yang
bertanggungjawab, berkomitmen, kompeten, berhati nurani dan berkepedulian
sosial. Tanpa adanya kesadaran akan panggilan ini, karakteristik pendidikan
Jesuit di sebuah kolese akan kehilangan gregetnya.
Silahkan Klik ini untuk mengetahui benar benar tentang sekolah kolese suatu refrensi informasi yang dibuat oleh
Romo Leonardus Evert Winandoko SJ, M.Ed
Direktur SMA Kolese Gonzaga
GONZAGA COLLEGE yang tidak biasa
No comments:
Post a Comment